Anda di halaman 1dari 28

LP DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. N DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. A MENDERITA ISPA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan keluarga

(Dosen Pembimbing : Ns.Abd. Rahman, S.Kep,)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MARLIN HEMRY RANGLALIN

NIM : 1193117030

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

 DEFINISI
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi yang terutama mengenai struktur saluran
pernafasan di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara
simultan atau berurutan (Behrman, 2000 : 885)
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari
hidung hingga alveoli, termasuk sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Nelson, 2003:725).
Kesimpulan dari penulis ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang menyerang organ seperti tenggorokan,
hidung, dan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

 Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain dari
genus streptokokus, stafilikokus, pneumokokus, hemorillus, bordetele, adenovirus, korinobakterium. Virus
penyebab ISPA antara lain adalah golongan miksovirus, adenovirus, koronavirus, pikornavirus, mikoplasma,
herpes virus dan lain-lain. Virus merupakan penyebab tersering infeksi saluran pernafasan, mereka
menginfeksi mukosa hidung trachea dan bronkus. Infeksi virus primer pertama kali ini akan menyebabkan
mukosa membengkak dan menghasilkan banyak mucus lendir dan terjadilah akumulasi sputum di jalan
nafas.

 Patofisiologi
Virus masuk melalui udara/droplet dan melalui tangan sehingga virus mengfiltrasi epitel dan epitel terkikis,
menyebabkan peradangan hingga terjadi peradangan menyebabkan suhu tubuh meningkat yang berakibat
tubuh menjadi lemah dan hipertermi, dari keadaan ini didapatkan diagnosa intoleransi aktivitas. Nyeri
tenggorokan, produksi sekret dan terjadi pembengkakan mengakibatkan pasien sulit bernapas, RR
meningkat, menggunakan otot bantu pernapasan dan tidak menggunakan retraksi dinding dada sehingga
didapatkan diagnosa pola napas tidak efektif, ketidaktahuan orang tua akan kondisi anak dan cemas
(Rasmaliah, 2004 : paragraf 5).

 Manisfestasi klinik
Kongesti nasal, sakit tenggorok, bersin-bersin, malaise, demam, menggigil, dan sering sakit kepala serta sakit
otot. Dengan berkembangnya selesma, biasanya timbul batuk. Secara lebih spesifik, istilah cold mengacu
pada afebris, infeksius, inflamasi akut membran mukosa rongga nasal. Lebih luas lagi, istilah tersebut
mengacu pada infeksi saluran napas, sementara istilah seperti rinitis, faringitis, laringitis, dan chest cold
membedakan letak gejala utamanya.
Gejala berlangsung 5 hari sampai 2 minggu. Jika terdapat demam yang signifikan atau gejala pernapasan
sistemik yang lebih berat, maka gejala ini bukan lagi merupakan gejala common cold tetapi merupakan salah
satu gejala infeksi saluran pernapasan atas akut. Lebih dari 200 virus yang berbeda, dikelomppokan kedalam
lima kelompok utama, diketahui menyebabkan common cold: pikornavirus, koronavirus, miksovirus, dan
para virus, dan adenovirus. Rhinovirus, “the classic head cold,” dan anggota dari kelompok pikornavirus,
bertanggung jawab terhadap 30% sampai 40% dari semua selesma. Kondisi alergik juga dapat menyerang
hidung dan menyerupai gejala selesma (Smeltzer & Bare, 2002 : 545)
Cold lebih berat pada anak kecil dari pada anak yang lebih tua atau dewasa. Pada umunya, anak yang
berumur 3 bulan sampai 5 tahun menderita demam pada awal perjalanan infeksi, kadang-kadang beberapa
jam sebelum tanda-tanda yang berlokalisasi muncul. Bayi yang lebih muda biasanya tidak demam, dan anak
yang lebih tua dapat menderita demam ringan, komplikasi purulen terjadi lebih sering dan parah pada umur-
umur yang lebih muda. Sinusitis persisten dapat terjadi pada semua umur.
Pada awal bayi yang umurnya lebih dari 3 bulan adalah demam yang timbul mendadak, iritabilitas, gelisah,
dan bersin. Ingus hidung mulai keluar dalam beberapa jam, segera menyebabkan obstruksi hidung, yang
dapat menggangu pada saat menyusu, pada bayi kecil yang mempunyai ketergantungan lebih besar pada
pernapasan hidung, tanda-tanda kegawatan pernapasan sedang dapat terjadi. Selama 2-3 hari pertama
membrana timpani biasanya mengalami kongesti, dan cairan dapat ditemukan di belakang membrana
tersebut, yang selanjutnya dapat terjadi otitis media purulenta atau tidak. Sebagian kecil bayi mungkin
muntah, dan beberapa penderita menderita diare. Fase demam berakhir dari beberapa jam sampai 3 hari,
demam dapat berulang dengan komplikasi purulen dan infeksi faring. Pada anak yang tua gejala awalnya
adalah kekeringan dan iritsi dalam hidung dan tidak jarang, di dalam faring. Gejala ini dalam beberapa jam
diserti dengan bersin, rasa menggigil, nyeri otot, ingus hidung yang encer, dan kadang-kadang batuk. Nyeri
kepala, lesu, anoreksia, dan demam ringan mungkin ada. Dalam 1 hari sekresi biasanya menjadi lebih kental
dan akhirnya menjadi purulen. Obstruksi hidung menyebabkan pernapasan mulut, dan hal ini, melalui
pengeringan membrana mukosa tenggorokan, menambah rasa nyeri. Pada kebanyakan kasus, fase Akut
berakhir selama 2-4 hari (Nelson, 2003: 1456)
 Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah otitis media, yang ditemukan pada bayi-bayi kecil sampai sebanyak
25% nya. Walaupun komplikasi ini dapat terjadi awal pada perjalanan cold, ia biasanya muncul sesudah fase
Akut nasofaringitis. Dengan demikian otitis media harus dicurigai jika memang berulang. Kebanyakan ISPA
juga melibatkan saluran pernapasan bawah. Dan banyak kasus, fungsi paru menurun walaupun gejala
pernapasan bawah tidak mencolok atau tidak ada. Sebaliknya, laringotrakheobronkitis, bronkiolitis, atau
pneumoni dapat berkembang selama perjalanan nasofaringitis akut. Nasofaringitis virus juga sering
merupakan pemicu gejala asma pada anak dengan saluran pernapasan reaktif (Nelson, 2003: 1457).

 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang ISPA menurut Catzel & Roberts (2000 : 452).
Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah biakan kuman (+) sesuai dengan
jenis kuman.
Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat disertai dengan adanya
leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya thrombositopenia
Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan.

 Penatalaksanaan Medis
Tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap ISPA. Penatalaksanaan ISPA terdiri atas terapi simptomatik.
Beberapa tindakan dapat mencakup pemberian cairan yang adekuat, istirahat, pencegahan menggigil,
dekongestan nasal aqueous, vitamin C, dan ekspektoran sesuai kebutuhan. Kumur air garam hangat dapat
melegakan sakit tenggorokan, dan aspirin atau asetominofen meredakan gejala konstitusional umum.
Antibiotik tidak mempengaruhi virus atau mengurangi insiden komplikasi bakteri, namun demikian,
antibiotik mungkin digunakan sebagai profilatik bagi pasien yang berisiko tinggi terhadap kondisi
pernapasan (Smeltzer & Bare, 2002 : 545).

 Penatalaksanaan Keperawatan
- Penatalaksanaan ISPA menurut Smeltzer & Bare (2002 : 545)
Penyuluhan kepada keluarga tentang cara memutuskan infeksi
Pendidikan pasien berupa :
Mencuci tangan untuk mencegah penyebaran organisme
Menghindari kerumunan orang banyak
Menutup mulut ketika batuk
Meningkatkan masukan cairan
Mengintruksikan pada pasien untuk meningkatkan drainase seperti inhalasi uap
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA Tn. N DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. A MENDERITA ISPA
DI DESA DUKUHWALUH RT 01 RW 02 PURWOKERTO
KABUPATEN BANYUMAS

I. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


A. Kepala Keluarga
1. Nama KK : Tn. N
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 56 Tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD tidak tamat (kls 2)
6. Pekerjaan : Buruh
7. Alamat : Dukuwaluh RT 01 RW 02
Purwokerto, Banyumas

B. Komposisi Keluarga
N Hubungan dg Pendidika Status Status
Nama Umur Sex Pekerjaan
o KK n imunisasi Kesehatan
1. W 40 Th P Istri SD IRT Sehat
Imunisasi tak Sehat
2. F 11 Th P Anak SLTP Pelajar
lengkap
Blm Imuisasi tak Tidak sehat
3. A 4 Th L Anak -
sekolah lengkap
Imunisasi tak Sehat
4. R 12 Th P Ponakan SLTP Pelajar
lengkap

C. Genogram

D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family dimana terdiri dari
keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan adik dari ibu.
E. Struktur peran
o Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh.
o Ny. W berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-anaknya.
o An. F berperan sebagai anak dari pasangan Tn. N dan Ny. W yang merupakan anak pertama
berperan sebagai anak sekolah.
o An A merupakan anak kedua dari pasangan Tn. N dan Ny. W berperan sebagai anak pra sekolah.
o An. R berperan sebagai keponakan atau anak dari adik Ny. W yang saat ini diasuh oleh keluarga
Tn. N sejak kecil diasuh oleh Tn. N karena ayah dari An. R meninggal dunia karena menderita
TBC sejak An. R masih kanak-kanak dan ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia (terkadang
ibunya pulang dan tinggal dikeluarga Tn. N, biasanya pulang 6 bln-1 tahun sekali).
F. Suku Bangsa
Keluarga Tn. N termasuk dalam suku Jawa dan kewarganegaraan Indonesia.
G. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.
H. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan anak sekolah
dimana anak I Tn N berumur 11 thn dan sekolah SD. Tn. N bekerja sebagai buruh yang berangkat
pagi dan pulang sore hari.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi keluarga Tn. N adalah memenuhi kebutuhan
dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
(makan seadanya, mainan anak Cuma 3, pakaian kurang, alat sekolah, tidak ada fasilitas kamar
mandi dan WC, bila anak sakit terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa resep dokter,bila tak
sembuh baru diperiksakan ke Puskesmas).
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
o Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek sudah 5 hari yang lalu dan sudah minum
obat beli di apotik.
o Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak hanya dibelikan obat warung apabila tidak sembuh
kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas terdekat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluargaTn. N ditemukan adanya penyakit menular TBC yang pernah diidap oleh adik dan
kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R. Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia
karena menderita penyakit TBC.

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Kebutuhan Nutrisi
o Kebiasaan makan : Makan 3x1 piring, dengan komposisi seadanya
terkadang 2 x 1 sehari.
o Kebiasaan minum : Minum 6-8 gelas dengan minum air teh dan putih.
Untuk An.A kadang minum susu formula 2-3 x / hari.

B. Kebutuhan Eliminasi
o Pola BAB : 1 kali sehari dan tidak ada penggunaan laksatif
o Pola BAK : 5 – 6 kali per hari dan tidak terjadi inkotinensia

C. Istirahat Tidur
o Waktu Tidur : Siang ½ jam dan malam 6 – 7 jam
o Waktu Bangun : bangun umumnya/seringnya jam 04.30 WIB

D. Kebersihan Diri
o Mandi : 2 kali sehari
o Gosok gigi : 2 kali sehari
o Keramas : 1 minggu 2 kali
o Potong kuku : 1 minggu 1 kali

E. Rekreasi/waktu senggang
Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).

III. FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Afektif
Di antara anggota keluarga terdapat perasaan saling menyayangi dan menghargai satu sama lainnya.
B. Fungsi Sosial
Hubungan sosial terjalin dengan baik Ny. W selalu mengikuti perkumpulan PKK setiap tanggal 7
setiap bulan di RTnya dan perkumpulan Dasa Wisma setiap 2 minggu sekali.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanggulangannya
Bila ada anggota keluarga yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik bila tidak
sembuh baru dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas).
2. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. N dikaruniai 2 orang anak.

IV. FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI


A. Pekerjaan Tn. N
o Pekerjaan Tn. N adalah buruh.
o Ny. W adalah ibu rumah tangga yang selalu menyiapkan dan melayani keluarga, mengelola
keuangan dari penghasilan yang didapat Tn. N.
B. Penghasilan dan Pengeluaran
Keluarga Tn. N mengatakan penghasilan yang ia peroleh cukup untuk makan sehari-hari dan
membiayai keluarganya. Penghasilan setiap hari sekitar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai
dengan Rp. 20.000,- per hari. Biaya hidup rata-rata per hari Rp. 15.000,00 (limabelas ribu rupiah).
C. Simpanan/uang keluarga
Sampai sekarang keluarga belum mempunyai simpanan/tabungan, Tn. N berkeinginan untuk
mempunyai jamban sendiri tetapi tidak mempunyai dana.
D. Penentu keuangan keluarga
Sebagai penentu keuangan keluarga adalah Tn.N selaku kepala keluarga (kepala rumah tangga).
E. Sistem Nilai
Nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah norma/budaya Jawa, semua anggota
keluarga beragama Islam dan menjalankan ajaran agama, misalnya sholat 5 waktu, mengaji dan
sebagainya.
F. Hubungan dengan Masyarakat
o Ny. W mengatakan selalu mengikuti acara PKK yang diadakan di RT setiap bulan sekali serta
Dawis 2 minggu sekali.
o Tn. N mengikuti setiap bulan sekali setiap tanggal 10 mengikuti acara pertemuan RT dan
mengikuti ronda malam seminggu sekali.
o Dalam melaksanakan interaksi dengan keluarga tidak mengalami hambatan.
G. Mobilitas geografis keluarga
Tn. N menetap di rumah/tinggal di rumah yang telah dimilikinya kini, dari warisan orang tua.

V. FAKTOR LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
1. Karakteristik Rumah
o Rumah bentuk permanen dengan atap dari genteng, dan seng, lantai sudah diplester, tetapi
dapur masih berlantai tanah.
o Ukuran rumah 6,5 x 8 m2 menghadap ke barat.
o Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak
gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi (jendela).
o Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang terang.
o Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.
2. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur. Air untuk minum dimasak
terlebih dahulu, mandi, mencuci selalu di sumur tetapi bila BAB disungai dengan jarak 12 meter
dari rumah.
3. Pembuangan sampah
Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai.
4. Pembuanganair limbah
Keluarga Tn.N membuang di belakang rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan
meresap ke dalam tanah.
5. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela dan meja kursi tampak
banyak debu. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu. Banyak pakaian yang bergantungan di
kamar dan ruang makan (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak
gelap. Tn. N mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan Ny W
memasak dengan kayu bakar di dalam rumah dan asap pembakaran keluar lewat pintu.
6. Jamban keluarga
Keluarga Tn. N tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai (kali) yang tidak jauh
dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.

B. Denah Rumah

8m
Dapur dan gudang R. Tamu dan R.Keluarga
Sumur R.makan

2m
12m
6,5m kamar tidur kamar tidur kamar tidur
gudang

T B

U
C. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang. Hubungan dengan
anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga Tn. N mengikuti arisan yang diadakan
oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti rapat RT dan ronda malam seminggu sekali.
Ny.R yaitu tetangga (belakang rumah) Tn.N menderita penyakit TBC.

VI. PSIKOLOGIS
A. Status Emosi
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.
a. Jangka Pendek
Sementara tidak mempunyai masalah berat.hanya an.A sedang batuk.
b. Jangka Panjang
Keluarga Tn. N. memikirkan masalah biaya untuk hidup dan keinginan untuk menyekolahkan
anak-anaknya setinggi-tingginya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian/cobaan dari Tuhan.
3. Stressor koping yang digunakan.
Bila ada masalah Tn.N dengan Ny. W selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan
keluar.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang
parah.

B. Konsep Diri
o Body Image : Tn. N melihat dirinya sebagai kepala keluarga bagi Ny.W, An.
A, An F dan An. R. Persepsi dan perasaan Tn. terhadap bentuk
tubuh, postur tubuh, fungsi dan penampilan diri, Tn N merasa
lebih dari cukup terhadap gambaran dirinya.
o Personal Identity : Tn. N seorang kepala keluarga dengan 2 orang anak dan
mempunyai istri Ny.W, juga keponakan An.R
o Peran : Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga dari Ny. W dan
anaknya serta sebagai penanggungjawab dalam mencari nafkah
keluarga
Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan istri dari Tn. N yang selalu
menyiapkan dan memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai
pengelola keuangan keluarga.
An. F sebagai anak sulung dan sedang memasuki tahap
sekolah,sedang anak A memasuki tahap pra sekolah
An.R sebagai keponakan Tn.N sedang mengikuti tahap sekolah.
o Ideal Diri : Tn. N mengharapkan dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar
diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi
ujian/masalah dan dikabulkan cita-citanya untuk dapat
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.
o Harga Diri : Tn. N menerima setiap ujian/masalah yang dihadapi
keluarganya dengan ikhlas.

C. Pola Komunikasi
Keluarga selalu menggunakan bahasa Jawa dalam melaksanakan komunikasi dan setiap ada masalah
selalu dibicarakan satu sama lain.

VII. DERAJAT KESEHATAN


A. Kejadiaan Kesehatan
Dalam bulan-bulan ini keluarga Tn. N lagi sehat, hanya anak A sdh 5 hari menderita batuk dan flu
tetapi tidak disertai dengan demam, saat pengkajian masih batuk Sampai sekarang tidak ada anggota
keluarga Tn. N yang rawat inap/opname atau harus menjalankan operasi.
B. Kejadiaan Cacat
Tidak ada yang mengalami kecacatan
C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun terakhir
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dan menimbulkan kematian.
D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit
Apabila keluarga ada yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik dan bila masih belum
sembuh maka dibawa ke Puskesmas.

VIII. PENGKAJIAN FISIK KELUARGA


Dilakukan pada tanggal/jam: 5 januari 2011, jam 17.00
Pemeriksaan KK (Tn.N) Ny.w An A An F An R
Fisik
Pemeriksaan
tanda2 vital
o Tekanan 140/90 mmHg 110/80 mmHg - 110/70 mmHg 110/80mmHg
Darah
o HR 80 kali/menit 84 kali/menit 96 kali/menit 86x/mnt 82x/mnt
o Respirasi 22 kali/menit 24 kali/menit 30 kali/menit 20x/mnt 20x/mnt
o Suhu Badan 36,5 ºC 36,7 ºC 36,5 ºC 36,4 C 36,4C
o BB 64 kg 45 kg 14 kg 29kg 35
o TB 168 cm 150 cm 97 cm 143 cm 144 cm
Pemeriksaan
Fisik Head to
Toe
o Kepala
 Kepala Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam,lurus Hitam,lurus
o Mata
 Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Konjungtiva Tidak Tidak anemia Tidak anemia Tdk anemis Tdk anemis
anemia
 Sklera Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus
 Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor Isokor
o Hidung
 Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Perdarahan Tidak Tidak Tidak mengalami Tak ada Tak ada
/secret mengalami mengalami perdarahan perdarahan perdarahan
perdarahan perdarahan tampak
mengeluarkan
ingus dari hidung
o Telinga
 Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Telinga

o Mulut
 Keadaan lembab Lembab Lembab Lembab Lembab
Bibir
 Keadaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada
Gusi perdarahan perdarahan gusi perdarahan gusi perdarahan gusi perdarahan
gusi dan gigi dan gigi dan gigi dan gigi gusi dan gigi
 Keadaan Tidak ada Tidak ada tanda Tidak ada tanda Tdk ada tanda Tdk ada tanda
Lidah tanda perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
perdarahan
o Leher
 Tyroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar tyroid kelenjar tyroid
tyroid
o Integumen
 Kebersihan Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak
Klien bersih bersih bersih bersih bersih
 Turgor Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit
baik baik baik
 Kelembaban Baik Baik Baik Baik Baik
o Pemeriksaan
Thorax
 Inspeksi
 Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Thorax
 Pernafasan Irama teratur Irama teratur dan Irama teratur, Irama teratur dan Irama teratur
dan tidak ada tidak ada suara ronchi basah (+) tak ada suara dan tak ada
suara tambahan tambahan suara tambahan
tambahan
o Pemeriksaan
Paru
 Getaran Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara
suara terdengar dg terdengar dg terdengar teratur terdengar
terdengar teratur teratur teratur
dengan
teratur
 Perkusi Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan
 Auskultasi Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas
teratur teratur teratur teratur teratur
o Abdomen

 Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Abdomen
 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada benjolan Tdk ada
benjolan benjolan benjolan benjolan
 Palpasi
 Tidak ada Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tdk ada nyeri Tdk ada nyeri
nyeri tekan nyeri tekan tekan tekan tekan tekan
 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada
o Muskuloskeletal
/Ekstremitas
 Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris Simetris simetris
 Kekuatan Baik Baik Baik Baik Baik
Otot

IX. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN


Keluarga Tn. N mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal
mungkin.

X. ANALISA DATA
N
DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
O
1. Data Subyektif: Ketidakefektifan Ketidakmampuan
o Ny. w mengatakan bahwa An. A sekarang bersihan jalan nafas keluarga mengambil
ini sedang batuk dan pilek sudah 5 hari. An. A pada keluarga keputusan yang tepat
Sudah dibelikan obat diapotik dan diminum Tn N untuk mengatasi
kan tetapi belum sembuh ISPA

Data Obyektif:
o An. A batuk dan pilek
o Badan tak panas, suhu badan 36,5 ºC
o Tampak mengeluarkan ingus dari hidung
o Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A
terdengar ronchi basah (+)
o RR 28 kali/menit
o Nadi 96 kali/menit
o BB 14 kg
o TB 97 cm

2. Data Subyektif: Resiko terjadinya Ketidakmampuan


o Tn. N mengatakan ayah dan ibunya An.R penyakit TBC keluarga
menderita TBC bahkan ayahnya meninggal memodifikasi
karena menderita TBC. lingkungan yang
o Tn N mengatakan tetangganya belakang mendukung
rumah (Ny.R) menderita TBC. kesehatan
Data Obyektif
o Memasak dengan kayu bakar dan asapnya
masuk ke rumah
o Tiap kamar mempunyai jendela tetapi tidak
dibuka sehingga siang hari ruangan tampak
gelap.
o Imunisasi anak-anak Tn.N tidak lengkap
o BB An.A 14 kg (kurang ideal untuk umur 4
tahun)
o Komposisi makanan keluarga Tn.N
seadanya, makan 3 kali/hari,kadang
2x/hari.

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.A pada keluarga Tn N berhubungan dengan
1.
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
2.
lingkungan yang mendukung kesehatan.
XII. PRIORITAS MASALAH (SKORING)
1. Diagnosa I
Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA

N
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
O

1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 1 An. A sudah 5 hari sakit batuk dan
(tidak sehat) pilek atau tidak sehat dan
memerlukan tindakan mencegah
komplikasi

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Pengetahuan sumber daya dan


diubah fasilitas kesehatan tersedia dan
(mudah) dapat dijangkau/dimanfaatkan

3. Potensi masalah dapat dicegah 3/3 x 1 1 ISPA adalah penyakit yang dapat
(tinggi) dicegah dan diobati bila keluarga
mengetahui

4. Menonjolnya masalah 0/2 0


(tidak dirasakan)

5. Total Skore 4

2. Diagnosa II
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan

N
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
O

1. Sifat masalah aktual 2/3 x 1 2/3 Merupakan ancaman kesehatan


(ancaman kesehatan) karena bila tidak ditangani dapat
menyebabkan terjadinya penyakit
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 Dapat dicegah dengan pengetahuan
diubah yang cukup dan pola hidup yang
(hanya sebagian) sehat.

3. Kemungkinan masalah dapat 2/3 x 1 2/3 Dapat dicegah dengan pengetahuan


dicegah yang cukup dan pola hidup yang
(cukup) sehat.

4. Menonjolnya masalah 0/2 0


(masalah tidak dirasakan)

5. Total Skore 3 1/3

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

1. Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
2.
lingkungan yang mendukung kesehatan
XIV. PERENCANAAN
1. Diagnosa Keperawatan I
Tujuan Jangka EVALUASI
Tujuan Jangka Pendek Intervensi
Panjang Kriteria Standar

Setelah 1. Setelah dilaksanakan Respon verbal ISPA adalah penyakit saluran pernafasan o Gali pengetahuan tentang ISPA
dilaksanakan 2 kali tindakan keperawatan akut dengan batuk dan pilek. o Beri motivasi keluarga untuk
kunjungan ISPA selama 2 x 15 mnt Tn. Penyebab ISPA : mengemukakan pendapatnya
yang diderita An. A N dapat mengenal o Kurang gizi tentang ISPA.
sembuh dan jalan masalah kesehatan o Imunisasi tidak lengkap o Diskusikan bersama keluarga
nafas kembali dengan menjelaskan o Lingkungan yang tidak sehat mengenai pengertian penyebab dan
lancar. masalah kesehatan. Tanda dan gejala ISPA gejala ISPA.
o Batuk o Bimbing keluarga untuk
o Pilek menjelaskan ulang pengertian
o Demam penyebab tanda dan gejala ISPA.

o Nafas cepat o Beri re inforcement positif atas

o Suara Parau jawaban yang diberikan.

o Nyeri tenggorokan

2. Setelah penyuluhan 1 Respon verbal Keputusan keluarga


x 15 mnt keluarga
dapat mengambil
keputusan dengan
tindakan yang cepat.
3. Setelah tindakan 1 x Respon verbal Perawatan ISPA : o Diskusikan bersama keluarga
15 mnt keluarga Tn. N Psikomotor o Jika panas dikompres tentang pencegahan ISPA.
dapat merawat o Jika pilek bersihkan hidung dengan o Berikan kesempatan yang kurang
Anggota keluarga saputangan yang bersih dimengerti.
yang sakit ISPA. o Beri minum yang banyak (ASI). o Tanyakan kembali tentang apa yang
o Awasi kondisi bila bertambah parah. dijelaskan.

Merawat anggota Psikomotor Cara membuat obat tradisional batuk dan o Demonstrasikan cara pembuatan
keluarga yang sakit pilek (Jeruk-Kecap): obat tradisional.
ISPA o Siapkan baki dan pengalas o Beri kesempatan keluarga untuk re
o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk demonstrasi.
diperas dan ainya disaring.
o Ambil kecap sebanyak 1 sendok
makan, kemudian dituang kedalam
gelas.
o Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis,
kemudian tuangkan kedalam gelas
berisi kecap.
o Aduk hingga merata
o Berikan pada anak untuk diminum
4. Keluarga mampu Verbal Pencegahan ISPA : o Diskusikan bersama keluarga
untuk memodifikasi o Menjauhkan rokok dari penderita tentang pencegahan ISPA.
lingkungan yang dapat batuk. o Berikan kesempatan klien tentang
mendukung kesehatan. o Jaga kebersihan lingkungan. pencegahan ISPAbertanya.
o Imunisasi lengkap o Tanyakan kembali hal-hal yang
o Berikan makanan yang bergizi. dijelaskan.
Psikomotor Kebersihan lingkungan: o Beri re inforcement positif atas
o Rumah dibersihkan jawaban yang diberikan keluarga.
o Pakaian dibereskan jangan digantung. o Praktekkan dan laksanakan

o Jendela dibuka. kebersihan lingkungan.

o Debu dibersihkan.

5. Keluarga mampu Respon verbal Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA: o Jelaskan pada keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas o Puskesmas fasilitas kesehatan yang biasa
kesehatan. o Rumah sakit digunakan.
o Bidan o Motivasi keluarga untuk

o Dokter mengunjungi fasilitas kesehatan


yang dipilih.
o Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
o Beri re inforcement positif terhadap
jawaban dari pertanyaan yang
diberikan petugas.

2. Diagnosa Keperawatan II
Tujuan Jangka EVALUASI
Tujuan Jangka Pendek Intervensi
Panjang Kriteria Standar
o Gali pengetahuan tentang TBC
Resiko/komplikasi Setelah penyuluhan 1 x Respon verbal Tanda-tanda TBC o Beri motivasi keluarga untuk
dari TBC tidak 15 menit : o Batuk disertai darah. mengemukakan pendapatnya
terjadi. 1. Keluarga mengenal o Batuk berdahak lebih dari 3 minggu tentang TBC
tanda-tanda TBC o Sesak nafas o Diskusikan bersama keluarga
o Berkeringat pada malam hari mengenai pengertian penyebab dan
o BB turun gejala TBC

o Nafsu makan menurun o Bimbing keluarga untuk

o Nyeri dada menjelaskan ulang pengertian


penyebab tanda dan gejala TBC
o Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
.
Cara penularan TBC : o Diskusikan bersama keluarga
2. Cara penularan TBC Respon verbal  Secara langsung : mengenai cara penularan dan cara
dan pencegahan TBC Melalui percikan ludah dan melalui udara pencegahan TBC.
o Bimbing keluarga untuk
 Secara tidak menjelaskan ulang cara penularan
langsung : dan cara pencegahan TBC.
Hidup satu rumah dengan penderita TBC o Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
Cara pencegahan TBC : .
 Menjemur kasur,
sprei di bawah sinar matahari
 Ventilasi rumah
yang cukup
 Menutup mulut saat
bersin dan batuk dengan menggunakan
tissue
 Tidak meludah di
3. Setelah sembarang tempat
pertemuan 1 x 15  Imunisasi
menit keluarga dapat
 Makanan bergizi
mengambil keputusan
yang tepat terhadap
Segera bawa ke pelayanan kesehatan :
penyakit TBC
o Puskesmas
o Rumah sakit

4. Setelah Respon verbal Pengobatan : o Diskusikan dan beri re inforcement


pertemuan 1 x 15  Berobat secara rutin selama 6 bulan, tidak positif atas keputusan yang dipilih.
menit keluarga mampu boleh berhenti o Diskusikan dengan keluarga tentang
merawat anggota  Istirahat yang cukup. perawatan TBC di rumah.
keluarga yang o Beri kesempatan kepada keluarga
menderita TBC Perawatan TBC : tentang hal-hal yang tak dimengerti.
o Tetap berikan makanan bergizi. o Tanyakan kembali tentang yang
o Imunisasi. telah didiskuasikan.
o Beri air banyak (minum). o Beri pujian atas jawaban yang
o Awasi tanda-tanda penyakit bertambah diberikan.
parah.
o Bawa anak yang sakit ke pelayanan
kesehatan yang lengket bila kondisi
memburuk.

5. Setelah 1 x 15 Respon verbal Lingkungan yang mendukung kesembuhan : o Diskusikan tentang hal yang
menit pertemuan o Sarana sanitasi yang memadai mendukung perawatan dan
dapat memodifikasi o Udara lingkungan rumah yang bersih penyembuhan.
lingkungan. dari asap. o Beri kesempatan untuk bertanya
o Pengobatan dan perawatan yang baik. tentang hal-hal yang belum
o Ventilasi memadai dengan membuka diketahui.
jendela tiap hari. o Tanyakan kembali hal-hal yang
telah disampaikan.
6. Setelah 1 x 15 Respon verbal Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat o Diskusikan terhadap keluarga
menit pertemuan menanganiTBC :Puskesmas, RS. tentang tempat pelayanan kesehatan
keluarga mampu untuk penanganan
memenfaatkan o Beri kesempatan kepada keluarga
fasilitas kesehatan untuk bertanya tentang hal-hal yang
dengan : telah didiskusikan.
o Mampu o Beri re inforcement atas jawaban
menyebutkan yang benar.
fasilitas
kesehatan :
Puskesmas, RS.
XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
WAKTU TUK IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

I Rabu, 11 I 1. Mengkaji pengetahuan S : - Keluarga Tn. N mengatakan


Januari keluarga tentang ISPA. telah mengetahui tanda dan
2012 2. Memotivasi keluarga untuk gejala dari ISPA.
Pukul mengungkapkan pendapat tentang - Kien mengatakan akan
17.00 ISPA. segera merawat
3. Menjelaskan pada keluarga klien/anggota keluarga Tn.T
tentang pengertian, sebab, tanda dan dengan benar.
gejala ISPA:batuk, pilek, demam, O : - Klien terlihat antusias dalam
nafas cepat, nyeri tenggorokan. penyuluhan dari petugas.
4. Menjelaskan akibat lanjut bila - Klien aktif mengulang dan
ISPAtidak diobati : panas, dehidrasi bertanya.
berat, Pnemonia A : - Tujuan tercapai/jangka
5. Menjelaskan kepada keluarga pendek (TUK I) sebagian.
tentang perawatan ISPA. P : - Pertahankan tujuan yang
II 6. Beri kompres bila demam. sudah tercapai.
7. Berikan jeruk-kecap. - Beri motivsi untuk
8. Beri minum yang banyak. memahami tentang arti
- Imunisasi lengkap. perawatan ISPA
III - Berobat ke puskesmas./RS - Persiapkan demonstrasi
pembuatan obat tradisional
untuk ISPA yaitu :
 Siapkan baki dan
pengalas
 Potong jeruk nipis,
kemudian jeruk diperas
dan ainya disaring.
 Ambil kecap sebanyak
1 sendok makan,
kemudian dituang
kedalam gelas.
 Ambil 1 sendok makan
air jeruk nipis,
kemudian tuangkan
kedalam gelas berisi
kecap.
 Aduk hingga merata
 Berikan pada anak
untuk diminum

I Rabu, 11 I - Mengulang apa yang sudah dijelaskan S : - Keluarga Tn. N mengerti


Januari sebelumnya : dan paham tentang kaitan
2012  Tanda dan gejala rumah sehat dengan resiko
Pukul  ISPA penularan penyakit.
17.00  Obat Tradisional - Keluarga Tn. N mengatakan

- Mendiskusikan dengan keluarga telah mengetahui dan akan

tentang penyakit ISPA di rumah. membawa keluarga yang

- Memotivasi klien untuk mengambil sakit ke fasilitas kesehatan

keputusan yang tepat bila : yang ada.

 Batuk - Tn. N akan melaksanakan


modifikasi lngkungan yang
 Nafas cepat
dapat mendukung
 Wajah pucat
kesehatan, sejauh yang bisa
 Panas/demam
dan dapat dilaksankan saat
ini, missal :
Mendemonstrasikan cara pembuatan
- Membuka jendela yang
obat tradisional untuk ISPA.
jarang dibuka
Alat dan bahan :
- Merapikan baju yang
- Baki dan Pengalas
digantung.
- Sendok makan
O : - Keluarga dapat menyebutkan
- Jeruk nipis
manfaat rumah sehat dan
- Kecap
lingkungan yang dapat
- Gelass
mendukung kesehatan.
- Keluarga dapat
Cara pembuatan obat tradisional untuk
menyebutkan fasilitas
batuk ( Jeruk-Kecap):
kesehatan yang dapat
- Siapkan baki dan pengalas
- Potong jeruk nipis, kemudian jeruk dimanfaatkan.
diperas dan ainya disaring. - Keluarga dapat
- Ambil kecap sebanyak 1 sendok menyebutkan manfaat dari
makan, kemudian dituang kedalam MCK yang sehat (syarat-
gelas. syarat).
- Ambil 1 sendok makan air jeruk A : - Tupen modifikasi
nipis, kemudian tuangkan kedalam lingkungan yang dapat
gelas berisi kecap. mendukung kesehatan dan
- Aduk hingga merata mencegah penyebaran
- Berikan pada anak untuk diminum penyakit tercapai dengan
Membuka jendela yang
Memberikan penjelasan tentang : jarang dibuka, merapikan
I, II Rumah Sehat pakaian yang digantung.
I,II Rabu, 11 Adalah rumah yang dapat menjamin P : - Tupen memanfaatkan
Januari kesehatan bagi penghuninya. fasilitas kesehatan tercapai
2012 Syarat rumah sehat : secara kognitif.
Pukul - Tersedia air bersih - Motivasi keluarga untuk
17.00 - Tersedia lubang sampah. membawa keluarga / An. A.
- Ventilasi cukup ke fasilitas kesehatan.
- Jendela yang selalu terbuka. - Memotivasi keluarga untuk
- Kelembaban udara cukup tetap berusaha menciptakan
- Bersih tidak semrawut. lingkungan yang dapat
- Sirkulasi udara baik. mendukung bagi anggota
- Tidak padat huni. keluarga.
Manfaat rumah sehat : - Anjurkan keluarga untuk
- Menghindari penyebaran dan dapat memanfaatkan
penularan penyakit. fasilitas kesehatan bila ada
- Kesehatan penghuni terjamin. keluarga yang sakit.
- Menghindari kecelakaan. - Terminasi ujian akhir
- Nyaman dan aman. komprehensif.
- Bersih, baik dan sopan - Keputusan tidak terencana
untuk evaluasi lebih lanjut
Dampak rumah tidak sehat : kepada kader dan petugas
 Tempat berkembang penyakit dan puskesmas sebagai bahan
penyebaran penyakit. laporan.
 Kesehatan kurang terjamin.
 Dapat menimbulkan kecelakaan.
 Keindahan kurang baik.
 Kotor, tidak bersih.

III Rabu, 11  Mengkaji pengetahuan keluarga S : - Keluarga Tn. N mengatakan


Januari tentang TBC keluarga untuk telah mengetahui tanda dan
2012 mengungkapkan pendapat tentang gejala dariTBC.
Pukul TBC. -. keluarga Tn.N mengatakan
17.00  Menjelaskan pada keluarga tentang telah mengetahui tentang cara
pengertian, sebab, tanda dan gejala perawatan/ pengobatan,
TBC. penularan dan pencegahan
 Menjelaskan kepada keluarga tentang TBC
cara perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan TBC O : - Klien terlihat antusias dalam

 Beri kompres bila demam. penyuluhan dari petugas.

 Beri minum yang banyak. - Klien aktif mengulang dan


bertanya.
 Imunisasi lengkap.
A : - Tujuan tercapai/jangka
 Berobat ke puskesmas./RS
pendek (TUK I) sebagian.
P : - Pertahankan tujuan yang
sudah tercapai.
- Beri motivsi untuk
memahami tentang tanda
dan gejala dariTBC.
-. Beri motivsi untuk
memahami tentang cara
perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan
TBC

http://wbciart.blogspot.com/2012/08/asuhan-keperawatan-keluarga-tnsd-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai