BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai bentuk implementasi reformasi kepegawaian untuk mewujudkan aparatur
sipil Negara yang akuntable dan berorientasi pada pelayanan publik serta selalu
mengedepankan kepentingan Negara dan masyarakat, diperlukan ASN yang profesional,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Maka di bentuklah peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5
Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai
birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik.
Pada diklat prajabatan tahun 2015 ini, kabupaten Sarolangun melalui Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) kabupaten Sarolangun bekerjasama
dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jambi, telah melakukan inovasi
dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta merasakan
manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri
kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat
menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola
segala prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat
peningkatan daya saing bangsa.
Oleh sebab itu sebagai peserta diklat yang telah terbentuk dalam diklat pola baru ini,
maka perlulah membuat laporan aktualisasi yang sesuai dengan tempat tugas masing-masing
peserta diklat. Dalam hal ini penulis melakukan aktualisasi di pelayanan bidang Pendidikan
sebagai guru yang dilaksanakan di SMP Negeri 15 Sarolangun.
Tanggung jawab guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki
kompetensi yang dapat mendukung tugas tersebut, antara lain kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru harus berusaha
untuk memperhatikan apa yang sudah ada dan serta mengadakan penyempurnaan cara
pengajaran agar prestasi siswa dapat ditingkatkan.
Berdasarkan Permasalahan yang telah diuraikan, untuk mewujudkan pendidikan
berkualitas, guru sebagai ASN perlu menanamkan nilai-nilai dasar profesi agar terbentuknya
seorang guru yang Profesional, nilai-nilai dasar tersebut dikenal dengan akronim “ANEKA”,
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi.
a. Visi
Terciptanya sekolah yang berprestasi, terampil dan berbudi pekerti luhur berdasarkan IPTEK
dan IMTAK
b. Misi
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting di miliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat,
maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan
publik. Berikut ini adalah uraian yang terkait dengan Nasionalisme pada kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan:
a. Tidak membeda-bedakan siswa ketika pembelajaran berlangsung dengan memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk aktif dalam kegiatan kegiatan belajaran.
b. Kegiakan akan dilaksanakan kepada peserta didik yang memiliki kekurangan dalam
memahami materi tanpa membeda-bedakan suku dan agama.
c. Membimbing peserta didik yang harus dibimbing tanpa membeda-bedakan suku, agama dan
status social.
d. Memberikan toleransi kepada teman sejawat yang izin sakit, atau memiliki halangan.
Kemudian mencari buku atau materi yang tepat dan efektif untuk menggantikan guru mata
pelajaran yang tidak hadir serta memberikan solusi yang cepat dan tepat bagi peserta didik
yang bermasalah.
e. Akan menjaga ketenangan wilayah sekolah agar peserta didik dapat melaksanakan ujian
dengan berkonsentrasi.
3. Etika Publik
Mata diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik pada PNS
melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan
implikasinya, aktualisasi kode etik PNS. Berikut ini adalah uraian yang terkait dengan Etika
Publik pada kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan:
a. Penyusunan perangkat mengajar akan dilakukan dengan berkonsultasi dangan bahasa yang
santun kepada guru senior serta meminta bimbingan dari Kepala Sekolah.
b. Menggunakan kata-kata yang santun dan bersahabat saat mengajar dikelas.
c. Kegiatan memberikan jam tambahan kepada peserta didik akan dilakasanakan dengan sabar
dan peduli.
d. Memberikan pengarahan dengan bahasa yang santun dan mudah difahami kepada peserta
didik dalam mengerjakan soal ulangan harian.
e. Sabar, tegas dan dengan menggunakan bahasa yang santun dalam menindak lanjuti peserta
didik yang mengalami masalah.
f. Berkomunikasi dengan teman sejawat ketika menghadapi masalah yang ditemukan saat piket
dengan efektif.
g. Mengawali kegiatan menyapa salam dengan peserta didik sehingga peserta didik akan
merasa diperhatikan.
4. Komitmen Mutu
Mata diklat ini memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada
PNS, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari perubahan, beserta analisis dampaknya.
Berikut ini adalah uraian yang terkait dengan Komitmen Mutu pada kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan:
a. Penyusunan RPP akan dilaksanakan dengan bertanya kepada rekan kerja yang bidang
studinya sama, kemudian dimintakan tanda tangan kepala sekolah
b. Kegiatan pebelajaran akan diberikan secara tepat dan sesuai dengan Standar Kompetensi
sehingga siswa mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menerapkan cara belajar dan kecepatan dalam menjelaskan yang sesuai dengan kemampuan
siswa sehingga dapat efektif bagi peserta didik tersebut.
d. Untuk memvalidkan antara kemampuan siswa dengan soal maka guru akan membuat soal
dengan analisi indek kesukaran butir soal.
e. Menindak lanjuti sesuai prosedur dan memotivasi peserta didik yang bermasalah sehingga
dapat menjadi lebih baik.
f. Tidak menyerahkan tugas piket kepada yang lain dengan memberikan imbalan sehingga tidak
mengandung unsur pemberian suap.
g. Melaksanakan tugas berdasarkan peran dalam kepanitiaan sehingga efektif dan efisien dan
tidak terjadi tumpang tindih.
h. Penilaian dibuat dalam bentuk tabel dan rincian nilai. Memberikan nilai sesuai dengan jerih
payah mereka didalam belajar dan tidak akan menerima gratifikasi dalam bentuk apapun.
5. Anti Korupsi
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta
Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi,
membangun sistem integritas, proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta
analisis dampaknya. Berikut ini adalah uraian yang terkait dengan Komitmen Mutu pada
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan:
a. Penyusunan perangkat mengajar tidak dilakukan pada saat jam pelajaran sehingga tidak
mengandung unsur unsur penyalah gunaan wewenang sebagai guru pelajajan.
b. Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dengan ketepatan waktu sehingga tidak
mengandung unsur pertentangan kepentingan.
c. Tidak memungut biaya dari peserta didikuntuk mengadakan jam tambahan sehingga tidak
mengandung unsur pemerasan.
d. Didalam membuat soal guru tidak akan membocorkan soal kepada siswa dengan alasan
apapun sehingga tidak mengandung unsur kolusi dan nepotisme.
e. Menolak perubahan nilai langsung tanpa adanya ujian remedial sehingga tidak mengandung
unsur penyalah gunaan wewenang.
f. Untuk memotivasi terlebih dahulu berdisiplin diri agar menjadi contoh yang baik agar tidak
mengandung unsur pemalsuan.
g. Tidak menerima sogokan atau penambahan nilai sehingga tidak mengandung unsur
grativikasi dan penyalahgunaan wewenang.
Manfaat:
Menjadi acuan dan panduan ketika mengajar
Dampak:
Jika kita tidak membuat perangkat
pembelajaran maka tujuan pembelajaran
tidak tercapai dan secara tidak langsung kita
bersikap tidak profesional
Manfaat:
Perangkat mengajar yang di sempurnakan
dengan mengecek kesempurnaan oleh teman
sejawat dan disahkan oleh kepala sekolah,
telah menjadi acuan yang baik.
Dampak:
Jika penyusunan tidak melalui proses ini
maka keabsahan nya belum ada.
Mannfaat:
Melalui kegiatan ini siswa dapat menerima
materi dari mata pelajaran Bahasa Inggris.
Sehingga mereka menjadi siswa yang akan
berkembang dalam kemajuan teknologi dan
zaman.
Dampak:
Jika teknik ini tidak tercapai maka:
- Siswa akan memanfaatkan waktu
kosong pada jam pelajaran dengan bermain-
main.
- Guru tidak terlatih mengajar dengan
baik di kelas, sehingga proses pembelajaran
menjadi monoton dan kaku.
- Lingkungan sekolah menjadi tidak
kondusif, dan proses belajar mengajar
menjadi terhambat.
Manfaat:
siswa menjadi lebih termotivasi untuk
belajar. Guru menjadi lebih provesiaonal
karena waktu yang digunakan untuk
mengajar cukup.
Dampak:
Jika teknik ini tidak digunakan maka:
- Guru menjadi tidak provisional
- Siswa menjadi malas.
- Pembelajaran tidak optimal
- Tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Manfaat:
- siswa merasa diperhatikan
- siswa merasa sama rasa
- siswa menjadi lebih terbuka untuk
tidak malu dalam belajar.
- Guru semakin dekat dengan siswa
sehingga terjalin komunikasi yang baik
Dampak:
- Siswa merasa di perlakukan kurang
adil
- Siswa akan merasa kurang percaya
diri
BAB III
AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS
AKUNTABILITAS
Dalam kegiatan membuat perangkat pengajaran saya bertanggungjawab dalam
menyelesaikannya tepat waktu yaitu sebelum materi di dalam perangkat mengajar tersebut
disampaikan kepada siswa. Saya juga bersikap profesional dalam membuat perangkat mengajar
yaitu dengan mencari tahu format perangkat mengajar yang sesuai dengan kurikulum serta
berkonsultasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk menentukan hal – hal apa
saja yang perlu dicantumkan dalam perangkat pengajaran.
Teknik aktualisasi :
Bertanggungjawab dan Profesional
ETIKA PUBLIK
Saya menemui wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kepala sekolah untuk berkonsultasi
tentang pembuatan perangkat mengajar dengan menggunakan bahasa yang sopan, bersikap
ramah dan mengucapkan salam diawal dan diakhir pertemuan sehingga terjalin komunikasi
yang efektif.
Teknik aktualisasi :
Komunikasi Efektif
ANTI KORUPSI
Saat menyusun perangkat mengajar saya tidak melakukannya pada saat jam pelajaran sehingga
tidak mengandung unsur unsur penyalah gunaan wewenang sebagai guru mata pelajaran
Teknik aktualisasi :
non affective authority
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Kepala sekolah sulit mengontrol kinerja guru dan tidak terjalin kedekatan dan kebersamaan
antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru
2. Materi pelajaran yang diterima oleh siswa kurang valid dan tidak sesuai dengan tuntutan
kurikulum
3. Aplikasi dari materi pelajaran yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari monoton
4. Kesulitan untuk mempelajari materi pelajaran lebih lanjut secara mandiri karena buku sumber
tidak diketahui
AKUNTABILITAS
Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan saya membuat perencanaan terlebih dahulu, yaitu
perangkat pembelajaran. Saya juga bersikap profesional dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran tepat waktu, dan
mengambil absen siswa sebelum pelajaran di mulai dan menambah referensi sebagai pengayaan
wawasan saya dan anak didik.
Teknik aktualisasi :
Profesional dan bertanggung jawab
NASIONALISME
Dalam kegiatan pembelajaran saya mempersilakan siswa berdoa menurut agama masing-
masing, mempersilahkan setiap siswa untuk menyampaikan pendapatnya dan menanggapinya.
Dengan bertindak secara adil saya akan memperhatikan semua siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung tanpa membeda-bedakan mereka. Berusaha untuk memberikan
perhatian yang sama dan memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk aktif baik dalam
bertanya maupun menjawab.
Teknik aktualisasi :
Bertindak secara adil
ETIKA PUBLIK
Dalam mewujudkan komunikasi efektif saya memulai kegiatan pembelajaran dengan
memberikan senyum, menyapa dan bertanya tentang kesiapan siswa dengan kata-kata yang
sopan dan mudah dimengerti oleh siswa. Menegur dengan kasih kepada siswa yang ribut dan
memberikan pujian kepada siswa yang memiliki sikap yang baik. Selama kegiatan
berlangsung saya akan menjadi sahabat bagi siswa sehingga siswa merasa nyaman belajar
dengan saya.
Teknik aktualisasi :
Komunikasi Efektif
KOMITMEN MUTU
Dalam kegiatan ini saya telah mencari beberapa sumber materi yg akurat dengan Standar
Kompetensi. Lalu saya mengadakan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang efektif.
Kemudian melakukan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Dalam kegiatan awal, saya akan mengawali dengan salam dan doa. Dalam
kegiatan inti saya akan memberikan materi ajar Bahasa Inggris dan latihan. Dalam kegiatan
penutup saya akan memberikan kesimpulan dan PR, kemudian salam penutup.
Teknik aktualisasi :
Berfikir kreatif
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif dan ada kemungkinan pengurangan
mutu
2. Siswa terbiasa untuk tidak disiplin, bersikap sesuka hatinya dan kurang bersemangat dalam
menghadapi pembelajaran
3. Ada kerenggangan dan rasa enggan untuk bersama-sama antar siswa maupun antara siswa
dengan guru
4. Siswa menjadi takut untuk berpendapat dan cenderung hanya mau menang sendiri tanpa mau
mendengarkan pendapat orang lain
5. Siswa tidak tahu akan tanah airnya dan tidak merasa bangga akan apa yang dimiliki tanah
airnya
Lampiran foto kegiatan Pembelajaran di kelas
Gambar 3.1 Bersalaman sebelum masuk kelas Gambar 3.2 Sebelum belajar siswa
untuk menumbuhkan rasa saling menghormati dipersilahkan berdoa menurut agama masing-
masing
Gambar 3.3 mempersilahkan siswa untuk Gambar 3.4 Memperhatikan siswa
bertanya sehingga bersemangat dalam belajar mengerjakan tugas
Teknik aktualisasi :
Bertanggungjawab dan Memotivasi
NASIONALISME
Saat kegiatan ini saya tidak membeda-bedakan siswa dari suku dan agama. Semua siswa
yang menurut saya kurang baik dalam memahami pelajaran akan saya ajak untuk mengikuti
pelajaran tambahan khusus di Perpustakaan.
Teknik aktualisasi :
Nondiskriminatif
ETIKA PUBLIK
Dalam kegiatan ini saya menggunakan teknik motifasi efektif dengan menyampaikan kepada
siswa, mengapa mereka dibimbing khusus. Setelah itu saya akan membimbing materi kepada
mereka dengan kata-kata yang memotivasi dan bersikap sabar jika mereka belum
sepenuhnya mengerti materi yang diajarkan.
Teknik aktualisasi :
Motivasi efektif
KOMITMEN MUTU
Kegiatan ini akan saya lakukan dengan menyesuaikan karakter dari siswa yang dibimbing.
Cara mengajar dan kecepatan dalam menyampaikan materi akan menjadi aspek yang perlu saya
perhatikan pada saat membimbing.
Teknik aktualisasi :
Motivasi Efektif
ANTI KORUPSI
Kegiatan ini tidak membebankan siswa untuk membayar. Dengan begitu siswa tidak merasa
keberatan untuk mengikuti kegiatan ini
Teknik aktualisasi :
Integrity
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Siswa melakukan hal yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain atau hal yang dapat baik
disengaja maupun tanpa sengaja
2. Siswa hanya mau berinteraksi dengan siswa tertentu yang dianggap sama dengan dirinya dan
menjauhi orang lain yang dianggap tidak sama atau tidak menghargai dirinya
3. Siswa mengalami kesulitan dalam praktikum sehingga kurang bersemangat untuk memahami
materi dan menganggap fisika adalah pelajaran yang sulit
4. Siswa jadi terbiasa melakukan praktek suap dan gratifikasi walaupun masih dalam skala kecil
AKUNTABILITAS
Dalam kegiatan ini saya menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mencari sumber-
sumber yang terkait dari buku mata pelajaran, guru sesama mata pelajaran dan internet.
Teknik aktualisasi :
Pengumpulan data
KOMITMEN MUTU
Saya membuat soal dalam beberapa bentuk, yaitu multiple choice dan essay. Soal yang dibuat
berdasarkan materi yang sudah dipelajari dalam kegiatan tatap muka. Saya telah berinovasi untuk
membuat soal-soal baik dalam kata maupun bentuk soal
Teknik aktualisasi :
Berfikir Kreatif
ANTI KORUPSI
Saya akan menjaga kerahasiaan soal ulangan harian, sehingga tidak terjadi kecurangan dalam
melaksanakan kegiatan ulangan harian. Saya tidak akan menerima pemberian dalam bentuk
apapun untuk membocorkan soal ulangan harian.
Teknik aktualisasi :
Kerahasiaan Dokumen
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Guru tidak bisa mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran
2. Adanya kesalahan – kesalahan dalam penilaian dapat menyebabkan siswa curiga akan adanya
kecurangan dalam kegiatan penilaian evaluasi hasil belajar
3. Siswa terbiasa melakukan tindak suap menyuap atau gratifikasi untuk memperoleh keinginannya
Lampiran foto kegiatan menyusun soal ulangan
AKUNTABILITAS
Saat kegiatan ini saya memulai kegiatan dengan berdoa dan pengarahan, selanjutnya saya akan
membagikan soal ulangan harian dan memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk
menjawab soal. Kemudian saya juga konsisten kerja dalam melakukan pengawasan, yaitu
dengan melakukan pengawasan persiswa. Saya melakukan pengawasan dari semua siswa baru
kemudian lanjut berikutnya
Teknik aktualisasi :
Sistematis dan Konsisten Kerja
ETIKA PUBLIK
Saat kegiatan ini saya memberikan pengarahan teknis dan peraturan selama ulangan harian
kepada siswa dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan sederhana sehingga siswa dapat
mengerti.
Teknik aktualisasi :
Komunikasi efektif
ANTI KORUPSI
Saya tidak memberikan kunci jawaban kepada semua siswa. Selain itu siswa juga dilarang
keras untuk melanggar peraturan yang dibuat. Jika siswa terbukti melanggar peraturan maka akan
dikenakan hukuman.
Teknik aktualisasi :
Kejujuran
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
4. Guru tidak bisa mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran
5. Adanya kesalahan – kesalahan dalam penilaian dapat menyebabkan siswa curiga akan adanya
kecurangan dalam kegiatan penilaian evaluasi hasil belajar
6. Siswa terbiasa melakukan tindak suap menyuap atau gratifikasi untuk memperoleh keinginannya
AKUNTABILITAS
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik bertindak secara profesional. Diawali
dengan mengecek buku kehadiran siswa dan mencari informasi dari guru yang lain. Selanjutnya
saya akan memanggil siswa yang bermasalah dan menindak lanjuti.
Teknik aktualisasi :
Bertindak secara profesional
NASIONALISME
Bimbingan yang akan saya lakukan tidak membeda-bedakan siswa dari suku dan agamanya.
Semua siswa yang bermasalah akan mendapatkan hak yang sama.
Teknik aktualisasi :
Prinsip kesatuan dan persatuan.
ETIKA PUBLIK
Dalam kegiatan ini siswa yang bermasalah, di berikan masukan dan solusi. Dalam membimbing
siswa, saya bersikap sabar dan menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan
siswa tersebut. Kegiatan ini diawali dengan menanyakan alasan siswa melakukan pelanggaran
dalam lingkungan sekolah
Teknik aktualisasi :
Komunikasi efektif dan sabar
KOMITMEN MUTU
Dalam kegiatan ini saya memberikan solusi dan masukan terhadap masalah yang dihadapi siswa
dengan tepat dan benar bagi siswa sesuai aturan yang berlaku di sekolah sehingga siswa
tersebut memiliki sikap dan moral yang lebih baik
Teknik aktualisasi :
Tepat Guna
Tahapan dari proses kegiatan melakukan pembimbingan siswa bermasalah antara lain :
1. Memanggil siswa yang bermasalah dengan jadwal piket
2. Menanyakan perihal tidak piket sehingga menjadi bermasalah
3. Mencatat kedalam buku kasus
4. Menyampaikan point perolehan kasus
5. Memberi sangsi kepada siswa bermasalah
6. Menasehati dan memotifasi.
Manfaat penggunaan teknik terhadap kualitas kegiatan dan pihak lain :
1. Guru dapat mengontrol kasus siswa
2. Dalam kegiatan ini siswa akan merasa diperhatikan oleh guru dan teman.
3. Siswa akan dididik untuk menjadi siswa yang memiliki sikap dan moral yang baik.
4. Siswa akan diajarkan untuk taat pada peraturan di sekolah.
5. Sekolah akan menghasilkan alumni yang berbudi pekerti sehingga dapat menjadi penerus bagi
bangsa dan Negara dimanapun, dan apapun profesinya.
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Siswa akan mengulangi kesalahan yang sama dan kemungkinan besar akan menjadi semakin
nakal.
2. Siswa lain akan terpengaruh untuk meniru kenakalan temannya karena tidak ada sanksi atau
hukuman
3. Guru akan kesulitan dalam mengatur proses pembelajaran di sekolah
4. Reputasi sekolah akan buruk.
5. Terjadi krisis generasi muda yang memiliki moral dan sikap yang benar.
Gambar 6.1 Menemui siswa bermasalah Gambar 6.2 Mencatat masalah siswa
AKUNTABILITAS
Dalam kegiatan melakukan piket mingguan saya tepat waktu dalam kedatangan sesuai dengan
kesepakatan bersama tentang jam kedatangan guru piket. Setiap hari kamis saya datang jam 7.10
agar dapat mengontrol siswa yang datang kesekolah sejak pagi. Jadi kemungkinan siswa yang
bermasalah untuk dapat masuk ke lingkungan sekolah tanpa diketahui jadi lebih kecil. Saya dan
guru lain yang piket hari kamis membunyikan bel tanda masuk, tanda pergantian jam, tanda
istirahat dan tanda pulang tepat waktu
Teknik aktualisasi :
Tepat Waktu
NASIONALISME
Dalam kegiatan melakukan piket mingguan saya akan tersenyum, menyapa dan menyalami setiap
siswa, guru dan pegawai tata usaha yang baru datang tanpa diskriminasi apapun latar belakang
siswa dan guru tersebut. Begitu juga dalam memberi sanksi kepada siswa yang terlambat dan
yang melanggar peraturan, saya memberikan sanksi pada semua siswa yang terlambat atau
melanggar peraturan tanpa memandang latar belakang mereka. Kemudian saya bekerjasama
dengan guru lain yang piket hari kamis untuk menegakkan disiplin dan jalannya peraturan
sekolah.
Teknik aktualisasi :
Anti Diskriminasi dan Gotong Royong
ETIKA PUBLIK
Saya menyalami setiap siswa, guru dan pegawai tata usaha yang baru datang sambil tersenyum.
Saya juga menyapa masing – masingnya dan bertanya tentang kabar mereka hari itu.
Teknik aktualisasi :
Salam, Senyum dan Sapa
KOMITMEN MUTU
Dalam melakukan kegiatan melaksanakan piket mingguan biasanya ada siswa yang terlambat
datang ke sekolah atau berpakaian yang tidak sesuai dengan aturan. Untuk siswa yang seperti itu
saya memberikan sanksi membersikan perpustakaan dan merapikan buku – buku di rak buku
perpustakaan. Hal ini akan efektif dan efisien karena dapat memberikan efek jera kepada siswa
untuk tidak lagi melanggar peraturan sekaligus dapat membuat perpustakaan menjadi bersih dan
buku – buku perpustakaan tersusun rapi di raknya masing - masing
Teknik aktualisasi :
Efektif dan Efisien
ANTI KORUPSI
Saya mengutamakan kejujuran dalam kegiatan melaksanakan piket mingguan. Saya akan
memberikan sanksi kepada semua siswa yang melanggar peraturan, tidak membeda – bedakannya
untuk tujuan apapun maupun untuk imbalan apapun
Teknik aktualisasi :
Kejujuran
Tahapan dari proses kegiatan melaksanakan piket mingguan setiap hari kamis antara lain :
1. Datang ke sekolah jam 07.10 WIB kemudian bekerja sama dengan guru piket lainnya untuk
menjalankan tugas
2. Menyalami dan menyapa siswa, guru dan pegawai tata usaha yang baru datang sambil tersenyum
dan menanyakan kabar mereka
3. Bersama – sama dengan guru piket lainnya melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan
kerapian seragam siswa
4. Berkoordinasi dengan guru piket lainnya dalam membunyikan bel tanda masuk, tanda pergantian
jam, tanda istirahan dan tanda pulang serta dalam menggantikan guru yang tidak bisa hadir dan
mengisi agenda piket
5. Mencatat nama siswa yang terlambat dalam absen siswa terlambat, memberikan sanksi kepada
mereka dan memberikan surat izin untuk rekomendasi masuk kelas setelah sanksinya dikerjakan
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Siswa terbiasa untuk melanggar disiplin dan aturan – aturan sekolah
2. Siswa dan guru terlambat atau terlalu cepat memulai dan mengakhiri pembelajaran
3. Siswa, guru dan pegawai tata usaha merasa tidak dihargai dan hubungan antara guru piket dengan
siswa, guru lainnya maupun pegawai tata usaha menjadi renggang
4. Siswa terbiasa untuk berbuat curang dalam mencapai tujuannya
AKUNTABILITAS
Dalam kegiatan menjadi Pengawas UAS saya bertanggungjawab mengatur ruangan yang akan
digunakan untuk ujian. Dalam melaksanakan kegiatan mengawas ujian UAS kegiatan ujian
dengan profesional dan taat pada tata tertib pengawas.
Teknik aktualisasi :
Profesional
NASIONALISME
Selama ujian berlangsung saya memberikan perlakuan adil dan tidak membeda – bedakan
terhadap setiap peserta ujian. Semua peserta ujian mendapat perlakuan yang sama dan diberikan
hak yang sama pula untuk menyelesaikan ujian sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
untuk ujian UAS sebagai bentuk pengamalan pancasila sila ke -5. Selama ujian kepada setiap
siswa akan ditananamkan rasa jujur dalam diri nya dengan menekankan agar siswa mengerjakan
ujian UASnya tanpa mencontek.
Teknik aktualisasi :
Non Diskriminatif
ETIKA PUBLIK
Selama proses ujian berlangsung saya menggunakan bahasa yang sopan dan santun juga cermat
dalam memberikan penjelasan dalam tata tertib ujian agar seluruh peserta ujian UAS dapat
mengetahui dengan jelas
Teknik aktualisasi :
Komunikasi Efektif
KOMITMEN MUTU
Saya datang 15 menit lebih awal dari jadwal mengawas yang diberikan pada saya, saya lebih
dulu memeriksa kelengkapan mengawas di kelas yang saya awas, saat ujian UAS akan
berlangsung saya mengecek kehadiran siswa dan saya mengkodisikan suasana kelas agar tenang
saat ujian berlangsung
Teknik aktualisasi :
Orientasi Mutu
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
1. Siswa gelisah dan tidak nyaman menghadapi ujian diruangan yang tidak kondusif
2. Ujian akan terlambat dimulai atau selesai
3. Tercipta kerenggangan antara panitia dan pengawas
4. Panitia lain tidak fokus dalam mengerjakan tugas kelompoknya karena harus membantu
pekerjaan saya dan kelompok saya sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal
5. Bekerja sendiri – sendiri akan memakan waktu yang lebih lama dan ada kemungkinan terjadi
miskomunikasi sehingga hasil yang diperoleh berbeda dengan keinginan
Gambar 8.1 Melakukan pengisian Nama di Gambar 8.2 Membantu menerangkan soal
LJK yang kurang jelas
AKUNTABILITAS
Saya melakukan pemeriksaan nilai hasil ujian akhir sekolah bagi kelas IX dengan teliti, guna
menjamin keabsahan nilai siswa. Kemudian saya merangkapnya dengan secara sistematis
dalam bentuk laporan.
Teknik aktualisasi :
Accurasy
KOMITMEN MUTU
Saya melakukan standar penilaian secara jelas, ramah, sopan, sabar. Penilaian dibuat dalam
bentuk tabel dan rincian nilai. Memberikan nilai sesuai dengan jerih payah mereka didalam
belajar.
Teknik aktualisasi :
Check and Recheck
Analisis dampak yang timbul jika tidak menggunakan teknik aktualisasi nilai dasar :
Jika tidak dilakukan, maka tidak akan diketahui keadaan kemampuan siswa senyatanya. Siswa
yang tidak mengetahui nilainya tinggi atau rendah tidak bias melakukan perbaikan gaya belajar
untuk meningkatkan nilainya
Setelah mengimplementasikan semua kegiatan di atas selama 13 hari di tempat kerja, sikap
dan perilaku yang saya tunjukkan sebagai perwujudan Nilai Dasar profesi PNS Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi adalah:
1. Senantiasa mengembangkan profesionalisme dan kompetensi diri saya sebagai seorang guru
2. Mengedepankan kejujuran, keadilan, kedisiplinan, dan ketelitian dalam melakukan setiap
pekerjaan.
3. Berperilaku sabar, sopan, santun, dan selalu tersenyum ramah kepada siswa, sesama guru,
dan pegawai tata usaha.
4. Berbuat adil, tidak pili kasih dan tidak bertindak diskriminatif dalam setiap kegiatan tanpa
memandang SARA.
5. Senantiasa membangun kerjasama dengan rekan kerja yang didasari oleh keinginan untuk
mencerdaskan anak bangsa
Saya berkomitmen dan berjanji untuk melaksanakan butir-butir yang tertera di atas sebagai
seorang guru dan sekaligus sebagai seorang PNS yang bertugas di SMP N 15 Kab
Sarolangun.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya seseorang
dituntutbekerja secara professional sehingga menghasilkan pelayanan publik yang
berkualitas. Profesi Guru sebagai ASN perlu ditanamkan nilai-nilai dasar profesi agar
terwujudnya pendidikan berkualitas, Sehingga dengan demikian keberadaan guru yang
berkompetensi merupakan syarat mutlak hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang
berkualitas. Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu meningkatkan kinerja peserta diklat
dalam menjalankan tugas dan fungsi di instanti tempat bekerja sebagai seorang guru yang
professional dan memiliki integritas dalam mewujudkan pelayanan pendidikan berkualitas,
khususnya di SMPN 15 Sarolangun.
B. Saran
Saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi ini diharapkan bisa memberi
bahan masukan, diantaranya :
1. Peserta diklat dalam membuat laporan aktualisasi menjalin kerja sama dengan
berbagai unsur pimpinan yang ada maupun sebaliknya.
2. Sekolah sebagai instansi tempat aktualisasi melakukan pengarahan, pembinaan dan
koreksi terhadap kegiatan aktualisasi.
3. Sekolah sebagai instansi tempat aktualisasi memberikan kewenangan berupa Surat
Perintah Tugas (SPT) untuk kegiatan aktualisasi
4. Peserta diklat menerapkan nilai-nilai dasar yang berkesinambungan dalam kegiatan
pelayanan pendidikan kepada peserta didik maupun masyarakat.
5. Kegiatan aktualisasi dilakukan sesuai dengan rancangan rekomendasi dari coach dan
di dukung dengan mentor.