Anda di halaman 1dari 5

METODE PENELITIAN DESKRIPTIF

A. PENGERTIAN

Ada beberapa pengertian tentang metode penelitian ini yaitu:

Metode Penelitian Deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan


dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya, kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba
untuk memberikan pemecahan masalahnya ( Best,1982:119).

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk


mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan
fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72)

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang


dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian
dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada
penelitian eksperiman.

B. TUJUAN

Metode Penelitian Deskriptif betujuan :


1. Menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat
2. Mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia
3. memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan
C. KARAKTERISTIK METODE PENELITIIAN

1. penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan


cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara
cermat
2. tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan
3. tidak adanya uji hipotesis

D. MACAM-MACAM METODE PENELITIAN DESKRIPTIF

Banyak macam-macam penlitian yang termasuk penelitian Deskriptif. Menurut Furchan


(2004:448-465) Metode Penelitian Deskriptif terdiri dari 7 macam yaitu:
1. Studi Kasus
suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan
secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan
individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan
ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat
hipotesis
2. Survei
Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-
kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya
(sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata,
sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan
survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata
3. Studi Perkembangan
Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan
mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan
berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode
cross-sectional
4. Studi Tindak Lanjut
studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi
tertentu atau mengalami kondisi tertentu
5. Analisis Dokumenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki
variabel sosiologis dan psikologis
6. Analisis Kecendrungan
analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang
dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi
7. Studi Korelasi
jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar
variabel yang diteliti

Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian


deskrptif dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Penelitian Laporan Diri (Self-Report research)
Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang  tersebut yang juga
berfungsi sebagai peneliti. Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan
menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti
dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung
adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat
bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan
perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan
terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
2. Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di
bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran
penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara
individual maupun dalam kelompok, Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik
secara cross-sectional atau longiotudinal.
3. Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Studi kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah
beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan.
Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi
eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga
pendidikan.
Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan
outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program
yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud
dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu
perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka
kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
4. Studi Sosiometrik (Sociometric study)
sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok individu.
Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap
orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan. Prinsif teori studi sosiometrik
pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang
diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam
kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam
kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi.
Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan
kedudukannya dalam kelompok organisasi. Penelitian deskriptif mempunyai keunikan
diantaranya, seperti berikut.

 Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden


yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
 Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam
pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;
 Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu
menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan

E. LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut.

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui


metode deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini
menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,
mengumpulkan data, dan menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan
teknik statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian

F. CONTOH METODE PENELITIAN DESKRIPTIF

Anda mungkin juga menyukai