Anda di halaman 1dari 7

Nama :Muhammad Rafli

Kelas :2C
Nim :362041311084
Prodi :Agribisnis

Ujian akhir semester


Pendidikan kewarganegaraan (UAS)
1. Demokrasi di Indonesia lebih dikenal dengan Demokrasi Pancasila, artinya demokrasi  yang
berdasar pada asas Pancasila yang mengandung asas kekeluargaan serta memiliki  tujuan
untuk menyejahterakan masyarakat. Sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam 
Pancasila, demokrasi kita harus berjalan sesuai koridor tanpa boleh melanggarnya. Kita 
masih sering menyaksikan sejumlah persoalan tentang kelemahan praktik demokrasi kita. 
Beberapa permasalahan tersebut yang sempat muncul di berbagai media jejaring sosial 
adalah: buruknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik; krisis partisipasi politik 
rakyat; munculnya penguasa di dalam demokrasi; dan demokrasi saat ini membuang 
kedaulatan rakyat. 
a. Bagaimana menurut pandangan anda tentang praktik demokrasi di negara kita saat ini?
b. Berikan solusi terhadap persoalan tersebut di atas! 
c. Mengapa Indonesia sangat memerlukan sebuah demokrasi yang bersumber dari 
Pancasila? 

Jawab : (a).menurut pandangan saya pribadi Indonesia masih berada pada transisi jalan di tempat
yang berlarut-larut, bahkan di beberapa tempat mengalami kemunduran yang membuat kita
masih jauh dari harapan demokrasi terkonsolidasi.

Demokrasi Indonesia belum terkonsolidasi yang ciri-cirinya: 1) demokrasi bisa berjalan dan
berproses dalam masa waktu yang lama; 2) ada penegakan hukum berjalan baik; 3) pengadilan
yang independen; 4) pemilu yang adil dan kompetitif; 5) civil society yang kuat; 6). terpenuhinya
hak-hak sipi, ekonomi, dan budaya warga negara. Sedikit-banyak ini disebabkan oleh polarisasi
politik yang tajam yang membelah Indonesia menjadi dua kubu, yang membuat setiap suara
mengkritik pemerintah segera dikelompokkan ke kubu anti-pemerintah. Padahal absennya suara
kritis adalah kehilangan besar untuk demokrasi yang membutuhkan kekuatan yang sehat untuk
mengontrol kekuasaan.

Kampus perlu mendapat catatan secara khusus karena baru kali ini sejak era Reformasi kampus
begitu berlomba-lomba merapat kepada kekuasaan, terlihat dari maraknya praktik kooptasi
ikatan alumni dengan orang-orang di lingkaran istana yang jadi ketuanya, pemberian gelar doctor
honoris causa kepada elite politik yang tidak didasarkan kepada kontribusi nyatanya kepada
masyarakat dan ilmu pengetahuan melainkan lebih karena pertimbangan politik, absennya
gerakan mahasiswa yang membawa gagasan bernas dan berani bersuara kritis kepada kekuasaan,
dan kekuasaan sangat besar yang dimiliki pemerintah untuk menentukan rektor terpilih melalui
kementerian dikti.

(b). Setelah 4 tahun pemerintahan berjalan, kritik dari pada analis dalam negeri maupun luar
negeri mulai muncul. Ed Aspinal (2018), Tom Powel dan Eve Warburton (2018 dan 2019)
menganalisis perkembangan demokrasi di Indonesia dan berargumen bahwa terjadi kemandekan
dan bahkan kemunduran demokrasi di mana Presiden Jokowi mulai melakukan praktik non
demokratis seperti membubarkan ormas tanpa proses hukum, meningkatnya intoleransi, semakin
kuatnya polarisasi politik, masifnya kabar bohong dan pelanggaran hak asai manusia.

jadi solusinya menurut saya adalah Perlu partisipasi semua pihak baik intelektual, aktivis CSO's,
jurnalis, dan partai politik untuk menyadari situasi kemandekan bahkan kemunduran demokrasi
di Indonesia untuk bersama-sama berjuang menyelamatkan demokrasi di Indonesia. Rendahnya
dialog dan sinergi di antara berbagai elemen itu adalah masalah demokrasi kita hari ini

(c). karena Belakangan kita lihat betapa syahwat kekuasaan betul-betul sudah mengoyak
kolektivitas kita sebagai bangsa. Segala cara dihalalkan demi kekuasaan, pun ketika itu
mengoyak persaudaraan kebangsaan kita. Gotong royong seperti sirna di dalam cuaca politik
sedemikian. Padahal, tanpa gotong royong, demokrasi kita menjadi semata-mata 'perang semua
melawan semua'. Kita harus mengembalikan kepribadian 'gotong royong' atau 'Pancasila' ke
tubuh demokrasi kita. Bagaimana caranya? Jika negara diibaratkan mobil, demokrasi ialah gas
dan Pancasila rem-nya. Demokrasi memberikan berbagai kebebasan bagi warga negara. Itu hal
yang baik. Namun, Pancasila harus mampu menghentikan kebebasan yang membahayakan
kolektivitas kita. Di satu sisi, demokrasi membebaskan kita untuk berpendapat apa saja. Di sisi
lain, Pancasila menghentikan berbagai ujaran yang memuat kebencian dan mampu meretakkan
persatuan Indonesia. Jika itu terjadi, demokrasi kita ialah demokrasi yang berkepribadian.
Demokrasi Pancasila.

2. Ketahanan Nasional merupakan istilah khas Indonesia dan baru dikenal sejak awal tahun 
1960-an dan kemudian semakin populer setelah tahun 1965, terutama pasca tragedi G-30S
PKI dan setelah berdirinya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). 
Dalam terminologi asing (barat), untuk terminologi yang kurang lebih semakna dengan 
Ketahanan Nasional dikenal istilah: National Power (Kekuatan Nasional). Hal ini 
sebagaimana dipopulerkan oleh Hans Morgenthau dalam bukunya “Politics Among 
Nation”. 
a. Mengapa bangsa Indonesia cenderung menggunakan istilah Ketahanan
Nasional?
b.Sebutkan beberapa perbedaan antara National Power dan Ketahanan
Nasional!

Jawab : (a). Pada hakikatnya Ketahanan Nasional merupakan kondisi sekaligus konsepsi
pembangunan nasional dalam pencapaian tujuan dan cita – cita bangsa. Sebagai suatu
kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis bangsa yang berisi ketangguhan
serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
baik yang datang dari dalam maupun luar, yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.Sebagai kondisi,
Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan dan
dibina secara dini, terus menerus, terpadu dan sinergis. Sebagai konsepsi, Ketahanan
Nasional merupakan landasan konsepsional strategis yang sekaligus merupakan pisau
analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis bangsa melalui pendekatan 8
(delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra) yang terdiri dari 3 (tiga) aspek alamiah
(tri gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima) aspek kehidupan (panca gatra) yang bersifat
dinamis.
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan potensi
kekuatan nasional menjadi kekuatan pertahanan negara yang solid, perlu dibangun diatas
nilai – nilai kebangsaan, nasionalisme dan bela negara. Dalam perspektif Ketahanan
Nasional, ketiga elemen dasar tersebut merupakan prasyarat yang harus dibina secara
dini, terus menerus, terpadu dan berkelanjutan. Terkait hal inilah, nasionalisme dan bela
negara bukan merupakan retorika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun
harus mampu diwujudkan dan diimplementasikan secara nyata oleh seluruh komponen
bangsa, utamanya kalangan intelektual muda. Kecerdasan intelektual yang merupakan
potensi besar yang dimiliki kalangan muda harus mampu dikembangkan secara seimbang
dengan kecerdasan emosional, kecerdasan moral dan kecerdasan spiritual. Keseimbangan
tersebut dibutuhkan sebagai rangkaian proses membangun kesadaran individual terkait
bela negara. Itulah yang sesungguhnya harus disadari oleh kalangan intelektual muda
untuk dipahami dan dikerjakan dalam memenuhi hak dan kewajiban bela negara dalam
perspektif Ketahanan Nasional

(b). Ketahanan nasional ialah keadaan hidup suatu bangsa yang melingkupi semua kehidupan
nasional yang terpadu, mengandung ketekunan dan ketahanan yang menyimpan keterampilan
memajukan ketahanan nasional, dalam melawan dan menyelesaikan seluruh intikad, intimidasi,
halangan dan rintangan, baik yang datang dari dalam dan luar, untuk melindungi identitas dan
kesinambungan hidup bangsa dan Negara dan perjuangan menggapai tujuan nasional.

kekuatan nasional(national power) adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggunakan


tekanan ataupun ancaman untuk mengontrol perilaku negara – negara lain sesuai dengan
kehendak sendiri demi mencapai kepentingan nasional.

kekuatan Nasional diciptakan sebagai hasil pemikiran yang berdasarkan kajian empiris antar
negara berdasarkan kekuatan nasional yang digunakan untuk mengadakan hubungan
internasional yang dapat berupa kerjasama maupun konflik antar negara.
Ketahanan Nasional merupakan konsepsi yang bulat dan menyeluruh dimana ada keterkaitan erat
antar gatra. Konsepsi ketahanan nasional pada hakekatnya memberi petunjuk tentang pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan serta keamanan suatu negara. Sedangkan kekuatan nasional
adalah inventarisasi dari ''element of national power'' untuk kemudian ditentukan besar kecilnya
“power” dari negara yang bersangkutan.
Ketahanan nasional mengutamakan pengaturan kehidupan nasional dengan mendahulukan
keadaan dalam negeri, sehingga dapat ikatakan bahwa ketahanan nasional bersifat ''inward
looking'' meskipun tidak mengabaikan hubungan luar negeri sementara kekuatan nasional
bersifat outward looking. Itu sebabnya ketahanan nasional harus tetap terpelihara untuk
menghadapi ancaman, baik dari dalam maupun dari luar. Sedangkan kekuatan nasional hanya
ditujukan ancaman dari luar khususnya yang bersifat fisik.

3. Seandainya di sebuah masyarakat atau negara tidak ada hukum. Jawaban Anda tentunya  akan
beragam. Mungkin ada yang menyatakan kehidupan masyarakat menjadi kacau, tidak 
aman, banyak tindakan kriminal, dan kondisi lain yang menunjukkan tidak tertib dan tidak 

1 | Pendidikan Kewarganegaraan Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 


teratur. Namun, mungkin juga ada di antara Anda yang menyatakan, tidak adanya
hukum  di masyarakat atau negara aman-aman saja, tidak ada masalah. 
Bagaimana pendapat Anda? Setujukah Anda dengan pendapat pertama atau yang
kedua,  jelaskan! 

Jawab :saya pribadi setuju dengan pendapat pertama karena (1)Tidak adanya hukum akan
terjadi kekacauan di masyarakat, dikarenakan tidak adanya pedoman dan petunjuk bagaimana
berperilaku di masyrakat. Tidak ada petuntuk benar atau salah, atau apa yang seharusnya
dilakukan dan tidak dilakukan.

(2) Keadilan social tidak akan terbentuk, karena tidak ada pengadilan, dan hukuman yang
mempunyai sifat mengikat dan memberi efek jera bagi pelaku. Juga tidak ada efek psikologis di
masyarakat yang mengekang dirnya dari berbuat yang tidak seharusnya.

(3)  Pembangunan akan sulit dicapai. Hokum mempunyai sifat mengikat dan memaksa sehingga
bisa memaksa warga Negara melakukan kewajiban- kewajibannya baik terhadap masyarakat
naupun terhadap negaranya. Contoh: dengan adanya hokum, masyarakat akan membayar pajak
dengan teratur dan hal ini akan meyukseskan pembangunan.
4. Study Kasus Ketahanan Nasional 
Sengketa wilayah Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia 
“Sengketa wilayah Ambalat merupakan konflik bilateral antara Indonesia dengan
Malaysia. Konflik Ambalat dipicu pelanggaran Malaysia yang memasukkan Ambalat ke
dalam wilayah negaranya pada tahun 1979. Indonesia berkali-kali melakukan protes
kepada Malaysia hingga membawa kasus tersebut ke ranah ICJ”. 
SUDUT PANDANG INDONESIA  SUDUT PANDANG MALAYSIA

a. Malaysia telah melanggar hukum  kewilayahan a. Indonesia mengabaikan pulau


Negara Kesatuan Republik  Indonesia Ambalat

b. Malaysia tidak mau mengakui peta  internasional b. Ambalat tidak ada dalam peta  
yang menyatakan bahwa  pulau Ambalat termasuk kewilayahan Indonesia
dalam wilayah  Negara Kesatuan Republik
Indonesia

c. Malaysia hanya mengkomunikasikan  damai di c. Ambalat masuk dalam wilayah 


tingkat dunia tetapi pada  kenyataannya nihil Malaysia sehingga pihak
Malaysia  tidak pernah
melanggar batas  
kewilayahan Indonesia

Pertanyaannya: 
a. Bagaimana sudut pandang mahasiswa terhadap kasus di atas? 
b. Solusi apa yang tepat untuk dilakukan agar permasalahan serupa tidak terulang  kembali? 

Jawab :(a) sudut pandang saya sebagai mahasiswa adalah saya adalah warga negara indonesia
yang cinta tanah air (NKRI) sehingga sudut pandang dari negara malaysia merupakan sesuatu
yang sangat tidak mungkin di karena pulau itu terletak di sulawesi dan selat makasar yang
merupakan daerah yang masih dalam naungan negara indonesia sehingga masih masuk peta
indonesia.tetapi memang ada benarnya juga pemerintahan indonesia kurang memperhatikan
pulau tersebut sehingga negara asing seperti malaysia ingin merebut pulau tersebut.

(b).solusi agar tidak terjadi sengketa pulau tersebut dengan cara memperhatikan pulau tersebut
walaupun pulau tersebut tidak di huni oleh penduduk,pastinya seperti pulau ambalat memiliki
sumber daya alam yang melimpah yaitu minyak bumi sehingga pemerintahan indonesia harus
memiliki inisiatif untuk menjaga pulau tersebut.kerahkan pasukan TNI indonesia untuk menjaga
pulau tersebut agar aman dan slalu menjaga milik negara kita.
5. Kemerdekaan yang diperoleh Bangsa Indonesia untuk mendirikan Negara Kesatuan  Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bukan sebagai hadiah atau pemberian  dari negara
lain, melainkan hasil perjuangan yang panjang dan pengorbanan yang banyak, baik harta
maupun nyawa, sehingga setiap warga negara wajib ikut serta membela  negaranya. 
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bela negara! 
b. Sebutkan lima unsur dasar bela negara! 
c. Sebutkan bentuk penyelenggaraan upaya bela negara!

Jawab :(a).
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya

Dasar hukum bela negara  

27 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945. "Bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara,"

Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”.

Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non fisik.  

 Secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh

 Secara non fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara
dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
negara.

Contoh-Contoh Bela Negara :

 Melestarikan budaya
 Belajar dengan rajin bagi para pelajar
 Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
 Mencintai produk-produk dalam negeri

(b).unsur utama bela negara


- Cinta tanah air.
- Kesadaran berbangsa dan bernegara.
- Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara.
- Rela berkurban untuk bangsa dan negara.
- Memiliki kemampuan awal bela negara.
(c). Bentuk penyelenggaraan usaha bela negara
 Mempelajari Pendidikan kewarganegaraan di kampus .
 Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
 Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau secara wajib.
 Pengabdian sesuai dengan profesi.
 Bentuk bela negara di lingkungan.
 Upacara bendera setiap hari senin

Anda mungkin juga menyukai