Anda di halaman 1dari 6

Mengapa jahitan pasca melahirkan normal terasa nyeri?

rasa nyeri pada bekas luka saaat melahirkan merupakan suaru hal yang normal dan wajar. hal ini terjadi ksrena
adanya tekanan dari kepala bayi dan menyebabkan robekan. rasa sakit yang di alami tergantung dari berapa dalam
robekan dari perineum tersebut.

Apa yang dimaksud dengan luka perineum?


Luka Perineum adalah luka yang di akibatkan oleh episiotomy. Episiotomy adalah insisi dari perineum untuk
memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perineum totalis.

Jelaskan apa itu Reeda?


Skala REEDA (Redness, Odema, Ecchymosis, Page 13 19 Discharge, Approximation) merupakan instrumen
penilaian penyembuhan luka yang berisi lima faktor, yaitu kemerahan, edema, ekimosis, discharge, dan pendekatan
(aproksimasi) dari dua tepi luka (Molazem, dkk., 2014).

Apa artinya lochea?


Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang
nekrotik dalam uterus.

Apa yang dimaksud perawatan perineum?


Perawatan perineum adalah upaya memberikan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dengan caa menyehatkan
daerah antara kedua paha yang dibatasi antara lubang dubur dan bagian alat kelamin luar pada wanita yang habis
melahirkan agar terhindar dari infeksi (Kumalasari, 2015).

Apa Bentuk luka perineum?


Oleh karena itu bentuk luka perineum dibedakan menjadi 2 yaitu bentuk luka perineum ruptur dan episiotomi.

Kapan Rasa nyeri hilang pasca melahirkan normal?


Nyeri pada vagina biasanya akan hilang sendiri dalam waktu 6-12 minggu setelah bersalin.

Apa ciri ciri jahitan robek pasca melahirkan?


Tanda jahitan pasca melahirkan robek untuk prosesi normal biasanya diketahui dengan keluarnya darah atau
nanah dan bau menyengat. Beberapa lainnya adalah munculnya gejala demam dan rasa nyeri yang tidak
tertahan. Ciri-ciri jahitan pasca melahirkan robek lainnya adalah: Munculnya gumpalan darah pada vagina.

Berapa lama involusi uterus?


Proses Involusi Uterus Involusi uterus dimulai setelah proses persalinan yaitu setelah plasenta dilahirkan.
Proses involusi berlangsung kira – kira selama 6 minggu. Setelah plasenta terlepas dari uterus, fundus uteri dapat
dipalpasi dan berada pada pertengahan pusat dan symphisis pubis atau sedikit lebih tinggi.

Apa tujuan perawatan luka perineum post partum?


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan
penyembuhan jaringan.
Faktor apa saja yang mempengaruhi penyembuhan luka?
Faktor – faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah faktor lokal yang terdiri dari praktek
management luka, hipovelemia, infeksi dan adanya benda asing. Sedangkan faktor umum terdiri dari usia, nutrisi,
steroid, sepsis, penyakit ibu seperti anemia, diabetes dan obat-obatan (Eka putra, 2013).

Apa yang dimaksud dengan post partum?


Pengertian Postpartum Periode nifas atau yang biasa disebut postpartum adalah suatu peristiwa atau keadaan
kembalinya organ-organ reproduksi perempuan pada kondisi tidak hamil setelah menjalani masa kelahiran, dengan
membutuhkan waktu sekitar 6 minggu (Farrer, 2001).

Apa itu Early post partum?


Periode post partum dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap immediate post partum (setelah plasenta lahir
sampai dengan 24 jam setelah proses persalinan), tahap early post partum (24 jam sampai satu minggu setelah
persalinan) dan tahap late post partum (satu minggu sampai lima minggu setelah persalinan) 

Apa saja yang menjadi komplikasi penyembuhan luka?


Komplikasi penyembuhan luka
Perdarahan terjadi serelah hemostasis menunjukkan lepasnya jahitan operasi, keluarnya bekuan darah, infeksi, atau
erosi pembuluh darah oleh benda asing (contoh, selang drainase).

Apa bedanya post partum dan nifas?


Periode postpartum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan
normal sebelum hamil.Periode ini kadang disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan (Bobak, et al.,
2004). Masa nifas didefinisikan sebagai periode selama tepat setelah kelahiran.

Bagaimana fase penyembuhan luka?


Proses penyembuhan luka terjadi dalam empat tahap, yaitu penghentian perdarahan (hemostasis), peradangan
(inflamasi), pembangunan jaringan baru, dan penguatan jaringan. Masing-masing tahapnya terjadi secara otomatis
dengan tujuan mengembalikan fungsi jaringan agar bisa seperti semula.

Derajat luka episiotomi dapat dibagi menjadi:

 Derajat 1: Robekan kecil pada kulit dan epitel vagina yang tidak melibatkan jaringan di bawahnya

 Derajat 2: Robekan mengenai fascia dan otot perineum, tetapi tidak mengenai otot sfingter anal

 Derajat 3: Robekan mengenai fascia dan otot perineum, serta sudah mengenai otot sfingter anal

 Derajat 4: Robekan mengenai fascia dan otot perineum, serta sfingter anal dan mukosa anorektal

Patofisiologi
Patofisiologi nyeri perineum yang dialami oleh ibu postpartum adalah ketika persalinan terjadi dilatasi serviks, pada
corpus rahim distensi, peregangan pada segmen bawah rahim, peregangan pada leher rahim dan nyeri dilanjutkan ke
dermaton terdapat pada segmen tulang belakang dengan menerima respons dari rahim dan leher rahim. Ketegangan
jaringan selama persalinan terjadi di perineum dan tekanan pada otot perineum, rasa sakit yang disebabkan oleh
rangsangan struktur somatik dangkal dan digambarkan sebagai lokal, terutama di daerah saraf pudendus (Oxorn,
1996: 451-452)
indikasi penjahitan luka episiotomi adalah semua wanita yang menjalani prosedur episiotomi saat persalinan.
Penjahitan luka episiotomi bertujuan untuk hemostasis dan menyatukan kembali lapisan vagina dan perineum yang
mengalami trauma surgikal.[2]
Beberapa klinisi mempercayai bahwa episiotomi perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah robekan serius saat
persalinan. Di lain pihak, dilakukannya episiotomi sudah menjamin seorang wanita akan mengalami trauma dan
penjahitan perineum. Tinjauan sistematik Cochrane yang dipublikasikan pada tahun 2017 menyebutkan bahwa
manfaat penggunaan episiotomi secara rutin belum didukung oleh bukti ilmiah yang adekuat. [5] Apabila episiotomi
dilakukan, penjahitan luka episiotomi harus dilakukan sesegera mungkin. Tidak menjahit luka episiotomi telah
dikaitkan dengan penyembuhan luka yang lebih buruk setelah 6 minggu

Apakah paracetamol termasuk NSAID?


Ibuprofen termasuk salah satu obat demam antiinflamasi nonsteroid (NSAID) selain aspirin, naproxen, dan lain-
lain yang dijual bebas di kebanyakan negara. Sementara itu, paracetamol yang dikenal juga sebagai acetaminophen
umumnya tidak dianggap NSAID karena hanya memiliki aktivitas antiinflamasi minor.

Apa beda parasetamol dan ibuprofen?


Perbedaan utama antara kedua obat tersebut adalah ibuprofen memiliki efek antiinflamasi,
sedangkan parasetamol tidak. Ibuprofen juga lebih efektif dalam meredakan peradangan dan kemerahan yang
disebabkan oleh artritis.

Apa Itu Obat-obatan NSAID?


Anda mungkin telah mendengar NSAID dari dokter atau apoteker Anda. NSAID adalah obat Non-steroidal anti-
inflammatory yang umum digunakan untuk mengobati gangguan muskuloskeletal. Terutama digunakan untuk
meringankan gejala berikut:
 Nyeri. Rasa sakit yang disebabkan oleh peregangan otot, keseleo, sakit kepala, migrain, dan dismenore
(nyeri kram saat menstruasi).
 Demam. NSAID juga dapat mengurangi suhu tubuh.
 Peradangan. NSAID sering digunakan untuk meredakan peradangan dalam kondisi seperti rheumatoid
arthritis dan osteoarthritis.
NSAID yang paling umum digunakan adalah aspirin dan ibuprofen. Obat ini biasanya ditemukan di apotek setempat
dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Untuk NSAID yang lebih kuat, Anda akan perlu resep dari dokter. Penting
untuk mendiskusikan dengan dokter Anda jika NSAID yang lebih kuat tepat untuk Anda.

Bagaimana cara kerja NSAID?


Biasanya, tubuh Anda memproduksi bahan kimia yang disebut prostaglandin untuk menyembuhkan jaringan yang
rusak, melindungi lapisan perut Anda dari asam dan mendukung pembekuan darah trombosit. Prostaglandin
diproduksi oleh enzim yang disebut siklooksigenase (COX), yang terdiri dari dua jenis: COX I dan COX II. Kedua
enzim COX bertanggung jawab untuk meningkatkan peradangan dan demam, sementara hanya COX I yang
menghasilkan prostaglandin yang melindungi lapisan perut dan menyokong trombosit.
NSAID bekerja dengan menghalangi COX I dan COX II. Karena prostaglandin bekerja melindungi lapisan perut
dan meningkatkan pembekuan darah berkurang, NSAID dapat berpotensi menyebabkan penyakit lambung dan
perdarahan. Disarankan untuk mengambil NSAID dengan makanan untuk menghindari iritasi lambung. Inhibitor
COX II bekerja dengan menghalangi COX II untuk meredakan rasa sakit dan peradangan, sedangkan COX I tidak
dihambat sehingga lebih aman untuk lambung. Obat ini termasuk celecoxib dan rofecoxib.
Sama-sama Redakan Nyeri, Pahami Beda Acetaminophen, Aspirin, dan Ibuprofen

Perbedaan acetaminophen, aspirin, dan ibuprofen

Nah, umumnya masyarakat lebih mengenal obat aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen sebagai pereda nyeri. Dua
diantaranya, yatu aspirin dan ibuprofen termasuk dalam obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID).

Obat dengan kategori NSAID biasanya digunakan untuk meredakan nyeri haid atau gigi serta gangguan pada sendi,
otot, saraf, dan tendon. Sedangkan, acetaminophen lebih berguna pada orang yang mengalami nyeri selama flu
menyerang.

Akan tetapi, ketiganya sama-sama digunakan untuk mengurangi demam. Supaya Anda lebih mengenali apa saja
perbedaan antara aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen, mari diulas satu persatu.

1. Cara kerja
Aspirin dan ibuprofen
Sebagai obat NSAID, aspirin dan ibuprofen dapat menghambat prostaglandin. Prostaglandin merupakan zat kimia
dalam tubuh yang mirip seperti hormon. Zat ini berguna dalam sistem reproduksi dan penyembuhan luka, termasuk
meredakan sakit.
Biasanya, senyawa kimia ini diproduksi selama menstruasi dan merangsang otot rahim agar berkontraksi. Jika
kadarnya terlalu tinggi, prostaglandin dapat menyebabkan nyeri haid dan radang sendi.
Acetaminophen
Jika aspirin menghambat produksi prostaglandin, justru acetaminophen meningkatkan senyawa prostaglandin di
otak manusia agar rasa sakit Anda mereda.
Acetaminophen lebih baik dalam mengatasi demam dibandingkan dengan ibuprofen atau aspirin. Selain itu,
acetaminophen aman digunakan untuk ibu hamil dan anak bayi.

Dosis Aspirin
Normalnya, dosis rata-rata orang dewasa adalah 325-1000 miligram (mg) setiap empat sampai enam jam sesuai
kebutuhan. Jika Anda minum obat ini, jangan sampai minum lebih dari 4 gram per hari.
Dosis Acetaminophen
Sebenarnya, dosis acetaminophen pada orang dewasa hampir sama dengan dosis penggunaan obat aspirin, yaitu
325-100 mg setiap empat sampai enam jam. Selain itu, konsumsi harian acetaminophen juga tidak boleh lebih dari 4
gram.
Dosis Ibuprofen
Jika aspirin dan acetaminophen memiliki persamaan dalam dosis penggunaan, ibuprofen mempunyai aturan dosis
yang berbeda dengan keduanya. Dosis ibuprofen pada orang dewasa adalah 200-400 mg setiap empat sampai enam
jam.

Efek samping
Setelah mengetahui perbedaan antara aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen dalam dosis penggunaan, kenali apa
saja efek samping yang ditimbulkan dari ketiga obat ini.
Aspirin
Seperti yang dilansir dari laman U.S National Library of Medicine, terdapat beberapa efek samping yang
ditimbulkan ketika Anda mengonsumsi aspirin, yaitu:
 Diare
 Gatal-gatal
 Nyeri perut
 Ruam kulit
 Mual
Bahkan mungkin saja Anda mengalami gangguan pendengaran atau telinga berdering. Bila hal ini terjadi, sebaiknya
segera ke unit gawat darurat karena hal ini bisa jadi tanda overdosis obat.
Maka itu, sebelum mengonsumsi aspirin, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu, terutama penderita maag,
ibu hamil, dan memiliki masalah perdarahan.
Acetaminophen
Sebenarnya, acetaminophen termasuk obat penghilang nyeri yang memiliki efek samping yang sedikit jika
dikonsumsi sesuai anjuran. Akan tetapi, ketika seseorang menggunakannya secara berlebihan, tentu akan
menimbulkan berbagai efek samping, seperti:
 Mual
 Sakit perut
 Kehilangan nafsu makan
 Sakit kepala
 Ruam kulit dan gatal
 BAB berwarna tanah
 Urine berwarna gelap
Mengonsumsi acetaminophen secara berlebihan pun dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, terutama pada
pecandu alkohol. Hal tersebut dikarenakan alkohol membuat tubuh memiliki tingkat toleransi acetaminophen yang
lebih rendah, sehingga dosisnya diturunkan menjadi 2 gram per hari.
Ibuprofen
Ada beberapa efek samping lainnya yang perlu Anda ketahui, yaitu:
 Pusing
 Iritasi mata dan penglihatan terganggu
 Pembengkakan pada pergelangan kaki.
 Reaksi alergi tingkat sedang.
 Kesemutan dan mati rasa pada kaki dan tangan
 Sering buang air kecil

Parasetamol ialah salah satu obat golongan anti-piretik dan analgetik, yang berarti berfungsi untuk pengobatan
demam dan mengatasi nyeri. Parasetamol bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, suatu zat
peradangan dan pemicu demam, dan terutama bekerja di otak.

Kami menemukan 35 penelitian dengan 5136 wanita yang memeriksa 16 NSAID yang berbeda (aspirin, ibuprofen,
dll.). Kami memasukkan penelitian hingga 9 Desember 2019. Penelitian yang kami temukan hanya mencakup
wanita yang mengalami trauma perineum dan yang tidak menyusui. Studi dilakukan antara 1967 dan 2013 dan
memiliki beberapa wanita di dalamnya.
Studi menunjukkan bahwa dosis tunggal NSAID dapat memberikan pereda nyeri yang lebih besar pada empat jam
(bukti dengan kepastian rendah) setelah mengonsumsi obat bila dibandingkan dengan plasebo (pil tiruan) atau tanpa
pengobatan pada wanita yang tidak menyusui yang mengalami trauma perineum. saat melahirkan. Kami tidak yakin
apakah ada perbedaan antara NSAID dan plasebo dalam mencapai pereda nyeri yang memadai dalam enam jam.
Wanita yang menerima dosis tunggal NSAID mungkin kurang membutuhkan penghilang rasa sakit tambahan dalam
empat jam (bukti dengan kepastian sedang) setelah mengonsumsi obat dibandingkan dengan wanita yang menerima
plasebo atau tanpa pengobatan. Kami tidak yakin apakah ada perbedaan antara NSAID dan plasebo untuk wanita
yang membutuhkan pereda nyeri tambahan dalam enam jam (bukti dengan kepastian yang sangat rendah). Tidak
semua penelitian menilai efek samping obat, tetapi beberapa penelitian melaporkan efek samping ibu seperti kantuk,
sakit kepala, kelemahan, mual, ketidaknyamanan lambung. Bukti sangat tidak pasti tentang perbedaan efek samping
ibu antara NSAID dan plasebo pada enam jam setelah pemberian (bukti kepastian sangat rendah). Satu penelitian
kecil (90 wanita) melaporkan bahwa tidak ada efek samping pada ibu
Efek pada empat jam setelah administrasi. Tak satu pun dari penelitian mengukur kemungkinan efek samping pada
bayi.
NSAID juga mungkin lebih baik daripada parasetamol dalam memberikan pereda nyeri pada pemberian empat jam
setelah pemberian. Kami tidak yakin apakah ada perbedaan antara NSAID dan parasetamol dalam mencapai
penghilang rasa sakit yang memadai pada enam jam atau dalam jumlah wanita yang membutuhkan penghilang rasa
sakit tambahan pada empat jam setelah pemberian. Wanita yang menerima NSAID mungkin kurang membutuhkan
penghilang rasa sakit tambahan pada enam jam dibandingkan dengan wanita yang menerima parasetamol. Satu studi
melaporkan bahwa tidak ada efek samping ibu yang diamati pada empat jam (210 wanita). Tiga penelitian kecil
melaporkan efek samping ibu pada enam jam setelah pemberian tetapi kami tidak yakin apakah ada perbedaan
antara kelompok. Efek samping pada bayi tidak dilaporkan dalam salah satu penelitian yang disertakan dan semua
penelitian mengecualikan wanita yang sedang menyusui.
Perbandingan NSAID yang berbeda dan dosis yang berbeda dari NSAID yang sama tidak menunjukkan perbedaan
yang jelas dalam efektivitasnya pada salah satu hasil utama yang diukur dalam tinjauan ini. Namun, sedikit
informasi yang tersedia untuk beberapa NSAID. Tak satu pun dari studi yang disertakan melaporkan hasil sekunder
tinjauan ini, termasuk: perpanjangan masa tinggal di rumah sakit atau masuk kembali ke rumah sakit karena nyeri
perineum; menyusui; nyeri perineum pada enam minggu setelah melahirkan; pandangan wanita, depresi
pascapersalinan atau ukuran kecacatan karena nyeri perineum.

Apa artinya ini?


Untuk wanita yang tidak menyusui, dosis tunggal NSAID mungkin lebih baik daripada plasebo atau parasetamol
untuk nyeri perineum pada empat jam.
Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan, tetapi tidak semua penelitian meneliti hal ini. Untuk wanita yang
menyusui, tidak ada data dan wanita ini harus mencari bantuan, karena beberapa NSAID tidak direkomendasikan
untuk wanita yang menyusui.

Anda mungkin juga menyukai