a. Konselor yang tidak mampu dalam memahami bahasa menjadi tanda kegagalan untuk memahami konseli. Dalam rangka untuk komunikasi yang efektif, seorang konselor harus mampu memahami bahasa verbal dan non verbal konselinya. Namun kendala ini dapat diminimalisir dengan adanya seorang penerjemah, namun diharapkan yang mampu memberikan terjemahan yang akurat, (tidak semua bahasa memiliki makna yang sama meskipun dari wilayah daerah yang sama) dan juga diharapkan proses wawacara yang dilakukan konselor tidak menyalahi aturan keluarga klien misalnya ada garis patriarkis yang sangat kuat pada budaya keluarga tersebut. b. Salah satunya adalah membangun kepercayaan klien bahwa yang minoritas mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat atau menyelesaikan masalahnya kepada oranglain khususnya kepada ahli (konselor) dengan rasa percaya terhadap konselor ini menjadi Langkah utama bagi konselor agar selanjutnya konselor dapat menjelaskan tentang konseling lintas budaya yang dimana konselor menjunjung tinggi budaya klien walaupun antara klien dan konselor memiliki budaya yang berbeda dan mengesampingkan masalah ke-minoritas-an c. Memberikan layanan informasi untung menumbukan dan mengembangkan wawasan nusantara klien, Pemahaman wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. d. Dengan menggunakan berbagai pendekatan seperti behavioristik, client centered dengan memfokuskan pada pengembangan kepercayaan diri klien. Kepercayaan diri klien diharapkan mampu membuat klien mengatasi rendah diri yang dirasakan oleh klien. Dukungan dan semangat dari oranglain dapat mendongkrang klien agar terhidar dari rasa rendah diri. 2. Menurut saya adanya organisasi-organisasi yang muncul dengan mengatas namakan suatu suku adalah Tindakan yang baik baik saja selama organisasi tersebut membawa dampak yang positif dalam masyarakat dan terhindar dari kegiatan-kegiatan yang negative. Adapun organisasi-organisasi kesukuan yang bertingkah menyimpang dari asas kebangsaan dan kebudayaan dapat diberikan layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok dengan materi yang terkait keberagaman budaya dan cara mentoleransi antar sesame suku.