Nur Ainin Alfi, Burhanuddin Bahar, Abd. Razak Thaha, Saifuddin Sirajuddin, Veny Hadju,
Abdul Salam
Objective : untuk melihat hubungan gangguan akibat kekurangan yodium dengan kejadian
stunting pada anak baduta di daerah endemic GAKY kabupaten enrekang.
Method : Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan 100 responden
pada rentang usia 0 – 23 Bulan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengkuran berat
badan dan tinggi badan untuk melihat stunting berdasarkan Z-score anak. Palpasi dan Ekresi
Yodium Urine (EYU) untuk melihat GAKY. Analisis data menggunakan analisis Uji Chi-
Square.
Results : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat responden yang bejenis kelamin laki-laki
(50.5 %) dan berjenis kelamin perempuan (42.3 %). rumah tangga menggunakan garam
beryodium (61 %) dan responden rumah tangga tidak menggunakan garam beryodium (38.6 %).
Jumlah baduta stunting yaitu (48.5 %) dan tidak stunting (51.5 %). Ibu dengan status EYU
defesiensi yaitu (60.2 %) dan EYU cukup yaitu (39.8 %). Hasil analisis Chi- Square terdapat
hubungan signifikan EYU Ibu dengan Kejadian stunting dengan nilai (P = 0.010). tidak terdapat
hubungan konsusmsi garam beryodium (p=0.140), palpasi Ibu (p=0.569) terhadap stunting.
Berdasarkan analisis regresi logistik EYU ibu adalah factor resiko terhadap stunting nilai (R =
3.064) (p = 0.030 ). pola makan ibu, konsumsi garam, palpasi ibu dan pola makan baduta bukan
merupakan factor resiko.
Conclusion : EYU ibu merupakan factor resiko terhadap kejadian stunting pada baduta di
kabupaten Enrekang