PKM Fix
PKM Fix
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Program kreativitas ini mempunyai tujuan yaitu:
1. Menyelidiki parameter posisi dari proses manufaktur dssc dengan direct
deposition
2. Menyelidiki efektifitas kinerja dari dssc dengan direct deposition
3. Menyelidiki efisiensi solar cell dengan menggunakan direct deposition
1.4. Urgensi
Urgensi dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat mempercepatnya proses
manufaktur dari dssc dengan menggunakan metode direct deposition
1.6. Manfaat
1. Kegunaan ditinjau dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3
film tipis semikonduktor (fotoanoda), sensitiser atau zat warna, pasangan redoks
(reduksi oksidasi) berupa elektrolit dan elektroda lawan (counter) (Obotowo, et al.,
2016).
DSSC dikembangkan sebagai konsep alternatif bagi piranti fotovoltaik
konvensional berbasis silikon. Sistem sel surya ini pertama kali dikembangkan oleh
Gratzel sehingga disebut juga sel Gratzel. Beberapa keuntungan sistem sel surya ini
adalah proses fabrikasinya lebih sederhana tanpa menggunakan peralatan rumit dan
mahal sehingga biaya fabrikasinya lebih murah. Efisiensi konversi DSSC telah
mencapai 10-11%. Namun, sel surya ini memiliki kelemahan yaitu stabilitasnya
rendah karena penggunaan elektrolit cair yang mudah mengalami degradasi (Huang,
et al.. 2007). Sel surya TiO2 DSSC terdiri dari lapisannanokristal TiO2 berpori
sebagai fotoanoda, elektrolit redoks, dye sebagai fotosensitizer, dan elektroda lawan
(katoda) yang diberi lapisan katalis (Kay dan Gratzel 1996). Struktur sel surya ini
berbentuk seperti sandwich, dimana dua elektroda yaitu elektroda lawan mengapit
elektrolit dan elektroda TiO2 tersensitisasi dye. Berbeda dengan sel surya silikon,
pada sel surya DSSC, foton diserap oleh dye yang melekat pada permukaan partikel
TiO2. Dalam hal ini dye bertindak sebagai pemberi elektron yang dibangkitkan ketika
menyerap cahaya, mirip fungsi klorofil pada proses fotosintesis. Struktur DSSC dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
Sehingga elektron dari dye mendapatkan energi untuk dapat tereksitasi (D*) dengan
persamaan reaksi (1).
D + cahaya → D*………………………….. (1)
b. Elektron yang tereksitasi dari molekul dye tersebut akan diinjeksikan ke pita
konduksi TiO2 dimana TiO2 bertindak sebagai akseptor / kolektor elektron. Molekul
dye yang ditinggalkan kemudian dalam keadaan teroksidasi (D+) dengan persamaan
reaksi (2).
D* + TiO2 → e-(TiO2) + D+……………….(2)
c. Selanjutnya elektron akan ditransfer melewati rangkaian luar menuju elektroda
pembanding (elektroda karbon).
d. Elektrolit redoks biasanya berupa pasangan iodide dan triiodide (I-/I3-) yang
bertindak sebagai mediator elektron sehingga dapat menghasilkan proses siklus dalam
sel. Triiodida dari elektrolit yang terbentuk akan menangkap electron yang berasal
dari rangkaian luar dengan bantuan molekul karbon sebagai katalis.
e. Elektron yang tereksitasi masuk kembali ke dalam sel dan bereaksi dengan
elektrolit menuju dye teroksidasi. Elektrolit menyediakan elektron pengganti untuk
molekul dye teroksidasi. Sehingga dye kembali ke keadaan awal dengan persamaan
reaksi (3) :
D+ + e-(elektrolit) → elektrolit + D……….(3)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian
Pembuatan sel surya DSSC dengan metode direct deposition dilakukan di
Laboratorium Nano Bioenergi, Teknik Mesin Sebelas Maret.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang kami gunakan untuk penelitian ini adalah Magnetic stirrer, Elektro-
spinning dan Furnace. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Titanium
(IV) Isopropoxide(TTIP), Asam asetat, Etanol dan PolivynilPyrolidone (PVP).
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorarasi ekspritif
dalam pengumpulan sampel dari lapangan dan metode eksperimental untuk pengama-
tan di lanoratorium.
3.4. Diagram Alir
Gambar 3.1 menunjukkan diagram air dari penelitian yang akan dilakun kan ini.
Proses penelitian ini menggunakan variasi metode, jarak dan debit. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode direct deposition.
6
Mulai
Fabrikasi Semi
Konduktor
Keterangan Keterangan
Variasi debit (mL/jam) Variasi jarak (cm)
1 Proses 10
2 Elektrospinning 15
3 20
5 25
Sintering
500C selama 1
jam
Karakterisasi
1. Morfologi (SEM)
Pengujian Direct Deposition
2. Kekristalan
(XRD)
Pengujian
karakteristik I-V, FF
dan η DSSC
Analisa data
Selesai
1. Sintesis Perwarna
Larutan pewarna yang digunakan pada penelitian ini adalah pewarna
sintesis-N719 ([RuL2(NCS)2]: 2TBA (L=2,2’-bipyridyl-4,4’-dicarboxylic acid;
TBA =tetra-n-butylammonium)) dari Dyesol larutan sensitizer dibuat dengan
melarut-kan bubuk N-719 sebanyak 0,02 gram kedalam 100 ml ethanol. Proses
selanjutnya akan dilakukan proses peredaman substrat yang telah terdeposisikan
selama 24 jam, supaya semikonduktor dapat menyerao larutan dengan baik.
2. Larutan Elektrolit
Penelitian ini menggunakan Iodide (I3-) EL-HPE dari Dyesol sebagai larutan
elektrolit. Proses pemberian larutan elektrolit pada struktur DSSC dilakukan
dengan proses injection (penyuntikan secara langsung).
3. Sintesis Counter Electrode
Counter electrode dibuat menggunakan substrat FTO dan diproses dengan
melempar materi suatu zat dari permukaan zat padat atau cair karena tumbukan
partikel berenergi tinggi untuk mendeposisi lapisan platina. Proses ini berjalan
hingga pertukaran momentum terjadi, seperti digambarkan pada Gambar 3.1.
Target dan substrat FTO memiliki beda potensial sebesar 404 Volt dan arus
125 mA. Beda potensial tinggi dengan kondisi tekanan rendah akan
menembakkan atom gas argon ke permukaan platina. Atom tersebut menuju
substrat FTO yang memiliki beda potensial berlawanan, sehingga atom platina
menempel pada muka substrat FTO. Substrat diputar dengan kecepatan 5 rotasi
per menit untuk mendapatkan deposisi seragam. Proses sputtering ini selama 20
menit. Sehingga substrat FTO terlapisi oleh platina.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Jadwal Kegiatan
9
Bulan ke-
Kegiatan
1 2 3 4
1. Persiapan
Tinjauan Pustaka
Persiapan peralatan rancangan
2. Pelaksanaan
Perancangan
Uji coba
Evaluasi
3. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan kegiatan
Pengesahan laporan kegiatan
Ito, S., Murakami, T.N., Comte, P., Liska, P., Gratzel, C., Nazeeruddin, M.K., et al.,
2008, Fabrication of thin film dye sensitized solar cells with solar to electric
power conversion efficiency over 10%, Thin Solid Films, Vol. 516 pp. 4613-
4619.
Sakai, N., Miyasaka, T., and Murakami, T.N., 2013, Efficiency enhancement of ZnO-
based dye-sensitized solar cells by low-temperature TiCl 4 treatment and dye
optimization, Physical Chemistry, Vol. 117 pp. 10949-10956.
Mathew, S. et al. Dye-sensitized solar cells with 13% efficiency achieved through the
molecular engineering of porphyrin sensitizers. Nat. Chem. 6, 2014, 242–247.
Obotowo, I. N., Obot, I. B. & Ekpe, U. J. Organic sensitizers for dye-sensitized solar
cell (DSSC): Properties from computation, progress and future perspectives. J. Mol.
Struct. 1122, 2016, 80–87.
Basheer, B., Mathew, D., George, B. K. & Reghunadhan Nair, C. P. An overview on
the spectrum of sensitizers: The heart of Dye Sensitized Solar Cells. Sol. Energy 108,
2014, 479–507.
11
Sutanto, B., Arifin, Z., Suyitno, Hadi, S., Pranoto, L. M., Agustina, Y. V., 2016,
Enhancement ZnO nanofiber as semiconductor for dye-sensitized solar cells by using
Al doped, AIP Conference Proceedings, 1717