Anda di halaman 1dari 2

Anggota kelompok 2 Teori Rotter and Michel PS20F :

1. Hamdi Fadialah/20416273201248
2. Dwi Wida.M/20416273201206
3. Winda Ristika.R/20416273201124
4. Widya Putri/20416273201015
5. Zaini Mukhyi/20416273201024
6. Ahmad Zulfikar/20416273201233

Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban diskusi kelompok 2 PS20F 16/10/21

1. Dari Juli Alfarizi PS20F


Dalam setiap teori pembelajarankan biasanya ada kekurangannya tuh. Jadi dalam
teori belajar kognitif sosial rotter ini apa si kekurangannya?
Jawaban :
 gagasan teorirotter atas psikoterapi cukup eksplisit dan merupakan panduan yang 
cukup membantu bagi terapis, tetapi teori kepribadiannyatidak sepraktis itu. rumu
s matematika berfungsi sebagai kerangka berpikir yang berguna untuk mengorgan
isasikan pengetahuan, tetapi tidak dapatmemberikan bentuk tindakan yang spesifi
k untuk kalangan praktisi. teori mischel hanya cukup untuk terapis, guru, dorang t
ua.

2. Dari Bintang PS20A


Tolong beri Contoh studi kasus tentang perilaku maladaptif
Jawaban :
Sebelumnya, perlu kita ketahui apa itu Perilaku maladaptif? Perilaku maladaptif
merupakan perilaku bertahan apapun yang gagal menggerakkan seseorang untuk
menjadi lebih dekat dengan tujuan yang diinginkannya. Perilaku ini seringkali,
walaupun kadang dapat dihindari, muncul dari kombinasi antara nilai kebutuhan
yang tinggi dan kebebasan bergerak yang rendah, atau berasal dari tujuan yang
ditetapkan dengan terlalu tinggi atau tidak realistis apabila dikaitkan dengan
kemampuan orang tersebut dalam mencapainya (Rotter, 1964)
Lima bocah kelas IV di salah satu SDN di Kabupaten Bireuen, Aceh, melakukan
aksi pencabulan terhadap dua teman sekelasnya sehingga mengakibatkan salah
satu korban pingsan. Banit PPA Sat Reskrim Polres Bireuen Bripda Tamam
Ashari, Kamis (22/5/2014), menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap
kedua korban, mereka mengaku dikejar oleh salah seorang pelaku saat jam
istirahat dan diseret masuk ke dalam kelas. Di kelas, sudah ada empat pelaku lain
yang langsung mengikat korban menggunakan sumbu pel dan memasukkan pasir
ke dalam mulut korban. Setelah itu, terjadilah aksi kekerasan seksual.Seorang
korban lainnya, yang juga diseret ke dalam kelas, pun diperlakukan sama. Saat
mencoba melarikan diri, korban diseret kembali ke dalam kelas dan akhirnya
pingsan. "Melihat si korban pingsan, pelaku melarikan diri sehingga korban satu
lagi lari melaporkan kepada guru di kantor sekolah," ungkap bripda tamam ashari
Melihat teori tersebut dapat diaitkan dengan fakta yang ada di berita tersebut yang
tertulis "Dari pengakuan tersangka, memang mereka mengetahui perilaku tersebut
dari video porno yang pernah ditontonnya," kata Banit PPA Sat Reskrim Polres
Bireuen Bripda Tamam Ashari, Kamis (22/5/2014). Maka sebenarnya pelaku
memiliki suatu dorongan untuk mencapai tujuan yang diinginkanya, pelaku ingin
melakukan adegan seperti apa yang telah di tontonya ini terbukti dengan usaha
pelaku mengikat korban dan menggerayangi kedua korban, saat korban pingsan,
baru pelaku melarikan diri dan akhirnya dilaporkan kepada pihak sekolah. pelaku
di sini memiliki suatu nilai kebutuhan yang tentunya melebihi kebebasan bergerak
mereka ahirnya menghasilkan perilaku yang kemungkinan akan bersifat defensive
ataupun maladaptive. Perilaku meniru juga dapat diterapkan disini karena mereka
menonton film porno tersebut dapat meningkatkan rasa ingin tau, mereka meniru
perilaku tersebut dengan korban yang umurnya lebih muda juga merencanakannya
karena juga ruang gerak mereka terbatas mereka juga menyiapkan segala sesuatu
agar dapat berjalan sesuai dengan rencana ini terbukti dengan usaha mereka “rok
korban yang disingkap dan dibuka paksa, sedangkan pakaian pelaku tidak
dilucuti. Namun, yang mengenaskan adalah keberanian lima pelaku
merencanakan aksi dengan menyiapkan pasir, sumbu pel, bahkan gagang sapu
untuk mempermudah niat mereka”.

3. Pertanyaan dari Fawaz Fauzi PS20F


Rotter yakin bahwa perilaku manusia berasal dari interaksi atara lingkungan
dangan faktor personal
yang termasuk faktor personal itu apa?
Jawaban :
Rotter ber argumen bahwa perilaku manusia paling dapat diprediksikan melalui
pemahaman dari interaksi antara manusia dengan lingkungan yang berarti untuk
mereka. Rotter yakin bahwa tidak ada satu pun individu ataupun lingkungan itu
sendiri yang sepenuhnya bertanggungjawab atas perilaku. Malah, ia berargumen
bahwa kognisi manusia, sejarah masalalu, dan ekspektasi dari masa depan adalah
kunci utama untuk meprediksikan perilaku. Yang dimaksud faktor personal
individu disini adalah kognisi manusia dan sejarah masa lalunya yang 
berpengaruh terhadap perilaku individu tersebut dilingkungan.

Anda mungkin juga menyukai