Anda di halaman 1dari 10

JURNAL 10

KONSELING PENDEKATAN GESTALT

Oleh: Nur Hidayah Nasution

Email: nurnst56@gmail.com

Abstrak behaviors. Gestalt counseling approach


wanted to improve individuals by focusing
Setiap manusia pasti memiliki on the present perspective, through the
masalah, baik masalah tersebut sebagai projection of the past phenomenon with the
implikasi dalam menyikapi lingkungan yang present condition. The effectiveness of the
kurang kondusif maupun lingkungan pribadi collaboration between counselors and
yang tidak mampu diatur sehingga conselee largely determine the success in
mengakibatkan lahirnya perilaku-perilaku counseling process, because it emphasized
abnormal. Pendekatan konseling Gestalt on personal attitude of the counselee in
ingin memperbaiki individu dengan resolving their problems, meanwhile,
berfokus pada perspektif masa kini, melalui couselorsare only in charge of transforming
proyeksi fenomena masa lalu dengan kondisi knowledge and assist the counselee in
masa kini. Efektivitas kerjasama antara finding the rootof the problem moreover to
konselor dan konseli sangat menentukan help the counselee to find the way to resolve
keberhasilan dalam proses konseling, karena their problems.
menekankan pada sikap pribadi konseli
dalam menyelesaikan masalahnya, Keywords: Counseling Theory, Gestalt
sedangkan konselor hanya bertugas Approach
mentransformasikan pengetahuan dan
membantu konseli dalam menemukan akar Pendahuluan
masalahnya. apalagi untuk membantu Konseling merupakan bagian dari
konseli menemukan cara untuk bimbingan baik sebagai pelayanan maupun
menyelesaikan masalahnya. sebagai teknik.Konseling menurut Tolbert
Kata kunci: Teori Konseling, merupakanhubungan pribadi yang dilakukan
Pendekatan Gestalt secara tatap muka antara dua orang yaitu
konselor dan konseli melalui hubungan itu
Abstrack dengan kemampuan-kemampuan khusus
yang dimilikinya, menyediakan situasi
Every human being must have belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
problems, whether those problems as the memahami diri sendiri, keadaannya
implications in addressing a less conducive sekarang, dan kemungkinan keadaannya
environment and personal environment who masa depan yang dapat ia ciptakan dengan
could not afford to be organised so that menggunakan potensi yang dimilikinya,
resulted in the birth of the abnormal demi untuk kesejahteraan pribadi maupun
masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat kondisi krisis eksitensial dan perlu belajar
belajar bagaimana memecahkan masalah- bertanggungjawab atas eksistensinya sebagai
masalah dan menemukan kebutuhan- manusia.3 Maka sebagai seorang calon
kebutuhan yang akan datang.1 konselor atau guru BK, sangat penting untuk
memahami teori Gestalt sebagai acuan
Hubungan personal dalam proses dalam membantu konseli/siswa, Salah satu
konseling yang terjadi antara konselor teknik yang digunakan adalah teknik gestalt
dengan konseli merupakan inti yang perlu karena pendekatan ini mengajarkan pada
diciptakan dan dikembangkan. Dalam kaitan konseli bagaimana mencapai kesadaran
itu, teknik-teknik yang dilaksanakan selama tentang apa yang mereka rasakan dan
proses konseling berlangsung adalah lakukan serta belajar bertanggung jawab atas
merupakan alat yang penting untuk perasaan, pikiran dan tindakan sendiri.
membantu konseli memperoleh kesadaran
secara penuh. Dalam konseling adalah Pembahasan
teknik atau pendekatan konseling Gestalt.
A. Biografi Singkat Seorang Tokoh
Pendekatan Gestalt adalah terapi Frederick Soloman Perls merupakan
humanistik eksistensial yang berlandaskan orang dari keturunan Yahudi. Dalam proses
premis, bahwa individu harus menemukan tumbuhnya, ia sering mendapatklan
caranya sendiri dalam hidup dan menerima perlakuan kasar dari ibunya. Kedua orang
tanggung jawab pribadi jika individu ingin tuanya sering bertengkar, hidup dalam
mencapai kedewasaan. Asumsi ini keluarga yang kurang harmonis. Ayahnya
didasarkan pada bahwa manusia dalam adalah seorang hipokrit, yang
kehidupannya selalu aktif sebagai suatu mengkothbahkan suatu hal namun hidup
keseluruhan.Setiap individu bukan semata- dengan cara yang berbeda dengan yang
mata merupakan penjumlahan dari bagian- dikothbahkanya. Selama masa pubertas,
bagian organ-organ seperti hati, jantung, Perls sering dijadikan kambing hitam dalam
otak, dan sebagainya, keluarganya. Pengalaman penolakan dan
melainkanmerupakansuatukoordinasi semua rasa tidak aman mempengaruhi sikap dan
bagian tersebut. Manusia aktif terdorong pemikirannya pada kehidupan selanjutnya.4
kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran,
Perls pada awalnya menekuni dunia
perasaan, dan tingkah lakunya.2
kedokteran, dan hidupnya sering berpindah-
Gestalt memandang bahwa pindah semenjak terjadinya perang dunia
pendekatan eksistensial juga dipengaruhi pertama. Dengan kehidupan yang sering
oleh suatu pijakan bahwa konseli yang berpindah mulai dari Eropa, Afrika bahkan
datang kepada konselor sedang dalam ke Amerika turut mempengaruhi Perls pada
ide-ide dan hasil pemikirannya. Perls dan
1
Prayitno, Layanan Bimbingan Kelompok Dan Laura Perls istrinya, berhasil mendirikan
Konseling Kelompok,(Padang: Universitas Negeri
3
Padang, 2004), 101. Richard Nelson Jones, Teori & Praktik Konseling dan
2
Deni Febrini, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Terapi, (Yogyakata: PustakaPelajar, 2011), 181.
4
Teras, 2011), 70. Richard Nelson Jones, Teori & Praktik…, 182.
South Africa Institute for Psycoanalysis 1. Saat sekarang
(1935), New York Institute for Gestalt Dalam hubungannya dengan
Therapy (1952) dan Cleveland Institute for perjalanan hidup manusia, pendekatan
Gestalt Psycotheraphy (1954). Akan tetapi Gestalt memandang bahwa tidak ada yang
Perls dan istrinya sering terjadi perbedaan “ada” kecuali “sekarang”. Yang berarti masa
pendapat mengenai arah terapi Gestalt, lalu telah pergi dan masa depan belum
hingga menyebabkan ia memiliki kekasih dijalani, oleh karena itu yang menuntaskan
Marty Fromm dan meneruskan terapi segala permasalahan yang dialami oleh
bersamanya. Perls meninggal pada usia 76 manusia adalah masa sekarang (here and
tahun, dan hasil karya yang diterbitkan now). Lebih lanjut menurut Perls,
setelah kematiannya berjudul The Gestalt sebagaimana yang dikutip oleh Corey,
Approach dan eye Witness to Theraphy. individu yang menyimpang dari saat
sekarang dan menjadi terlalu terpaku pada
B. Konsep Dasar masa depan, maka mereka mengalami
Dalam bahasa Jerman, kata Gestalt kecemasan yang menjadikannya sebagai
merupakan kata benda yang berarti bentuk kesenjangan antara saat sekarang dan
atau wujud.Dalam makna kata kerjanya kemudian.
adalah to form, to shape, to fashion, to
organize dan to structure. Konsep utama Maka dalam praktiknya, konselor
karya ekperimental psikologi gestal adalah diarahkan untuk membantu konseli kontak
memperlihatkan bahwa manusia tidak dengan saat sekarang, dengan menggunakan
mempersepsi berbagai hal secara sendiri- pertanyaan “apa” dan “bagaimana” bukan
sendiri melainkan dengan menggunakan pertanyaan “mengapa”.
mengoranisasikannya melalui proses Misalnya, “apa yang sedang Anda alami
preseptual menjadi keseluruhan yang sekarang saat Anda duduk di sana dan
bermakna. Seperti halnya, ketika seseorang mencoba berbicara?”. Jadi dalam hal ini,
melihat sebaris titik-titik mungkin bisa apabila konseli berbicara tentang masa
dipersepsi sebagai sebuah garis lurus. lalunya, maka konselor meminta konseli
agar membawa masa lalunya ke sana
Terapi Gestaltmemandang sekarang dengan menjalaninya seolah-olah
eksistensial manusia dan fenomenologinya, masa lalunya sedang terjadi pada saat
sehingga dalam terapinya Gestalt sekarang. Hal ini diyakini oleh Perls, bahwa
memfokuskan pemulihan kesadaran dan kebanyakan orang akan cenderung
polaritas serta dikotomi-dikotom dalam diri bergantung kepada masa lampau untuk
sesroang sehingga ia sadar dapat menerima membenarkan ketidaksediaan dan
tanggung jawab pribadi, dan dapat melalui ketidakmampuannya memikul tanggung
cara-cara yang menghambat kesadarannya. jawab atas dirinya sendiri.
Pendekatan ini menitik beratkan pada
individu bahwa ia memiliki kesanggupan Dari uraian di atas dijelaskan bahwa
memikul tanggungjawab pribadi dan hidup terapi Gestalt sebenarnya berfokus pada
sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu. keadaan sekarang yang harus dilakukan oleh
konseli, maka tugas konselor selanjutnya sentuhan, merasakan dan pergerakan.
adalah membuat konseli itu sadar bahwa apa Kesadaran yang tinggi pada dimensi ini akan
yang dilakukan pada saat sekarang adalah membuaat konseli menyadari suasana
wujud dari rasa sadarnya. Perls sebagaiman kekinian. Misalnya dengan mengatakan
dikutip oleh Jones, mengatakan bahwa kepada konseli: “sadari dunia sekelilingmu,
“Now 1 am aware” (sekarang saya sadar) apa yang dapat kamu lihat?’, apa yang dapat
sebagai landasan pendekatan Gestalt. kamu dengar?” dan sebagainya.
Konseli diminta sadar akan bahasa
tubuhnya, kualitas suaranya, dan emosi- c. Middle Zone (dimensi kesadaran
pertengahan)
emosinya. Berkaitan dengan dimensi Dimensi kesadaran tengah
kesadaran Perls membaginya ke dalam tiga merupakan dimensi yang dapat memberikan
jenis kesadaran yaitu:5 makna, arti dan kesimpulan terhadap
a. Inner Zone (dimensi kesadaran dimensi inner dan outer dari
dalam) konseli.Kesadaran yang diperluas dalam
Dimensi kesadaran dalam merupakan dimensi ini dapat membuat konseli mampu
dimensi yang terdapat dalam diri konseli menyadari pola-pola perilakunya yang kaku,
yang sulit diamati atau dilihaat secara keyakinannya yang irasional, dan hambatan-
langsung oleh konselor.Seperti misalnya, hambatan untuk menuju dirinya yang sehat
visceral, ketegangan otot, detak jantung, dan matang baik secara fisik maupun psikis.
pernafasan dan keadaan tubuh yang santai.
Intervensi yang dapat dilakukan konselor 2. Urusan yang tak selesai
Urusan yang tak selesai (unfinished
untuk meningkatkan keadaan konseli adalah
business) yang dimaskud dalam pendekatan
dengan mengajak konseli berfokus kepada
ini menurut Perls adalah “sebuah situasi atau
sensasi tubuhnya, dengan mengajukan
konflik di masa lalu, khususnya yang
pertanyaan seperti: “bagaimana perasaanmu
bersifat traumatis dan sulit, yang belum
saat ini, saat duduk berhadap dengan saya?”.
mencapai pemecahan memuaskan atau
Apabila konseli belum mampu menyadari
diatasi secara baik dalam kehidupan
keadaannya maka konselor dapat melakukan
konseli”.Urusan dan perasaan-prasaan yang
intervensi lain sampai konseli merasa
telah terjadi di masa lampau dan tidak
nyaman.
terselesaiakan dipaksa ditekan di bawah
b. Outer Zone (dimensi kesdaran luar) sadar oleh individu sehingga mengendap
Dimensi kesadaran ini berhubungan menjadi konflik.6 Perasaan-perasaan tersebut
dengan kontak dan interaksi konseli dengan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit
dunia luarnya seperti perilaku keseharian hati, kecemasan, kedudukan, rasa diabaikan
konseli, tindakan, cara berbicara, dan gaya dan sebagainya.
interaksi konseli. Fungsi untuk melakukan
kontak dengan dunia luar seperti fungsi Lebih lanjut Safaria dalam bukunya
melihat, mendengar, mencium, berbicara, menyatakan bahwa urusan yang tak selesai,
dianggap dalam pendekatan ini muncul
5
Triantoro Safaria, Terapi & Konseling Gestalt,
6
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 33-36. Triantoro Safaria, Terapi & Konseling Gestalt…, 151.
akibat perasaan tidak nyaman dan frustasi Ketidakmampuan individu
sehingga adanya situasi ini, dapat dilihat mengintegrasikan pikiran,perasaan, dan
pada konseli yang mengalami gangguan tingkah lakunya mengalami gap/kesenjangan
post-traumatik stress disorder, di mana sekarang dan yang akan datang melarikan
konseli seolaholah masih saja mengalami diri dari kenyataan yang harus dihadapi.7
dan merasakannya hingga saat ini. Urusan Spektrum tingkah laku bermasalah pada
yang tak selesai ini juga dapat dilihat pada individu meliputi: 1). kepribadian kaku
konseli yang pada masa kanakkanaknya (rigid), 2). Tidak mau bebas-bertanggung
mengalami pelecehan seksual (sexual abuse) jawab, 3). ingin tetap tergantung, 4).
sehingga menjadi sulit untuk mencintai Menolak berhubungan dengan lingkungan,
orang lain, apalagi dicintai orang lain. 5). Memeliharaunfinished business, 6).
menolak kebutuhan diri sendiri, dan 7).
Tujuan konseling dalam pendekatan melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-
ini adalah bagaiamana konseli mendapat putih”.
dukungan dari konselor, untuk
memunculkan situasisituasi yang tak selesai 1. Tujuan Konseling
dimunculkan saat sekarang dan saat ini Tujuan pendekatan konseling Gestalt
sehingga konseli dapat mencapai adalah membantu konseli agar dapat
pemahaman dirinya dan mencapai menemukan pusat dirinya, pencapaian
pemecahan yang memuaskan. Kondisi kesadaran.8 Membantu konseli agar berani
demikian, dapat mendorong konseli menghadapi berbagai macam tantangan
mengalami kecemasan dan depresi akibat dalam menghadapi kenyataan agar konseli
mengulangi kejadian masa lalu, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
proses konseling ini dimungkinkan akan menghadapi kenyataan dan mengembangkan
berjalan lama melalui sesi-sesi yang potensi manusiawinya. Secara lebih spesifik
panjang. tujuan konseling Gestalt adalah sebagai
berikut:
C. Proses Konseling Dengan
Pendekatan gestalt dalam pendekatan a. Membantu konseli agar dapat
konseling Gestalt, individu bermasalah memperoleh kesadaran pribadi,
karena terjadi pertentangan antara kekuatan memahami kenyataan atau realitas,
serta mendapatkan insight secara
“top dog” dan keberadaan “underdog”.Top
penuh.
dog adalah kekuatan yang mengharuskan, b. Membantu konseli menuju
menuntut, mengancam.Under dog adalah pencapaian integritas kepribadiannya
keadaan defensif, membela diri, tidak c. Mengentaskan konseli dari
berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi. kondisinya yang tergantung pada
pertimbangan orang lain ke mengatur
Perkembangan yang terganggu diri sendiri (to be true to himself).
adalah tidak terjadi keseimbangan antara d. Meningkatkan kesadaran individual
apa-apa yang harus (self-image) dan apa-apa
7
yang diinginkan (self).Terjadi pertentangan Deni Febrini, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta:
Teras, 2011), 71.
antara keberadaan sosial dan biologis. 8
GerladCorey, Teori dan Praktek Konseling…, 124.
agar konseli dapat beringkah laku menjadi percaya akan kekuatannya sendiri.
menurut prinsip-prinsip Gestalt, Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan
semua situasi bermasalah (unfisihed membuka ketersesatan atau kebuntuan
bussines) yang muncul dan selalu
konseli. Pada saat konseli mengalami gejala
akan muncul dapat diatasi dengan
baik. kesesatan dan konseli menyatakan
2. Fungsi dan Peran Terapis kekalahannya terhadap lingkungan dengan
Fokus pendekatan konseling Gestalt cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya
adalah terletak pada bagaimana keadaan tidak berdaya, bodoh, atau gila, maka tugas
konseli sekarang serta hambatan-hambatan konselor adalah dengan membiarkan konseli
apa yang muncul dalam kesadarannya. Oleh menemukan potensi dirinya yang hilang.
karena itu, tugas konselor adalah mendorong Sehingga konselor dapat sebagai “layar
konseli untuk dapat melihat kenyataan yang proyeksi” agar konseli dapat menemukan
ada pada dirinya serta mau mencoba kembali apa-apa yang hilang dari dalam
menghadapinya.Dalam hal ini perlu dirinya.
diarahkan agar konseli mau belajar
3. Prinsip Kerja Teknik Konseling
menggunakan perasaannya secara penuh.
Gestalt
Untuk itu konseli bisa diajak untuk memilih Seperti yang telah diuraikan
dua alternatif, ia akan menolak kenyataan sebelumnya bahwa pendekatan konseling
yang ada pada dirinya atau membuka diri Gestalt, menurut penulis, setidaknya
untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi terdapat tiga prinsip kerja dalam proses
pada dirinya sekarang. konseling yaitu: pertama, pendekatan ini
Konselor hendaknya menghindarkan lebih menekankan kepada tanggung jawab
diri dari pikiranpikiran yang abstrak, konseli, konselor menekankan bahwa
keinginan-keinginannya untuk melakukan konselor bersedia membantu konseli tetapi
diagnosis, interpretasi maupun memberi tidak akan bisa mengubah konseli, konselor
nasihat.Sebab, salah satu kelemahan dari menekankan agar konseli mengambil
pendekatan ini adalah konselor bisa saja tanggung jawab atas tingkah lakunya.
tergelincir ke dalam peran teknik dan Kedua, pendekatan ini berorientasi
impersonal dengan menyembunyikan pada masa sekarang dan di sini (here and
kepribdiannya ketika dalam proses now), dalam proses konseling konselor tidak
konseling. Maka diharuskan konselor sejak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif
awal konseling sudah mengarahkan tujuan tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan
agar konseli menjadi matang dan mampu sekarang. Hal ini bukan berarti bahwa masa
menyingkirkan hambatanhambatan yang lalu tidak penting.Masa lalu hanya dalam
menyebabkan konseli tidak dapat berdiri kaitannya dengan keadaan sekarang. Dalam
sendiri. kaitan ini pula konselor tidak pernah
Dalam hal ini, fungsi konselor adalah bertanya “mengapa”.
membantu konseli untuk melakukan transisi Ketiga, pendekatan ini berorientasi
dari ketergantungannya terhadap faktor luar eksperiensial, di mana konselor
meningkatkan kesadaran konseli tentang diri konseli dan membangkitkan dan
sendiri dan masalahmasalahnya, sehingga mengembangkan otonomi konseli dan
dengan demikian konseli mengintegrasikan menekankan kepada konseli bahwa konseli
kembali dirinya: boleh menolak saran-saran konselor asal
dapat mengemukakan alasan-alasannya
a. konseli mempergunakan kata secara bertanggung jawab.
ganti personal konseli
mengubah kalimat Fase ketiga, konselor mendorong
pertanyaan menjadi
konseli untuk mengatakan
pernyataan.
b. konseli mengambil peran dan perasaanperasaannya pada saat ini, konseli
tanggungjawab. diberi kesempatan untuk mengalami kembali
c. konseli menyadari bahwa ada segala perasaan dan perbuatan pada masa
hal-hal positif dan/atau lalu, dalam situasi di sini dan saat ini.
negative pada diri atau Kadang-kadang konseli diperbolehkan
tingkah lakunya. memproyeksikan dirinya kepada
4. Fase-fase dan Teknik dalam Proses
konselor.Melalui fase ini, konselor berusaha
Konseling
Secara ringkas Febrini dalam menemukan celah-celah kepribadian atau
bukunya, menyakatkan bahwa sedikitnya aspekaspek kepribadian yang hilang, dari
ada empat fase yang harus dilakui oleh sini dapat diidentifikasi apa yang harus
seoranag konselor dan konseli dalam proses dilakukan konseli.
konseling dengan menggunakan pendekatan Fase keempat, setelah konseli
Gestalt, empat fase tersebut yaitu:9 memperoleh pemahaman dan penyadaran
Fase pertama, konselor tentang pikiran, perasaan, dan tingkah
mengembangkan pertemuan konseling, agar lakunya, konselor mengantarkan konseli
tercapai situasi yang memungkinkan memasuki fase akhir konseling.Pada fase ini
perubahan-perubahan yang diharapkan pada konseli menunjukkan gejala-gejala yang
konseli. Pola hubungan yang diciptakan mengindikasikan integritas kepribadiannya
untuk setiap konseli berbeda, karena sebagai individu yang unik dan manusiawi.
masing-masing konseli mempunyai Adapun teknik dan prosedur dalam
keunikan sebagai individu serta memiliki pendekatan konseling Gestalt, Corey
kebutuhan yang bergantung kepada masalah menyebutkan bahwa penedektan ini tidak
yang harus dipecahkan. lebih seperti halnya sekumpulan
Fase kedua, konselor berusaha “permainan-permainan”. Yang dimaksudkan
meyakinkan dan mengkondisikan konseli sekumpulan permainan disini oleh Levitsky
untuk mengikuti prosedur yang telah dan Perls, adalah sejumlah permainan yang
ditetapkan sesuai dengan kondisi konseli. mencakup antara lain:10
Ada dua hal yang dilakukan konselor dalam a. Permainan dialog
fase ini, yaitu : Membangkitkan motivasi
10
GerladCorey, Teori dan Praktek Konseling… ,132-
9
Deni Febrini, Bimbingan Konseling…, 74-75. 143
Teknik ini dilakukan dengan cara jawab atas hal itu”.Meskipun tampaknya
konseli dikondisikan untuk mendialogan dua mekanis, tetapi menurut Gestalt akan
kecenderungan yang saling bertentangan, membantu meningkatkan kesadaraan konseli
yaitu kecenderungan top dog dan akan perasaan-perasaan yang mungkin
kecenderungan under dog. Top dog dalam selama ini diingkarinya.
permainan ini bisa berlaku adil, otoriter,
moralistik, menuntut atau berlaku layaknya c. . Bermain Proyeksi
Memantulkan kepada orang lain
majikan dan manipulatif.Sedangkan under
perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak
dog diposisikan sebagai korban, membela
mau melihat atau menerimanya. Selain itu,
diri, defensif, tak brdaya dan lemah.
teknik permaainan ini juga berguna untuk
Misalnya, Kecenderungan “anak baik”
mengingkari perasaan-perasaan sendiri
lawan kecenderungan “anak bodoh”,
dengan cara memantulkannya kepada orang
kecenderungan otonom lawan
lain. Dalam teknik bermain proyeksi
kecenderungan tergantung, kecenderungan
konselor meminta kepada konseli untuk
kuat atau tegar lawan kecenderungan lemah
mencobakan atau melakukan hal-hal yang
dan sebagainya.
diproyeksikan kepada orang lain.
Melalui dialog yang kontradiktif ini,
d. Teknik Pembalikan
menurut pandangan Gestalt pada akhirnya Gejala-gejala dan tingkah laku
konseli akan mengarahkan dirinya pada tertentu sering kali mempresentasikan
suatu posisi di mana ia berani mengambil pembalikan dari dorongan-dorongan yang
resiko. Penerapan permainan dialog ini mendasarinya.Dalam teknik ini konselor
dapat dilaksanakan dengan menggunakan meminta konseli untuk memainkan peran
teknik “kursi kosong”. Teknik kursi kosong yang berkebalikan dengan perasaan-
merupakan suatu cara untuk mengajak perasaan yang dikeluhkannya. Misalnya,
konseli agar dapat mengekstrernalisasi konseli diminta untuk mengungkapkan
introyeksinya. Pada dasarnya teknik ini perasaan sisi buruknya kepada orang lain
merupakan teknik permaianan dengan yang belum pernah ia lakukan,seperti
melibatkan konseli sebagai pemerannya, menghujat, menunjukan niat jahat, dengan
yaitu sebagai top dog dan under dog secara tujuan agar konseli dapat mengintegrasikan
bergantian. sisi tersebut ke dalam kepribadiannya.
b. Latihan Bertanggung Jawab e. Tetap dengan Perasaan
Teknik untuk membantu konseli agar Teknik ini dapat digunakan untuk
mengakui dan menerima perasaan- konseli yang menunjukkan perasaan atau
perasaannya dari pada memproyek-sikan suasana hati yang tidak menyenangkan dan
perasaannya itu kepada orang lain.Dalam ia sangat ingin menghindarinya. Konselor
teknik ini konselor meminta konseli untuk mendorong konseli untuk tetap bertahan
membuat suatu pernyataan dan kemudian dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.
konseli menambahkan dalam pernyataan itu
dengan kalimat: “...dan saya bertanggung
Kebanyakan konseli ingin melarikan Gestalat adalahhere and nowdan unfinished
diri dari stimulus yang menakutkan dan business yang tercakup didalamnya adalah
menghindari perasaan-perasaan yang tidak emosiemosi, peristiwa-peristiwa,
menyenangkan.Dalam hal ini konselor tetap ingataningatan (memories), yang terhambat
mendorong konseli untuk bertahan dengan dinyatakan oleh individu yang bersangkutan.
ketakutan atau kesakitan perasaan yang Adapun fase-fase dalam pendekatan
dialaminya sekarang dan mendorong konseli konseling Gestalt:
untuk menyelam lebih dalam ke dalam
tingklah laku dan perasaan yang ingin Pertama, membentuk pola pertemuan
dihindarinya itu. terapeutik agar tercapai situasi yang
memungkinkan perubahan-perubahan yang
f. Pendekatan Gestal Terhadap Kejar diharapkan pada klien. Situasi mengandung
Mimpi komponen emosional dan intuitif.
Pendekatan konseling Gestalt tidak
menafsirkan dan menganalisis mimpi seperti Kedua, melaksanakan pengawasan,
yang dilakukan dalam teori psikoanlisis, konselor berusaha meyakinkanatau
melainkan mimpi-mimpi yang dialami oleh memaksa klien mengikuti prosedur yang
konseli diminta oleh konselor agar didapat telah ditetapkan sesuai dengan keadaan
diceritakan kembali sebagai kejadian yang klien. Dua hal yang harus dilakukan :
terjadi sekarang. Dalam praktiknya, teknik menimbulkan motivasi pada klien dan
ini konseli dianjurkan untuk membuat daftar menciptakan rapport yaitu hubungan baik
dari segenap rincian mimpi, mengingat antara konselor dan klien agar timbul rasa
orang-orang, kejadian dan suasana hati percaya klien bahwa segala usaha konselor.
mimpi dengan menciptakan dialog. Perls
Ketiga, klien didorong untuk
sebagaiamana dikutip oleh Corey
mengatakan perasaan-perasaannya pada
mengemukakan bahwa mimpi adalah
pertemuan-pertemuan terapi saat ini, bukan
ungkapan yang paling spontan dari
menceritakan masa lalu atau harapan-
keberadaan manusia. Orang-orang yang
harapan masa datang.
tidak bersedia mengingat mimpimimpinya
berarti menolak untuk menghadapi apa yang Keempat, setelah klien memperoleh
keliru dalam hidupnya. pemahaman dan penyadaran tentang dirinya,
tindakannya, perasaannya, maka terapi ada
Kesimpulan
pada fase terakhir.
Tujuan utama konseling Gestalt
Daftar Pustaka
adalah meningkatkan proses pertumbuhan
klien dan membantu klien mengembangkan Adz-Dzaky, Bakran, Hamdani, M.
potensi manusiawinya. Fokus utama dalam 2002. Konseling dan Psikoterapi Islam.
konseing Gestalt adalah membantu individu Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
melalui transisinya dari keadaan yang selalu
dibantu oleh lingkungan ke keadaan mandiri
(selft-support). Konsep utama pendekatan
Corey, GeraldT. 2013. Teori dan Mashudi, Fardi. 2012. Psikologi
Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: Konseling. Yogyakarta: IRCiSoD.
Refika Aditama.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan
Febrini Deni. 2011. Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok.
Konseling. Yogyakarta: Teras. Padang: Universitas Negeri Padang.

Jones, Nelson, Richard. 2011. Teori Safaria, Triantoro. 2005. Terapi &
& Praktik Konseling dan Terapi. Konseling Gestalt. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai