OLEH :
HAIKAL GIFRAN
FAKULTAS PERTANIAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Perjuangan Muhammadiyah tersebut dilaksankan melalui gerakan dakwah amar maruf
nahi munkar di seluruh lapangan kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat
ijabah baik pada level perseorangan maupun masyarakat, sebagaimana yang menjadi misi
persyarikatan sesuai firman Allah dalam surat Ali Imran :104 sebagai berikut dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang maruf dan
mencegah kepada yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Ditinjau dari stuktur konsepsinya, pada hakekatnya perjuangan Muhammadiyah
merupakan operasionalisasi strategis dari Khittah perjuangan muhammadiyah. Karena itu
Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan dengan sebagai pola dasar dari
strategi perjuangan Muhammadiyah. Sedangkan dilihat dari substansinya, Khittah
Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai
kerangka berfikir untuk memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi
Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalam konteks situasi dan kondisi yang
dihadapi.
Adapun Khittah Perjuangan Muhammadiyah itu berisi pernyataan tentang :
1. Hakikat Muhammadiyah
2. Muhammadiyah dan masyarakat
3. Muhammadiyah dan politik
4. Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
5. Dasar Program Muhammadiyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian khittah
Apa itu khittah? Khittah secara bahasa berarti langkah atau jalan. Dalam dunia
gerakan Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah
dalam berjuang. Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang
sangat berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya
khittah adalah garis-garis garis haluan perjuangan Muhammadiyah.
Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan
tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena
menjadi landasan berpikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota
muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan Muhammadiyah tersebut tidak boleh
bertentangan dengan asas dan program yang telah disusun. Isi khittah harus sesuai
dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai dengan perkembangan zaman.
Jika dikaji secara menyeluruh, maka diketahui bahwa Muhammadiyah memilki
beberapa macam khittah. Ini setidaknya yang terekam dalam sejarah rumusan khittah
Muhammadiyah. Di antaranya adalah :
12 Langkah Muhammadiyah disusun oleh KH. Mas Mansyur pada masa
kepemimpinannya tahun 1936-1942
Memperdalam masuknya iman
Memperbuahkan paham agama
Memperbuahkan budi pekerti
Menuntun amal intiqod
Menguatkan persatuan
Menegakkan keadilan
Melakukan kebiaksanaan
Menguatkan majelis tanwir
Mengadakan konferensi bagian
Mempermusyawarahkan putusan
Mengawasi gerakan jalan
Mempersambung gerakan luar
B. FUNGSI
Fungsi khittah perjuangan Muhammadiyah adalah sebagai landasan berpikir bagi semua
pimpinan dan anggota juga menjadi landasan setiap amal usaha Muhammadiyah.
2. Khittah palembang
Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur pada tahun
1956 1959.
Isinya :
Programnya :
1. Menempatkan Aqidah, membersihkan pokok dan alam pikiran serta penyiaran
pengetahuan agama Islam.
2. Dan segala usaha itu tidaklah boleh mundur melainkan harus maju, dan dikerjakan
dengan penuh gembira dan semangat. Maka ajaran Islam itu tidaklah hanya semata mata
diajarkan serta dipelajari melainkan harus diamalkan. Bukan orang lain yang terlebih dahulu
harus diajak dan disuruh mengerjakannya, tetapi hendaklah dimulai dari anggota
Muhammadiyah sendiri. Mereka harus berusaha memajukan dan menggembirakan
kehidupannya menurut kemauan agama Islam.
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun
1969.
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun
1971.
Isinya :
Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang kehidupan
manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak merupakan
afiliasi dari sesuatu partai atau organisasi apapun.
Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, dan ketentuan- ketentuan lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.
Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah Pemilu
tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar maruf nahi munkar secara konstruktif dan
positif terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnya partai partai politik dan
organisasi organisasi lainnya.
Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan
nasional, mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menggariskan kebijaksanaan
dan mengambil langkah langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan mental
spiritual.
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun
1978.
Dasar Program Muhammadiyah :
Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif pada tahun 2002.
Programnya :
Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah bersungguh
sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal :
A. KESIMPULAN
1. Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewudkan suatu cita-cita dan keyakinan
hidup yang bersumber ajaran islam.
2. Dakwah islam dan amar makruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-
benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW adalah satu-
satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut.
3. Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan harus dilakukan
melalui 2 saluran atau bidang secara simultan.
4. Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang
dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang berupa organisasi.
5. Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai GERAKAN
ISLAM DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR DALAM BIDANG
MASYARAKAT.Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik
praktis), Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.
6. Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan proyeknya dan
wajib membinanya.
7. Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatoris, tetapi memiliki
hubungan ideologis.
8. Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut caranya sendiri-sendirii, tetapi
dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.
9. Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan, terutama jabatan pimpinan
antara keduanya demi tertibnya pembagian kerja sama.
Dan khittah tersebut juga memiliki Progam Dasar Perjuangan dengan dakwah dan amar maruf
nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat
membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan konkrit riil bahwa ajaran
islam mampu menguatkan masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berpancasila
dan UUD 45 mrnjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia material dan
spiritual yang diridhai oleh Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA
Nashir DR. Haedar, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
kerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah).
Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman hidup prdf.
http://taufiqismail93.blogspot.com/2014/01/macam-macam-khittah-muhammadiyah.html