Anda di halaman 1dari 14

Teman Perjalanan

Sebagai makhluk social, manusia tidak dapat hidup seorang diri. Rasulullah
saw. menyarankan agar kita pandai dalam memilih teman. Tentu kalian
mempunyai banyak teman bukan? Adakah di antara mereka kalian anggap
baik dan layak dijadikan sahabat? Teman baik sangat penting untuk
menemani perjalanan hidup kita. Seperti apakah kriteria teman yang baik
itu? Mari kita simak pelajaran kali ini!
Standar Kompetensi 3. Berkepribadian matang, berakhlak mulia, dan mampu
menahan hawa nafsunya.
Kompetensi Dasar 3.8 Tidak menjadikan orang buruk sebagai teman atau sahabat
Tujuan Pembelajaran 1. Memiliki sifat baik sesuai syariat Islam.
2. Memiliki teman atau sahabat yang mempunyai sifat arif.
Peta Konsep
Teman Pilihan

Teman yang Baik


Teman Perjalanan
Keuntungan Mempunyai Sahabat yang Shalih

Menghindari Teman yang Buruk Sifatnya


Pengantar

Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan adab-adab dan batasan-


batasan dalam pergaulan. Hal ini dikarenakan, pergaulan sangat mempengaruhi
kehidupan seseorang. Sebenarnya, bolehkah seseorang memilah-milih teman?
Dalam melakukan perjalanan hidup hingga ke akhirat nanti, seorang muslim
memerlukan teman perjalanan. Lantas, teman perjalanan yang bagaimanakah
yang harusnya dipilih? Untuk mengetahuinya, simaklah uraian berikut!
Pendalaman Materi
A. Teman Pilihan
Di dunia ini tiap manusia hanyalah musafir yang kelak akan pulang ke kampung akhirat.
Untuk itu, teman perjalanan yang baik sangat diperlukan agar perjalanan berlangsung aman
dan menyenangkan serta dalam ridha Allah swt.. Sebagaimana perjalanan pada umumnya,
seseorang akan memerlukan teman bicara, diskusi, berbagi suka duka, saling membantu dalam
kesulitan dan penyemangat saat rapuh. Rasulullah saw. bersabda “seseorang itu menurut
agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman
dekatnya.” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi)
Imam Al-Ghazali menyampaikan dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin, “ Hendaknya orang yang
akan berpergian memilih teman. Jangan ia keluar seorang diri. Pilihlah teman dahulu, barulah
tempuh perjalanan. Hendaknya seseorang yang teman yang menemaninya dalam perjalanan
itu adalah orang yang bisa membantunya dalam menjalankan prinsip agama,
mengingatkannya tatkala lupa, membantu dan mendorongnya ketika tersadar. Dan seseorang
tidak dikenal, kecuali melihat siapa temannya.”
B. Teman yang Baik
Sungguh bersahabat dengan orang-orang shalih adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin
Khattab r.a. berkata, “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam yang lebih baik
dari pada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang shalih. Apabila engkau dapati salah
seorang sahabat yang shalih, maka berpeganglah erat-erat.” selain itu, persahabatan orang
shalih akan berlanjut sampai surga dan akan kekal selamanya. Rasulullah saw. bersabda, “
Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Allah swt. memberikan keistimewaan kepada seseorang untuk memberikan syafaat kepada
sahabatnya yang lain, agar mereka dapat bersama-sama masuk surga dan berkumpul kembali.
Rasulullah saw. bersabda, “Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi
Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon
kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam
neraka pada hari kiamat. Mereka memohon, “Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di
neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.” Dijawab, “Keluarkan (dari
neraka) orang-orang yang kalian kenal.” hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh
api neraka.
para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada
yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya. Kemudian, orang mukmin itu
lapor kepada Allah. “Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari
neraka, sudah tidak tersisa.” Allah berfirman, “Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki
iman seberat dinar.” Maka, dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka.
Kemudian mereka melapor, “wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang
yang Engkau perintahkan untuk diangkat dari neraka….” (H.R. Muslim)
Teman yang baik tentu akan senantiasa memberi kebaikan. Nah, bagaimana cara memilih
teman yang baik bagi kita? Ciri-ciri teman yang baik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjaga rahasia.
2. Selalu berbaik sangka kepada kita (husnudzan).
3. Selalu ada saat dibutuhkan.
4. Mengajak pada ketaatan.
5. Mengingatkan di kala kita salah.
6. Senantiasa berprilaku jujur, amanah, dan bertanggung jawab.
7. Ikut bahagia ketika memperoleh kebahagiaan.
8. Mudah memaafkan kesalahan.
C. Keuntungan Mempunyai Sahabat yang Shalih
Sangat banyak keuntungan memiliki sahabat yang shalih, antara lain sebagai berikut :
1. Sahabat yang shalih akan selalu mengingatkan dan menasehati kita apabila salah. Sebuah
ungkapan Arab berbunyi, “Sahabat sejatimu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah
diingatkan) bukan yang senantiasa membenarkanmu.”
2. Sahabat yang shalih juga akan selalu mendoakan sahabatnya meskipun sahabatnya tidak
mengetahui. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya doa seorang muslim kepada
saudaranya disaat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab
(terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang
bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan,
malaikat tersebut akan berkata, ‘aamiin’. Engkau akan mendapatakan semisal dengan
saudaramu tadi.” (H.R. Muslim)
3. Kesalihan seorang sahabat dapat menular, sehingga seseorang juga akan menjadi shalih
dengan izin Allah Swt.. Rasulullah saw. bersabda, “perumpamaan kawan yang baik dan
kawan yang buruk seperti seorang pnjual minyak wangi dan seorang peniup untuk
menyalakan api (pandai besi)…. (H.R. Bukhari dan Muslim)
D. Menghindari Teman yang Buruk Sifatnya

Pergaulan seseorang dengan teman yang buruk dapat memberi pengaruh keburukan pula.
Selain akan memiliki kebiasaan buruk, seseorang juga dapat memperoleh dampak negatif
akibat yang dilakukan temannya. Orang yang berkelakuan buruk dapat mendapatkan kerugian,
bahkan bahaya bagi orang lain yang berteman degannya.

Al Quran memberitakan penyesalan orang zalim pada hari kiamat akibat di dunia
berteman dengan orang yang sesat dan menyimpang, hingga ia terpengaruh ikut sesat dan
menyimpang. Allah swt. berfirman, “ Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit
dua tanganya, seraya berkata, “Aduhai kiranya dulu aku megambil jalan bersama-sama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku, andai kiranya dulu aku tidak menjadikan si Fulan itu teman
akrabku. Sungguh ia telah mennyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang
kepadaku” Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (Q.S. Al Furqan : 27-29)
Wawasan Mendekatlah kepada yang Bertakwa
Di antara banyaknya teman yang kita miliki, ada yang sangat dekat dan akrab, serta kita sering berkumpul
dan berkomunikasi dengannya. Tidak bisa kita pungkiri bahwa tatkala seseorang sahabat, maka ada dua
kemungkinan pengaruh yang timbul, ia yang mempengaruhi dengan kebaikan atau kita yang terpengaruh oleh
kebaikannya.
Rasulullah saw. bersabda, “Kesombongan dan keangkuhan terdapat pada orang-orang yang meninggikan
suara dikalangan pengembala onta dan ketenangan terdapat pada pengembala kambing.” (H.R Bukhari dan
Muslim)
Pada hadits tersebut mengibaratkan bahwa bergaul dengan hewan yang tidak berakal saja bisa
mempengaruhi karakter dan kepribadian seseorang, apalagi dengan sesama manusia? Oleh karenanya, pantaskah
kita menjadi sahabat baik bagi orang lain? Atau sudahkah kita memutuskan siapa yang akan menjadi sahabat
kita? Rasulullah saw. bersabda, “janganlah engkau bergaul, kecuali dengan seorang mukmin” (H.R. Abu Daud dan
Tirmidzi)
Rasulullah saw. menjelaskan kepada kita agar hanya bersahabat dengan orang-orang mukmin yang bertakwa.
Jangan sampai bersahabat dengan orang-orang kafir, fasik, dan pengikut hawa nafsu, sehingga akan berbahaya
bagi dunia dan akhirat kita. Hanya bersahabat dengan orang-orang berimanlah persahabatan kita akan langgeng
baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt. berfirman dalam surah Az Zukhruf : 67 berikut :
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-
orang yang bertakwa”.
Tokoh Inspirasi
Rasulullah saw. Memiliki Sahabat-sahabat yang Berjasa
Selain Ali bin Abi Thalib r.a., tentunya masih ada beberapa sahabat Nabi yang begitu terkenal dan
patut kita teladani. Sebab, setiap sahabat nabi mempunyai berbagai kelebihan dalam setiap
kepemimpinannya. Tahukah kamu, ada beberapa sahabat nabi yang begitu besar jasanya terhadap
pengembangan Islam. Berikut adalah beberapa sahabat nabi yang berjasa terhadap perkembnagan :
1. Abu Bakar Ash Shiddiq r.a.
Sahabat Rasulullah saw. yang meneruskan perjuangan islam setelah nabi Muhammad saw. wafat
adalah Abu Bakar Ash Shiddiq. Abu Bakar merupakan sahabat Nabi yang kaya raya dan kaya harta.
Sifatnya yang hampir mirip nabi Muhammad saw. ini membuat Abu Bakar sering dianggap mempunyai
karakteristik yang mirip dengan nabi. Begitu banyak kemiripan Antara beliau dengan Rasulullah saw
sehingga tidak heran beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat.
2. Umar binn Khattab r.a.
Setelah Abu Bakar Ash Shiddiq wafat perjuangan Islam kini dilanjutkan oleh Umar bin Khattab.
Sebelum menjadi seorang pemimpin, Umar menjadi salah satu orang yang memusuhi Islam, Umar
begitu gigih dalam melakukan perjuangan Islam dengan mensejahterakan para rakyatnya. Ketika ia
menjadi seorang pemimpin, ia selalu berkeliling tiap hari ke rumah-rumah warga untuk mengecek
kondisi warga penduduk
3. Utsman bin Affan r.a.
Utsman bin Affan merupakan sahabat nabi yang sangat dermawan. Dalam setiap kali berperang Utsman
selalu membiayai untuk berperang memerangi kaum musyrikin. Selain itu, ketika masyarakat hijrah
Utsman bin Affan memfasilitasi sebuah sumur untuk dijadikan air minum sehari-hari bagi masyarakat
yang berhijrah.

4. Thalhah bin Ubaidillah r.a.


Sahabat Rasulullah saw. yang dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah. Thalhah rela
berkorban demi melindungi Rasulullah saw. dari serangan musuh. Ia berkorban dan akhirnya wafat
dengan tikaman yang sangat banyak di sekujur tubuhnya. Sahabat Rasulullah saw. ini mempunyai
perawakan tubuh yang besar, sehingga saat bertarung di medan perang terlihat sangat gagah.
Evaluasi

Kerjakan tugas di bawah ini dengan baik.


Pasti kalian memiliki seorang sahabat yang paling dekat. Bagaimanakah
karakteristik sahabat kalian tersebut? Sudah masukkah ke dalam sahabat yng baik
menurut pandangan Islam? Jelaskan juga efek persahabatan yang kalian rasakan

Anda mungkin juga menyukai