Yaman Nuryaman - Exct. Chef
Yaman Nuryaman - Exct. Chef
NO.218/TAJ-PKWT/HR/VI-21
Bertindak untuk dan atas nama Perusahaan PT Guntur Madu Tama Hotel The Acacia Jakarta
berkedudukan di Jl. Kramat Raya No. 73-81, Jakarta Pusat 10450 sebagai PEMBERI KERJA, yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Alamat : Jl. Raya Ps Minggu RT.10 RW. 03 No. 34 Pejaten Barat - Pasar
Minggu Jakarta Selatan 12510
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sebagai PENERIMA KERJA yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA (KARYAWAN).
Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama disebut “Para Pihak” dan istilah
“Pihak” berarti salah satu dari Para Pihak.
A. Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang bergerak di bidang Perhotelan, sebagai
pemilik dan pengelola Hotel The Acacia Jakarta yang beralamat di Jln Kramat Raya No
81. Jakarta Pusat (selanjutnya disebut “Perusahaan”)
B. Bahwa Pihak Kedua adalah perseorangan swasta, pria maupun wanita, yang secara sah
telah cukup usia kerja, berkemampuan membaca dan menulis, sehat mental dan
fisiknya, sehat jasmani dan rohaninya, tidak sedang tersangkut dalam perkara hukum di
Negara Republik Indonesia bertindak untuk dan atas namanya sendiri secara sukarela
mengikatkan dirinya kepada perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dengan
Perusahaan untuk kepentingan penempatan dirinya, guna dapat ditugaskan untuk
mengisi, melaksanakan, mengerjakan, menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang
diberikan dan/atau ditugaskan kepadanya untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan
penempatannya yang diatur, direncanakan dan/atau dilaksanakan untuk jangka waktu
tertentu.
Selanjutnya Pada hari ini tanggal 14 Juni 2021 para Pihak sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :
PASAL 1
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan, t erhitung sejak
tanggal 14 Juni 2021 sampai dengan tanggal 13 Juni 2022 (selanjutnya disebut
“Jangka Waktu Perjanjian”).
2. Selama Jangka Waktu Perjanjian, Pihak Kedua akan dievaluasi terkait dengan kinerjanya,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Perusahaan (selanjutnya disebut “Evaluasi
Kerja”).
3. Jabatan/posisi/status kekaryawanan selain dilihat dari Evaluasi Kerja dari atasan di masing-
masing departemen, akan dipengaruhi juga oleh perubahan dan kondisi Perusahan.
4. Atas kesepakatan Para Pihak, Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan
syarat-syarat yang akan ditetapkan kemudian, dengan berpedoman pada peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku.
PASAL 2
SISTEM PENGUPAHAN
Tingkatan : DepHead - A
Gaji sebagaimana tersebut akan dibayarkan setiap bulan pada setiap akhir bulan ke
Rekening Pihak Kedua yang terdaftar di Perusahaan, dengan dipotong pajak penghasilan
bila terkena pemotongan pajak, dan BPJS sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perjanjian ini.
2. Uang Servis
Uang servis yang terkumpul dalam bulan akan dipotong oleh PIHAK PERTAMA sebesar 5%,
dengan pembagian sebagai berikut: 3% untuk resiko kehilangan/kerusakan dan 2% untuk
pendayagunaan peningkatan kualitas SDM, sedangkan sisa 95% dibagikan kepada seluruh
pekerja dengan cara pembagian separuh dibagi sama besar dan sisanya dibagikan
berdasarkan poin; yaitu point 25.
PASAL 4
1. Pihak Kedua diikut sertakan dalam program BPJS KESEHATAN dan akan mendapatkan
pelayanan sesuai dengan golongannya, termasuk istri atau suami dan maksimal 3 (tiga)
orang anak yang sesuai dengan Kartu Keluarga.
2. Pihak Kedua diikut sertakan dalam program BPJS KETENAGAKERJAAN dan bersedia
membayar iuran BPJS KETENAGAKERJAAN sebesar 2% dari upah setiap bulannya.
PASAL 5
WAKTU KERJA
PASAL 6
Tunjangan THR diberikan kepada setiap karyawan sebesar 1 kali gaji pokok , dibayarkan per
bulan secara pro rata setelah menjalani 1 (Satu) bulan masa kerja. Dengan perhitungan
pembayaran tunjangan disebut dalam buku Perjanjian Kerja Bersama PT Guntur Madu Tama The
Acacia Jakarta.
PASAL 7
CUTI TAHUNAN
1. Pihak Kedua berhak atas 12 (dua belas) hari cuti setiap tahunnya selama Jangka Waktu
Perjanjian, yang diberikan secara proposional, dihitung sejak tanggal mulai bekerja.
2. Dengan memperhatikan ketentuan ayat 1 Pasal ini, Pihak Kedua berhak mengambil hak
cuti tahunannya setelah 4 (empat) bulan bekerja berturut-turut terhitung sejak tanggal
mulai bekerja.
3. Hak Cuti masa kerja setelah 4 (empat) bulan harus di pergunakan setiap bulannya hingga
akhir masa kontrak, jika / bila mana tidak dipergunakan hingga akhir masa kontrak maka
dengan sendirinya dinyatakan hangus.
4. Ketentuan lain mengenai cuti dan cara pengaturan pengambilan cuti tahunan diatur lebih
lanjut dalam peraturan yang diberlakukan Perusahaan dengan tetap berpedoman pada
peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
PASAL 8
1. Pihak Pertama memiliki hak untuk menerapkan peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Perusahaan untuk dapat diberlakukan dan mengikat bagi Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama berhak atas hasil karya dan prestasi kerja dari Pihak Kedua sehubungan
dengan Pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3. Pihak Pertama berhak memberikan peringatan tertulis dan/atau mengakhiri Perjanjian ini
secara sepihak sebelum berakhirnya Perjanjian ini karena Pihak Kedua melakukan
kesalahan/ pelanggaran.
4. Pihak Pertama wajib membayarkan gaji/upah Pihak Kedua sesuai dengan syarat dan
ketentuan dalam Perjanjian dengan tetap berpedoman pada peraturan ketenagakerjaan
yang berlaku.
PASAL 9
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua berhak atas pembayaran gaji/upah setiap bulannya selama Jangka Waktu
Perjanjian.
2. Pihak Kedua berhak atas fasilitas-fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Perusahaan.
3. Pihak Kedua berkewajiban bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab,
serta mematuhi peraturan dan ketentuan kerja yang ditetapkan dan diberlakukan oleh
Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua wajib mengerjakan dan melaporkan pelaksanaan tugas secara tuntas
kepada semua pihak terkait terutama atasan.
5. Pihak Kedua wajib untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab dan mencurahkan
segala tenaga, pikiran dan keahliannya demi perkembangan dan kemajuan
Perusahaan.
6. Pihak Kedua wajib memelihara kerukunan dalam lingkungan kerja.
7. Pihak Kedua wajib menjaga kebersihan, kerapihan, keamanan, keindahan dan
keutuhan sarana dan lingkungan kerja serta dilarang memakai sandal selama di area
kerja.
8. Pihak Kedua wajib melimpahkan semua tanggung jawab pekerjaan dan menyerahkan
dokumen-dokumen, barang atau inventaris milik Perusahaan kepada pihak yang
ditunjuk dalam hal hubungan kerja berakhir. Kelusuhan karena pemakaian yang wajar
dapat diterima. Hasil karya Pihak Kedua dalam kaitannya dengan hubungan menjadi
hak milik Perusahaan tanpa dapat diganggu gugat.
9. Pihak Kedua wajib menjaga kerahasiaan gaji/upah yang diterima.
10. Pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam Pasal ini akan diberikan peringatan
dan/atau sanksi oleh pejabat berwenang dan/atau mengakhiri hubungan kerja dalam
hal pelanggaran ayat 9 Pasal ini.
Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian Kerja berakhir pada saat berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian sebagaimana
tersebut dalam Pasal 1 ayat 1 Perjanjian ini, sehingga hubungan kerja di antara Para Pihak
dengan sendirinya berakhir demi hukum dan Pihak Pertama tidak mempunyai kewajiban
untuk memberikan kompensasi dalam bentuk apapun kepada Pihak Kedua selain gaji/upah
yang menjadi haknya.
2. Dalam hal salah satu pihak hendak mengakhiri masa kerja sebelum Perjanjian berakhir,
Pihak yang mengakhiri wajib memberikan pemberitahuan secara tertulis 1 (satu) bulan
sebelum mengakhiri masa kerja yang telah disepakati, jika tidak ada pemberitahuan
tertulis dalam kurun waktu yang telah ditetapkan tersebut, maka Pihak yang mengakhiri
setuju dan menerima untuk dikenakan sanksi sebesar 1 (satu) kali Gaji Pokok sesuai
dengan nilai yang disepakati dalam Perjanjian.
3. Dalam hal hasil Evaluasi Kerja Pihak Kedua dinilai kurang memenuhi standar kerja yang
diharapkan, dan/atau terhadap yang bersangkutan telah diberikan teguran/peringatan
tertulis sesuai dengan ketentuan Perusahaan maka terhadap ketentuan ayat ini Perusahaan
dapat mengakhiri Perjanjian Kerja sebelum Jangka Waktu Perjanjian berakhir dengan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki
tanpa ada kewajiban untuk memberikan kompensasi dalam bentuk apapun kepada Pihak
Kedua selain upah bulan berjalan yang menjadi haknya.
4. Perusahaan berhak memutuskan hubungan kerja setiap saat tanpa memberitahukan
terlebih dahulu sebelumnya dan dengan tanpa pembayaran pesangon dan penggantian
kerugian, apabila terjadi pelanggaran – pelanggaran yang merupakan larangan yang
dilakukan oleh karyawan, tidak memenuhi kewajiban tugas kerja, ketidakjujuran, serta hal-
hal yang dianggap oleh perusahaan berlawanan dengan maksud dan tujuan yang
digariskan oleh perusahaan, dan diatur oleh UU Ketenagakerjaan yang berlaku.
5. Perusahaan berhak memutus hubungan kerja apabila ditemukan atau diketahui karyawan
mempunyai usaha sendiri atau bekerja pada perusahaan lain yang berakibat dapat
menganggu pelaksanaan tugasnya di Perusahaan.
6. Pihak Kedua yang meninggalkan pekerjaan 5 (lima) hari kerja berturut – turut tanpa izin /
tanpa alasan yang dapat diterima oleh Pihak Pertama dianggap telah mengundurkan diri
atas kehendak sendiri, sehingga hubungan kerja dengan Pihak Pertama dianggap telah
berakhir tanpa ada kewajiban bagi Pihak Pertama untuk memberikan kompensasi apapun
kepada Pihak Kedua selain sisa upah bulan berjalan sesuai dengan kehadiran kerja Pihak
Kedua yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Apabila Pihak Kedua adalah karyawati/perempuan, maka Pihak Kedua tidak
diperbolehkan hamil dalam masa Perjanjian berlangsung. Jika Pihak Kedua melanggar,
maka ketentuan sanksi yang berlaku.
8. Dalam hal pemutusan hubungan kerja disebut dalam ayat 4 dan 5 gaji yang diterima
kepada pihak kedua adalah gaji pokok sampai hari terakhir saja.
9. Dengan adanya pelanggaran–pelanggaran tersebut pada ayat 4 dan 5 diatas, maka
masa Kerja yang masih tersisa dinyatakan gugur dan Pihak Kedua tidak berhak untuk
menuntut apapun juga dari Pihak Pertama
10. Pihak Kedua yang terkena pemutusan hubungan kerja tidak dengan hormat dilarang
memasuki lingkungan Hotel The Acacia Jakarta minimum 6 (enam) bulan dari tanggal
dinyatakan Pemutusan Hubungan Kerja.
PASAL 11
SANKSI-SANKSI PELANGGARAN
1. Apabila Pihak Kedua melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan Peraturan tata
tertib perusahaan, maka Pihak Pertama berhak memberikan sanksi kepada Pihak Kedua
sesuai dengan tindakan pelanggaran yang dilakukan Pihak Kedua, SP I atau SP II atau SP III.
2. Masa pemulihan untuk setiap sanksi Surat Peringatan (SP) adalah 6 (enam) bulan, kecuali
jika pekarja terbukti bersalah setelah diadakan pemeriksaan melakukan kesalahan berat.
3. Apabila Pihak Kedua telah mendapat Surat Peringatan III / terakhir dan karyawan masih
melakukan kesalahan / pelanggaran, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja
tanpa imbalan uang pesangon.
PASAL 12
HAL-HAL LAIN
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani Para Pihak, dalam rangkap 2 (dua) yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama
(Perusahaan) (Karyawan)
Mengetahui
Sumpeno
Human Resource