Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gilang Satyautama

NRP : 213007

Prodi :Studi Nautika

1. Berikut fungsi utama kapal :


 Untuk mengangkut barang serbaguna
 Untuk mengangkut peti kemas (countainer)
 Untuk mengangkut khusus orang (kapal penumpang)
 Untuk mengangkut orang dan kendaraan
 Untuk mengangkut curah kering
 Untuk mengangkut grain
 Untuk mengangkut core
 Untuk mengangkut curah cair
 Untuk mengangkut oil
 Untuk mengangkut gas
 Untuk mengangkut bahan kimia
 Untuk melakukan fungsi pertahanan laut (kapal apparat keamanan)
 Untuk melakukan survey (kapal survey)
 Untuk melakukan sebuah pekerjaan khusus (misal : kapal keruk)
 Untuk berdagang pengangkutan barang diperairan pedalaman atau antar pulau dengan
jarak jelajah terbatas (misal, Kapal penumpang kecil atau ferry yang meng hubungkan kota-
kota pesisir atau antar pulau).

2. Berikut tujuan mengetahui ukuran-ukuran pokok kapal


 Untuk mengetahui Panjang seluruhnya kapal (length over all), sangat penting untuk
memperkirakan Panjang dermaga.
 Untuk mengetahui Panjang sepanjang garis tegak (LBP)
 Untuk mengetahui Panjang sepanjang garis air
 Untuk mengetahui Panjang terdaftar kapal
 Untuk mengetahui lebar terbesar kapal atau lebar ekstrem
 Untuk mengetahui lebar dalam
 Untuk mengetahui lebar tonase
 Untuk menetahui lebar terdaftar
 Untuk mengetahui jika ada sesuatu kerusakan terjadi
 Untuk mengetahui stabilitas kapal

3. Berikut penjelasannya :
 Isi kotor adalah kotor sebuah kapal dapat diartikan sebagai isi
sebuah kapal dikurangi dengan ruangan – ruangan yang dikecualikan.
 Bobot mati bobot mati dapat diartikan dengan jumlah berat muatan,
bahan bakar, air tawar, ballast, gudang dan iventaris tidak tetap,
sehingga kapal tenggelam sampai sarat maksimumnya.
 Isi benaman adalah volume zat cair yang di pindah kan oleh kapal itu

4. Karena adanya stabilitas kapal yang merupakan sifat kecenderungan kapal Kembali ke
kedudukan semula, misal pengaruh , misalnya angin, ombak dan sebagainya

5. Titik berat adalah dikenal dengan titik G dari sebuah kapal adalah titik tangkap dari semua gaya-
gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal
Titik apung (center of buoyancy) dikenal dengan titik B dari sebuah kapal adalah merupakan titik
tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak ke atas dari bagian kapal yang terbenam
dalam air.

6. Syarat kapal memiliki stablitas yang mantap :


apabila titik beratnya (G) kapal terletak lebih rendah dari pada metasentrumnya (M). Stabilitas
sebuah kapal akan menjadi semakin kecil,
apabila kedudukan titik berat (G) kapal itu semakin mendekati kedudukan metasentrumnya (M),
dengan catatan bahwa titik berat (G) itu masih lebih rendah dari pada metasentrumnya (M)

7. hal yang perlu diketahui untuk dalam perhitungan stabilitas adalah


M - Metacenter
G – Titik berat (Centre of Gravity)
B – Titik apung (Centre of Buoyancy)
K – Lunas (Keel)

8. berikut 3 titik penting pada stabilitas


 Titik berat kapal (COG)
Adalah titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal.
Letak titik G ini di kapal dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di
kapal, makin banyak bobot yang diletakkan di bagian atas maka makin tinggilah letak
titik G-nya.
Titik COG merupakan sebuah titik di kapal yang merupakan titik tangkap dari resultante
semua gaya berat yang bekerja di kapal itu dan dipengaruhi oleh konstruksi kapal. Arah
bekerjanya gaya berat kapal tersebut adalah tegak lurus ke bawah. Selanjutnya letak /
kedudukan titik berat kapal dari suatu kapal yang tegak terletak pada bidang simetris
kapal yaitu bidang yang dibuat melalui linggi depan linggi belakang dan lunas kapal. Sifat
dari letak / kedudukan titik berat kapal akan tetap bila tidak terdapat penambahan,
pengurangan, atau penggeseran bobot di atas kapal dan akan berpindah tempatnya bila
terdapat penambahan, pengurangan atau penggeseran bobot di kapal itu
 Titik apung kapal COB
Adalah titik tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak ke atas dari bagian
kapal yang terbenam dalam air. Titik B bukanlah merupakan suatu titik yang tetap, akan
tetapi akan berpindah-pindah oleh adanya perubahan sarat dari kapal. Dalam stabilitas
kapal, titik B inilah yang menyebabkan kapal mampu untuk tegak kembali setelah
mengalami senget. Letak titik B tergantung dari besarnya senget kapal (bila senget
berubah maka letak titik B akan berubah / berpindah. Bila kapal menyenget titik B akan
berpindah kesisi yang rendah
 Titik metasentris COM
Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal, merupakan sebuah titik
semu dari batas di mana titik G tidak boleh melewati di atasnya agar supaya kapal tetap
mempunyai stabilitas yang positif (stabil). Meta artinya berubah-ubah, jadi titik
metasentris dapat berubah letaknya dan tergantung dari besarnya sudut senget. Apabila
kapal senget pada sudut kecil (tidak lebih dari 150), maka titik apung B bergerak di
sepanjang busur di mana titik M merupakan titik pusatnya di bidang tengah kapal
(centre of line) dan pada sudut senget yang kecil ini perpindahan letak titik M masih
sangat kecil, sehingga masih dapat dikatakan tetap

Anda mungkin juga menyukai