Anda di halaman 1dari 63

IDENTITAS BUKU

PERMESINAN BANTU

Penyusun :

Tim Pokja Lemdiklat Polri T. A. 2019

Editor :

1. Kombes Pol Dr. S. M. Handayani, M. Si.


2. AKBP Noffan Widyayoko, S. IK., M. A.
3. AKBP Edi Hendrawiyatno, S. E.
4. AKP Yanto, S. H.
5. AKP Benny Satriawan
6. Penata Wita Puspitaari, S. Pd.
7. IPDA Achmad Subekti T., S. Pd.
8. Penda Paramita Rahmadani, A. Md.

Bahan Ajar (Hanjar Pendidikan Polri)


Pendidikan Pembentukan Tamtama Polair

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum Bahan Ajar Pendidikan Pembentukan


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Sambutan Kalemdiklat Polri ............................................................................... i


Kep Kalemdiklat Polri ......................................................................................... iii
Lembar Identitas buku ........................................................................................ v
Daftar Isi ............................................................................................................ vi
Pendahuluan ...................................................................................................... 1
Standar Kompetensi .......................................................................................... 1
MODUL 1 PENGERTIAN DAN JENIS PERMESINAN BANTU

Pengantar....................................................................................... 2
Kompetensi Dasar ......................................................................... 2
Materi Pelajaran ............................................................................. 2
Metode Pembelajaran ................................................................... 3
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... 3
Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 3
Tagihan / Tugas ............................................................................ 4
Lembar Kegiatan ........................................................................... 4
Bahan Bacaan ............................................................................... 5
1. Pengertian Permesinan bantu............................................... 5
2. Jenis-jenis Permesinan bantu di Kamar Mesin ..................... 5
3. Jenis-jenis Permesinan Bantu di Geladak/Deck Kapal ......... 14
Rangkuman .................................................................................. 27
Latihan ......................................................................................... 27

PERMESINAN BANTU vi
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL 2 CARA MENGOPERASIKAN PERMESINAN BANTU


Pengantar...................................................................................... 28
Kompetensi Dasar ....................................................................... 28
Materi Pelajaran ........................................................................... 28
Metode Pembelajaran .................................................................. 29
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ........................................ 29
Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 30
Tagihan / Tugas ........................................................................... 30
Lembar Kegiatan .......................................................................... 31
Bahan Bacaan .............................................................................. 31
1. Cara Mengoperasionalkan Pompa–Pompa.. ......................... 31
2. Cara Mengoperasionalkan Kompresor. ................................. 31
3. Cara Mengoperasionalkan Permesinan bantu Evaporator. ... 32
4. Cara mengoperasionalkan mesin pendingin .......................... 32
5. Cara mengoperasionalkan mesin derek. ............................... 32
Rangkuman .................................................................................. 33
Latihan ......................................................................................... 33

PERMESINAN BANTU vii


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PERMESINAN BANTU

1. Pendahuluan

Instalasi pesawat bantu dikapal di rancang sesuai dengan peraturan-


peraturan Biro klasifikasi dan harus memenuhi persyaratan-persyaratan
keselamatan yang berlaku, mulai dari susunan dan penempatan instalasi
mesin. Perlengkapan mesin dan alat-alat bantu lainnya telah direncanakan
sehingga tersedia ruang gerak yang cukup untuk pengoperasian dan perawatan
dari bagian-bagian pesawat bantu dan system-system instalasi lainnya (system
kelistrikan, system control dan system perpipaan).

Pesawat bantu merupakanpesawat yang sangat vital dalam


pengoperasian kapal yang mencakup beberapa komponen yang dipasang di
dalam kamar mesin maupun yang dipasang di luar kamar mesin atau pesawat
bantu di geladak kapal, komponen-komponen pesawat bantu terdiri dari sistem-
sistem yang menunjang kerja mesin penggerak utama serta pengoperasian
kapal, baik sedang berlayar ataupun sandar kecuali ketel induk.

Sebagai anggota polri yang bertugas di atas kapal perlu memiliki


pengetahuan tentang fungsi dan cara kerja sistem-sistem pesawat bantu di atas
kapal serta cara-cara pengoperasiannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas
di lapangan.

2. Standar Kompetensi

Memahami dan menerapkan pengoperasionalan permesinan bantu

PERMESINAN BANTU x
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PERMESINAN BANTU
HANJAR
12 JP ( 540 menit)

Pendahuluan
Motor bantu di atas kapal yang sedang berada dipelabuhan maupun
pada saat kapal sedang berlayar sangat mendukung keseluruhan
sistem kerja/operasional sebuah kapal sehingga kelancaran mekanis
maupun sistem penerangan pada sebuah kapal sangat bergantung
kepada keadaan motor bantu tersebut.

Motor bantu merupakan pesawat yang merubah tenaga termis


menjadi tenaga mekanis yang kemudian diteruskan untuk
menggerakkan dynamo listrik guna menghasilkan tenaga listrik yang
akan dipakai untuk keperluan operasional kapal. Oleh karena itu
seorang polisi perairan harus memahami motor bantu agar
kelancaran, kenyamanan dan keselamatan pada saat pelayaran dapat
tercapai.

Untuk memberikan pengetahuan tentang motor bantu maka dalam


hanjar ini dibahas materi pengertian dan jenis motor bantu/generator,
cara mengoperasionalkan motor bantu dan proses pembilasan motor.

Standar Kompetensi
Memahami dan menerapkan pengoperasionalan motor bantu.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 1


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGERTIAN DAN JENIS


HANJAR PERMESINAN BANTU
01 2 JP (90 menit)

Pengantar
Dalam hanjar ini dibahas materi tentang pengertian permesinan bantu,
Jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin dan jenis-jenis
permesinan bantu di geladak/deck kapal.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik memiliki pemahaman


pengertian dan jenis permesinan bantu.

Kompetensi Dasar
Memahami pengertian dan jenis permesinan bantu

Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan pengertian permesinan bantu.


2. Menjelaskan jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin.
3. Menjelaskan jenis-jenis permesinan bantu di geladak/deck
mesin.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:

pengertian dan jenis permesinan bantu.

Sub Pokok Bahasan:

1. Pengertian permesinan bantu.


2. Jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin.
3. Jenis-jenis permesinan bantu di geladak/deck kapal.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 2


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi pengertian dan
jenis permesinan bantu.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi pengertian dan jenis permesinan bantu.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/Media
a. Whiteboard.
b. Flipchart.
c. Kertas flipchart.
d. Komputer/laptop.
e. LCD dan screen.
2. Bahan
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar
a. Materi bahan ajar
b. Buku Referensi Permesinan Bantu

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit


Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Pendidik memperkenalkan diri;
b. Pendidik melakukan pencairan;

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 3


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Tahap inti : 70 menit


a. Pendidik menyampaikan materi pengertian dan jenis
permesinan bantu.
b. pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya dan menanggapi;
c. pendidik memberikan contoh jenis-jenis permesinan bantu;

3. Tahap akhir : 10 menit


a. Penguatan materi.
Pendidikmemberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidikmengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Learning point.
Pendidikmerumuskan learning point/koreksi dan kesimpulan
dari materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik.

Tagihan / Tugas

Peserta didik mengumpulkan resume materi tentang pengertian dan


jenis- jenis permesinan bantu

Lembar Kegiatan
Peserta didik membuat resume materi pengertian dan jenis-jenis
permesinan bantu

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 4


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

PENGERTIAN DAN JENIS PERMESINAN BANTU

1. Pengertian Permesinan bantu

a. Permesinan bantu di kamar mesin adalah pesawat yang


berada di dalam kamar mesin yang merupakan pesawat yang
sangat vital dalam pengoperasian mesin kapal. Permesinan
bantumencakup beberapa komponen antara lain; pompa
pompa, kompresor, evapurator, separator dan mesin
pendingin.
b. Permesinan bantu di luar mesin adalah merupakan
permesinan bantuyang berada di geladak kapal (Dek) dalam
pengoperasian mesin kapal yang mencakup beberapa
komponen antara lain; mesin kemudi, mesin jangkar, mesin
derek.

2. Jenis-jenis Permesinan bantu di Kamar Mesin

a. Pompa–pompa

Pompa–pompa yang terdiri dari :


1) Pompa air pendingin/Cooling water pump terdapat 2 jenis
yaitu, pompa air tawar pendingin (tertutup) adalah pompa
yang mensirkulasikan air tawar pendingin dari motor ke
cooler untuk selanjutnya kembali ke motor, sedangkan
pompa air laut pendingin (terbuka) adalah pompa yang
memasukan air laut ke dalam cooler yang selanjutnya
mengalir kembali ke laut. Posisinya di kamar mesin.
2) pompa ballast kapal/Ballast pump yaitu Pompa air laut
yang digunakan untuk memompa air laut ke dalam/ke luar
tangki–tangki ballast kapal. posisinya di kamar mesin.
3) Pompa sanitary/sanitair pump yaitu pompa air laut/ tawar
untuk mencukupi kebutuhan air tawar bagi air pendingin
mesin–mesin kapal, serta kebutuhan lainnya seperti
dapur, kamar mandi, WC dsb.posisinya di kamar mesin

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 5


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Pompa Got/Bilge pump yaitu untuk menampung air


kondesat/air got yang kemudian di buang keluar kapal
posisinya di kamar mesin
5) Pompa dinas umum yaitu pompa yang digunakan untuk
menggantikan fungsi pompa air laut pendingin, pompa
ballast atau pompa got.posisinya di kamar mesin

6) Pompa transfer bahan bakar kapal digunakan untuk


memindahkan bahan bakar dari tangki ke tangki lainnya
dan untuk persiapan bunker dan untuk pengaturan
stabilitas kapal. Posisinya di kamar mesin menyatu
dengan motor induk.

b. Kompresor.
Kompresor adalah pesawat yang berguna untuk
memindahkan udara/gas dari suatu tempat ke tempat lain.
Udara kerja tersebut dipergunakan untuk keperluan
menjalankan motor induk atau motor bantu, ketel angin dan
lain-lain.
Bentuk kompresor dalam posisi (tegak, sejajar, bentuk huruf
V). Menurut cara kerjanya, dibedakan menjadi Torak Kerja
Bolak Balik, Rotary dan Sentrifugal. Kompresor yang banyak
digunakan di kapal adalah dari jenis Torak Bolak Balik Kerja
Tunggal Dua Silinder dan Dua Tingkat Tekanan. Udara kerja
yang harus dihasilkan sebesar 25 - 40 kg / cm2.
Peralatan yang dipasang pada kompresor:
1) Manometer, sebagai alat pengukur tekanan udara dalam
bejana udara (botol angin).
2) Katub pengaman adalah katub yang berguna sebagai
pengaman dan segera membuka apabila tekanan angin
dalam bejana angin telah melebihi batas ukuran tekanan
yang telah ditentukan.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 6


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Kran cerat, adalah kran untuk membuang keluar udara


basah/cairan yang terbentuk dalam bejana udara akibat
pengembunan.
4) Filter adalah alat penyaring udara yang masuk ke dalam
bejana udara (botol agin).
5) Cooler, gunanya untuk mendinginkan udara yang masuk
ke dalam bejana udara (botol angin).

Gambar Kompresor Udara

Gambar Kompresor

c. Evaporator.
Pesawat penguap atau evaporator adalah pesawat yang
dipergunakan untuk mengubah air laut menjadi air tawar, yaitu
dengan jalan memanaskan air laut. Uap yang terbentuk
kemudian didinginkan pada bejana destilasi (condensor),
sehingga terbentuk air suling atau kondensat.
1) Tujuan dari pada penyulingan air tawar di kapal.
a) Mengurangi ketergantungan kapal terhadap
kebutuhan air tawar dari darat.
b) Menyediakan air tawar untuk keperluan kapal,
sehingga menambah ketahanan dalam
melaksanakan pelayaran.
2) Penggolongan evaporator menurut jenis-jenisnya.
a) Jenis tekanan tinggi, uap yang dipakai adalah uap
langsung dari ketel yang diturunkan menurut
kebutuhan.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 7


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Jenis tekana rendah, sesuai dengan sifat-sifat uap


serta pengaruh perubahan tekanan terhadap suhu
titik didih.
3) Prinsip kerja.
a) Pemindahan panas (Heat Transfer).
b) Penguapan dan pengembunan.
c) Pengaruh perubahan tekanan terhadap titik didih
cairan.

11

1
4
2 8

Keterangan Gambar A : Keterangan Gambar B :


A = Evaporator. B = Pesawat Destilasi.
1 = Bejana Evaporator. 1 = Bejana Destilasi
(Condensor).
2 = Spiral Pemanas.
2 = Bejana Destilasi.
3 = Dinding Pembalik.
3 = Dasar Bejana.
4 = Katub Primer Uap.
4 = Air Laut Masuk.
5 = Katub Pemanas Primer
Keluar. 5 = Air Laut Keluar.
6 = Katub Air Laut Masuk. 6 = Pemanas Sekundair Masuk.
7 = Katub Spui Air Laut. 7 = Saluran Kondensat.
8 = Salino Meter. 8 = Kondensat Keluar.
9 = Gelas Penduga. 9 = Pipa Buang Udara.
10 = Katub Keamanan.
11 = Katub Pemanas ke Luar.
12 = Manometer.
13 = Permukaan Air Laut.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 8


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Bagian-bagian utama dan fungsinya.


Pada gambar A :
1 = Bejana evaporator.
Berfungsi sebagai penguap air laut.
2 = Spiral pemanas.
Berfungsi untuk memanaskan air laut. Didalam
spiral pemanas mengalir uap primer diambilkan dari
uap cerat turbin atau uap bekas dari pesawat-
permesinan bantu.
3 = Diding pembalik.
Berfungsi sebagai pemanas butir-butir air laut yang
terlempar masuk kedalam ruang uap sekunder
terutama saat gejolak air laut karena ombak besar.
4 = Katup uap primer masuk.
Berfungsi untuk aliran katup uap masuk.
5 = Katup uap primer keluar.
Berfungsi untuk aliran katup uap keluar.
6 = Katup air laut masuk.
Berfungsi untuk katup aliran air laut masuk.
7 = Katup spui air laut.
Berfungsi untuk katup aliran air laut keluar.
8 = Salino meter.
Berfungsi untuk mengetahui kadar garam air laut
dalam evaporator.
9 = Gelas penduga.
Berfungsi untuk mengetahui tinggi permukaan air
laut dalam evaporator.
10 = Katup keamanan.
Berfungsi untuk mengetahui tekanan uap sekunder
dalam bejana.
11 = Katup uap sekunder keluar.
Berfungsi untuk katup aliran uap sekunder keluar.
12 = Manometer.
Berfungsi untuk mengetahui tekanan uap sekunder
dalam bejana.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 9


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

13 = Permukaan air laut yang ditunjukan di gelas


penduga.
Pada gambar B :
1 = Bejana destilasi / condensor.
Berfungsi sebagai pesawat pengembun uap
sekunder, sehingga membentuk kondensat.
2 = Filter.
Berfungsi sebagai penyaring kondensat terhadap
kotoran, sehingga pendistribusian kondensat
bersih.
3 = Dasar bejana adalah bagian bawah bejana.
4 = Air laut masuk.
5 = Air laut keluar.
6 = Uap sekunder masuk adalah aliran uap masuk.
7 = Saluran kondensat.
8 = Kondensat keluar adalah aliran kondensat keluar
untuk distribusi pemakaian.
9 = Pipa buang udara.
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang
terbentuk saat kondensasi berlangsung, adanya
udara mengakibatkan kondensor menjadi vacum
(vaccum dipertahankan suhu uap sekunder).
10 = Airator.
Berfungsi sebagai pemasukan udara dengan
maksud agar sistem uap sekunder betul-betul
padat sebelum masuk kondensor, namun udara ini
harus betul-betul bebas dalam kondensor karena
mengganggu vacumnya

d. Separator.
Separator adalah suatu pesawat untuk membersihkan minyak
lumas atau bahan bakar dari lumpur, kotoran dan air yang
tercampur kedalam minyak lumas atau bahan bakar atau
memisahkan air got dari campuran minyak lumas dan bahan
bakar.
1) Oil water separator.
Adalah pesawat untuk memisahkan air got dari
campuran minyak lumas dan bahan bakar.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 10


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bagian-bagian Oil Water Separator (OWL).


A = Bilge Separator.
Berfungsi sebagai tabung pemisah antara air got
dan minyak / kotoran dalam air got.
B = Coaliser.
Berfungsi sebagai penampung air got yang telah
dipisahkan di Bilge Separat dari endapan minyak.
C = Piringan
Befungsi sebagai alat pemisah antara air got
dengan minyak karena perbedaan berat jenis yang
berbeda saat di sentrifuge.
D = Piston Valve.
Berfungsi sebagai katub untuk mengalirkan air
isapan yang terpisah, dimana minyak kotor masuk
ke Sludge Oil Tank sedangkan air masuk ke
Coaliser.
E = Selenoid Valve.
Berfungsi sebagai pengatur aliran air got, bekerja
atas dasar pengiriman minyak kotor dari control
unit.
F = Sludge Oil Tank.
G = Berfungsi sebagai tangki minyak kotor.
H = Adalah saringan yang berada di Coaliser.
I= Adalah Pompa Go untuk menghisap air got.
PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 11
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Separator Minyak Lumas dan Bahan Bakar.

Minyak lumas atau bahan bakar dimasukkan dalam


bejana separator yang berputar yang didalamnya
berbentuk piringan-piringan berlubang yang tersusun
berbentuk kerucut.
Minyak dan kotoran serta air diputarkan. Akibat gaya
sentrifugal yang bekerja pada masing-masing zat
tersebut, maka akan terjadi pemisahan antara air, minyak
dan kotoran, dengan cara demikian, maka pemisahan
minyak dengan kotoran dapat dipercepat, sedangkan
minyaknya sendiri dapat dialirkan dan ditampung secara
teratur dan terus menerus.
Cara kerja permesinan bantuseparator.
1) Air got dihisap oleh Bilge Pump H diteruskan ke Bilge
Separator A yang bercampur dengan Sludge Oil (minyak
kotor).
2) Gravity Disc yang berada dalam Bilge Separator A diputar
(centrifuge) oleh motor penggerak dari motor listrik,
sehingga memisahkan bagian-bagian yang berat dan
yang ringan oleh perbedaan berat jenis antara air got
dengan minyak kotor. Minyak kotor akan terlempar
kebagian atas sedangkan bagian berat (air got) terlempar
dibagian bawah.
3) Minyak kotor yang dipompakan mendesak yang
mengakibatkan Selenoid Valve E bekerja dan membuka
membran Piston Valve D.
PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 12
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) OWS umumnya terdiri dari 2 (dua) tabung Separator yang


menampung pembuangan Air Got kamar mesin, dan
setelah keluar dari separator harus melalui “Oil Content
Monitor” (OCM) yang sudah di “setting 15 ppm sebelum
dibuang ke laut.
5) Apabila air got kamar mesin yang keluar dari OCM masih
melebihi “15 ppm”, maka solenoid valve (1) yang
menggerakkan katup kembali ke kamar mesin ”open” dan
solenoid valve (2) yang menggerakkan katup buang ke
laut ”close” dan lampu indicator “Red” menyala, serta
“alarm” juga berbunyi memberi isyarat
e. Mesin pendingin.
Mesin pendingin adalah pesawat yang digunakan untuk
menurunkan suhu ruangan serta untuk mempertahankan suhu
ruang pendingin dibawah suhu sekelilingnya.
1) Penggunaan mesin pendingin :
a) Pengawetan bahan makanan, seperti ; daging, ikan
dan sayur.
b) Pengaturan suhu ruangan atau sebagai air
condisioner.
c) Pengaturan suhu muatan di ruang muatan di kapal.
d) Tempat pengawetan bahan produksi, seperti;
pengawetan produksi udang.
e) Pembuatan es balok.
2) Bagian pokok mesin pendingin, terdiri dari :
a) Kompresor.
Berfungsi untuk menaikan tekanan gas freon agar
menghasilkan suhu yang lebih tinggi dalam
kondensor, sehingga diharapkan dapat
mempermudah kondensasi gas freon dalam
kondensor.
b) Kondensor.
Berfungsi untuk mengkondensasikan uap/gas freon
menjadi bentuk cair. didalam kondensor freon
didinginkan oleh air atau udara.
c) Katup ekspansi.
Berfungsi sebagai katup untuk mengatur aliran
cairan freon ke evaporator.
d) Evaporator (penguap).

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 13


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Berfungsi untuk tempat terjadinya penguapan


cairan freon menjadi uap yang sekaligus menyerap
panas dalam ruangan evaporator.

c b

Gb. Mesin Pendingin

3) Cara kerja mesin pendingin.

Gas freon dalam keadaan jenuh pada tekanan ½ Bar


pada suhu -20° C. Freon ditekan (dikompresikan) oleh
kompresor (1) sampai tekanan 5 Bar, dimana volume
menjadi kecil dan suhu naik menjadi 60° C.
Gas freon dalam keadaan tidak jenuh mengalir kedalam
kondensor (2) dan didinginkan sampai 20° C, dimana gas
jenuh freon sekarang mulai mencair dan terkumpul
dalam (3) receiver, kemudian cairan freon mengalir ke
katub expansi (4) di ruang pendinginan (5), tekanan turun
dari 5 atm menjadi 0,5 atm.
Cairan freon menguap saat melewati dinding ruang
pendingin dan menarik sejumlah panas dari sekeliling
ruang pendingin (5), sehingga membentuk kembali gas
freon yang jenuh dan selanjutnya diisap dan
ditekan/dikompresikan kembali, selanjutnya kembali
menuju ke kondensor demikian seterusnya.

3. Jenis-jenis Permesinan Bantu di Geladak/Deck Kapal

Permesinan bantuyang berada diluar kamar mesin/geladak kapal


(Dek) dalam pengoperasian mesin kapal yang mencakup beberapa
komponen, antara lain :

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 14


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Mesin kemudi.
Mesin kemudi adalah pesawat yang dipergunakan untuk
merubah haluan kapal atau arah kapal dengan kedudukan
daun kemudi arah lurus, haluan kiri dan haluan kanan dengan
sudut kemiringan daun kemudi maksimum 35 °.
Jenis-jenis peralatan kemudi menurut penggeraknya,
dibedakan:
1) Peralatan kemudi gerak rantai/sederhana.
Seperti namanya, maka peralatan kemudi ini langsung
dapat digerakkan oleh rantai dengan daya gerak
kekuatan tangan. Karena daya kekuatan tangan yang
kita miliki sangat terbatas, maka peralatan kemudi
tersebut hanya dapat dipergunakan pada perahu layar,
sekoci kapal atau dapat juga dipakai sebagai kemudi
bantu pada kapal-kapal yang agak besar.

Gambar : Peralatan Kemudi


1. Roda Kemudi.
2. Drum.
3. Kwadran.
4. Poros Kemudi.
5. Tuas Kemudi.
6. Daun Kemudi.
7. Roda Gigi.
Saat roda kemudi (1) diputar kearah kiri atau kearah
kanan, maka roda gigi (8) karena berhubungan langsung
ikut berputar dan selanjutnya menggerakkan drum (2)
yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur tali
atau kabel (3). Tali atau kabel yang bergerak kearah kiri
atau kanan selanjutnya menggerakkan kwadran (4)
yang bergerak kearah kiri dan ke kanan pula.
Kwadran dihubungkan dengan daun kemudi (6) melalui
poros kemudi (5). Akibat drum (2) menggulung atau
mengulur ke kiri dan ke kanan, maka tali atau kabel (2)
PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 15
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ikut bergerak kearah kiri dan kanan melalui rol (7),


sehingga daun kemudi dapat dibelokkan arahnya sesuai
kebutuhan.
2) Peralatan Kemudi Mesin.
Pada kapal besar tidak mungkin memakai kemudi yang
digerakkan tangan, karena rantai-rantai kabel terlalu
berat, apalagi kalau ombak besar, oleh karena itu
peralatan yang dipakai adalah kemudi yang digerakkan
dengan mesin (mesin kemudi).

Mesin Kemudi Elektro Hidrolis Kerja Tunggal.


a) Bagian-bagian Utama.
(1) Rudder Stock Shaft.
Berfungsi sebagai penggerak daun kemudi
(rudder), sehingga dapat berbelok ke kanan,
tengah-tengah maupun ke kiri, rudder stock
berfungsi sebagai penumpu poros.
(2) Hydrolic Silinder disebut juga Ram Cilinder.
Berfungsi untuk menampung gerakan plunyer.
Ram silinder berjumlah 2 (dua) buah. Ram
silinder dipasang melintang kapal.
(3) Plunyer bergerak ke kanan atau ke kiri karena
tekanan minyak dari pompa Hele Shaw jenis
Hydroulic Pump.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 16


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(4) Electric Motor.


Berfungsi sebagai penggerak oil pump.
Sumber arus listrik diperoleh dari Swich Board
yang dihasilkan dari generator (dynamo) listrik.
(5) Hydroulic Pump.
Berfungsi mengalirkan minyak dalam sistem
penerima (receiver) yang berada diruang
kemudi (Steering Gear Room). Minyak
tersebut masuk ke Ram Silinder, selanjutnya
menggerakkan Plunyer didalamnya. Jenis
pompa adalah pompa Hele Shaw.
(6) Silinder Sistem Pemberi (Transmiter).
Berfungsi sebagai tempat bergeraknya
Plunyer yang diakibatkan oleh tekanan
minyak akibat pengaruh diputarnya helm
(roda kemudi) di anjungan (Wheel House).
(7) Moving Rod.
Berfungsi sebagai penggerak ring penghantar
dalam pompa hele shaw, apabila
penggeraknya dan akan tertekan atau tertarik
yang mengakibatkan kedudukan ring
penghantar dapat menjadi konsentris atau
eksentris terhadap rumah pompa. Apabila
kedudukan ring penghantar konsentris, maka
pompa hele shaw tidak bekerja untuk
menghasilkan tekanan minyak, sedangkan
apabila kedudukan ring penghantar eksentris
pompa hele shaw akan bekerja menghasilkan
tekanan minyak

Gambar : Posisi pompa saat tidak bekerja


(Posisi tengah-tengah).

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 17


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar : Pompa Hele Shaw Bekerja


(Posisi kiri dan kanan)

Keterangan Gambar :
a. Pump Housing (Rumah Pompa).
b. Connecting Ring (Ring Penghantar).
c. Slide Hoes (Sepatu Hantar).
d. Plunger.
e. Cylinder.
f. Dinding Pemisah.
g. Oil Port (Lubang Pelumas).
h. Oil Port (Lubang Pelumas).
i. Rod.

(8) Over Presure Valve Unit.


Berfungsi sebagai katub tekanan minyak lebih
akan membuka dengan sendirinya apabila
tekanan minyak di Ram Silinder yang
selanjutnya mengalirkan minyak ke Ram
Silinder lain melalui katub ini.
(9) Helm (kemudi).
Berfungsi sebagai penggerak Plunyer yang
dapat bergerak bebas didalam silindernya.
Minyak inilah yang akan dialirkan ke dalam
silinder pemberi (Transmiter).

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 18


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Prinsip kerja mesin kemudi electro hidrolic kerja


tunggal.
(1) Kemudi tengah.
(a) Helm (kemudi) berada pada indikatur 0°
ditengah-tengah.
(b) Plunyer Helm tidak bergerak, sehingga
tidak ada tekanan atau aliran minyak ke
silinder hidroulik (6).
(c) Moving rod (7) tidak bergerak, sehingga
ring penghantar pompa (5) berada
ditengah-tengah (konsentris) terhadap
rumah pompa Hele Shaw dan pompa
tidak bekerja menghasilkan.
(d) Titik a tetap tidak bergerak, titik b tetap
dan titik c juga tetap.
(e) Dengan tidak bekerjanya pompa (5),
maka tidak ada aliran tekanan minyak ke
Ram Silinder kiri maupun kanan.
(f) Rudder Stock Shelf tidak bergerak.
(g) Rudder juga tidak bergerak dari posisi 0°.
(h) Haluan kapal berada lurus tidak
bergerak.
(2) Kemudi Cikar 30°.
(a) Helm diputar ke kiri pada indikatur 30°
kiri.
(b) Plunyer bergerak dalam Silindernya,
menghisap minyak dari sebelah kiri
Silinder (6) dan menekannya ke kamar
Silinder (6), Plunyer Silinder bergerak ke
kiri.
(c) Moving Rod (7) bergerak karena Plunyer
Silinder (6) bergerak ke kiri.
(d) Titik a berpindak ke a' titik b berpindak
ke b', sedangkan titik c tetap.
(e) Ring Penghantar Pompa (5) bergerak,
sehingga posisinya menjadi eksentrik
terhadap rumah pompanya
mengakibatkan pompa bekerja
memompa dengan menghisap minyak
dari Ram Silinder (3 c) dan menekannya
ke Ram Silinder (3 f).

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 19


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(f) Plunyer Silinder (3 f) bergerak ke kiri


(atas) mendorong Rudder Stock Shaft ke
posisi 30° kiri mengakibatkan titik g
pindah ke g'.
Hal tersebut mengakibatkan juga
kwadrant kemudi juga bergerak dan
titik d pindah ke d' sebesar 30 ° juga.
(g) Batang (7) didorong oleh kwadrant,
sehingga titik c pindah ke c' bersamaan
dengan itu titik b' pindah ke b lagi
mendekati sudut 30 ° kiri.
(h) Rudder Stock Shaft berpindah 30° kiri
dari semula, sehingga Rudder bergerak
30 ° ke kiri dari semula.
(i) Haluan kapal bergerak ke kiri sebesar
30° dari semula (berada ditengah-
tengah).
(3) Kemudi kembali ke Tengah-tengah.
(a) Helm diputar pada indikatur 0 °.
(b) Plunyer Helm bergerak menghisap
minyak dari kanan Silinder (6) dan
menekannya ke kiri Silinder (6).
(c) Plunyer Silinder (6) bergerak ke kanan.
(d) Moving Rod bergerak ke kanan.
(e) Titik a' berpindah ke a titik b pindak ke b''
sedangkan titik c' tetap.
(f) Ring Penghantar Pompa (5) bergerak,
mengakibatkan pompa (5) bekerja
menghisap minyak dari Ram Silinder (3
f) dan menekannya ke Ram Silinder (3
e).
(g) Plunyer Ram Silinder (3 e) bergerak ke
kanan (bawah) mendorong Rudder
Stock ke kanan ke posisi 30 ° kanan
(berarti kemudi tengah-tengah)
mengakibatkan titik g' pindah ke g.
(h) Titik d' di kwadran pindah ke d sebesar
30 ° kanan.
(i) Bersamaan dengan itu titik b'' pindah ke
b lagi dan titik c' pindah ke c lagi, Pompa
(5) tidak bekerja.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 20


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(j) Rudder Stock Shaft bergerak ke kanan


dari semula, sehingga Rudder bergerak
ke tengah-tengah lagi.
(k) Haluan kapal bergerak ke kanan ke
posisi tengah-tengah.
(4) Kemudi Cikar Kanan 30 °.
(a) Helm diputar ke kanan pada indikator 30°
kanan.
(b) Plunyer Helm bergerak menghisap dari
kanan Silinder (6) menekannya ke kiri
Silinder (6).
(c) Plunyer Silinder (6) bergerak ke kanan.
(d) Moving Rod (7) bergerak ke kanan.
(e) Titik a pindah ke a' titik b ke b'',
sedangkan titik c tetap.
(f) Ring Penghantar Pompa (5) bergerak,
Pompa (5) bekerja menghisap dari Ram
Silinder (3 f) dan menekannya ke Ram
Silinder (3 e).
(g) Plunyer Ram Silinder (3 e) bergerak ke
kanan mendorong Rudder Stock ke
posisi 30 ° mengakibatkan titik g pindah
ke g'', titik d di kwadran pindah ke d''
sebesar 30 ° kanan.
(h) Bersamaan dengan itu titik b'' pindah ke
b dan titik c pindah ke c'' karena didorong
atau ditarik oleh kwadrant melalui
batang (7), sehingga Pompa (5) tidak
bekerja dan Plunyer Silinder Ram (3)
berhenti bergerak.
(i) Ruddder Stock Shaft bergerak, sehingga
Rudder bergerak pada posisi 30 ° kanan.
(j) Haluan kapal bergerak ke kanan 30 °.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 21


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Mesin Jangkar.
Mesin jangkar adalah mesin yang berguna untuk menaikkan
rantai jangkar.

Gambar : Tampak Samping.

Gambar : Tampak Atas.

Gambar : Bagian-bagian Mesin Jangkar.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 22


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Keterangan Gambar :
1 = Motor Listrik.
Adalah jenis motor listrik DC compound yang dapat diatur untuk
dapat memutar kearah kiri dan kearah kanan.
2 = Kopling.
Berfungsi sebagai penghubung atau membebaskan unit
transmisi dengan Motor Penggerak (Motor Drive).
3 = Roda Cacing.
Berfungsi sebagai bagian hubungan ke unit transmisi.
4 = Roda Gigi.
Berfungsi sebagai pemutar jangkar adalah roda penghantar
rantai jangkar yang terhubung dengan unit transmisi.
5 = Rantai Jangkar.
Berfungsi sebagai penghubung dengan jangkar untuk
penggantung jangkar.
6 = Bobot.
Berfungsi untuk menghubungkan dan membebaskan Friction
Plate.

1) Cara Kerja Mesin Jangkar.


a) Menurunkan Jangkar (Lowering).
(1) Bobot diangkat, sehingga Friction Plate pada
Kopling bebas (tidak bergesek).
(2) Motor Listrik mati.
(3) Dengan Grafity Jangkar, maka poros berputar
ke kiri berarti juga Roda Cacing berputar ke
kiri.
(4) Roda Gigi berputar ke kanan.
(5) Roda Gigi berputar ke kiri.
(6) Roda Gigi Pemutar Rantai Jangkar berputar
ke kiri.
(7) Rantai Jangkar bergerak ke bawah.
(8) Jangkar bergerak turun ke laut.
b) Menaikkan Jangkar.
(1) Bobot ditekan ke bawah, sehingga Friction
Plate pada Kopling salin berhubungan.
(2) Motor Listrik hidup dan memutar ke kanan.
PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 23
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(3) Poros berputar ke kanan.


(4) Roda Gigi berputar ke kiri.
(5) Roda Gigi Antara berputar ke kiri.
(6) Roda Gigi Antara berputar ke kanan.
(7) Roda Gigi Pemutar Rantai Jangkar berputar
ke kanan.
(8) Rantai Jangkar bergerak ke atas.
(9) Jangkar bergerak ke atas.
2) Ketting stopper (penahan rantai).
Ketting stopper (penahan rantai) berfungsi untuk
menahan rantai jangkar agar tidak berhubungan
langsung dengan mesin jangkar serta menahan tekanan
rantai jangkar agar tidak bertumpu kepada Spill Jangkar.

Gambar : Ketting Stopper.


Rantai jangkar terdiri dari halkah-halkah yang berbentuk
oval dengan ditengah terdapat sengkang yang berguna
agar rantai jangkar tidak mudah berputar / kusut dan
menambah kemuatan rantai jangkar terhadap gaya tarik,
sehingga rantai tidak mengalami perubahan bentuk.
Panjang Rantai Jangkar.
a) Panjang rantai jangkar biasanya 16 segel s/d 22
segel (240 depa s/d 330 depa).
b) 1 segel = 15 depa (27,5 m) hitungan Fathom.
c) 1 segel = 25 m hitungan Metric.

c. Mesin derek.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 24


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Mesin derek (Winch) adalah pesawat untuk menaikkan atau


menurunkan barang/muatan. Disamping itu, Derek juga dapat
digunakan untuk menarik atau mengulur tali (ross). Derek
umumnya terdiri dari sebuah tromol yang besar, yang
dipasang pada poros horisontal dan pada salah satu atau
kedua ujungnya dipasang tromol Derek (Winch Head atau
Gypsy Head).

Gb. Pandangan Samping.

Gambar : Pandangan Atas.


1) Cara kerja mesin derek.
Motor listrik (2) mendapat arus listrik dari jala (net)
dengan perantaraan tahanan/Rheostat (6) yang juga
berfungsi menjaga jangkar motor untuk tidak terbakar
saat berhenti mendadak dan menggerakkan ulir cacing
(7) dan roda cacing (8) serta tromol (9), selanjutnya
memutar Gypsy (10) yang berguna menarik atau
mengulur tali pada waktu kapal merapat.
Untuk mengubah arah putaran dilalukan melalui kontak
(switch) pada lilitan Medan Magnit (3).
2) Cara kerja rem magnit bagian dari mesin derek.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 25


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pada waktu bekerja melalui lilitan magnit (12) mengalir


arus, sehingga timbul gaya tarik yang kuat yang mampu
mengangkat batang yang dibebani beban (13), sehingga
pita baja (14) tidak menekan piringan (15), poros piringan
bersatu dengan poros motor listrik (2).
Apabila arus listrik terputus, maka arus listrik melalui
lilitan ikut terputus, sehingga gaya tarik hilang dan beban
(13) akan jatuh ke bawah dan pita baja (14) akan ikut
ditarik ke bawah dan menekan piringan (15), sehingga
motor dan tromol akan berhenti.

d. Keran

Keran dipergunakan untuk bongkar muatan dan sering disebut


dalam istilah Boom (Derek kran).

Macam macam keran yang dipakai di kapal:

1) Keran Balans (Gambar 1).


2) Keran dengan pilar tetap (Gambar 2).
2) Keran dengan Pivet (Gambar 3).
3) Keran berjalan, seperti dipakai pada kapal LASH
(Lighter Aboard Ship) Keran ini bergerak pada rel
diatas palkah sepanjang lambung kapal.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 26


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Permesinan bantu di dalam kamar mesin adalah pesawat yang


berada di dalam kamar mesin yang merupakan pesawat yang
sangat vital dalam pengoperasian mesin kapal. Permesinan
bantumencakup beberapa komponen antara lain; pompa pompa,
kompresor, evapurator, separator dan mesin pendingin.

2. Jenis-jenis permesinan bantu di Kamar Mesin


a. Pompa
b. Kompresor.
c. Evaporator
d. Separator.
e. Mesin Pendingin.

3. Jenis-jenis permesinan bantu di geladak/deck kapal


a. Mesin kemudi.
b. Mesin Jangkar
c. Mesin derek
d. crane

Latihan

1. Jelaskan pengertian permesinan bantu!


2. Jelaskan jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin!
3. Jelaskan jenis-jenis permesinan bantu di geladak mesin!

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 27


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL
PENGERTIAN DAN JENIS
PERMESINAN BANTU
01
4 JP (180 menit)

Pengantar
Dalam modul ini dibahas materi tentang pengertian permesinan bantu,
Jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin dan jenis-jenis
permesinan bantu di geladak/deck kapal.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik memiliki pemahaman


pengertian dan jenis permesinan bantu.

Kompetensi Dasar
Memahami pengertian dan jenis permesinan bantu

Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan pengertian permesinan bantu.


2. Menjelaskan jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin.
3. Menjelaskan jenis-jenis permesinan bantu di geladak/deck mesin.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:

pengertian dan jenis permesinan bantu.

Sub Pokok Bahasan:

1. Pengertian permesinan bantu.


2. Jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin.
3. Jenis-jenis permesinan bantu di geladak/deck kapal.

PERMESINAN BANTU 1
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi pengertian dan
jenis permesinan bantu

2. Metode tanya Jawab.


Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
disampaikan.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/Media
a. Whiteboard.
b. Flipchart.
c. Kertas flipchart.
d. Komputer/laptop.
e. LCD dan screen.
2. Bahan
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar
a. Materi bahan ajar
b. Buku Referensi Permesinan Bantu

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit


Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Pendidik memperkenalkan diri;
b. Pendidik melakukan pencairan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Tahap inti : 160 menit


a. Pendidik menyampaikan materi pengertian dan jenis
permesinan bantu.
PERMESINAN BANTU 2
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk


bertanya dan menanggapi;
c. pendidik memberikan contoh jenis-jenis permesinan bantu;

3. Tahap akhir : 10 menit


a. Penguatan materi.
Pendidikmemberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidikmengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point.
Pendidikmerumuskan learning point/koreksi dan kesimpulan
dari materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik.

Tagihan / Tugas

Peserta didik mengumpulkan resume materi tentang pengertian dan


jenis- jenis permesinan bantu

Lembar Kegiatan
Peserta didik membuat resume materi pengertian dan jenis-jenis
permesinan bantu

PERMESINAN BANTU 3
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

PENGERTIAN DAN JENIS PERMESINAN BANTU

1. Pengertian Permesinan bantu

a. Permesinan bantu di kamar mesin adalah pesawat yang


berada di dalam kamar mesin yang merupakan pesawat
yang sangat vital dalam pengoperasian mesin kapal.
Permesinan bantumencakup beberapa komponen antara
lain; pompa pompa, kompresor, evapurator, separator dan
mesin pendingin.
b. Permesinan bantu di luar mesin adalah merupakan
permesinan bantuyang berada di geladak kapal (Dek) dalam
pengoperasian mesin kapal yang mencakup beberapa
komponen antara lain; mesin kemudi, mesin jangkar, mesin
derek.

2. Jenis-jenis Permesinan bantu di Kamar Mesin

a. Pompa–pompa

Pompa–pompa yang terdiri dari :


1) Pompa air pendingin/Cooling water pump terdapat 2
jenis yaitu, pompa air tawar pendingin (tertutup) adalah
pompa yang mensirkulasikan air tawar pendingin dari
motor ke cooler untuk selanjutnya kembali ke motor,
sedangkan pompa air laut pendingin (terbuka) adalah
pompa yang memasukan air laut ke dalam cooler yang
selanjutnya mengalir kembali ke laut. Posisinya di kamar
mesin.
2) pompa ballast kapal/Ballast pump yaitu Pompa air laut
yang digunakan untuk memompa air laut ke dalam/ke
luar tangki–tangki ballast kapal. posisinya di kamar
mesin.
3) Pompa sanitary/sanitair pump yaitu pompa air laut/ tawar
untuk mencukupi kebutuhan air tawar bagi air pendingin
mesin–mesin kapal, serta kebutuhan lainnya seperti
dapur, kamar mandi, WC dsb.posisinya di kamar mesin

PERMESINAN BANTU 4
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Pompa Got/Bilge pump yaitu untuk menampung air


kondesat/air got yang kemudian di buang keluar kapal
posisinya di kamar mesin
5) Pompa dinas umum yaitu pompa yang digunakan untuk
menggantikan fungsi pompa air laut pendingin, pompa
ballast atau pompa got.posisinya di kamar mesin

6) Pompa transfer bahan bakar kapal digunakan untuk


memindahkan bahan bakar dari tangki ke tangki lainnya
dan untuk persiapan bunker dan untuk pengaturan
stabilitas kapal. Posisinya di kamar mesin menyatu
dengan motor induk.

b. Kompresor.
Kompresor adalah pesawat yang berguna untuk
memindahkan udara/gas dari suatu tempat ke tempat lain.
Udara kerja tersebut dipergunakan untuk keperluan
menjalankan motor induk atau motor bantu, ketel angin dan
lain-lain.
Bentuk kompresor dalam posisi (tegak, sejajar, bentuk huruf
V). Menurut cara kerjanya, dibedakan menjadi Torak Kerja
Bolak Balik, Rotary dan Sentrifugal. Kompresor yang banyak
digunakan di kapal adalah dari jenis Torak Bolak Balik Kerja
Tunggal Dua Silinder dan Dua Tingkat Tekanan. Udara kerja
yang harus dihasilkan sebesar 25 - 40 kg / cm2.
Peralatan yang dipasang pada kompresor:
1) Manometer, sebagai alat pengukur tekanan udara dalam
bejana udara (botol angin).
2) Katub pengaman adalah katub yang berguna sebagai
pengaman dan segera membuka apabila tekanan angin
dalam bejana angin telah melebihi batas ukuran tekanan
yang telah ditentukan.

PERMESINAN BANTU 5
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Kran cerat, adalah kran untuk membuang keluar udara


basah/cairan yang terbentuk dalam bejana udara akibat
pengembunan.
4) Filter adalah alat penyaring udara yang masuk ke dalam
bejana udara (botol agin).
5) Cooler, gunanya untuk mendinginkan udara yang masuk
ke dalam bejana udara (botol angin).

Gambar Kompresor

c. Evaporator.
Pesawat penguap atau evaporator adalah pesawat yang
dipergunakan untuk mengubah air laut menjadi air tawar,
yaitu dengan jalan memanaskan air laut. Uap yang terbentuk
kemudian didinginkan pada bejana destilasi (condensor),
sehingga terbentuk air suling atau kondensat.
1) Tujuan dari pada penyulingan air tawar di kapal.
a) Mengurangi ketergantungan kapal terhadap
kebutuhan air tawar dari darat.
b) Menyediakan air tawar untuk keperluan kapal,
sehingga menambah ketahanan dalam
melaksanakan pelayaran.
2) Penggolongan evaporator menurut jenis-jenisnya.
a) Jenis tekanan tinggi, uap yang dipakai adalah uap
langsung dari ketel yang diturunkan menurut
kebutuhan.
b) Jenis tekana rendah, sesuai dengan sifat-sifat uap
serta pengaruh perubahan tekanan terhadap suhu
titik didih.
PERMESINAN BANTU 6
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Prinsip kerja.
a) Pemindahan panas (Heat Transfer).
b) Penguapan dan pengembunan.
c) Pengaruh perubahan tekanan terhadap titik didih
cairan.

Keterangan Gambar A :
Keterangan Gambar B :
A = Evaporator.
B = Pesawat Destilasi.
1 = Bejana Evaporator.
1 = Bejana Destilasi
2 = Spiral Pemanas. (Condensor).
3 = Dinding Pembalik. 2 = Bejana Destilasi.
4 = Katub Primer Uap. 3 = Dasar Bejana.
5 = Katub Pemanas Primer 4 = Air Laut Masuk.
Keluar.
5 = Air Laut Keluar.
6 = Katub Air Laut Masuk.
6 = Pemanas Sekundair Masuk.
7 = Katub Spui Air Laut.
7 = Saluran Kondensat.
8 = Salino Meter.
8 = Kondensat Keluar.
9 = Gelas Penduga.
9 = Pipa Buang Udara.
10 = Katub Keamanan.
11 = Katub Pemanas ke Luar.
12 = Manometer.
13 = Permukaan Air Laut.

PERMESINAN BANTU 7
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Bagian-bagian utama dan fungsinya.


Pada gambar A :
1 = Bejana evaporator.
Berfungsi sebagai penguap air laut.
2 = Spiral pemanas.
Berfungsi untuk memanaskan air laut. Didalam
spiral pemanas mengalir uap primer diambilkan
dari uap cerat turbin atau uap bekas dari pesawat-
permesinan bantu.
3 = Diding pembalik.
Berfungsi sebagai pemanas butir-butir air laut yang
terlempar masuk kedalam ruang uap sekunder
terutama saat gejolak air laut karena ombak besar.
4 = Katup uap primer masuk.
Berfungsi untuk aliran katup uap masuk.
5 = Katup uap primer keluar.
Berfungsi untuk aliran katup uap keluar.
6 = Katup air laut masuk.
Berfungsi untuk katup aliran air laut masuk.
7 = Katup spui air laut.
Berfungsi untuk katup aliran air laut keluar.
8 = Salino meter.
Berfungsi untuk mengetahui kadar garam air laut
dalam evaporator.
9 = Gelas penduga.
Berfungsi untuk mengetahui tinggi permukaan air
laut dalam evaporator.
10 = Katup keamanan.
Berfungsi untuk mengetahui tekanan uap sekunder
dalam bejana.
11 = Katup uap sekunder keluar.
Berfungsi untuk katup aliran uap sekunder keluar.
12 = Manometer.
Berfungsi untuk mengetahui tekanan uap sekunder
dalam bejana.

PERMESINAN BANTU 8
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

13 = Permukaan air laut yang ditunjukan di gelas


penduga.
Pada gambar B :
1 = Bejana destilasi / condensor.
Berfungsi sebagai pesawat pengembun uap
sekunder, sehingga membentuk kondensat.
2 = Filter.
Berfungsi sebagai penyaring kondensat terhadap
kotoran, sehingga pendistribusian kondensat
bersih.
3 = Dasar bejana adalah bagian bawah bejana.
4 = Air laut masuk.
5 = Air laut keluar.
6 = Uap sekunder masuk adalah aliran uap masuk.
7 = Saluran kondensat.
8 = Kondensat keluar adalah aliran kondensat keluar
untuk distribusi pemakaian.
9 = Pipa buang udara.
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang
terbentuk saat kondensasi berlangsung, adanya
udara mengakibatkan kondensor menjadi vacum
(vaccum dipertahankan suhu uap sekunder).
10 = Airator.
Berfungsi sebagai pemasukan udara dengan
maksud agar sistem uap sekunder betul-betul
padat sebelum masuk kondensor, namun udara ini
harus betul-betul bebas dalam kondensor karena
mengganggu vacumnya

d. Separator.
Separator adalah suatu pesawat untuk membersihkan
minyak lumas atau bahan bakar dari lumpur, kotoran dan air
yang tercampur kedalam minyak lumas atau bahan bakar
atau memisahkan air got dari campuran minyak lumas dan
bahan bakar.
1) Oil water separator.
Adalah pesawat untuk memisahkan air got dari
campuran minyak lumas dan bahan bakar.

PERMESINAN BANTU 9
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bagian-bagian Oil Water Separator (OWL).


A = Bilge Separator.
Berfungsi sebagai tabung pemisah antara air got
dan minyak / kotoran dalam air got.
B = Coaliser.
Berfungsi sebagai penampung air got yang
telah dipisahkan di Bilge Separat dari endapan
minyak.
C = Piringan
Befungsi sebagai alat pemisah antara air
got dengan minyak karena perbedaan berat jenis
yang berbeda saat di sentrifuge.
D = Piston Valve.
Berfungsi sebagai katub untuk mengalirkan air
isapan yang terpisah, dimana minyak kotor masuk
ke Sludge Oil Tank sedangkan air masuk ke
Coaliser.
E = Selenoid Valve.
Berfungsi sebagai pengatur aliran air got, bekerja
atas dasar pengiriman minyak kotor dari control
unit.
F = Sludge Oil Tank.
G = Berfungsi sebagai tangki minyak kotor.
H = Adalah saringan yang berada di Coaliser.
I= Adalah Pompa Go untuk menghisap air got.

PERMESINAN BANTU 10
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Separator Minyak Lumas dan Bahan Bakar.

Minyak lumas atau bahan bakar dimasukkan dalam


bejana separator yang berputar yang didalamnya
berbentuk piringan-piringan berlubang yang tersusun
berbentuk kerucut.
Minyak dan kotoran serta air diputarkan. Akibat gaya
sentrifugal yang bekerja pada masing-masing zat
tersebut, maka akan terjadi pemisahan antara air,
minyak dan kotoran, dengan cara demikian, maka
pemisahan minyak dengan kotoran dapat dipercepat,
sedangkan minyaknya sendiri dapat dialirkan dan
ditampung secara teratur dan terus menerus.
Cara kerja permesinan bantuseparator.
1) Air got dihisap oleh Bilge Pump H diteruskan ke Bilge
Separator A yang bercampur dengan Sludge Oil (minyak
kotor).
2) Gravity Disc yang berada dalam Bilge Separator A
diputar (centrifuge) oleh motor penggerak dari motor
listrik, sehingga memisahkan bagian-bagian yang berat
dan yang ringan oleh perbedaan berat jenis antara air
got dengan minyak kotor. Minyak kotor akan terlempar
kebagian atas sedangkan bagian berat (air got)
terlempar dibagian bawah.
3) Minyak kotor yang dipompakan mendesak yang
mengakibatkan Selenoid Valve E bekerja dan membuka
membran Piston Valve D.
4) OWS umumnya terdiri dari 2 (dua) tabung Separator
yang menampung pembuangan Air Got kamar mesin,
dan setelah keluar dari separator harus melalui “Oil
Content Monitor” (OCM) yang sudah di “setting 15 ppm
sebelum dibuang ke laut.

PERMESINAN BANTU 11
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5) Apabila air got kamar mesin yang keluar dari OCM


masih melebihi “15 ppm”, maka solenoid valve (1) yang
menggerakkan katup kembali ke kamar mesin ”open”
dan solenoid valve (2) yang menggerakkan katup buang
ke laut ”close” dan lampu indicator “Red” menyala,
serta “alarm” juga berbunyi memberi isyarat
e. Mesin pendingin.
Mesin pendingin adalah pesawat yang digunakan untuk
menurunkan suhu ruangan serta untuk mempertahankan
suhu ruang pendingin dibawah suhu sekelilingnya.
1) Penggunaan mesin pendingin :
a) Pengawetan bahan makanan, seperti ; daging,
ikan dan sayur.
b) Pengaturan suhu ruangan atau sebagai air
condisioner.
c) Pengaturan suhu muatan di ruang muatan di kapal.
d) Tempat pengawetan bahan produksi, seperti;
pengawetan produksi udang.
e) Pembuatan es balok.
2) Bagian pokok mesin pendingin, terdiri dari :
a) Kompresor.
Berfungsi untuk menaikan tekanan gas freon agar
menghasilkan suhu yang lebih tinggi dalam
kondensor, sehingga diharapkan dapat
mempermudah kondensasi gas freon dalam
kondensor.
b) Kondensor.
Berfungsi untuk mengkondensasikan uap/gas
freon menjadi bentuk cair. didalam kondensor
freon didinginkan oleh air atau udara.
c) Katup ekspansi.
Berfungsi sebagai katup untuk mengatur aliran
cairan freon ke evaporator.
d) Evaporator (penguap).
Berfungsi untuk tempat terjadinya penguapan
cairan freon menjadi uap yang sekaligus menyerap
panas dalam ruangan evaporator.

PERMESINAN BANTU 12
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gb. Mesin Pendingin

3) Cara kerja mesin pendingin.

Gas freon dalam keadaan jenuh pada tekanan ½ Bar


pada suhu -20° C. Freon ditekan (dikompresikan) oleh
kompresor (1) sampai tekanan 5 Bar, dimana volume
menjadi kecil dan suhu naik menjadi 60° C.
Gas freon dalam keadaan tidak jenuh mengalir kedalam
kondensor (2) dan didinginkan sampai 20° C, dimana
gas jenuh freon sekarang mulai mencair dan terkumpul
dalam (3) receiver, kemudian cairan freon mengalir ke
katub expansi (4) di ruang pendinginan (5), tekanan
turun dari 5 atm menjadi 0,5 atm.
Cairan freon menguap saat melewati dinding ruang
pendingin dan menarik sejumlah panas dari sekeliling
ruang pendingin (5), sehingga membentuk kembali gas
freon yang jenuh dan selanjutnya diisap dan
ditekan/dikompresikan kembali, selanjutnya kembali
menuju ke kondensor demikian seterusnya.

3. Jenis-jenis Permesinan Bantu di Geladak/Deck Kapal

Permesinan bantuyang berada diluar kamar mesin/geladak kapal


(Dek) dalam pengoperasian mesin kapal yang mencakup
beberapa komponen, antara lain :
a. Mesin kemudi.
Mesin kemudi adalah pesawat yang dipergunakan untuk
merubah haluan kapal atau arah kapal dengan kedudukan
daun kemudi arah lurus, haluan kiri dan haluan kanan

PERMESINAN BANTU 13
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dengan sudut kemiringan daun kemudi maksimum 35 °.


Jenis-jenis peralatan kemudi menurut penggeraknya,
dibedakan:
1) Peralatan kemudi gerak rantai/sederhana.
Seperti namanya, maka peralatan kemudi ini langsung
dapat digerakkan oleh rantai dengan daya gerak
kekuatan tangan. Karena daya kekuatan tangan yang
kita miliki sangat terbatas, maka peralatan kemudi
tersebut hanya dapat dipergunakan pada perahu layar,
sekoci kapal atau dapat juga dipakai sebagai kemudi
bantu pada kapal-kapal yang agak besar.

Gambar : Peralatan Kemudi


1. Roda Kemudi.
2. Drum.
3. Kwadran.
4. Poros Kemudi.
5. Tuas Kemudi.
6. Daun Kemudi.
7. Roda Gigi.
Saat roda kemudi (1) diputar kearah kiri atau kearah
kanan, maka roda gigi (8) karena berhubungan
langsung ikut berputar dan selanjutnya menggerakkan
drum (2) yang berfungsi untuk menggulung atau
mengulur tali atau kabel (3). Tali atau kabel yang
bergerak kearah kiri atau kanan selanjutnya
menggerakkan kwadran (4) yang bergerak kearah kiri
dan ke kanan pula.
Kwadran dihubungkan dengan daun kemudi (6) melalui
poros kemudi (5). Akibat drum (2) menggulung atau
mengulur ke kiri dan ke kanan, maka tali atau kabel (2)
ikut bergerak kearah kiri dan kanan melalui rol (7),
sehingga daun kemudi dapat dibelokkan arahnya sesuai
kebutuhan.

PERMESINAN BANTU 14
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Peralatan Kemudi Mesin.


Pada kapal besar tidak mungkin memakai kemudi yang
digerakkan tangan, karena rantai-rantai kabel terlalu
berat, apalagi kalau ombak besar, oleh karena itu
peralatan yang dipakai adalah kemudi yang digerakkan
dengan mesin (mesin kemudi).

Mesin Kemudi Elektro Hidrolis Kerja Tunggal.


a) Bagian-bagian Utama.
(1) Rudder Stock Shaft.
Berfungsi sebagai penggerak daun kemudi
(rudder), sehingga dapat berbelok ke kanan,
tengah-tengah maupun ke kiri, rudder stock
berfungsi sebagai penumpu poros.
(2) Hydrolic Silinder disebut juga Ram Cilinder.
Berfungsi untuk menampung gerakan
plunyer. Ram silinder berjumlah 2 (dua) buah.
Ram silinder dipasang melintang kapal.
(3) Plunyer bergerak ke kanan atau ke kiri karena
tekanan minyak dari pompa Hele Shaw jenis
Hydroulic Pump.
(4) Electric Motor.
Berfungsi sebagai penggerak oil pump.
Sumber arus listrik diperoleh dari Swich
Board yang dihasilkan dari generator
(dynamo) listrik.

(5) Hydroulic Pump.


Berfungsi mengalirkan minyak dalam sistem
penerima (receiver) yang berada diruang
kemudi (Steering Gear Room). Minyak
tersebut masuk ke Ram Silinder, selanjutnya
menggerakkan Plunyer didalamnya. Jenis
pompa adalah pompa Hele Shaw.
PERMESINAN BANTU 15
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(6) Silinder Sistem Pemberi (Transmiter).


Berfungsi sebagai tempat bergeraknya
Plunyer yang diakibatkan oleh tekanan
minyak akibat pengaruh diputarnya helm
(roda kemudi) di anjungan (Wheel House).
(7) Moving Rod.
Berfungsi sebagai penggerak ring
penghantar dalam pompa hele shaw, apabila
penggeraknya dan akan tertekan atau tertarik
yang mengakibatkan kedudukan ring
penghantar dapat menjadi konsentris atau
eksentris terhadap rumah pompa. Apabila
kedudukan ring penghantar konsentris, maka
pompa hele shaw tidak bekerja untuk
menghasilkan tekanan minyak, sedangkan
apabila kedudukan ring penghantar eksentris
pompa hele shaw akan bekerja menghasilkan
tekanan minyak

Gambar : Posisi pompa saat tidak bekerja


(Posisi tengah-tengah).

Gambar : Pompa Hele Shaw Bekerja


(Posisi kiri dan kanan)

PERMESINAN BANTU 16
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Keterangan Gambar :
a. Pump Housing (Rumah Pompa).
b. Connecting Ring (Ring Penghantar).
c. Slide Hoes (Sepatu Hantar).
d. Plunger.
e. Cylinder.
f. Dinding Pemisah.
g. Oil Port (Lubang Pelumas).
h. Oil Port (Lubang Pelumas).
i. Rod.

(8) Over Presure Valve Unit.


Berfungsi sebagai katub tekanan minyak
lebih akan membuka dengan sendirinya
apabila tekanan minyak di Ram Silinder
yang selanjutnya mengalirkan minyak ke
Ram Silinder lain melalui katub ini.
(9) Helm (kemudi).
Berfungsi sebagai penggerak Plunyer yang
dapat bergerak bebas didalam silindernya.
Minyak inilah yang akan dialirkan ke dalam
silinder pemberi (Transmiter).

b) Prinsip kerja mesin kemudi electro hidrolic kerja


tunggal.
(1) Kemudi tengah.
(a) Helm (kemudi) berada pada indikatur 0°
ditengah-tengah.
(b) Plunyer Helm tidak bergerak, sehingga
tidak ada tekanan atau aliran minyak ke
silinder hidroulik (6).
(c) Moving rod (7) tidak bergerak, sehingga
ring penghantar pompa (5) berada
ditengah-tengah (konsentris) terhadap
rumah pompa Hele Shaw dan pompa
tidak bekerja menghasilkan.
(d) Titik a tetap tidak bergerak, titik b tetap
dan titik c juga tetap.

PERMESINAN BANTU 17
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(e) Dengan tidak bekerjanya pompa (5),


maka tidak ada aliran tekanan minyak
ke Ram Silinder kiri maupun kanan.
(f) Rudder Stock Shelf tidak bergerak.
(g) Rudder juga tidak bergerak dari posisi
0°.
(h) Haluan kapal berada lurus tidak
bergerak.
(2) Kemudi Cikar 30°.
(a) Helm diputar ke kiri pada indikatur 30°
kiri.
(b) Plunyer bergerak dalam Silindernya,
menghisap minyak dari sebelah kiri
Silinder (6) dan menekannya ke kamar
Silinder (6), Plunyer Silinder bergerak ke
kiri.
(c) Moving Rod (7) bergerak karena Plunyer
Silinder (6) bergerak ke kiri.
(d) Titik a berpindak ke a' titik b berpindak
ke b', sedangkan titik c tetap.
(e) Ring Penghantar Pompa (5) bergerak,
sehingga posisinya menjadi eksentrik
terhadap rumah pompanya
mengakibatkan pompa bekerja
memompa dengan menghisap minyak
dari Ram Silinder (3 c) dan menekannya
ke Ram Silinder (3 f).
(f) Plunyer Silinder (3 f) bergerak ke kiri
(atas) mendorong Rudder Stock Shaft
ke posisi 30° kiri mengakibatkan titik g
pindah ke g'.
Hal tersebut mengakibatkan juga
kwadrant kemudi juga bergerak dan
titik d pindah ke d' sebesar 30 ° juga.
(g) Batang (7) didorong oleh kwadrant,
sehingga titik c pindah ke c' bersamaan
dengan itu titik b' pindah ke b lagi
mendekati sudut 30 ° kiri.
(h) Rudder Stock Shaft berpindah 30° kiri
dari semula, sehingga Rudder bergerak
30 ° ke kiri dari semula.
(i) Haluan kapal bergerak ke kiri sebesar
PERMESINAN BANTU 18
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

30° dari semula (berada ditengah-


tengah).
(3) Kemudi kembali ke Tengah-tengah.
(a) Helm diputar pada indikatur 0 °.
(b) Plunyer Helm bergerak menghisap
minyak dari kanan Silinder (6) dan
menekannya ke kiri Silinder (6).
(c) Plunyer Silinder (6) bergerak ke kanan.
(d) Moving Rod bergerak ke kanan.
(e) Titik a' berpindah ke a titik b pindak ke
b'' sedangkan titik c' tetap.
(f) Ring Penghantar Pompa (5) bergerak,
mengakibatkan pompa (5) bekerja
menghisap minyak dari Ram Silinder (3
f) dan menekannya ke Ram Silinder (3
e).
(g) Plunyer Ram Silinder (3 e) bergerak ke
kanan (bawah) mendorong Rudder
Stock ke kanan ke posisi 30 ° kanan
(berarti kemudi tengah-tengah)
mengakibatkan titik g' pindah ke g.
(h) Titik d' di kwadran pindah ke d sebesar
30 ° kanan.
(i) Bersamaan dengan itu titik b'' pindah ke
b lagi dan titik c' pindah ke c lagi,
Pompa (5) tidak bekerja.
(j) Rudder Stock Shaft bergerak ke kanan
dari semula, sehingga Rudder bergerak
ke tengah-tengah lagi.
(k) Haluan kapal bergerak ke kanan ke
posisi tengah-tengah.
(4) Kemudi Cikar Kanan 30 °.
(a) Helm diputar ke kanan pada indikator
30° kanan.
(b) Plunyer Helm bergerak menghisap dari
kanan Silinder (6) menekannya ke kiri
Silinder (6).
(c) Plunyer Silinder (6) bergerak ke kanan.
(d) Moving Rod (7) bergerak ke kanan.
(e) Titik a pindah ke a' titik b ke b'',
sedangkan titik c tetap.
PERMESINAN BANTU 19
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(f) Ring Penghantar Pompa (5) bergerak,


Pompa (5) bekerja menghisap dari Ram
Silinder (3 f) dan menekannya ke Ram
Silinder (3 e).
(g) Plunyer Ram Silinder (3 e) bergerak ke
kanan mendorong Rudder Stock ke
posisi 30 ° mengakibatkan titik g pindah
ke g'', titik d di kwadran pindah ke d''
sebesar 30 ° kanan.
(h) Bersamaan dengan itu titik b'' pindah ke
b dan titik c pindah ke c'' karena
didorong atau ditarik oleh kwadrant
melalui batang (7), sehingga Pompa (5)
tidak bekerja dan Plunyer Silinder
Ram (3) berhenti bergerak.
(i) Ruddder Stock Shaft bergerak,
sehingga Rudder bergerak pada posisi
30 ° kanan.
(j) Haluan kapal bergerak ke kanan 30 °.

b. Mesin Jangkar.
Mesin jangkar adalah mesin yang berguna untuk menaikkan
rantai jangkar.

Gambar : Tampak Samping.

PERMESINAN BANTU 20
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar : Tampak Atas.

Gambar : Bagian-bagian Mesin Jangkar.


Keterangan Gambar :
1 = Motor Listrik.
Adalah jenis motor listrik DC compound yang dapat diatur
untuk dapat memutar kearah kiri dan kearah kanan.
2 = Kopling.
Berfungsi sebagai penghubung atau membebaskan unit
transmisi dengan Motor Penggerak (Motor Drive).
3 = Roda Cacing.
Berfungsi sebagai bagian hubungan ke unit transmisi.
4 = Roda Gigi.
Berfungsi sebagai pemutar jangkar adalah roda penghantar
rantai jangkar yang terhubung dengan unit transmisi.
5 = Rantai Jangkar.
Berfungsi sebagai penghubung dengan jangkar untuk
penggantung jangkar.
6 = Bobot.
Berfungsi untuk menghubungkan dan membebaskan Friction
Plate.

PERMESINAN BANTU 21
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Cara Kerja Mesin Jangkar.


a) Menurunkan Jangkar (Lowering).
(1) Bobot diangkat, sehingga Friction Plate pada
Kopling bebas (tidak bergesek).
(2) Motor Listrik mati.
(3) Dengan Grafity Jangkar, maka poros
berputar ke kiri berarti juga Roda Cacing
berputar ke kiri.
(4) Roda Gigi berputar ke kanan.
(5) Roda Gigi berputar ke kiri.
(6) Roda Gigi Pemutar Rantai Jangkar berputar
ke kiri.
(7) Rantai Jangkar bergerak ke bawah.
(8) Jangkar bergerak turun ke laut.
b) Menaikkan Jangkar.
(1) Bobot ditekan ke bawah, sehingga Friction
Plate pada Kopling salin berhubungan.
(2) Motor Listrik hidup dan memutar ke kanan.
(3) Poros berputar ke kanan.
(4) Roda Gigi berputar ke kiri.
(5) Roda Gigi Antara berputar ke kiri.
(6) Roda Gigi Antara berputar ke kanan.
(7) Roda Gigi Pemutar Rantai Jangkar berputar
ke kanan.
(8) Rantai Jangkar bergerak ke atas.
(9) Jangkar bergerak ke atas.
2) Ketting stopper (penahan rantai).
Ketting stopper (penahan rantai) berfungsi untuk
menahan rantai jangkar agar tidak berhubungan
langsung dengan mesin jangkar serta menahan tekanan
rantai jangkar agar tidak bertumpu kepada Spill
Jangkar.

PERMESINAN BANTU 22
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar : Ketting Stopper.


Rantai jangkar terdiri dari halkah-halkah yang berbentuk
oval dengan ditengah terdapat sengkang yang berguna
agar rantai jangkar tidak mudah berputar / kusut dan
menambah kemuatan rantai jangkar terhadap gaya
tarik, sehingga rantai tidak mengalami perubahan
bentuk.
Panjang Rantai Jangkar.
a) Panjang rantai jangkar biasanya 16 segel s/d 22
segel (240 depa s/d 330 depa).
b) 1 segel = 15 depa (27,5 m) hitungan Fathom.
c) 1 segel = 25 m hitungan Metric.

c. Mesin derek.
Mesin derek (Winch) adalah pesawat untuk menaikkan atau
menurunkan barang/muatan. Disamping itu, Derek juga dapat
digunakan untuk menarik atau mengulur tali (ross). Derek
umumnya terdiri dari sebuah tromol yang besar, yang
dipasang pada poros horisontal dan pada salah satu atau
kedua ujungnya dipasang tromol Derek (Winch Head atau
Gypsy Head).

Gb. Pandangan Samping.

PERMESINAN BANTU 23
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar : Pandangan Atas.


1) Cara kerja mesin derek.
Motor listrik (2) mendapat arus listrik dari jala (net)
dengan perantaraan tahanan/Rheostat (6) yang juga
berfungsi menjaga jangkar motor untuk tidak terbakar
saat berhenti mendadak dan menggerakkan ulir cacing
(7) dan roda cacing (8) serta tromol (9), selanjutnya
memutar Gypsy (10) yang berguna menarik atau
mengulur tali pada waktu kapal merapat.
Untuk mengubah arah putaran dilalukan melalui kontak
(switch) pada lilitan Medan Magnit (3).
2) Cara kerja rem magnit bagian dari mesin derek.
Pada waktu bekerja melalui lilitan magnit (12) mengalir
arus, sehingga timbul gaya tarik yang kuat yang mampu
mengangkat batang yang dibebani beban (13),
sehingga pita baja (14) tidak menekan piringan (15),
poros piringan bersatu dengan poros motor listrik (2).
Apabila arus listrik terputus, maka arus listrik melalui
lilitan ikut terputus, sehingga gaya tarik hilang dan
beban (13) akan jatuh ke bawah dan pita baja (14) akan
ikut ditarik ke bawah dan menekan piringan (15),
sehingga motor dan tromol akan berhenti.

d. Keran

Keran dipergunakan untuk bongkar muatan dan sering


disebut dalam istilah Boom (Derek kran).

PERMESINAN BANTU 24
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Macam macam keran yang dipakai di kapal:

1) Keran Balans (Gambar 1).


2) Keran dengan pilar tetap (Gambar 2).
2) Keran dengan Pivet (Gambar 3).
3) Keran berjalan, seperti dipakai pada kapal LASH
(Lighter Aboard Ship) Keran ini bergerak pada rel
diatas palkah sepanjang lambung kapal.

Rangkuman

1. Permesinan bantu di dalam kamar mesin adalah pesawat yang


berada di dalam kamar mesin yang merupakan pesawat yang
sangat vital dalam pengoperasian mesin kapal. Permesinan
bantumencakup beberapa komponen antara lain; pompa pompa,
kompresor, evapurator, separator dan mesin pendingin.

2. Jenis-jenis permesinan bantu di Kamar Mesin


a. Pompa
b. Kompresor.
c. Evaporator
d. Separator.
e. Mesin Pendingin.

3. Jenis-jenis permesinan bantu di geladak/deck kapal


a. Mesin kemudi.
b. Mesin Jangkar
c. Mesin derek
d. crane

PERMESINAN BANTU 25
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Latihan

1. Jelaskan pengertian permesinan bantu!


2. Jelaskan jenis-jenis permesinan bantu di kamar mesin!
3. Jelaskan jenis-jenis permesinan bantu di geladak mesin!

PERMESINAN BANTU 26
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

CARA MENGOPERASIKAN
MODUL PERMESINAN BANTU
02
10 JP (450 menit)

Pengantar
Dalam modul ini dibahas materi tentang cara mengoperasionalkan
pompa-pompa, kompresor, evaporator, mesin pendingin dan mesin
derek.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik memiliki keterampilan


dalam menerapkan cara mengoperasionalkan permesinan bantu.

Kompetensi Dasar
Mampu menerapkan cara mengoperasionalkan permesinan bantu

Indikator hasil belajar

1. Mempraktikkan cara mengoperasionalkan pompa–pompa.


2. Mempraktikkan cara mengoperasionalkan kompresor.
3. Mempraktikkan cara mengoperasionalkan evaporator.
4. Mempraktikkan cara mengoperasionalkan mesin pendingin.
5. Mempraktikkan cara mengoperasionalkan mesin derek.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:

Cara mengoperasionalkan permesinan bantu

Sub Pokok Bahasan:

1. Cara mengoperasionalkan pompa–pompa


2. Cara mengoperasionalkan kompresor.
3. Cara mengoperasionalkan evaporator
4. Cara mengoperasionalkan mesin pendingin
5. Cara mengoperasionalkan mesin derek
PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 28
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi cara
mengoperasionalkan permesinan bantu.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi cara mengoperasionalkan permesinan
bantu.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode praktek
Metode ini digunakan untuk memberikan keterampilan dalam cara
cara mengoperasionalkan permesinan bantu.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media
a. Whiteboard.
b. Flipchart.
c. Kertas flipchart.
d. Komputer/laptop.
e. LCD dan screen.
2. Bahan
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar
a. Materi bahan ajar
b. Buku Referensi materi permesinan bantu.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 29


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit


Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Pendidik melakukan refleksi materi yang sudah diajarkan;
b. Pendidik melakukan pencairan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 340 menit
a. Pendidik menyampaikan materi cara mengoperasionalkan
permesinan bantu
b. pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya dan menanggapi;
c. pendidik menjelaskan dan memberikan contoh cara
mengoperasionalkan permesinan bantu
d. peserta didik mempraktikkan cara mengoperasionalkan
permesinan bantu pendidik memfasilitasi jalannya praktek.

3. Tahap akhir : 10 menit


a. Penguatan materi.
Pendidikmemberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum;
b. Cek penguasaan materi.
Pendidikmengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik;
c. Learning point.
Pendidikmerumuskan learning point/koreksi dan kesimpulan
dari materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik

4. Tes sumatif: 90 Menit

Tagihan / Tugas

Peserta didik mengumpulkan resume materi tentang cara


mengoperasionalkan permesinan bantu.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 30


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Lembar Kegiatan
Peserta didik membuat resume materi permesinan bantucara
mengoperasionalkan permesinan bantu.

Bahan Bacaan

CARA MENGOPERASIKAN PERMESINAN BANTU

1. Cara Mengoperasionalkan Pompa–Pompa.

a. Pada umumnya penggerak pompa-pompa menggunakan


tenaga penggerak listrik karena itu persiapkan sistem listrik
sesuai kebutuhan.
b. Start pompa yang akan digunakan baik untuk air tawar , air
laut, air got ataupun untuk transfer minyak/BBM.
c. Buka kran–kran baik kran in maupun kran out.
d. Cek tekanan isap dan keadaan pipa-pipanya apakah ada
kebocoran atau tersumbat.
e. Setelah pompa selesai digunakan tutup semua kran-kran
yang berhubungan dengan pompa.

2. Cara Mengoperasionalkan Kompresor.

a. Cek sistim pendingin pada kompresor/cooller.


b. Cek minyak pelumas didalam karter kompresor
c. Kran cerat dibuka.
d. Hilangkan tekanan pada saluran pipa.
e. Buang kondensat yang tertinggal dalam bejana udara/ botol
angin.
f. Kompresor dalam kondisi tanpa beban.
g. Jalankan secara pelan sedikit demi sedikit, putaran dinaikan,
hingga silinder hangat, setelah itu baru dibebani.
h. Selanjutnya dapat dilihat pada monometer tekanan udara/gas
yang masuk dalam bejana udara (botol angin) sebesar 20-40
km/cm2.

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 31


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Cara Mengoperasionalkan Permesinan bantu Evaporator

a. Periksa bagian pesawat evaporator baik yang bergerak


maupun yang tidak bergerak.
b. Siapakan sistem listrik pada pesawat evaporator.
c. Buka kran yang berhubungan dengan pesawat evaporator.
d. Hidupkan Pesawat evaporator.
e. Cek tekanan dan suhu air yang akan diproses/air laut.
f. Setelah selesai matikan sistem listrik dan tutup keran- keran.
a. Cara mengoperasionalkan separator
b. Mengecek instalasi listrik untuk menghidupka separator.
c. Yakinkan kran-kran dalam keadaan terbuka.
d. Hidupkan separator.
e. Cek tekanan pipa hisap dan pipa buang separator.
f. Alirkan cairan yang sudah bersih kedalam tangki
penampungan dan cairan kotor kedalam got.
g. Setelah selesai pemakaian separator dimatikan dank ran-
kran ditutup kembali.

4. Cara mengoperasionalkan mesin pendingin

a. Sebelum menghidupkan mesin pendingin cek sistem listrik.


b. Bila menghidupkan mesin pendingin untuk penyimpanan
bahan hidupkan pompa pendingin.
c. Buka semua kran-kran pada mesin pendingin.
d. Star mesin pendingin.
e. Atur suhu pendingin yang diinginkan.
f. Jaga tegangan listrik agar stabil.
g. Cek pipa pendingin apakah terdapat kebocoran.
h. Pada saat setelah mematikan mesin pendingin kran-kran
ditutup kembali.

5. Cara mengoperasionalkan mesin derek

a. Hidupkan tombol dalam kondisi on


b. Pada saat motor atau dinamo sudah berputar tekan tombol
merah untuk memutar tromol untuk berputar kearah kiri
c. Tombol hijau untuk memutar tromol untuk berputar kearah
kanan
d. Sehingga tali dapat ditarik, diulur atau digulung bisa juga
untuk menaikan dan menurunkan barang muatan sesuai
pada tempatnya
e. Apabila sudah digunakan matikan mesin melalui tombol on
off yang ada pada panel dan tutup tromol yang berfungsi
sebagai perawatan

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 32


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
Cara mengoperasionalkan permesinan bantuantara lain:
1. Cara mengoperasionalkan pompa–pompa.
2. Cara mengoperasionalkan kompresor.
3. Cara mengoperasionalkan permesinan bantuevaporator.
4. Cara mengoperasionalkan mesin pendingin.
5. Cara mengoperasionalkan mesin derek.

Latihan

1. Praktikkan cara mengoperasionalkan pompa–pompa!


2. Praktikkan cara mengoperasionalkan kompresor!
3. Praktikkan cara mengoperasionalkan evaporator!
4. Praktikkan cara mengoperasionalkan mesin pendingin!
5. Praktikkan cara mengoperasionalkan mesin derek!

PENGETAHUAN TEKNIKA (PERMESINAN BANTU) 33


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

Anda mungkin juga menyukai