Makalah Biostatistik
Makalah Biostatistik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel
atau lebih. Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson pada tahun 1900.
Di dalam teknik analisis korelasi, hubungan antara dua variabel hanya mengenal hubungan
searah (linier) saja, misalnya: tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi
berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula.
Sehingga dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam analisis korelasi dikenal
penyebab dan akibatnya.
Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent) yang
biasanya ditandai dengan huruf X. Sedangkan data akibat atau yang dipengaruh disebut
variabel terikat (dependent) yang biasanya dilambangkan dengan huruf Y. Cara menentukan
variabel bebas dan variabel terikat tergantung pada landasan teori yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisa korelasi PPM?
2. Bagaimana tekhnik dan aplikasi penghitungan korelasi PPM?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan analisa korelasi PPM?
2. Menjabarkan tekhnik analisa korelasi PPM
3. Mengaplikasikan analisa korelasi PPM dalam karya tulis ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dan arah hubungan linier dari dua variabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi
apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik
dalam arah yang sama atau pun arah yang sebaliknya. Harus diingat bahwa nilai koefisien
korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut tidak saling
berhubungan. Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun
nilai koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier.
Koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non
linier. Harus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak
selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat
Menurut Riduan dan Kuncoro (2008,61) metode PPM termasuk teknik statistik parametrik
yang menggunakan data interval dan ratio (kuantitatif) dengan persyaratan tertentu antara
lain :
Data dipilih secara random
Data berdistribusi normal
Data yang dihubungkan berpola linear
Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang
sama
Langkah 4 : Menghitung
Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi PPM:
dengan rumus ;
Atau
Keterangan :
n = jumlah data
x = data yang mempengaruhi
y = data yang dipengaruhi
X=x–x
Y=y–y
Kaidah pengujian :
Jika thitung ≥ ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
thitung ≤ ttabel, terima Ho artinya tidak signifikan.
Langkah-langkah :
1. Perumusan Hipotesis
Ha : ada hubungan yang signifikan antara umur dengan tekanan darah
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan tekanan darah
4. Menghitung
No Age Systolic Pressure (Y) X2 Y2 XY
(X)
1 34 108 1156 11664 3672
2 43 129 1849 16641 5547
3 49 126 2401 15876 6174
4 58 149 3364 22201 8642
5 64 168 4096 28224 10752
6 73 161 5329 25921 11753
7 78 174 6084 30276 13572
Jumlah 399 1015 2427 150803 60112
9
Rata-rata 57 145
5. Menentukan besarnya sumbangan variable X terhadap Y dengan rumus :
6. Menentukan rtabel
dk = n-2
= 7-2 = 5
Didapat rtabel = 0,754
9. Membuat Kesimpulan
Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dan arah hubungan linier dari dua variable.
Manfaat Korelasi Pearson Product Moment:
Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang
dinyatakan dalam persen.
DAFTAR PUSTAKA