Anda di halaman 1dari 3

KUIS 3

NAMA : MUHAMMAD HABIBURROHMAN


NIM : 18050023
KELAS : Teknik Perawatan Komponen TD.B

LANGKAH KERJA, TOOLS & EQUIPMENTS, METODE, HASIL INSPEKSI DARI


KEGIATAN NON-DESTRUCTIVE INSPECTION DAN REPAIR MAINTENANCE DARI
KOMPONEN AIRCRAFT WHEEL

Kita biasa mengenal ada dua klasifikasi pengujian di dalam dunia pengujian material, yaitu
Destructive Test dan Non Destructive Test. Destructive test merupakan pengujian merusak, biasa
dilakukan menggunakan specimen uji yang kemudian dilakukan pengujian dan dilakukan analisa
hasil. Sedangkan Non Destruvtive Test merupakan pengujian tidak merusak, dapat dilakukan di
specimen uji maupun di produk jadi ketika memasuki tahap Quality Control. Akan membahas
mengenai salah satu pengujian tidak merusak yang digunakan untuk mengetahui cacat pada
permukaan material atau benda yang diuji, yaitu Liquid Penetrant Test dan Eddy Current Testing.
A. Liquid Penetrant Test
Liquid penetran test adalah salah satu uji tidak merusak (Non Destructive Test) yang
bertujuan untuk mengetahui cacat yang terjadi pada bagian surface (permukaan) benda uji.
Pengujian ini biasa dilakukan pada material setelah dilakukan pengelasan. Metode
pengujian penetrant ini menggunakan pinsip kapilaritas, dimana kapilaritas ini lah yang
nantinya akan menunjukkan letak-letak discontinuitas yang terjadi. Liquid penetrant
inspection merupakan salah satu metode pengujian tidak merusak yang paling banyak
digunakan untuk berbagai kebutuhan, hal tersebut karena liquid penetrant inspection relatif
mudah digunakan dan sangat fleksibel untuk berbagai macam penggunaan. Prinsip kerja
pada metode ini didasarkan kemampuan cairan untuk masuk ke dalam celah-celah
permukaan yang mengalami cacat. Dengan penggunaan metode ini maka cacat pada
permukaan akan terlihat, caranya yaitu dengan memberikan cairan berwarna terang pada
permukaan material yang diinspeksi. Cairan penetrant yang dianjurkan mempunyai
kemampuan penetrasi yang baik serta viskositas atau kekentalan yang cukup rendah, agar
dapat mengalir masuk pada celah-celah permukaan apabila terdapat defect. Kemudian,
penetrant yang tersisa di permukaan benda dibersihkan dengan cairan pembersih. Cacat
akan terlihat jika ada cairan penetrant yang tertinggal didalam celah permukaan benda
setelah developer disemprotkan. Meskipun metode ini sederhana akan tetapi perlu
pemahaman serta pengamatan yang jeli pada permukaan benda uji tersebut agar cacat
permukaan benda kerja dapat terlihat. Keuntungan yang didapat dari metode ini antara lain
yaitu mudah diaplikasikan, murah, tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material,
komposisi kimianya dan jangkauan pemeriksaan yang cukup luas. Sedangkan untuk
kekurangan dari metode penetrant yakni hanya bisa diaplikasikan pada permukaan yang
terbuka dan tidak mampu diaplikasikan pada permukaan benda yang kasar dan berpori.
Klasifikasi Penetrant Test
Cairan penetrant yang digunnakan dalam pengujian penetrant ini dapat diklasifikasikan
berdasarkan jenis zat pewarna yang ditambahkan, yaitu :

1. Visible dye penetrants : zat pewarna merah.


2. Fluorescent penetrants : zat pewarna hijau-kuning (fluorescent).
3. Dual sensitivity penetrants : kombinasi kedua zat pewarna, visible dan fluorescent.

Sedangkan berdasarkan proses pembersihan sisa penetrant dari permukaan benda uji
dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut :

1. Water-washable penetrants : dapat dibilas langsung dengan air, karena sudah


mengandung zat pengemulsi.
2. Post-emulsifiable penetrants : memerlukan pengemulsi terpisah untuk menjadikan
penetrant dapat dibilas dengan air.
3. Solvent removable penetrants : memerlukan pembersihan dengan solven khusus jika
menggunakan penetrant visible dalam kaleng bertekanan.

B. Eddy Current Testing


Eddy current test adalah salah satu metode pengujian tidak merusak yang menerapkan prinsip
elektromagnet untuk melakukan pengujian atau inspeksi yaitu terdapat sebuah kumparan
yang dialiri arus listrik yang memiliki fungsi untuk membangkitkan medan magnet di
dalamnya. Apabila medan magnet itu diaplikasikan pada benda logam yang akan dilakukan
pengujian, maka akan dapat membangkitkan arus eddy. Arus eddy itu kemudian
akan mengindikasikan adanya medan magnet yang terdapat pada kumparan dan mengubah
impedansinya apabila terdapat cacat pada benda uji. Indikasi apabila terdapat cacat atau
defect bisa dilihat saat menaburkan serbuk magnetik di atas permukaan material. Metode
eddy current pada prinsipnya hampir sama dengan metode pengujian Magnetic particle
inspection, namun medan listrik yang digunakan berupa arus listrik bolak-balik (AC), ketika
terdapat cacat maka medan listrik akan berubah dan alat pengukur impedansi akan membaca
atau mendeteksi apabila terdapat defact atau cacat.

Anda mungkin juga menyukai