MIKROBIOLOGI
DISUSUN OLEH :
IRWANDA
2101040002
Kelompok Pratikum :
Nilai Laporan Tanggal dan Paraf Asisten
LABORATORIUM MIPA
FALKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat
menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan
alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan
oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebutmedia. Untuk
melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang
diisyaratkanoleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimum bagipertumbuhannya.Mikroorganisme yang kita isolasi
harus kita ketahui jenis medium yang disukaisehingga dapat tumbuh dengan
baik pada media.
Dalam hal ini medium ini akan digunakanoleh mikroorganisme sebagai
sumber energi untuk melakukan pertumbuhan danperkembangbiakan maka
hendaknya harus sesuai dengan komposisi bahan medium.Berdasarkan hal
tersebut di atas maka dilakukanlah praktikum ini untuk mempelajari macam-
macam medium, cara- cara pembuatan dari beberapa medium dan sekaligus
mengetahuibahan- bahan yang digunakan serta komposisi juga fungsi dari
masing- masing bahantersebut dalam membantu pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Sehingga nantinyadiharapkan dapat menumbuhkan,
mengisolasi dan menguji sifat fisiologi atau perhitungan mikroorganisme
tertentu.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan pratikum “Pembuatan
Media Dan Sterilisasi” ini guna memberikan pemahaman kepada kita tentang
hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi dan pembuatan media serta
menambah pengetahuan dan keterampilan tentang teknik atau tata cara
sterilisasi dan pembuatan media dalam mikrobiologi.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pembuatan media ini antara lain sebagai berikut :
1. Mengenal bermacam-macam jenis dan kegunaan media
2. Mengetahui cara pembuatan berbagai media
3. Mengetahui pentingnya sterilisasi dan cara pembuatannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Praktek sterilisasi medium dan alat-alat secara umum dapat dilakukan secara
fisik (misalnya pemanasan, pembekuan, pengeringan, liofilisasi, radiasi), secara
kimiawi (misalnya antiseptik, disinfektan), secara bio-logis (dengan antibiotika).
Sterilisasi dengan antibiotika tidak umum digunakan, tetapi lebih banyak
digunakan untuk tujuan khemoterapi (pegobatan). Pemilihan cara sterilisasi yang
akan dipakai tergantung dari beberapa hal misalnya macam bahan dan alat yang
disterilkan, ketahanan terhadap panas, dan bentuk bahan yang disterilkan (padat,
cair, atau berbentuk gas) (Waluyo, 2008).
Media adalah susunan bahan baik bahan alami (seperti tauge, kentang, daging,
telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia,
organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan
media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur
murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Hidayat , 2006).
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak
jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana
dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis
untuk menghindari kontaminasi pada media. Nutrien agar adalah medium umum
untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas
dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.
Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa
stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi
organisme dalam kultur murni dengan caradisterilisasi dengan autoklaf pada
121°C selama 15 menit (Fathir, 2009).
Menurut Atlas ( 2005 ), komposisi Nutrien Agar per liter sebagai berikut :
1. Agar 15,0 gram
2. Peptone 5,0 gram
3. NaCl 5,0 gram
4. Yeast Extract 2,0 gram
5. Beef Extract 1,0 gram
6. pH 7,4 ± 0,2 pada 25°C
C. Skema Kerja
Skema kerja pada pratikum ini yaitu :
Mengkuti tata tertib yang berlaku di laboratorium.
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil peraktikum pembuatan media dan sterilisasi adalah sebagai
berikut.
1. Media NA
sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme.
2. Media PDA
untuk pertumbuhan jamur dan yeast
Dari gambar tersebut dapat di lihat perbedaan PDA steril tidak banyak
ditumbuhi jamur sedangkan pada PDA non steril terdapat gumpalan jamur
yang lumayan banyak.
B. Pembahasan
Alat yang akan di gunakan dalam suatu penelitian atau pratikum harus
disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan
tersebut dari semua bentuk kehidupan. Steriliasi merupakan suatu proses
unntuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda.
Potato Dextrose Agar (PDA) Merupakan media komplek dan media
diferensiasi untuk pertumbuhan jamur dan yeast sehingga sering di gunakan
sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast dengan menumbuhkan
mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk kooni yang dapat diikat
dan dihitung (Fardiaz, 1993).
Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA), Pada pembuatan PDA ini
awalnya adalah mencapurkan ekstra kentang dengan PDA dan agar.
Tujuannya adalah untuk membuat nutrisi untuk mikroba yang mengandung
substansi jaringan tumbuhan yang dapat larut dalam air. Dan agar di gunakan
sebagai bahan pembuatan media.
Pembuatan Nutriet Agar (NA), Pada pemuatan NA ini dengan cara
mencampurkan ekstra daging dengan pepton dan agar. Ekstra sapi
mengandung substansi jaringan hewan yang dapat larut dalam air, meliputi
karbohidrat, senywa nitrogen organik, vitamin yang dapat larut dalam air, dan
garam-garam. Penambahan pepton untuk sumber utama nitrogen organik,
dapat pula mengandung vitamin dan kadang-kadang karbohidrat, bergantung
kepada jenis bahan berkandung protein yang dicernakan. Dan agar digunakan
sebagai bahan pemadatan media.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan pada saat pratikum
adalah :
1. Alat yang digunakan tidak steril
2. Bahan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan zat lain
3. Kurangnya ketelitian praktikan pada saat melakukan percobaan baik pada
saat penimbangan maupun pada saat titrasi
4. Kurang teliti pada saat membaca volume titrasi
Alat yang akan di gunakan dalam suatu penelitian atau pratikum harus
disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan
tersebut dari semua bentuk kehidupan. Steriliasi merupakan suatu proses
unntuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda
B. Saran
Saran yang saya berikan mungkin mengenai kelengkapan alat-alat yang
belum memadai untuk melakukan pratikum agar dapat dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA