Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4 Tujuan Evaluasi
Dilihat dari tujuannya, yaitu ingin mengetahui kondisi sesuatu, maka evaluasi program
dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk penelitian evaluatif. Oleh karena itu, dalam
evaluasi program, pelaksana berfikir dan menentukan langkah bagaimana melaksanakan
penelitian.
Menurut (Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, 2009), terdapat perbedaan
yang mencolok antara penelitian dan evaluasi program adalah sebagai berikut:
b. Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntut oleh rumusan masalah karena ingin
mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi program
pelaksanan ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pgogram, dan apabila tujuan
belum tercapai sebagaimana ditentukan, pelaksanan ingin mengetahui letak
kekurangan itu dan apa sebabnya.
Dengan adanya uraian diatas, dapat dikatakan bahwa evaluasi program merupakan
penelitian evaluatif. Pada dasarnya penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui akhir
dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang
pada tujuan akhirnya adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya
2.4.5 Langkah-langkah Evaluasi
a. Menyusun suatu rencana evaluasi dalam bentuk kisikisi apa yang akan dinilai
berkaitan dengan tujuan program.
f. Menyusun laporan evaluasi dan menyebarluaskan hasil evaluasi kepada pihak yang
berkepentingan.
a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni apa yang akan dievaluasi
terhadap program yangdievaluasi
3. Progress
Progress atau pengamatan kemajuan adalah perbandingan antara rencana dan
kenyataan yang ada. Tujuan progress atau monitoring ialah pengawasan jalannya usaha
kegiatan, atau melihat kemajuan yang telah dicapai. Progress dilaksanakan pada saat
kegiatan program sedang berjalan, karena itu identitas dan tindakan koreksi terhadap
penyebab hambatan akan selalu dijumpai pada evaluasi progress.
4. Equity (keadilan)
Equity adalah kemampuan akses dari organisasi bisnis dalam memberikan layanan
baik dari aspek distribusi layanan (geografi), aspek sosio-ekonomi masyarakat maupun
aspek epidemiologi penyakit (berat ringan dan jenis penyakit). Equity banyak digunakan
pada layanan sosial seperti kesehatan masyarakat. Karena itu equity merupakan indikator
kunci (tolok ukur) keberhasilan layanan kesehatan.
5. Efisiensi
Efisiensi menggambarkan hubungan antara hasil yang dicapai suatu program
kesehatan dengan usaha-usaha yang diperkirakan dalam pengertian: tenaga manusia
(sumber-sumber lain, keuangan, proses-proses dibidang kesehatan, teknologi dan waktu).
Dibedakan efisiensi teknis dan efisiensi biaya. Efisiensi biaya bila hasil suatu unit
pelayanan: misalnya kunjungan, vaksinasi dan lain-lain dikaitkan dengan uang. Efisiensi
teknis bila hasil suatu unit pelayanan dikaitkan dengan waktu, metode, sumberdaya dan
sumber lain.
6. Efektivitas
Efektivitas menggambarkan akibat atau efek yang diinginkan dari suatu program,
kegiatan, institusi dalam usaha mengurangi masalah kesehatan. Efektivitas juga
dipergunakan untuk mengukur derajat keberhasilan dari suatu usaha tersebut dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan
program (target) yang telah ditetapkan yang diukur dari hasil/keluaran nyata dari
program. Efektivitas juga dapat ditentukan dari perbandingan efek (outcome)
dibandingkan dengan keluaran (output).
7. Dampak (Impact)
Menggambarkan akibat keseluruhan dari program, kegiatan, institusi dalam
pengembangan kesehatan masyarakat dan pengembangan sosio-ekonomi.Penilaian
dampak dibidang kesehatan, terutama ditujukan untuk menentukan perubahan akibat
pelaksanaan program agar dapat memberikan keuntungan kepada derajat kesehatan
(Health status).
Daftar Pustaka:
Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. (2009). Evaluasi Program. Pendidikan.
Jakarta. Bumi Aksara
Endang Mulyatiningsih, 2011. Evaluasi Proses Suatu Program, Bumi Aksara. Jakarta