Sebagai makhluk social, manusia tidak dapat hidup seorang diri. Rasulullah
saw. menyarankan agar kita pandai dalam memilih teman. Tentu kalian
mempunyai banyak teman bukan? Adakah di antara mereka kalian anggap
baik dan layak dijadikan sahabat? Teman baik sangat penting untuk
menemani perjalanan hidup kita. Seperti apakah kriteria teman yang baik
itu? Mari kita simak pelajaran kali ini!
Standar Kompetensi 3. Berkepribadian matang, berakhlak mulia, dan mampu
menahan hawa nafsunya.
Kompetensi Dasar 3.8 Tidak menjadikan orang buruk sebagai teman atau sahabat
Tujuan Pembelajaran 1. Memiliki sifat baik sesuai syariat Islam.
2. Memiliki teman atau sahabat yang mempunyai sifat arif.
Peta Konsep
Teman Pilihan
Pergaulan seseorang dengan teman yang buruk dapat memberi pengaruh keburukan pula.
Selain akan memiliki kebiasaan buruk, seseorang juga dapat memperoleh dampak negatif
akibat yang dilakukan temannya. Orang yang berkelakuan buruk dapat mendapatkan kerugian,
bahkan bahaya bagi orang lain yang berteman degannya.
Al Quran memberitakan penyesalan orang zalim pada hari kiamat akibat di dunia
berteman dengan orang yang sesat dan menyimpang, hingga ia terpengaruh ikut sesat dan
menyimpang. Allah swt. berfirman, “ Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit
dua tanganya, seraya berkata, “Aduhai kiranya dulu aku megambil jalan bersama-sama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku, andai kiranya dulu aku tidak menjadikan si Fulan itu teman
akrabku. Sungguh ia telah mennyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang
kepadaku” Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (Q.S. Al Furqan : 27-29)
Wawasan Mendekatlah kepada yang Bertakwa
Di antara banyaknya teman yang kita miliki, ada yang sangat dekat dan akrab, serta kita sering berkumpul
dan berkomunikasi dengannya. Tidak bisa kita pungkiri bahwa tatkala seseorang sahabat, maka ada dua
kemungkinan pengaruh yang timbul, ia yang mempengaruhi dengan kebaikan atau kita yang terpengaruh oleh
kebaikannya.
Rasulullah saw. bersabda, “Kesombongan dan keangkuhan terdapat pada orang-orang yang meninggikan
suara dikalangan pengembala onta dan ketenangan terdapat pada pengembala kambing.” (H.R Bukhari dan
Muslim)
Pada hadits tersebut mengibaratkan bahwa bergaul dengan hewan yang tidak berakal saja bisa
mempengaruhi karakter dan kepribadian seseorang, apalagi dengan sesama manusia? Oleh karenanya, pantaskah
kita menjadi sahabat baik bagi orang lain? Atau sudahkah kita memutuskan siapa yang akan menjadi sahabat
kita? Rasulullah saw. bersabda, “janganlah engkau bergaul, kecuali dengan seorang mukmin” (H.R. Abu Daud dan
Tirmidzi)
Rasulullah saw. menjelaskan kepada kita agar hanya bersahabat dengan orang-orang mukmin yang bertakwa.
Jangan sampai bersahabat dengan orang-orang kafir, fasik, dan pengikut hawa nafsu, sehingga akan berbahaya
bagi dunia dan akhirat kita. Hanya bersahabat dengan orang-orang berimanlah persahabatan kita akan langgeng
baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt. berfirman dalam surah Az Zukhruf : 67 berikut :
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-
orang yang bertakwa”.
Tokoh Inspirasi
Rasulullah saw. Memiliki Sahabat-sahabat yang Berjasa
Selain Ali bin Abi Thalib r.a., tentunya masih ada beberapa sahabat Nabi yang begitu terkenal dan
patut kita teladani. Sebab, setiap sahabat nabi mempunyai berbagai kelebihan dalam setiap
kepemimpinannya. Tahukah kamu, ada beberapa sahabat nabi yang begitu besar jasanya terhadap
pengembangan Islam. Berikut adalah beberapa sahabat nabi yang berjasa terhadap perkembnagan :
1. Abu Bakar Ash Shiddiq r.a.
Sahabat Rasulullah saw. yang meneruskan perjuangan islam setelah nabi Muhammad saw. wafat
adalah Abu Bakar Ash Shiddiq. Abu Bakar merupakan sahabat Nabi yang kaya raya dan kaya harta.
Sifatnya yang hampir mirip nabi Muhammad saw. ini membuat Abu Bakar sering dianggap mempunyai
karakteristik yang mirip dengan nabi. Begitu banyak kemiripan Antara beliau dengan Rasulullah saw
sehingga tidak heran beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat.
2. Umar binn Khattab r.a.
Setelah Abu Bakar Ash Shiddiq wafat perjuangan Islam kini dilanjutkan oleh Umar bin Khattab.
Sebelum menjadi seorang pemimpin, Umar menjadi salah satu orang yang memusuhi Islam, Umar
begitu gigih dalam melakukan perjuangan Islam dengan mensejahterakan para rakyatnya. Ketika ia
menjadi seorang pemimpin, ia selalu berkeliling tiap hari ke rumah-rumah warga untuk mengecek
kondisi warga penduduk
3. Utsman bin Affan r.a.
Utsman bin Affan merupakan sahabat nabi yang sangat dermawan. Dalam setiap kali berperang Utsman
selalu membiayai untuk berperang memerangi kaum musyrikin. Selain itu, ketika masyarakat hijrah
Utsman bin Affan memfasilitasi sebuah sumur untuk dijadikan air minum sehari-hari bagi masyarakat
yang berhijrah.