Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS 3 SD

TAHUN AJARAN 2021/2022

Disusun Oleh:

Nama : Aida Octa Willia


NPM : 201801500545
Kelas : R7E

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKLUITAS PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun
pelajaran 2020/2021. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahwa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal
tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait. Pada kesempatan ini
ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua atau pengurus klien (AKP),
klien (AKP), dan pihak-pihak lain yang bersangkutan dalam penyelesaian program ini.
Kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun program Bimbingan dan Konseling
yang akan datang. Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua
pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi
pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Aamiin.

Jakarta, 15 Desember 2021

Penyusun

1. Program Tahunan Bimbingan dan Konseling


a. Rasional
Program layanan yang akan dibuat ini berdasarkan dari hasil wawancara antara
klien yang mengalami kesulitan belajar di usia dini dengan konselor. kebutuhan
klien yang didapat dari hasil wawancara dan observasi klien adalah tentang
kesulitan belajar yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orangtua tentang
bagaimana cara mengajar anak yang memiliki kesulitan belajar. hal ini
dikarenakan saat ini siswa tidak memperoleh pengajaran yang baik dari seorang
ahli/profesional. observasi juga menunjukan adanya kesulitan yang dialami oleh
siswa terihat dari klien yang belum bisa membaca dengan baik sehingga ia meresa
kesulitan dalam menerima materi dri gurunya
b. Dasar hukum
Dasar hukum yang dicantumkan adalah dasar hukum yang menjadi landasan
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah yang meliputi dasar hukum
tingkat pemerintah pusat dan daerah serta satuan pendidikan. Penulisan dasar
hukum mengikuti kaidah urutan dari perundangan tertinggi yang relevan sampai
aturan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Misalnya: Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan
Kepala Sekolah.
c. Visi dan Misi
Visi: terlaksananya layanan bimbingan dan konseling untuk mengatasi masalah
anak usia dini
Misi:
a. Terlaksananya tugas perkembangan anak usia dini dengan baik
b. Mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak usia dini dalam hal
kesulitan belajar
d. Deskripsi kebutuhan
Kebutuhan klien berada pada bidang belajar. dimana klien mengalami kesulitan
belajar yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari luar maupun dari
dalam. kesulitan belajarnya antara lain adalah sulitnya klien dalam memahami
materi yang diberikan guruny sulitnya siswa dalam menerima penjelasan guru,
terlebih lagi siswa belum dapat membaca dengan fasih.

Bidang
Hasil assesmen kebutuhan Rumusan kebutuhan
Layanan
Pribadi klien tidak dapat melakukan klien dapat
tugas perkembangannya dengan menyelesaikan tugas
baik perkembangannya
dengan baik
Belajar klien mengalami kesulitan klien dapat memahami
belajar yang disebabkan oleh materi materi yang
faktor yang berasal dari luar diajarkan oleh gurunya.
dimana ia tidak memiliki
seseorang yang ahli dalam
memberikan penjelasan materi.
ia juga tidak dapat memahami
penjelasan yang diberikan oleh
gurunya
e. Merumuskan tujuan

Hasil assesmen rumusan Rumusan kebutuhan


Bidang layanan
kebutuhan dalam bentuk perilaku
Pribadi klien tidak dapat melakukan Klien dapat berperilaku
tugas perkembangannya dengan sesuai dengan tugas-
baik tugas perkembangan
periode sesuai usianya
dengan baik.
Belajar klien mengalami kesulitan Klien dapat belajar
belajar yang disebabkan oleh dengan mandiri tetapi
faktor yang berasal dari luar juga masih dalam
dimana ia tidak memiliki pengawasan orangtua
seseorang yang ahli dalam dan guru pelajaran agar
memberikan penjelasan materi. dapat memahami materi-
ia juga tidak dapat memahami materi disekolah
penjelasan yang diberikan oleh
gurunya

f. Menentukan komponen
Komponen program meliputi adalah layanan dasar, layanan responsif,
layananpeminatan dan perencanaan individual dan dukungan sistem yang disesuai
dengan hasilasesmen kebutuhan peserta didik. Bagi guru bimbingan dan konseling
atau konselor yang bertugas di satu sekolah, maka pada umumnya semua
komponen dan bidang layanan dapat dilaksanakan. Untuk guru bimbingan dan
konseling atau konselor yang bertugas di gugus, komponen dan bidang layanan
dipilih sesuai prioritas kebutuhan peserta didik/konseli. Guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, maka komponen
program disesuaikan dengan pembelajaran pada kelas masing-masing. Berikut
penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsungdiberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal,dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling,
layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara
proaktif terhadap informasi tersebut.
Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu
setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan
perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta
didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah.
Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara
berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam
bentuk grafik.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung
diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas
kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi.
Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi
dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga
dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor dapat memberikan informasi tentang
perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra
kurikuler bagi peserta didik.
3) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang
bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif
melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah.
Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan
responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu
peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan
oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta
didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas
yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan
rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan
dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi
konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnys sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
g. Mengidentifikasi bidang layanan
Dari hasil assessment yang sudah dilakukan klien membutuhkan pengembangan
dalam bidang pribadi dan belajar
1) Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan
peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi diri
dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis
(2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya
(3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2) Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1)
menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar; (2) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (3) memiliki
motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4) memiliki keterampilan
belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan
pendidikan selanjutnya; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian
h. Menyusun rencana operasional
Rencana operasional dikembangkan berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan
berdasarkan hasil studi kebutuhan peserta didik/konseli. Rencana kegiatan
bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen yaitu: Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar.
1) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
2) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
3) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif,
(3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan sistem
4) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi
layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
5) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
6) Materi, berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai
tujuan.
7) Metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
akan dilakukan.
8) Alat/media, berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9) Evaluasi, berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuan layanan.
10) Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran
Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah). Alternatif contoh rancangan kegiatan
layanan bimbingan dan konseling berdasarkan Permendikbud tersebut
sebagaimana terlampir
Bidang Tujuan Komponen Strategi Kelas Materi Metode Media Evaluas Ekuivalensi
Layanan Layanan Layanan Layanan i
Pribadi Klien dapat Dasar Konseling IV “Siapa aku Role Skenario Proses 1 jam
menemukan konsep Individual dimata guruku Playing dan hasil
dirinya dan dapat dan
menjalankan tugas orangtuaku?”
perkembangannya
Klien memiliki Dasar Konseling IV Metode Ceramah, Laptop, Proses 1 jam
tingkahlaku dan Individual pengerjaan tugas Diskusi tayangan dan hasil
kepribadian yang baik yang efektif video
saat mengerjakan sebagai seorang
tugas-tugas siswa
Belajar Klien dapat mengikuti Responsif Konseling IV Kiat-kiat Diskusi, Disesuaikan Proses 1 jam
pelajaran dengan Individual menghilangkan tanya dengan dan hasil
mandiri kebosanan saat jawab pendekatan
belajar sendiri yang
dirumah digunakan
Klien memiliki Layanan Konseling IV Cara Ceramah, Laptop, Proses 1 jam
tanggungjawab untuk Peminatan Individual menyelesaikan Disukusi tayangan dan hasil
melakukan kegiatan dan tugas sebagai video
pembelajaran dirumah Perencanaa siswa disekolah
maupun disekolah n dan dirumah
Klien dapat memiliki Dasar Konseling IV Peran motivasi Ceramah Laptop, Proses 1 jam
motivasi belajar Individual pembelajaran tayangan dan
dalam video Hasil
meningkatkan
keinginan
belajar siswa
Rencana Operasional Bimbingan dan Konseling
Tahun ajaran 2020/2021
Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Tahun ajaran 2020/2021

Komponen Oktober November Desember


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Melaksanakan assessment kebutuhan
Menetapkan dasar perencanaan layanan
Penyediaan sarana
Pelaksanaan
Layanan Dasar
Konseling Individu
 “Siapa aku dimata guruku dan
orangtuaku?”

 Metode pengerjaan tugas yang


efektif sebagai seorang siswa
 Peran motivasi pembelajaran dalam
meningkatkan keinginan belajar
siswa
Layanan Responsif
 Kiat-kiat menghilangkan kebosanan
saat belajar sendiri dirumah
Layanan Peminatan dan Perencanaan
 Cara menyelesaikan tugas sebagai
siswa disekolah dan dirumah
Konseling Individual
i. Mengembangkan Tema/ Topik Layanan Bimbingan dan Konseling
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang
dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL
bimbingan dan konseling). Tema/topik layanan diseleksi, dipetakan dan
ditetapkan atas dasar:
1) Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD): berdasarkan
hasil assesmen tugas perkembangan dan standar kompetensi kemandirian
peserta didik/konseli yang diterbitkan oleh ABKIN.
2) Masalah: assesmen masalah, kelompok masalah, item masalah, bidang
layanan dan tingkatan kelas.
3) Bidang layanan bimbingan dan konseling: kelompok bidang layanan, tujuan
layanan pada kelompok bidang layanan, ruang lingkup bidang layanan,
tingkatan kelas.

Setelah tema atau topik dikembangkan, kegiatan berikutnya adalah menyusun


RPL bimbingan dan konseling. Materi yang dituangkan dalam RPL disajikan
dengan menggunakan beragam metode, teknik dan media bimbingan. Materi
dapat bersifat informatif dan orientatif yang membuat peserta didik mengetahui
dan memahami bagaimana cara berperilaku, mengembangkan pemikiran positif,
membuat pilihan dan mengambil keputusan bukan materi tentang suatu
perilaku.

Pada sekolah dasar yang memiliki guru bimbingan dan konseling atau konselor,
maka tema atau topik dikembangkan untuk kegiatan bimbingan klasikal,
bimbingan kelompok maupun konseling kelompok, adapun pada sekolah dasar
yang berada pada gugus yang dilayani oleh satu orang guru bimbingan dan
konseling atau konselor, maka tema atau topik dapat dibuat RPL untuk kegiatan
bimbingan klasikal, bimbingan kelompok maupun konseling kelompok dan
dapat juga diintegrasikan dengan mata pelajaran yang dirancang secara bersama
antara guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor. Sementara,
pada sekolah dasar yang tidak memiliki konselor atau guru bimbingan dan
konseling, tema atau topik diintegrasikan oleh guru kelas dalam proses
pembelajaran.
j. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
Evaluasi program didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari layanan
yang dilakukan. Rencana evaluasi program dan hasil layanan bimbingan dan
konseling dibuat berdasarkan tujuan layanan bimbingan dan konseling yang telah
dikembangkan sebelumnya.
1) Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan
dan konseling. Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling
dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan.
Istilah evaluasi sering disamakan dengan penilaian. Penilaian dan evaluasi
merupakan suatu tahapan. Penilaian merupakan proses yang dilakukan dalam
rangka proses evaluasi. Dapat disimpuklan bahwa:
a) Evaluasi adalah proses, artinya bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang
di dalamnya terdapat serangkaian prosedur serta tahapan kegiatan yang
harus dilakukan.
b) Dalam evaluasi terdapat pemberian penilaian, artinya evaluasi akan
memberikan nilai tertentu berdasarkan kriteria tertentu
c) Evaluasi dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, pengolahan data
serta analisis data.

Dalam kegiatan evaluasi, upaya atau proses yang dilakukan mencakup


mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, efektifvitas, dan
dampak dari program dan kegiatan layanan bimbingan dan konseling terhadap
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik. Hasil evaluasi
akan diketahui dan diidentifikasi keberhasilan keterlaksanaan program
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Prosedur evaluasi program bimbingan dan konseling dilakukan dengan


langkah-langkah sebagai berikut:

a) Penyusunan Rencana Evaluasi


Dalam kegiatan penyusunan rencana evaluasi, langkah awal yang harus
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah:
1) Menentukan jenis data atau informasi yang dibutuhkan
2) Menentukan alat pengumpul data yang digunakan
3) Sumber data atau informasi yang dapat dihubungi
4) Waktu pelaksanaan
5) Kriteria evaluasi
b) Pengumpulan
Data Kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat menggunakan
metodemetode, seperti observasi, angket, wawancara, dan lainnya.
Pemilihan metode pengumpulan data sangat tergantung pada data dan
informasi yang diharapkan. Secara umum, metode angket merupakan
metode yang paling sering digunakan, karena dapat menjangkau responden
dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
c) Analisis dan Interpretasi Data
Data dan informasi yang telah diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis.
Tahapan analisis ini sangat tergantung pada jenis data dan informasi yang
telah diperoleh selama proses pengumpulan data. Data dan informasi yang
telah disajikan kemudian diinterpretasi dan disimpulkan, sehingga
deskripsi akurat tentang pencapaian keberhasilan program bimbingan dan
konseling dapat dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang
berkepentingan.
2) Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-
hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada
hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil
yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan
yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling dibagi dalam tiga tahap, yaitu persiapan, penyajian data, dan
penulisan laporan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan,
yaitu;
a) Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami.
b) Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasaan yang telah dibakukan, dan
c) Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
3) Tindak Lanjut
Istilah tindak lanjut dalam evaluasi program bimbingan dan konseling dapat
diklasifikasi menjadi 2 (dua), yaitu tindak lanjut sebagai bagian utuh dari
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dan tindak lanjut sebagai tahap
akhir dari kegiatan evaluasi. Istilah tindak lanjut dalam pelaksanaan layanan
dapat dimunculkan sebagai bentuk respon cepat terhadap refleksi yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor atas
permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi selama proses pemberian
layanan. Adapun tindak lanjut yang akan diuraikan pada bagian ini adalah
tindak lanjut sebagai bagian dari evaluasi program bimbingan dan konseling.
Tindak lanjut merupakan kelanjutan atau pengulangan suatu aktivitas yang
sedang dilaksanakan atau telah selesai, secara khusus, aktivitas yang dilakukan
dimaksudkan untuk memonitor atau untuk mengembangkan aktivitas yang
telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam konteks evaluasi bimbingan dan
konseling, tindak lanjut dilaksanakan sebagai kelanjutan dari kegiatan
evaluasi.
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini,
yaitu:
a) Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b) Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
c) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
k. Menyusun Anggaran Biaya Layanan Bimbingan dan Konseling
Dalam perencanaan program Bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan
konseling atau konselor perlu merencanakan biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling selama satu tahun. Berikut
Rencana Anggaran Biaya

Rincian Anggaran

Tahun 2020/2021

No Kegiatan Volume Jumlah


A. Layanan BK
1. Home visit 1 orang x Rp. 60.000,- Rp. 60.000,-
2. Pembuatan media BK 1 paket x Rp. 120.000,- Rp. 120.000,-
B. Bahan habis pakai
1. Kertas HVS A4 70 gram 1 rim x Rp. 38.000,- Rp. 38.000,-
2. Stapler 1 buah x Rp. 17.000,- Rp. 17.000,-
3. Isi stepler 1 box x Rp. 8.000,- Rp. 8.000,-
4. Spidol white board 2 buah x Rp 12.000,- Rp. 24.000,-
5. Penghapus white board 1 buah x Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
6. Refil tinta Printer 3 buah x Rp. 120.000,- Rp. 360.000,-
C. Sarana prasarana
1. Alat mencapai suasana 1 buah meja belajar x Rp. Rp. 168.000,-
belajar yang nyaman klien 130.000,-
( meja belajar kayu, dan note 1 buah note book x Rp.
book) 38.000,-
D. Total Rp. 805.000,-
Delapan Ratus Lima Ribu Rupiah

Mengetahui

Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor

(Aida Octa Willia)


2. Merancang Program Semesteran
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor merancang program tahunan
dalam bentuk kalender, maka dirinci kembali dalam bentuk program semester.
Program semester ini dikembangkan berbasis pada rencana operasional (operasional
plan) yang telah disusun sebelumnya.
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH DASAR
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2021/2022

BIDANG BIMBINGAN
JENIS WAKTU
NO FUNGSI BK TUJUAN KELAS

Pribadi

Belajar
KEGIATAN/LAYANAN (HARI/TANGGAL)

Sosial

Karir
A. PERSIAPAN
Analisis hasil evaluasi Mengidentifikasi 5 Januari 2022
program tahunan sebelumnya program yang perlu
dilanjutkan dan
diperbaiki
Melakukan assesmen 7 Januari 2022
kebutuhan
Menetapkan dasar 11 Januari 2022
perencanaan layanan
B. LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
LAYANAN DASAR
1. Layanan Informasi √ Pencegahan 1. Klien dapat 3 13 Januari 2022
menyelesaikan
tugas-tugasnya
2. Klien dapat 17 Januari 2022
memahami tugas
tugas
perkembangannya
LAYANAN PEMNATAN
DAN PERENCANAAN
INDIVIDUAL
1. Konseling Individu 19 Januari 2022
2. Kolaborasi 25 Januari 2022
LAYANAN RESPONSIF
1. Konsultasi √ Pencegahan Agar orangtua dapat 3
mengetahui cara-cara
mengatasi kondisi
permasalahan anak
2. Konseling Individu √ Pengentasan 1. Klien dapat 3 27 Januari 2022
mengidentifikasi
kesultan belajar
2. Klien dapat
mengetahui kiat- 28 Januari 2022
kiat dalam belajar
mandiri
3. Klien mampu
berusaha untuk 31 Januari 2022
mengerjakan
tugas-tugasnya
DUKUNGAN SISTEM
1. Melaksanakan dan 24 Januari 2022
menindaklanjuti
assesmen (termasuk
kunjungan rumah)
2. Kunjungan rumah 27 Januari 2022
3. Menyusun dan 1 Februari 2022
melaporkan program
bimbingan dan konseling
4. Membuat evaluasi 3 Februari 2022
5. Membuat administrasi 6 Januari 2022
dan mekanisme
bimbingan dan konseling
C. KEGIATAN TAMBAHAN
DAN PENGEMBANGAN
PROFESI
1. Kegiatan tambahan
konselor atau guru
bimbingan dan
konseling
2. Pengembangan
keprofesian konselor
Lampiran-lampiran

Teknik/instrument yang akan dipergunakan dalam melakukan asesmen pada konseli


adalah observasi dan wawancara.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 235) kesulitan belajar adalah suatu kondisi di
mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan
ataupun gangguan dalam belajar. Menurut Muhibin Syah (2003:182-184) faktor
penyebab kesulitan belajar siswa terdiri atas dua macam, yaitu faktor intern dan ekstern.
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurang mampuan psiko-fisik siswa, yakni:
(a) bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual/intelegensi siswa, (b) bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya
emosi dan sikap, (c) bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya
alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga). Faktor ekstern siswa
meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas
belajar siswa. Faktor lingkungan tersebut meliputi: (a) lingkungan keluarga, contohnya:
ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi
keluarga, (b) lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan
kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal, (c) lingkungan
sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar,
kondisi guru, dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah
BIODATA KLIEN

Nama :RF
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta 27 Februari 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Pelajar
Alamat : JL Pancawarga 27 RT012/001 Jakarta Timur
Nama Ayah : HS
Nama Ibu : ES
Pekerjaan Orangtua : Montir
Cita-cita : TNI
LEMBAR OBSERVASI
Nama : RF
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 10 tahun

PENCAPAIAN
ASPEK KESULITAN BELAJAR
BM SM
Kognitif Pemahaman terhadap materi pelajaran √
Kesulitan dalam mencerna materi pelajaran. √
Terdapat materi yang sulit dipahami. √
Memiliki gaya belajar sendiri untuk memahami √
materi pelajaran
Afektif Suasana hati yang stabil dalam mengikuti √
pelajaran.
Sikap dalam menerima pembelajaran √
Psikomotor Alat indra penglihatan dan pendengaran √
berfungsi dengan normal
Kondisi tubuh yang kuat ditandai dengan √
melakukan makan pagi (sarapan) sebelum
mengikuti aktivitas belajar
Lingkungan Perhatian orang tua terhadap anak tekait kegiatan √
belajar yang anak lakukan.
Keluarga
Sikap orang tua yang menjukkan keperdulian √
mengenai nilai yang diperoleh oleh anak.
Lingkungan Teman belajar di lingkungan rumah siswa. √
Aktif dalam berdiskusi dengan teman belajar di √
Masyarakat
rumah.
Lingkungan Kejelasan guru ketika menyampaikan materi √
pelajaran.
Sekolah
Penggunaan media belajar yang guru berikan √
tidak monoton.
Hubungan antara guru dengan siswa. √

*Keterangan:
BM= Belum Maksimal, SM = Sudah Maksimal

DAFTAR CATATAN KELUHAN (OBSERVASI)

Nama : RF
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 10 tahun
No Hari/tanggal Keluhan
1. Selasa, 9 November 2022 Klien tidak mengerjakan tugasnya dengan
alasan tidak memahami materi yang
diberikan oleh gurunya
2. Jumat, 19 November 2022 Klien di beri sanksi oleh gurunya karena
tidak mengumpulkan tugasnya tepat waktu
3. Selasa, 23 November 2022 Klien mengeluh takut mengikuti ujian
karena sama sekali tidak mengerti materi
materi yang akan di uji

Harapan:
Orangtua RF berkeinginan agar anaknya dapat memahami materi-materi yang diajarkan
disekolah supaya anaknya naik kelas dengan nilai yang memuaskan tanpa adanya
hambatan.

Jakarta 30 November 2021


Orangtua Guru Bimbingan dan Konseling

(ES) (Aida Octa Willia)


LEMBAR WAWANCARA

Nama : RF
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 10 tahun

Sub
Variable Aspek Indikator Pertanyaan Jawaban
Variabel
Internal Kognitif Penguasaan a. Apakah adik dapat a. Tidak mengerti karena belajarnya
Kesulitan Materi mengerti materi pelajaran lewat hp
belajar
yang diberikan guru? b. Sangat sulit, guru yang
b. Apakah adik mengalami menerangkan kurang jelas
kesulitan dalam mengerti c. Semuanya, apalagi matematika
materi pembelajaran? dan Bahasa inggris
c. Materi apa yang menurut d. Belum melakukan apa-apa.
adik sulit dipahami?
d. Bagaimana kiat adik untuk
mengatasi kesulitan
tersebut?
Afektif Emosi dan sikap a. Apakah adik sering a. Sangat malas, karena gurunya
siswa dalam merasa malas ketika kurang dapat menjelaskan materi
pembelajaran sedang belajar dirumah? dengan baik
b. Apa yang adik lakukan b. Belajar sendiri sedikit-sedikit dari
dalam mengatasi internet
kemasalasan agar
semangat Kembali
mengikuti pembelajaran?
Psikomotor Kondisi fisik saat a. Apakah adik mengalami a. Tidak, masih dapat melihat
melakukan pengelihatan yang buruk dengan jelas tulisan Tulisan
pembelajaran saat belajar? b. Vit, kadang malas saja ingin
b. Ketika mengikuti tiduran
pembelajaran bagaimana c. Iya, sarapa dibuati ibu
kondisi tubuh adik?
c. Sebelum belajar apakah
adik sarapan?
Eksternal Lingkungan Perhatian a. Apakah ibu sering a. Tidak, ibu bekerja sebagai
Keluarga orangtua terhadap menanyakan tugas-tugas pengurus rumah tangga. Saya
kegiatan belajar sekolah adik? sendiri dirumah
b. Apakah ibu membantu b. Tidak, ibu selalu sibuk. Dan juga
adik dalam mengajarkan tidak mengerti materi
materi? pembelajaran saya
c. Siapa yang membantu c. Tidak ada, saya sendiri belajar
adik belajar dirumah? menggunakan internet
Lingkungan Mempunyai a. Apakah adik belajar a. Iya belajar, tetapi beda kelas.
Masyarakat teman belajar dengan teman dirumah? Teman-teman saya kelas 2
b. Apakah adik sering belajar b. Sering, tetapi saya juga masih
secara berkelompok? tidak mengerti
Lingkungan Kejelasan guru a. Apakah adik memhami a. Tidak, gurunya kurang komunkasi
sekolah saat menerangkan materi yang diterangkan dengan murid. Hanya memberikan
oleh guru? tugas tanpa arahan
b. Bagaimana perihal guru b. Tidak dekat, belum pernah
adik? Dekat atau tidak? bertemu secara langsung
c. Apakah media belajar c. Biasanya dirumah pakai whatsapp,
yang diberikan oleh guru google classroom, zoom agak
membuat adik tertarik bosan. Membuat malas, saya lebih
untuk belajar? suka belajar disekolah

Anda mungkin juga menyukai