Anda di halaman 1dari 90

TUGAS AKHIR

PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN


PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT.
PLN UPDK KERAMASAN

DISUSUN OLEH :

KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN

2018-72-015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA 2021
PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT.
PLN UPDK KERAMASAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik

DISUSUN OLEH :

KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN

2018-72-015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA 2021

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Nama : Kharisma Wirajaya Setiawan

Nim : 2018-72-015

Program Studi : Diploma III Teknik Mesin

Fakultas : Teknologi dan Bisnis Energi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
baik dilingkungan Institut Teknologi PLN maupun di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta
bersedia memikul segala resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Jakarta, 4 Agustus 2021

Kharisma Wirajaya Setiawan

iii
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Mengajukan Proposal Tugas Akhir : Penyebab Kerusakan Kompresor Gas Dan


dengan judul Pencegahan Kerusakan Pada PLTG Unit 3
PT. PLN UPDK Keramasan
Identitas Peneliti
a. Nama Mahasiswa : Kharisma Wirajaya Setiawan
b. NIM : 201872015
c. Program Studi : DIII Teknik Mesin
d. Fakultas : Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi
e. No. HP : 081272903205
f. Email : kharis1872015@itpln.ac.id
Jangka Waktu Penelitian
a. Mulai tanggal : 8 Februari 2021
b. Selesai tanggal : 8 Mei 2021
Lokasi Penelitian : PLTG Unit 3 ULPL PT. PLN UPDK Keramasan
Alamat : Abikusno Cokrosuyoso No 24 Kertapati
Palembang Sumatera Selatan
Nama Dosen Pembimbing : Vendy Antono., S.T., M.T
Jakarta, 17 April 2021
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Digitally signed by Vendy Antono
Nama Mahasiswa
DN: cn=Vendy Antono gn=Vendy Antono
c=Indonesia l=ID o=Institut Teknologi PLN
ou=Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi
e=vendy@itpln.ac.id
Reason: Agree with this document
Location:
Date: 2021-08-28 16:18+07:00

Vendy Antono, S.T., M.T. Kharisma Wirajaya Setiawan

Mengetahui,
Kepala Program Studi DIII Teknik Mesin, Digitally signed by utami wahyuningsih

utami DN: C=ID, OU=FTBE, O=ITPLN, CN=utami wahyuningsih,


E=utami@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document

wahyuningsih Location: Jakarta


Date: 2021-09-05 22:13:21
Foxit PhantomPDF Version: 10.0.1
Utami Wahyuningsih, S.T., M.T.

iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

TUGAS AKHIR

PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN


PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT. PLN UPDK
KERAMASAN

Disusun Oleh :

KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN

2018-72-015

Telah disidangkan dan dinyatakan LULUS pada sidang Tugas Akhir


Pada Program Studi DIII Teknik Mesin Fakultas Teknologi dan Bisnis
Energi Institut Teknologi PLN pada tanggal :

TIM PENGUJI
Nama Jabatan Tanda Tangan
Digitally signed by Prayudi

Prayudi, Drs, M.M, M.T Ketua Penguji DN: C=ID, OU=FTBE, O=Institut
Teknologi PLN, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2021.09.05 11:55:43+07'00'
Digitally signed by Muhammad Ridwan, ST_, MT

M. Ridwan, S.T, M.T Sekretaris Penguji Muhammad


DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis
Energi, O=Institut Teknologi - PLN, CN="Muhammad
Ridwan, ST_, MT", E=m.ridwan@itpln.ac.id
Reason: I agree to specified parts of this document
Ridwan, ST_, MT Location: Jakarta
Date: 2021-08-28 02:48:20
Foxit Reader Version: 9.7.2
Digitally signed by Eko Sulistiyo

Eko Sulistiyo, S.T, M.Si Anggota Penguji Eko DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik Mesin, O=Institut
Teknologi PLN, CN=Eko Sulistiyo,
E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document

Sulistiyo Location: Jakarta


Date: 2021-08-27 14:54:52
Foxit Reader Version: 9.7.2

Mengetahui,
Kepala Program Studi DIII Teknik Mesin,
Digitally signed by utami wahyuningsih

utami DN: C=ID, OU=FTBE, O=ITPLN, CN=utami


wahyuningsih, E=utami@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document

wahyuningsih Location: Jakarta


Date: 2021-09-05 22:14:07
Foxit PhantomPDF Version: 10.0.1
Utami Wahyuningsih, S.T., M.T.

v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya dan atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik pada
Institut Teknologi PLN Jakarta. Tugas Akhir ini dapat disusun dan
diselesaikan berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di
PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan Palembang Sumatera Selatan.

Program Kegiatan Magang dan Tugas Akhir merupakan kegiatan


yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa semester akhir yang bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kerja sama
mahasiswa serta menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapatkan pada saat
perkuliahan. Kegiatan Magang ini dapat terlaksana atas bantuan oleh pihak
PT. PLN (persero) dan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT. atas karunia dan izinnya sehingga penulis dapat


melaksanakan magang dan menyelesaikan tugas akhir serta di beri
kelancaran melaksanakannya.
2. Bapak Vendy Antono, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Magang
dan Tugas Akhir penulis.
3. Bapak Shodiqin selaku Manager yang telah mengizinkan penulis
melaksanakan kerja Magang di PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan.
4. Bapak Dedi Wahyudi dan Rizky Agung Dwi Aprisko selaku
Pembimbing Lapangan yang telah membimbing dan membantu saya
selama melaksanakan kerja Magang.

Penulis

Kharisma Wirajaya Setiawan

vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan di bawah
ini :

Nama : Kharisma Wirajaya Setiawan


NIM : 201872015
Program Studi : DIII Teknik Mesin
Fakultas : Teknologi dan Bisnis Energi
Jenis Karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut
Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non- exclusive Royalti Free Right)
atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN PENCEGAHAN


KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT. PLN UPDK KERAMASAN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non ekslusif
ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : 10 Juli 2021
Yang menyatakan

Kharisma Wirajaya Setiawan

vii
PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT. PLN UPDK
KERAMASAN

Kharisma Wirajaya Setiawan, 2018-72-015

Dibawah bimbingan Vendy Antono, S.T,. M.T

ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Gas merupakan sistem pembangkit listrik yang


memanfaatkan gas alam sebagai fluida kerjanya. PLTG sendiri memiliki beberapa
komponen-komponen utama dan komponen pendukung, seperti turbin gas, kompresor,
ruang bakar dan generator serta masih banyak komponen pendukung lainnya. Kondisi
komponen-komponen tersebut harus dijaga supaya dapat bekerja secara optimal untuk
dapat memproduksi listrik bagi masyarakat. Dalam suatu sistem yang sedang beroperasi,
kerusakan dapat saja terjadi karena beberapa faktor penyebabnya, yaitu kesalahan dari
sumber daya manusia atau kerusakan pada komponen sistem itu sendiri seperti faktor
temperature, getaran dan korosi. Untuk mengetahui penyebab kerusakan pada sistem
tersebut dibutuhkan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan. Ada banyak jenis perawatan
yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan dan memperbaiki kerusakan yang telah
terjadi sesuai dengan jenis kerusakannya.
Kata Kunci : komponen, kerusakan, pemeliharaan,

viii
CAUSES OF GAS COMPRESSOR DAMAGE AND DAMAGE
PREVENTION AT PLTG UNIT 3 PT. PLN UPDK KERAMASAN
Kharisma Wirajaya Setiawan, 2018-72-015

under the guidance of Vendy Antono, S.T,. M.T

ABSTRACT

Gas Power Plant is a power generation system that utilizes natural gas as its working
fluid. PLTG itself has several main components and supporting components, such as gas
turbines, compressors, combustion chambers and generators as well as many other
supporting components. The condition of these components must be maintained so that
they can work optimally to produce electricity for the community. In a system that is
operating, damage can occur due to several factors, namely errors from human resources
or damage to system components such as temperature, vibration and corrosion factors.
To find out the cause of damage to the system requires maintenance, maintenance and
repair. There are many types of treatments that can be done to prevent damage and repair
the damage that has occurred according to the type of damage.
Keywoard : component, damage, maintenance

ix
DAFTAR ISI
Hal

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................i

HALAMAN JUDUL..................................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR .........................................................iv

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ..............................................................v

KATA PENGANTAR ...............................................................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.....................................vii

ABSTRAK .................................................................................................................viii

ABSTRACT ...............................................................................................................ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................2
1.4 Manfaat ...................................................................................................2
1.5 Ruang Lingkup Masalah ........................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan..............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3

2.1 Penelitian yang Relevan .........................................................................3


2.2 Landasan Teori ........................................................................................4
2.2.1 Komponen-Komponen PLTG ........................................................5
2.2.2 Sistem Kerja PLTG ........................................................................10

x
2.2.3 Komponen Pendukung PLTG ........................................................12
2.2.4 Prinsip Kerja Turbin Gas ...............................................................19
2.2.5 Siklus Turbin Gas ...........................................................................20
2.2.6 Kelebihan dan Kekurangan PLTG .................................................22
2.2.7 Jenis-jenis Maintenance .................................................................23
2.2.8 Pelaksanaan Maintenance ..............................................................26
2.2.9 Faktor Penyebab Kerusakan Pada Kompresor ...............................27

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................30

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................30


3.2 Desain Penelitian ....................................................................................30
3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................31
3.4 Metode Analisis Data .............................................................................33
3.5 Jadwal Penelitian ....................................................................................33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................35


4.1 Hasil ........................................................................................................35
4.1.1 Permasalahan Pada Kompresor ......................................................36
4.2 Pengertian PLTG .....................................................................................47
4.3 Pemeliharaan ...........................................................................................49
4.3.1 Tujuan Pemeliharaan ......................................................................51
4.3.2 Proses Pemeliharaan .......................................................................52
4.3.3 Komponen yang Dibersihkan Pada Turbin dan Kompresor .........57
4.3.4 Proses Pemasangan ........................................................................58
4.4 Membereskan Peralatan ..........................................................................60
4.5 Penyimpanan Komponen ........................................................................62
4.6 Failur Analys ...........................................................................................63
4.6.1 Tujuan Analisis Kegagalan ............................................................63
4.6.2 Kegagalan Komponen ....................................................................64
4.7 Diagram Fishbone ...................................................................................64
4.8 Upaya Pencegahan Kerusakan ................................................................66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................67

xi
4.1 Kesimpulan..............................................................................................67
4.2 Saran ........................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................68

LAMPIRAN ..............................................................................................................70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................71

xii
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1 Kompresor Axial ...................................................................................5
Gambar 2.2 Kompresor Piston ...................................................................................6
Gambar 2.3 Kompresor Rotary ..................................................................................6
Gambar 2.4 Kompresor Sentrifugal ...........................................................................7
Gambar 2.5 Kompresor Aksial ..................................................................................7
Gambar 2.6 Turbin Gas ..............................................................................................8
Gambar 2.7 Generator ................................................................................................9
Gambar 2.8 Mesin Diesel...........................................................................................9
Gambar 2.9 Ruang Bakar ...........................................................................................10
Gambar 2.10 Sistem Kerja PLTG ..............................................................................11
Gambar 2.11 lube Oil System ....................................................................................13
Gambar 2.12 Cooling Tower......................................................................................14
Gambar 2.13 Exhaust Fan Oil System .......................................................................15
Gambar 2.14 Compressor Rotor assembly.................................................................15
Gambar 2.15 Combustion Liners ...............................................................................16
Gambar 2.16 Cross Fire Tube ....................................................................................17
Gambar 2.17 first stage nozzle ...................................................................................17
Gambar 2.18 second stage nozzle ..............................................................................18
Gambar 2.19 Stage Turbin .........................................................................................18
Gambar 2.20 Prinsip Kerja Turbin Gas......................................................................19
Gambar 2.21 Diagram P-V dan T-S ...........................................................................21
Gambar 2.22 Jenis Pemeliharaan ...............................................................................23
Gambar 2.23 Kerusakan Sudu Rotor Kompresor ......................................................27
Gambar 3.1 Diagram Alir ..........................................................................................30
Gambar 3.2 Laporan Perusahaan PLN .......................................................................31
Gambar 3.3 Pengamatan Casing Turbin ....................................................................32
Gambar 3.4 Foto Dengan Pembimbing Lapangan .....................................................32
Gambar 3.5 Peta Geografis PT. PLN UPDK Keramasan ..........................................34
Gambar 4.1 Spesifikasi PLTG ...................................................................................35
Gambar 4.2 Kompresor ..............................................................................................36

xiii
Gambar 4.3 Kerusakan Sudu Kompresor Temperatur Tinggi ...................................37
Gambar 4.4 Grafik Beban dan Temperatur Bulan Oktober .......................................41
Gambar 4.5 Grafik Beban dan Temperatur Bulan November ...................................41
Gambar 4.6 Sudu Rotor Yang Retak .........................................................................42
Gambar 4.7 Mengukur Clearance Rotor dan Stator ..................................................43
Gambar 4.8 Patahan Ulet ...........................................................................................44
Gambar 4.9 Grafik Kenaikan Frekuensi ....................................................................45
Gambar 4.10 Korosi Pada Kompresor .......................................................................46
Gambar 4.11 Rotor dan Stator Kompresor ................................................................48
Gambar 4.12 Sudu Rotor dan Stator ..........................................................................49
Gambar 4.13 Melepas Turbin Gas .............................................................................50
Gambar 4.14 Melepas Chasing Ruang Bakar ............................................................52
Gambar 4.15 Rekap Jam Operasional PLTG 3 PLN UPDK Keramasan ..................53
Gambar 4.16 Melepas Baut Chasing Penghubung Diesel dan Kompresor ................54
Gambar 4.17 Mengikat First Stage Nozzle Dengan Sling .........................................55
Gambar 4.18 Kompresor Yang Sudah Terangkat ......................................................55
Gambar 4.19 Melapisi Komponen Dengan Pelastik ..................................................56
Gambar 4.20 Memeriksa Turbin Gas .........................................................................57
Gambar 4.21 Pemasangan Pipa Bahan Bakar ............................................................58
Gambar 4.22 Pengambilan Komponen PLTG ...........................................................60
Gambar 4.23 Peralatan Pemeliharaan ........................................................................60
Gambar 4.24 Combustion Liner yang Diganti ...........................................................62
Gambar 4.25 Pemindahan Komponen .......................................................................63
Gambar 4.26 Diagram Fishbone Kerusakan Kompresor ...........................................64

xiv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan Oktober 10 MW ......................38
Tabel 4.2 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan Oktober 10 MW..............................38
Tabel 4.3 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan Oktober 11 MW .....................38
Tabel 4.4 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan Oktober 11 MW..............................39
Tabel 4.5 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan Oktober 12 MW ......................39
Tabel 4.6 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan Oktober 12 MW..............................39
Tabel 4.7 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan November 10 MW ...................39
Tabel 4.8 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan November 10 MW ..........................40
Tabel 4.9 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan November 11 MW ...................40
Tabel 4.10 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan November 11 MW ........................40
Tabel 4.11 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan November 12 MW .................40
Tabel 4.12 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan November 12 MW ........................41
Tabel 4.13 Frekuensi Getaran Kompresor dan Turbin Gas Bulan Oktober ...............44
Tabel 4.14 Frekuensi Getaran Kompresor dan Turbin Gas Bulan November ...........44
Tabel 4.15 Interval Waktu Pemeliharaan ...................................................................53
Tabel 4.16 Analisa Diagram Fishbone Kerusakan Kompresor ..................................65

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PLTG atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas adalah pembangkit listrik yang
menggunakan energi gas alam untuk menggerakkan turbin gas. Sistem pada turbin
gas terdiri dari beberapa komponen yaitu ruang bakar, kompresor dan turbin gas.
Fluida kerja turbin memanfaatkan gas alam itu sendiri.
Dalam turbin gas terjadi konversi energi dari energi kinetik menjadi energi
mekanik yang memutar dan menggerakkan roda turbin, sehingga mampu
menghasilkan daya. Rotor adalah bagian pada turbin yang berputar atau bergerak
dan bagian turbin gas yang tidak bergerak disebut stator. Rotor berputar dan
menggerakkan generator, kompresor dan yang lainnya
Jika terjadi kendala atau kerusakan maka turbin gas tidak akan berputar dan
tidak mampu untuk menghasilkan energi listrik. Kerusakan pada bagian-bagian
PLTG bisa disebabkan oleh beberapa faktor contohnya umur atau masa pakai pada
bagian-bagian PLTG yang telah usang atau habis masa pakainya, atau oleh faktor
yang lain.
Pada PLTG Unit 3 UPDK Keramasan mengalami kerusakan pada bagian
kompresornya, dimana letak kerusakannya terdapat pada sudu rotor pada
kompresor yang mengalami kerusakan dan ada beberapa sudu yang hilang dan
hancur, karena hal tersebut penulis mengangkat topik tugas akhir dengan judul
“PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN PENCEGAHAN
KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT. PLN UPDK KERAMASAN”

1.2 Rumusan Masalah


Agar tidak melebarnya permasalahan diperlukan batasan masalah agar lebih
spesifik dan terarah dari topik penelitian agar memiliki ruang lingkup yang sesuai.
Penulisan penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis perawatan apa saja yang digunakan pada saat pemeliharaan PLTG ?
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian-
bagian kompresor gas ?
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui jenis-jenis perawatan pada saat pemeliharaan PLTG.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pada bagian PLTG.

1.4 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan dan pengalaman kerja.
2. Sebagai landasan dasar dalam menghadapi dunia kerja.
3. Dapat mengaplikasikan secara langsung teori dan materi yang di ajarkan selama
perkuliahan.

1.5 Ruang Lingkup Masalah


Karena terbatasnya waktu dan materi dalam menyusun tugas akhir, maka
pembatasan masalah perlu dilakukan. Penulisan tugas akhir ini penulis
memfokuskan analisa dan beberapa kajian sebagai berikut :
1. Penulis hanya membahas teori-teori penyebab kerusakan pada kompresor.
2. Data penelitian diperoleh pada saat melakukan maintenance.

1.6 Sistematika Penulisan


1. BAB I PENDAHULUAN bab ini menjelaskan tentang materi penelitian secara
umun, singkat dan padat yang menggambarkan usulan penelitian yang meliputi :
Latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian.
2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang penjelasan landasan
teori yang digunakan dalam penelitian yang meliputi : Teori pendukung dan
tinjauan pustaka.
3. BAB III METODE PENELITIAN bab ini berisi tentang penjelasan karakteristik
umum penelitian yang berupa penyampaian jenis penelitian
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang penjelasan
secara singkat sesuai data yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan.
5. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari
permasalahan dari penelitian.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan


Penelitian yang serupa telah dilakukan oleh beberapa instansi pendidikan yang ada
di Indonesia maupun di dunia. Di Indonesia sendiri sudah ada yang melakukan penelitian
serupa untuk mencari tahu penyebab kerusakan kerusakan pada komponen-komponen
PLTG.
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tarmizi, Balai Besar Logam dan Mesin
Bandung yang diterbitkan jurnal pada tanggal 2 Desember 2011 menyebutkan bahwa
kerusakan sudu turbin gas di pengaruhi oleh temperatur yang tinggi hingga
menyebabkan creep. Biasanya jika temperatur sedikit di atas yang mampu ditahan
oleh sudu turbin maka akan menyebabkan creep yang disebabkan adanya thermal
load cyclic. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian bahan.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh A. Yudi Eka Risano, Jurusan Teknik Mesin
Universitas Lampung yang diterbitkan di jurnal pada tanggal 1 Maret 2010
menyebutkan bahwa kerusakan pada sudu turbin gas di sebabkan oleh tegangan yang
tinggi pada sudu-sudu turbin, disebabkan oleh perubahan temperatur yang terjadi
pada pusat dan pinggir sudu. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan
pada kerusakan sudu turbin gas.

3. Hasil penelitian dari Adhi Komara dan Yuriadi Kusuma, Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercubuana yang diterbitkan di jurnal pada tanggal 1 Februari 2014
menyebutkan kerusakan pada sudu turbin gas disebabkan adanya vibrasi yang
berlebihan dan terjadi kegagalan pada damping wire. Kualitas uap pun menjadi faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada sudu-sudu rotor pada kompresor
dan turbin gas. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian bahan.

3
2.2 Landasan Teori
Listrik merupakan salah suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia, penggunaan
listrik sendiri tidak hanya digunakan pada rumah tangga tetapi juga untuk perusahaan atau
instansi, sehingga pasokan listrik untuk masyarakat atau untuk industri harus tercukupi.
Pembangkit listrik tenaga gas merupakan pembangkit listrik yang menggunakan gas
alam sebagai penggerak turbin gas yang dikopel langsung atau dihubungkan langsung
dengan generator.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor,
ruang bakar dan turbin gas. Turbin memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Di dalam
turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang
menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya.
Pemeliharaan atau maintenance sangat penting bagi suatu sistem untuk menjaga
kinerja suatu mesin atau sistem untuk bekerja secara terus menerus dan menghasilkan
produk yang berguna bagi masyarakat.
PLTG atau pembangkit listrik tenaga gas adalah salah satu dari beberapa sumber
energi yang dapat menghasilkan listrik yang merubah energi kimia berupa bahan bakar
menjadi energi listrik. Pada PLTG siklus fluida kerjanya yaitu siklus terbuka (open cycle).
Atau siklus sederhada yaitu (simple cycle).
PLTG memiliki prinsip kerja dengan bantuan tekanan udara atau gas alam untuk
menggerakkan turbin, pertama kali yaitu tekanan udara dinaikkan dengan menggunakan
kompresor selanjutnya dibakar di ruang bakar. Bahan bakar utama dari PLTG adalah gas
alam. Udara yang telah bertekanan tinggi dialirkan melalui turbin untuk menggerakkan
generator sehingga dapat menghasilkan listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga gas.adalah pembangkit.yang memanfaatkan.bahan


bakar gas dan campuran udara, hasil dari hasil pembakaran terdapat uap panas yang
dialirkan ke turbin hingga uap tersebut dapat memutar turbin gas. Untuk start awal pada
PLTG ULPL UPDK Keramasan menggunakan mesin diesel yang dicoupel pada turbin
pada saat start up putaran turbin biasanya sampai hingga 3000-3500 rpm, kemudian
setelah PLTG menyala dan dapat beroperasi dengan lancar, barulah diesel akan terlepas
dari poros turbin dan secara perlahan diesel akan mati.

4
Kerusakan yang biasanya terrjadi ialah sifat korosif pada material yang digunakan
pada komponen-komponen turbin gas karena part yang ada pada turbin gas harus bekerja
pada suhu tumperatur yang sangat tinggi, dan terdapat unsur kimia yang terkandung pada
bahan bakar yang menyebabkan part pada turbin gas rawan korosif.

2.2.1 Komponen-komponen PLTG


a. Kompresor
Kompresor adalah komponen yang berguna untuk memasok udara
bertekanan menuju ke dalam ruang bakar. Udara yang memiliki temperatur dan
tekanan yang tinggi masuk ke dalam ruang bakar yang disemprotkan bahan
bakar sehingga terjadi proses pembakaran. Ruang bakar digunakan untuk
menaikkan temperatur udara. Gas hasil pembakaran yang bertekanan tinggi
masuk ke dalam turbin gas dan mampu menghasilkan kerja yang kemudian
kerja tersebut akan menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik.

Gambar 2.1. Kompresor Axial


Sumber : haloedukasi
Kompresor memiliki berbagai jenis yaitu :
- Kompresor Piston yang bekerja dengan cara memanfaatkan pemindahan
piston. Yang menggunakan piston untuk mendorong fluida dan untuk
memampatkan udara/gas dimana udara akan masuk ke silinder ketika
piston pada posisi awal dan udara keluar saat piston bergerak ke posisi
akhir. Kompresor piston memiliki komponen utama yaitu Frame, poros
engkol, connecting rod, cross head, silinder, front and rear cylinder cover,
piston, piston ring, piston rod, dan compressor valve.

5
Gambar 2.2 Kompresor Piston
Sumber: PT Indotara Persada

- Kompresor Rotary yang bekerja dengan cara mekanisme putar


perpindahan positif dimana komponen gear akan berputar dan
memampatkan udara. Komponen ini memiliki beberapa komponen
yaitu frame, casing, rotor, bearing mechanical seal, shaft, katup geser,
unloader valve, katup hisap, katup keluar

Gambar 2.3 Kompresor Rotary


Sumber: Bicara Tentang Pembangkit

- Kompresor Sentrifugal memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan


oleh impeller untuk dapat mempercepat aliran fluida udara yang
kemudian diubah menajadi gaya tekan dengan memperlambat aliran
melalui diffuser. Kompresor sentrifugal memiliki beberapa komponen

6
utama yaitu eye seal, diffuser, return bend, return channel, diafragma,
impeller, shaft dan bearing.

Gambar 2.4 Kompresor Sentrifugal


Sumber : Aero Engineering

- Kompresor Aksial merupakan kompresor perputaran dinamis yang


menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk menekan udara. Aliran
udara masuk akan mengalir dengan cepat tanpa perlu dilempar
kesamping. Kompresor aksial memiliki komponen utama yaitu rotor,
stator, casing, inlet guide vane, thrust bearing, labyrinth seal.

Gambar 2.5 Kompresor Aksial


Sumber : desain sistem control

7
b. Turbin Gas
Turbin gas merupakan komponen yang dikopel langsung ke generator.
Fungsi turbin gas adalah untuk melanjutkan aliran fluida atau gas bertekanan
dan bertemperatur tinggi dan menggerakkan generator untuk menghasilkan
energi listrik.

Gambar 2.6 Turbin Gas


Sumber : listrikindonesia

c. Generator
Generator adalah komponen pada PLTG yang berfungsi untuk mengubah energi
gerak dari turbin gas menjadi energi listrik melalui proses elektromagnetik.

8
Gambar 2.7 Generator
Sumber : rakhman

d. Diesel
Diesel berfungsi untuk sebagai start up PLTG dan memutarkan kompresor,
turbin, load gear yang seporos dengan diesel setelah putaran pada diesel
mencapai 3500 rpm maka secara otomatis diesel akan terlepas oleh poros dan
secara perlahan diesel akan behenti.

Gambar 2.8 Mesin Diesel


Sumber : Dokumentasi Pribadi

9
e. Ruang Bakar
Ruang bakar atau (combustion chamber) adalah tempat dimana terjadinya
penggabungan antara gas dan udara pada ruangan gas dan udara akan terbakar
dengan bantuan busi atau igniton sprank plug.

Gambar 2.9 Ruang Bakar


Sumber : Halo Edukasi

2.2.2 Sistem Kerja PLTG


Pada PLTG ULPL UPDK Keramasan bekerja dengan menggunakan gas
alam dan sistem kerja pada PLTG ULPL UPDK Keramasan ini yaitu dengan
menggunakan mesin diesel yang dinyalakan pada saat akan memulai start awal
pada saat terjadinya start, maka kompresor, turbin, dan generator akan ikut
berputar dikarenakan diesel, kompresor, turbin dan generator seporos atau
terhubung satu sama lain

10
.
Gambar 2.10 Sistem Kerja PLTG
Sumber : bagustris

Komponen yang memiliki peran penting pada PLTG adalah kompresor,


sistem kerja pada kompresor dengan menghisap udara pada atmosfir, kemudian
udara akan dialirkan menuju ke nozzel dan nozzel akan mengirmkan dan
mengalirkan udara dari kompresor keruang bakar.
Pada saat udara mulai masuk kedalam ruang bakar maka udara tersebut
akan dicampur dengan gas alam yang telah dialirkan untuk membuat terjadinya
pembakaran ruang bakar yang dibantu dengan Igniton sprak plug.
Pada saat terjadinya pembakaran uap dari hasil pembakaran akan di
alirkan ke turbin gas dan uap panas tersebut akan memutarkan sudu yang ada
pada turbin, kemudian setelah uap panas dari hasil proses pembakaran
menghantam sudu turbin gas, dan menggerakkan turbin selanjutnya, uap sisa
akan dibuang kembali ke atmosfir melalui axhasut/knalpot, dan putaran yang
telah dihasilkan turbin gas akan dialirkan kembali untuk memutarkan load gear.
Setalah memutar kan load gear , load gear akan dapat memutarkan
generator dan pada generator ini lah dapat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Dan pada pembangkit listrik tenaga gas ini menggunakan siklus
terbuka (Open cycle)
Secara garis besarnya, ada beberapa proses yang terjadi pada suatu sistem
PLTG diantaranya :
11
1. Pemampatan udara. Udara dihisap dan dimampatkan
2. Pembakaran. Udara dan bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar untuk kemudian di bakar.
3. Pemuaian. Gas atau udara panas hasil proses pembakaran akan
mengalami pemuaian kemudian akan mengalir menuju nozzle.
4. Pembuangan. Gas hasil dari proses pembakaran dikeluarkan melalui
saluran pembuangan

Pada saat berlangsungnya proses pembakaran, tidak ada suatu proses yang
benar-benar berjalan ideal dan tetap selalu ada beberapa kerugian yang mampu
menyebabkan turunnya beban daya yang akan dihasilkan oleh turbin gas dan
akan berakibat pada penurunan peforma turbin gas.

Beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan akibat dari tidak idealnya


proses pembakaran diantaranya:

1. Adanya preassure loss akibat terjadinya gesekan antar fluida.


2. Timbulnya kerja berlebih pada proses komresi yang dapat
menyebabkan adanya gesekan bantalan turbin gas dengan angina.
3. Perubahan nilai Cp (capability process) fluida akibat adanya
perubahan kompresi dan perubahan temperatur dari fluida tersebut.
4. Terjadinya mechanical loss.

2.2.3 Komponen Pendukung PLTG


1. Air Intake untuk menyaring udara dan sebagai suplai udara ke kompresor
2. Blow Off Valve untuk menurunkan dan mengurangi besarnya aliran udara
masuk kedalam kompresor
3. Lube Oil System atau Sistem Pelumasan adalah Sistem yang digunakan sebagai
bahan untuk melumasi bearing turbin gas, bearing generator, dan juga untuk
menyuplai minyak untuk sistem hidraulik pada main stop pump.

12
Gambar 2.11 Lube Oil System
Sumber : pandandc.nl

Lube oil system terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya


diantaranya :
1. Oil tank.
2. Pompa Oil.
3. Filter oil system.
4. Sistem pipa oli.
5. Katup / valving.
6. Instrument pengukuran oli

4. Cooling System, sistem pendingin berguna untuk menurunkan tingginya


temperature bahan bakar dan minyak pelumas setelah digunakan untuk
melumasi bearing turbin dan bearing generator akan masuk ke lube oil cooler
untuk didinginkan oleh sistem pendingin, minyak pelumas dengan media
pendinginnya ialah air. Setelah digunakan sebagai media pendingin pelumas,
air tadi akan mengalami perubahan temperature dari dingin menjadi
bertemperatur tinggi kemudian akan didinginkan di dalam ACWC (Air Cooler
Water Cooler).

13
Gambar 2.12 Cooling Tower
Sumber : docplayer.info

Cooling system terdiri dari beberapa bagian penunjang diantaranya :


1. Off base water cooler.
2. Lube Oil cooling.
3. Main Cooler Water Pump.
4. Auxiliary Water Pump.
5. Temperatur Valve.

5. Ignitor berfungsi untuk alat atau komponen yang memercikkan api ketika
bahan bakar sudah tercampur antara gas dan udara di ruang bakar. Campuran
antara bahan bakar dan udara dapat menyala oleh percikan api yang dihasilkan
oleg ignitor.

6. Exhaust Fan Oil Vapour sebagai komponen untuk membuang gas yang sudah
tidak terpakai. Dan untuk membuat vakum bertujuan untuk minyak kembali
lebih cepat untuk menjaga kerapatan minyak pelumas.

14
Gambar 2.13 Exhaust Fan Oil Vapour
Sumber : AMP Maintenance Forum

7. Jack Oil System untuk mensuplai minyak ke bearing saat untuk Shutdown atau
Stanby.
8. Air Intake Housing berfungsi sebagai peralatan pembersih udara dan tempat
udara masuk.
9. Main Filter adalah penyaring utama yang berada pada bagian dalam inlet house
udara yang telah disaring ini masuk ke dalam kompresor.
10. Compressor Rotor Assembly bagian dari kompresor yang berputar pada poros
yang sudah di tentukan. Rotor ini memiliki 17 tingkatan sudu yang
mengompresikan udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya, sehingga
dapat diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels,
stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun di sekeliling sumbu rotor.

Gambar 2.14 Compressor Rotor Assembly


Sumber : google art & culture
15
11. Inlet Casing adalah bagian dari chasing yang mengarahkan udara bertekanan
masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane
12. Discharge Casing adalah bagian chasing berfungsi untuk tempat keluarnya
udara bertekanan yang telah dikompresi.
13. Compressor sator adalah bagian komponen dari casing gas turbin.
14. Aff casing yang didalam nya ada sudu kompresor tingkat 5-10.

15. Flame detector adalah indicator yang dipasang untuk mendeteksi suatu proses
pembakaran
16. Combustion Liners berada didalam combustion chamber yang berfungsi untuk
tempat berlangsungnya proses pembakaran.
17. Case Turbin Rotor

Gambar 2.15 Combustion Liners


Sumber : turbin marketplace

18. Fuel Nozzle sebagai tempat untuk masuknya bahan bakar ke dalam combustion
liner.
19. Cross Fire Tubes untuk meratakan panas api pada semua bagian combustion
chamber.

16
Gambar 2.16 Cross Fire Tube
Sumber : indiaMART

20. First Stage Turbin Wheels untuk mengkonversi energi kinetik aliran udara
bertekanan yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik untuk
menggerakkan rotor.
21. First Stage noozle untuk memberikan arah udara panas bertekanan ke first
stage turbin wheel.

Gambar 2.17 first stage nozzle


Sumber : gas turbin tutorial

22. Second Stage Nozzle dan Diafragma untuk mengatur fluida gas panas ke
second stage turbine wheel, dan diafragma untuk memisahkan dua buah turbin
wheel.

17
Gambar 2.18 second stage nozzle
Sumber : gas turbin tutorial

23. Second Stage Turbine untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih besar
dari first stage turbine untuk membuat kecepatan putar rotor yang lebih besar
dari sebelumnya.

Gambar 2.19 Stage Turbin


Sumber : springerlink

18
2.2.4 Prinsip Kerja Turbin Gas

Gambar 2.20 Prinsip Kerja Turbin Gas


Sumber : rakhman.net

Turbin gas berfungsi ntuk mengubah energi dari bahan bakar menjadi
energi mekanik berfungsi untuk memutar turbin yang di peroleh dari hasil
pembakaran. Ada beberapa unsur proses pembakaran yaitu : Bahan Bakar,
Udara, Api / Panas.
Pada saat berlangsungnya pembakaran, bahan bakar disuplai oleh fuel
oil pump jika bahan bakarnya adalah minyak, jika menggunakan gas alam,
gas alam terlebih dahulu disaring untuk mengurangi kandungan air dan
udara sehingga gas alam murni yang di butuhkan pada saat proses
pembakaran.
Udara yang masuk menuju kompresor dinaikkan tekanannya, untuk
kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Didalam ruang bakar,
udara bertekanan ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar. Apabila
digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung dicampur
dengan udara untuk dibakar.

19
Pada gambar 2.20 terdapat sistem kerja Turbin Gas
1. Pertama, Udara dikompresikan menggunakan kompresor menuju ruang
bakar.
2. Didalam ruang bakar, udara dan bahan bakar akan dicampur hingga
menghasilkan udara panas bertekanan.
3. Proses pembakaran antara gas dan udara dibantu dengan percikan api
dari ignition spark yang menghasilkan temperature yang sangat tinggi.
4. Uap panas atau udara panas hasil pembakaran dialirkan menuju turbin
hingga sudu turbin berputar dan generator akan ikut berputar. Tekanan
gas dihasilkan dari ruang bakar dapat memutar kompresor karena
kompresor terhubung langsung dengan turbin dan generator.
5. Sisa dari gas buang akan dikeluarkan dan dibuang ke atmostir melalui
exhaust.

2.2.5 Siklus Turbin Gas


a. Siklus Brayton
Siklus Brayton digunakan pada sistem kerja pembangkit listrik tenaga gas.
Turbin gas mampu beroperasi dengan dua siklus dengan siklus terbuka dan siklus
tertutup untuk menghasilkan daya.
Dalam penerapan operasional, yang sering dipakai ialah siklus terbuka. Udara
akan dihisap kompresor dan akan disalurkan ke dalam ruang bakar dan terjadi
proses pembakaran yang merata. Kemudian udara panas dialirkan untuk
menggerakkan kompresor dan kemudian menggerakkan turbin gas.
Jika operasional pembangkit listrik tenaga gas dilakukan dengan siklus
tertutup maka ruang bakar akan di ubah menjadi alat penukar kalor atau heat
exchanger hingga udara dikeluarkan menuju atmosfer.

20
Gambar 2.21 Diagram P-V dan T-S
Sumber : Ina Risnawati WordPress

 Langkah 1-2. Pertama-tama udara dari luar dihisap oleh kompresor


kemudian ditekan kompresor untuk menghasilkan udara bertekanan
tinggi. Langkah ini disebut langkah kompresi.
 Langkah 2-3. Udara bertekanan dialirkan menuju ruang bakar dan akan
terjadi proses penggabungan udara dan gas.
 Langkah 3-4. Setelah udara tercampur maka akan terjadi proses
pembakaran yang dibantu oleh ignition spark plug yang tersedia diruang
bakar dan kemudian udara panas dialirkan menuju turbin untuk memutar
turbin
 Langkah 4-1. Setelah turbin gas berputar, udara panas hasil proses
pembakaran dibuang melalui exhaust.
b. Siklus Erikson
Siklus Erikson adalah siklus mesin kalor yang mampu balik kembali yang
terdiri dari dua proses isotermis dapat balik dan dua proses isobaric dapat balik.

c. Siklus Stirling
Siklus stirling adalah proses mesin kalor yang dapat balik terdiri dari dua proses
isotermis dengan volume tetap atau isokhorik

21
2.2.6 Kelebihan dan Kekurangan PLTG
A. Kelebihan
PLTG Memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Tidak harus memiliki lahan yang luas karena kapasitas mesin PLTG yang
kecil atau tidak terlalu besar.
2. Proses pembangunan awal sampai akhir PLTG tidak memerlukan waktu
yang lama
3. Penggunaan bahan bakar tidak hanya selalu menggunakan gas alam,
apabila pasokan gas alam terganggu maka PLTG bisa menggunakan High
Speed Diesel dan solar sebagai bahan bakar.
4. Memiliki waktu Start yang singkat dan sangat cepat dan bisa memasok
listrik kurang dari 1 jam

B. Kekurangan
Dibalik kelebihannya, PLTG juga memiliki kekurangan yaitu:
1. Tingkat efisiensi yang rendah yaitu sekitar 20-30%.
2. Biaya pemeliharaan dan perawatannya lebih mahal, komponen yang
memiliki harga tinggi terdapat pada sudu-sudu kompresor gas dan turbin
gas.
3. Karena harus menggunakan bahan bakar murni yang memiliki kualitas
bagus maka biaya untuk bahan bakarnya termasuk mahal.
4. Beban daya yang dihasilkan pleh PLTG ini sangat tergantung pada
kualitas dan kondisi udara yang berada diatmosfir.

22
2.2.7 Jenis-Jenis Maintenance

Gambar 2.22 Jenis Pemeliharaan


Sumber : staffnew.uny.ac.id

a. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama beroperasi. Preventive
Maintenance dibagi menjadi 2 jenis yaitu
1. Periodic Maintenance, yaitu perawatan berkala yang terjadwal untuk
membersihkan mesin, melakukan inpeksi ke komponen-komponen mesin
dan mengganti suku cadang jika terjadi kerusakan pada komponen yang ada.
Periodic maintenance dilakukan dalam harian, bulanan, bahkan tahunan.

2. Predictive Maintenance, yaitu perawatan untuk mengantisipasi kegagalan


sistem sebelum terjadinya kerusakan total. Analisa trend peralatan dilakukan
untuk memprediksi kapan suatu alat atau komponen akan mengalami
kerusakan.

23
b. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan perawatan yang dilakukan dengan
mengidentifikasi penyebab kerusakan dan selanjutnya memperbaiki bagian yang
rusak tersebut sehingga mesin dapat beroperasi dengan normal kembali.
Corrective Maintenance biasanya dilakukan pada saat mesin beroperasi secara
tidak normal yaitu dimana mesin dapat beroperasi tapi tidak optimal.

c. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance ialah perawatan yang dilakukan saat sudah terjadi
kerusakan pada komponen mesin, sehingga mesin tersebut tidak dapat
beroperasi sebagaimana mestinya atau operasionalnya yang berhenti secara total
dalam kondisi mendadak.
Secara umumnya, breakdown maintenance adalah jenis perawatan pada saat
mesin mendadak mengalami kerusakan hingga harus dilakukan perbaikan tanpa
perencanaan.
Fokus dari breakdown maintenance ialah untuk mencari solusi supaya
mesin bisa segera diperbaiki dan dapat dijalankan kembali serta tidak mengalami
kerusakan yang sama.
Pada saat dilakukan breakdown maintenance biasanya dilakukan
penggantian alat atau komponen yang bermasalah atau rusak dengan komponen
yang baru agar mesin dapat bekerja kembali dan beroperasi seperti semula.

d. Shut Down Maintenance


Jenis perawatan ini dilakukan untuk kepada peralatan yang dihentikan dengan
sengaja operasionalnya. Shutdown Maintenance terdiri dari, Combustion
Inspection, Hot Gas Path Inspection dan Major Inspection.

a. Combustion Inspection.
Perawatan ini merupakan perawatan jangka pendek yang
dibutuhkan untuk memeriksa nozzle tingkat pertama, combustion liner.
Transition piece dan crossfire tube. Komponen ini membutuhkan

24
pemeriksaan pemeriksaan secara berkala, karena komponen-komponen
ini bekerja secara terus menerus.
Pembakaran..yang buruk dapat menyebabkan.pendeknya.umur
dari komponen tersebut terutama bagian nozzle. Perawatan ini
dilakukan. pemeriksaan pada bagian ruang bakar, crossfire
tube..dan.transition piece.

b. Hot Gas Path Inspection


Hot Gas Path Inspection ialah pemeriksaan pada..daerah panas
termasuk...dalam Combustion Inspection, tetapi dalam HGPI ini
dilakukan lebih rinci adapun komponen yang di inspeksi adalah :
1. Flame Detector.
2. Combustion Chambers.
3. Compressor Discharge and Frame Chasing Assembly.
4. Spring Position Spark Plug.
5. Cap and Liner Assembly.
6. First Stage Nozzle
7. Support Ring Assembly
8. Turbine Shell
9. Second Stage Nozzle

Inspeksi dilakukan secara visual..dengan melihat.perubahan.yang


terjadi pada...komponen tanpa alat bantu. Inspeksi lainnya yaitu
memeriksa clearance di daerah sekitar first stage nozzle, second stage
nozzle dan bucket turbin. Clearance tidak boleh.kurang dari ukuran yang
telah.ditetapkan.

c. Major Inspection
Pemeriksaan ini melakukan pemeriksaan total, semua dibuka dan
bahkan rotor di angkat serta meliputi Combustion Inspection dan Hot
Gas Path Inspection. Perawatan yang..dilakukan yaitu memeriksa
keretakan sudu rotor..dan stator. Memeriksa Clearance nozzle dan

25
clearance compressor. Pengikat dan penyekat nozzle diperiksa yang
mungkin terjadi gesekan atau.kerusakan yang.disebabkan.oleh panas.

2.2.8 Pelaksanaan Maintenance


1. Inspeksi.
Kegiatan inspeksi merupakan kegiatan yang melakukan pengecekan dan
pemeriksaan secara berkala terhadap mesin atau komponen sesuai
dengan rencana yang memiliki tujuan untuk mengetahui apakah
perusahaan memiliki mesin atau komponen yang bagus untuk
melancarkan proses produksi.

2. Engineering.
Kegiatan yang meliputi kegiatan percobaan atau melakukan test kepada
peralatan atau komponen yang baru saja di beli, termasuk kegiatan
pengembangan peralatan dan komponen yang perlu diganti serta
melakukan beberapa penelitian, atas beberapa kemungkinan
pengembangan serta berusaha untuk mencegah terjadinya kerusakan-
kerusakan yang tidak diinginkan.

3. Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk
memperbaiki, mengganti dan mencari tau penyebab kerusakan terhadap
komponen atau alat yang mengalami kerusakan.

4. Kegiatan Administrasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang memiliki hubungan dengan
catatan mengenai anggaran biaya dalam melakukan kegiatan
pemeliharaan, menyusun rencana dan jadwal. Yaitu jadwal
pemeliharaan terhadap komponen komponen yang harus diperiksa
dalam kurun waktu tertentu.

26
2.2.9 Faktor Penyebab Kerusakan Pada Kompresor
a. Temperatur Tinggi
Kerusakan..yang sering timbul.pada sudu gerak.turbin terjadi pada.bagian
dengan temperature.kerja..tinggi. Kerusakan pada sudu..ini disebabkan oleh
adanya partikel-partikel asing dalam aliran laju fluida yang menyebabkan
kenaikan tegangan vibrasi, siklus kerja yang tinggi, korosi, overheating, dan
perubahan keadaan material. Kerusakan sudu rotor sering terjadi karena impak
dari subjek asing atau serpihan dari benda yang rusak. Dalam banyak hal hasil
takikan, goresan, dan lekukan dapat menimbulkan..konsentrasi tegangan
sehingga dapat mengurangi.ketahanan fatigue.material.

Kerusakan.sudu rotor pada poros kompresor dapat terjadi dan dipengaruhi


oleh gaya sentrifugal dan kenaikan temperatur suhu material hingga 400°C
diatas nominal. Kenaikan temperatur ini dapat disebabkan oleh tidak
sempurnanya proses pembakaran bahan bakar.

Gambar 2.23 Kerusakan Sudu Rotor Kompresor


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Meningkatnya temperatur dapat membakar.sudu dengan.waktu yang cukup


dapat menurunkan kekerasan atau karakter pada bagian sudu-sudu kompresor
mulai dari awal rotor sampai ketempat terjadinya kerusakan. Kerusakan pada
27
sudu kompresor gas tidak terlepas dari jam operasi dari PLTG itu sendiri. Untuk
di PLTG Unit 3 ULPL Keramasan sudah beroperasi dari tahun 1983 dengan
beban maksimum sebesar 14 MW.

b. Vibrasi Berlebihan
Vibrasi atau getaran dapat juga menjadi faktor yang mampu merusak sudu
kompresor gas. Jika sudu kompresor rusak karena vibrasi maka akan
mengakibatkan patahan pada sudu kompresor atau bentuk rusakan yang tidak
beraturan, hal.ini bisa disebabkan oleh.fatigue yang.rendah.
Vibrasi adalah gerakan bolak balik komponen mekanik dari suatu mesin
sebagai reaksi dari adanya gaya yang dihasilkan mesin tersebut maupun gaya
yang berasal dari luar mesin. Keadaan vibrasi yang sering terjadi akibat
1. Kondisi tak seimbang baik statik maupun dinamik pada mesin.
2. Terjadinya cacat pada elemen rotasi.
3. Fungsi mesin yang tidak sempurna dan berjalan baik.

Fatigue.adalah bentuk kegagalan yang terjadi pada struktur yang disebabkan


oleh beban dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi secara
berulang-ulang dalam waktu yang lama.

c. Korosi
Korosi adalah kerusakan material akibat adanya reaksi kimia dilingkungan
sekitarnya. Korosi dapat disebabkan oleh faktor metalurgi, kimia fisika,
termodinamika dan elektrokimia. Korosi dapat terjadi saat permukaan logam
bersentuhan dengan gas atau cairan kimia. Korosi pada bagian komponen PLTG
dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan komponen melaksanakan
fungsinya
Dari data log sheet harian pada PLTG unit 3 ULPL UPDK Keramasan yang
penulis dapatkan menunjukkan bahwa pada beban 10 MW temperatur pada
kompresor dan turbin gas berada di bawah temperatur maksimum yaitu 400°C.
Setelah beban coba dinaikkan maka temperatur pada kompresor dan turbin gas
mengalami kenaikan melebihi batas maksimal dari yang bisa ditahan oleh
kompresor. Saat diketahui kenaikan temperatur melebihi batas maksimum beban
kembali di turunkan untuk menurunkan temperatur dan. Tetapi yang terjadi
28
adalah temperatur tidak turun kembali ke batas maksimum dan terus bertahan
pada temperatur tinggi melebihi batas maksimum yang dapat ditahan sehingga
terjadi kerusakan pada sudu-sudu kompresor. Dan pada tanggal 25 November
2020 PLTG Unit 3 mengalami kerusakan dan pada tanggal 12 Desember 2020
di lakukan Breakdown Maintenance

29
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : PT. PLN (persero) UPDK KERAMASAN
Waktu Penelitian : 8 Februari 2021 – 8 Mei 2021

3.2 Desain Penelitian

MULAI

IDENTIFIKASI
MASALAH

STUDI PUSTAKA
PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN
DATA

ANALISA KONSULTASI
DATA PEMBIMBING
TIDAK

Penyebab
Kerusakan
DIketahui?

YA

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.1. Diagram Alir

30
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk.mengumpulkan.data
1. Studi.Literatur
Studi.Literatur perlu dilakukan untuk.mempelajari teori dan materi yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber referensi untuk mencari informasi yang
dibutuhkan.

Gambar 3.2. Laporan Perusahaan PLN


Sumber : dokumentasi pribadi

2. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan
untuk mencari beberapa informasi dan melihat permasalahan yang terjadi
dilapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

31
Gambar 3.3. Pengamatan Casing Turbin Gas
Sumber : dokumentasi pribadi

3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada dosen pembimbing dan pembimbing
lapangan yang bertujuan untuk mencari informaasi dan pengetahuan yang
dimiliki oleh dosen pembimbing dan pembimbing lapangan.

Gambar 3.4. Foto Dengan Pembimbing Lapangan


Sumber : dokumentasi pribadi

32
3.4 Metode Analisa Data
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui beberapa cara dengan cara wawancara kepada
karyawan dan pembimbing lapangan, melakukan studi literatur di perpustakaan
kantor, dan observasi langsung ke lapangan.
2. Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan dan di dapatkan selanjutnya data di pilah dan
dipilih untuk dimasukkan kedalam proposal tugas akhir. Data dilapangan
dicocokkan dengan data hasil literatur.
3. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan mengidentifikasi dan membandingkan
hasil final dari pengolahan data dan dicocokkan kembali dengan teori-teori yang
didapatkat dan menggunakan metode kualitatif.
4. Kesimpulan
Setelah melakukan pengolahan data dan analisa data maka hasil penelitian
ini dapat ditarik kesimpulan dan mampu memberikan saran.

3.5 Jadwal Penelitian


Penelitian tugas akhir dimulai pada tanggal 8 Februari 2021-8 Mei 2021 yang
berlokasi di PT. PLN(persero) UPDK KERAMASAN di Palembang Sumatera
Selatan.

PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkit Keramasan


berlokasi dijalan Abikusno Cokrosuyoso No 24 Kelurahan Kemang agung,
Kertapati, Palembang. Lokasi perusahaan berada kurang lebih 6 Km dari pusat kota,
berada di selatan Sungai Musi dan Sebelah timur Sungai Keramasan.

33
Gambar 3.5 Peta Geografis PT. PLN UPDK Keramasan
(sumber:https://www.google.com/maps/@3.0315833,104.7438871,920m/data
=!3m1!1e3)

34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Spesifikasi PLTG Unit 3
- Merk : Alsthom Atlantique
- Model : 5341 P Mark II
- Tahun Buat : 1983
- Seri : 5241 P
- Daya / Putaran : 24.500 GAS / 24.000 HSD (kW)
- Putaran Generator : 5.100 RPM
- Beban : 14 MW

Gambar 4.1 Spesifikasi PLTG


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kompresor berfungsi..untuk menghisap udara dari.luar yang kemudian di


salurkan ke dalam Combustion Chamber. Untuk mengkompresikan udara
bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas
panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya yang besar untuk
menggerakkan turbin.
Proses kompresi adalah ketika udara masuk ke dalam kompresor untuk di
tekan hingga tekanan dan temperaturnya naik. Hasil udara panas yang keluar dari
kompresor akan dipakai sebagai udara pembakaran.

35
Proses start PLTG biasanya tidak memerlukan waktu yang lama, yaitu
sekitar 15 s/d 30 menit dengan motor start berupa mesin diesel
Dalam segi pemeliharaan, selang.waktu pemeliharaan PLTG termasuk
pendek, yaitu sekitar 4000 s/d 5000 jam operasi, dan apabila PLTG sering
mengalami stop.maka selang waktu..pemeliharaannya juga pendek.
Disaat melakukan..pemeliharaan ataupun.pemeriksaan, ada beberapa.hal
yang mendapat perhatian khusus seperti bagian-bagian yang kena aliran gas
pembakaran, seperti ruang bakar,.saluran gas panas, sudu turbin dan kompresor,
yang umumnya mengalami keretakan hingga perlu diganti.

4.1.1 Permasalahan Pada Kompresor


PLTG Unit 3 ULPL UPDK Keramasan 14 MW memiliki beberapa
komponen utama dan sangat penting. Salah satunya ialah Kompresor.
Kompresor sangat berperan penting dalam menghasilkan udara bertekanan
menuju ke ruang bakar.
Apabila terjadi kerusakan pada kompresor maka sistem PLTG tidak dapat
bekerja dan menghasilkan listrik. Banyak faktor..yang..menjadi penyebab
kerusakan..pada.komponen-komponen.PLTG.

Gambar 4.2 Kompresor


Sumber : Dokumentasi Pribadi

36
Kerusakan pada kompresor gas unit 3 terjadi saat setelah beban di naikkan
yang semula 10 MW dinaikkan menjadi 12 MW. Penyebab kerusakan
kompresor gas tidak dapat diketahui dengan cepat karena harus melakukan
Major Inpection terlebih dahulu yaitu perawatan yang mengharuskan
melepas dan mengangkat kompresor dari casing agar kerusakan dapat dilihat
dan di temukan penyebabnya.
Dari fenomena yang penulis dapatkan di lapangan dan dari beberapa jurnal
yang didapatkan informasinya, bahwa penyebab kerusakan pada kompresor
gas pada PLTG Unit 3 ULPL UPDK Keramasan dapat disebabkan oleh
beberapa.hal sebagai berikut :

1. Temperatur Tinggi

Gambar 4.3 Kerusakan Sudu Kompresor Temperatur Tinggi


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Dilihat dari Gambar 4.3, pada sudu stage ke 11. Sudu rotor tidak berbentuk
karena sudah melebur dan menyatu ke bagian utama kompresor. Fenomena
ini sama seperti pada saat melakukan pengelasan kepada material besi.
Dimana hanya temperatur tinggi yang dapat melelehkan besi. Pada sudu
turbin terdapat warna hitam / gelap seperti terbakar yang berarti menandakann
adanya.proses pemanasan..berlebih (Overheating).
37
Berikut adalah temperature dari masing-masing daya dari Log Sheet dari
ruang kontrol dalam waktu dua bulan sebelum pembangkit listrik tenaga gas
mengalami kerusakan.

Tabel 4.1 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan Oktober 10 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

10 MW 230°C 360°C 233°C 365°C

10 MW 230°C 350°C 312°C 347°C

10 MW 180°C 340°C 402°C 390°C

Tabel 4.2 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan Oktober 10 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

10 MW 260°C 400°C 400°C 325°C

Tabel 4.3 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan Oktober 11 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

11 MW 230°C 360°C 247°C 375°C

11 MW 230°C 350°C 322°C 380°C

11 MW 180°C 340°C 392°C 390°C

38
Tabel 4.4 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan Oktober 11 MW
Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

11 MW 260°C 400°C 443°C 370°C

Tabel 4.5 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan Oktober 12 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

12 MW 230°C 360°C 311°C 415°C

12 MW 230°C 350°C 346°C 375°C

12 MW 180°C 340°C 420°C 398°C

Tabel 4.6 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan Oktober 12 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

12 MW 260°C 400°C 448°C 413°C

Tabel 4.7 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan November 10 MW

Daya Suhu Operasional (°C)


Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

10 MW 230°C 360°C 288°C 384°C

10 MW 230°C 350°C 316°C 367°C

10 MW 180°C 340°C 434°C 404°C

39
Tabel 4.8 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan November 10 MW
Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

10 MW 260°C 400°C 444°C 387°C

Tabel 4.9 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan November 11 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

11 MW 230°C 360°C 294°C 390°C

11 MW 230°C 350°C 327°C 376°C

11 MW 180°C 340°C 450°C 396°C

Tabel 4.10 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan November 11 MW


Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

11 MW 260°C 400°C 457°C 395°C

Tabel 4.11 Temperatur Akhir Kompresor Gas Bulan November 12 MW

Daya Suhu Operasional (°C)


Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

12 MW 230°C 360°C 306°C 403°C

12 MW 230°C 350°C 336°C 385°C

12 MW 180°C 340°C 470°C 424°C

40
Tabel 4.12 Temperatur Akhir Turbin Gas Bulan November 12 MW
Daya Suhu Operasional (°C)
Suhu Min (°C) Suhu Max (°C)
(MW) Kanan Kiri

12 MW 260°C 400°C 468°C 403°C

500
450
400
Temperatur °C

350
300 Kompresor kanan
250
200 Kompresor Kiri
150 Turbin Gas Kanan
100
Turbin Gas Kiri
50
0
9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5
Beban (MW)

Gambar 4.4 Grafik Beban dan Temperatur Bulan Oktober

500
450
400
Temperatur °C

350
300 Kompresor kanan
250
200 Kompresor Kiri
150 Turbin Gas Kanan
100
Turbin Gas Kiri
50
0
9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5
Beban (MW)

Gambar 4.5 Grafik Beban dan Temperatur Bulan November

41
Dari hasil data temperature, didapatkan bahwa sudah ada kenaikan temperatur
mulai dari bulan Oktober hingga November dimana terjadi kerusakan di bulan
November. Kenaikan temperatur yang melebihi batas maksimum sudah terjadi
pada beban atau daya 10 MW sejak beberapa bulan sebelum terjadinya kerusakan.

Penyebab temperatur tinggi pada kompresor gas ialah:

- Terjadinya gesekan antara sudu rotor dan stator yang menyebabkan adanya
penambahan panas dari kondisi tersebut.
- Sudu kompresor sudah tidak dapat menahan temperature tinggi.
- Kurang baiknya sirkulasi udara yang terjadi didalam kompresor.
- Ketahanan panas sudu kompresor sudah tidak baik.
- Sistem pelumas berupa oli sudah tidak layak pakai dan belum diganti.
- Gangguan dari cooling system juga mempengaruhi temperatur didalam
kompresor

2. Vibrasi

Gambar 4.6 Sudu Rotor Yang Retak


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Jika..kerusakan..sudu..terjadi..akibat..dari vibrasi..maka kerusakan.akan


memiliki karakteristik..seperti pada gambar 4.4. Vibrasi yang berlebihan
menyebabkan rotor bergetar dan membuat sudu rotor mengenai sudu stator
dimana clearance antara sudu rotor dan sudu stator melewati batas yang telah
ditetapkan untuk masing masing stage.
42
Perubahan bentuk sudu akibat adanya fenomena creep yang terjadi pada
temperatur tinggi diatas temperatur rekritalisasi dari material sudu. Perubahan
bentuk sudu terjadi karena adanya fenomena deformasi plastis karena dapat
dilihat dari patahan ulet pada sudu kompresor.

Gambar 4.7 Mengukur Clearance Rotor dan Stator.


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Clearance diukur memakai alat Feeler Gauge atau Gap Set. Hal pertama
yang dilakukan sebelum pengukuran ialah memilih ketebalan blade dari gap
set yang cocok untuk gap atau celah di antara sudu rotor dan stator, kemudian
blade dari gap set dimasukkan ke celah-celah antara rotor dan stator tersebut.

43
Gambar 4.8 Patahan Ulet
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Patah ulet merupakan..fenomena patah pada material yang di awali


dengan terjadinya retakan secara.cepat dan terlihat..adanya deformasi.plastis
yang cukup besar..disekitar patahan yang membuat permukaan patahan
tersebut tidak rata, nampak kasar, dan berwarna kelabu.
Penyebab terjadinya vibrasi :
- Terjadinya pergeseran titik pusat putaran yang menyebabkan tidak
simetrisnya sumbu putar kompresor.
- Beban yang besar pada mesin dapat menyebabkan vibrasi yang tinggi.
- Ukuran clearance yang tidak sesuai yang diizinkan antara sudu rotor
dan stator dapat menyebabkan sudu rotor dan stator bergesekan satu
sama lain.
- Gesekan antara sudu rotor dan stator juga dapat mempengaruhi vibrasi
pada kompresor.

44
Tabel 4.13 Frekuensi Getaran Kompresor dan Turbin Gas Bulan Oktober
Daya (MW) Frekuensi Max (Hz) Frekuensi Operasional (Hz)

10 MW 51 50

11 MW 51 50,5

12 MW 51 52

Tabel 4.14 Frekuensi Getaran Kompresor dan Turbin Gas Bulan November
Daya (MW) Frekuensi Max (Hz) Frekuensi Operasional (Hz)

10 MW 51 50,1

11 MW 51 51.4

12 MW 51 53.1

53,5
53
Frekuensi (Hz)

52,5
52
51,5
51 Oktober
50,5 November
50
49,5
9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5
Beban (MW)

Gambar 4.9 Grafik Kenaikan Frekuensi

Dari tabel hasil frekuensi dan grafik dapat dilihat bahwa kenaikan nilai
frekuensi getaran terjadi pada daya atau beban sebesar 11 MW dan 12 MW dan
terjadi pada bulan Oktober dan November.

45
3. Korosi

Gambar 4.10 Korosi Pada Kompresor


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.8 menunjukkan tanda-tanda adanya sudu terkorosi.


Korosi terjadi pada poros kompresor. Proses.korosi pada.logam.merupakan
kebalilkan dari.proses ekstraksi metallurgi pembuatan logam. Energi yang
dibutuhkan..pada proses pembuatan logam dilepas kembali dan
menghasilkan korosi.dimana.logam bereaksi dengan.oksigen.
Korosi..pada.logam umumnya dapat terjadi jika atom-atom.penyusun
logam.,kehilangan elektronnya menjadi ion-ion.yang larut ke dalam larutan
sehingga logam.terkonsumsi oleh proses.ini membentuk karatan.
Penyebab korosi terjadi karena udara yang masih mengandung senyawa
air, kemudian pada saat udara tercampur dengan senyawa lainnya maka
akan berubah menjadi sangat korosif. Proses pengembunan dari oksigen
dapat menyebabkan korosi dan karatan pada bahan logam yang terdapat
pada mesin.
Dampak negatif yang dapat di timbulkan oleh korosi adalah dapat
menyebabkan kerugian teknis, menurunkan efisiensi kerja dari PLTG,
melemahnya kekuatan struktur kontruksi, dan menambah biaya perawatan
dan pemeliharaan yang besar.

46
4.2 Pengertian PLTG
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gas.yang dihasilkan.dalam ruang
bakar pada (PLTG) akan..menggerakkan..turbin dan.kemudian generator, yang
akan..mengubahnya menjadi..energi listrik. Sama halnya..dengan PLTU, bahan
bakar PLTG bisa berwujud..cair bahan bakar minyak maupun gas (gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan
prosesnya.

Pembangkit..listrik tenaga..gas alam memiliki..emisi yang lebih ramah


lingkungan..dibandingkan.dengan PLTU batu.bara. Proses pembangkitan..listrik
menggunakan..gas.alam cukup.berbeda dengan.mekanisme..pada PLTU. Proses
pembakaran..gas..alam tidak digunakan..untuk melakukan..proses pemanasan
seperti.pada PLTU.melainkan.digunakan.langsung untuk.memutar.turbin.

Sebelum..melalui.proses pembakaran, udara..terlebih dahulu.dikompresi


menggunakan..kompresor. Kemudian udara yang telah terkompresi tersebut
dialirkan ke ruang bakar untuk..kemudian bereaksi dengan gas. Dalam proses
tersebut, tekanan..yang terkandung dalam udara serta energy kimia yang
terkandung..dalam gas dikonversi menjadi..energi kinetik yang selanjutnya
dimanfaatkan untuk memutar turbin.

Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula.udara dimasukkan


dalam..kompresor dengan melalui air penyaring..udara agar partikel..debu tidak
ikut masuk..dalam kompresor.tersebut. Pada kompresor.tekanan udara.dinaikkan
lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Di sini,
penggunaan..bahan bakar..menentukan apakah..bisa langsung dibakar..dengan
udara atau tidak.

Pada PLTG Unit 3 ULPL UPDK Keramasan kompresor yang digunakan


terdiri dari 17 tingkat dengan arah aliran aksial. Aksial adalah arah aliran paralel
dan memanjang searah dangan shaft dari rotor pada turbin gas. Pada kompresor
aksial terdapat beberapa susun sudu-sudu yang terdiri dari rotor dan stator dan
sudu stator yang telah terpasang pada rumah kompresor dan tidak dapat berputar
47
atau dalam posisi tetap. Sedangkan sudu rotor terpasang pada piringan rotor dan
berputar.

Gambar 4.11 Rotor dan Stator Kompresor


Sumber : sersasih.wordpress.com

Fungsi dari sudu rotor untuk menambah kecepatan udara, dan sudu stator
akan memperlambat aliran hingga mengubah kecepatan menjadi tekanan. Pada
saat sudu-sudu kompresor tersusun yang terdiri dari 2 bagian rotor dan stator.

Bentuk rotor seperti aerofil memiliki fungsi mengakselerasikan udara


sehingga dapat menghisap udara. Sedangkan sudu stator yang berbentuk diffuser
berfungsi untuk mengkonversi kecepatan udara jadi tekanan sudu, dan untuk
meningkatkan tekanan udara dan untuk mengkontrol kecepatan udara sebelum
masuk keruang bakar.

48
Gambar 4.12 Sudu Rotor dan Stator
Sumber : artikel teknologi

4.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah merawat, menjaga dan memelihara. Merupakan
beberapa tindakan atau kegiatan digunakan untuk menjaga benda atau barang
dalam memperbaiki sampai dimana kondisi benda tersebut dapat beroperasi
kembali dengan sebagaimana mestinya. Atau suatu kegiatan yang dilaksanakan
untuk menjaga dan merawat mesin atau peralatan pabrik untuk mencegah
terjadinya kegagalan sistem atau kerusakan mesin.

49
Gambar 4.13 Melepas Turbin Gas
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pemeliharaan turbin gas dan kompresor gas dapat dilakukan dengan jenis
perawatan Hot Gas Path Inspection atau HGPI, Combustion Inspection, dan
Major Inspection yang termasuk dalam kategori pemeriksaan sistem pembakaran
yang dilakukan secara rinci dan detil.
Pemeriksaan dilakuan mulai dari nozzle, combustion chamber, turbine
casing, combustion liner, air compressor, exhaust casing, barrel. Dalam praktek
dilapangan membuka seluruh kompen kompresor dan turbin gas memerlukan
waktu yang lama sekitar 2 hingga 3 bulan.
Pada saat pemeriksaan dan didapatkan ada beberapa komponen yang harus
dilakukan perbaikan, maka bagian-bagian tersebut harus diganti terlebih dahulu
dengan komponen yang baru. Pemeriksaan ini pada umumnya dilaksanakan pada
32.000 jam operasi, tetapi jika suatu saat pada kondisi tertentu yang
menyebabkan PLTG tidak beroperasi karena terdapat kerusakan dalam
kompresor maupun turbin gas, pemeliharaan ini dapat dilakukan.

50
Pada saat peoses maintenance yang dilakukan pada PLTG ULPL UPDK
Keramasan adalah shutdown maintenance yaitu dengan melakukan Combustion
Inspection, Hot Gas Path Inspection, dan Major Inspection.
Maintenance dilakukan setelah PLTG berhenti beroperasi karena ada
kerusakan pada bagian sudu kompresor yang terlihat dari ruang control atau
Control Room menunjukkan indikasi kerusakan pada turbin gas dan kompresor
gas berupa peningkatan vibrasi yang di iringi dengan penurunan putaran mesin
sehingga dapat mengganggu kerja turbin gas.
Pada saat melakukan maintenance semua bagian dari turbin gas hingga
kompersor gas dilepas untuk mengetahui kerusakan apa yang terjadi pada
kompresor. Setelah dilakukan maintenance hingga rotor turbin gas dan
kompresor gas berhasil di angkat keluar, baru dapat terlihat bagian komponen
yang rusak.

4.3.1 Tujuan Pemeliharaan


1. Mencegah terjadinya kerusakan komponen.
2. Memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi
3. Menjaga dan mempertahankan efisiensi untuk mencapai hasil yang optimal
dari PLTG.
4. Agar produksi listrik tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan listrik di
masyarakat.
5. Memperpanjang usia dari fungsional peralatan.
6. Menjaga Keselamatan kerja, keamanan dalam penggunaannya.

51
4.3.2 Proses Pemeliharaan

Gambar 4.14 Melepas Chasing Ruang Bakar


Sumber : Arsip Karyawan PLN

Proses Pemeliharaan dengan melakukan maintenance Hot Gas Path


Inspection dilakukan setelah jam operasi PLTG sampai 32.000 jam operasional
dengan waktu pemeliharaan 30 Hari. Combustion Inspection dilakukan setelah
16.000 jam operasi dan dijalankan pemeliharaan selama 12 hari, Major
Inspection dilakukan pada saat jam operasional sudah sampai 64.000 jam
operasional dan dilakukan maintenance selama 45 hari. di PLTG ULPL
Keramasan memiliki beberapa SOP untuk membuka dan menurunkan turbin gas
dan kompresor gas dari badan PLTG. Proses pemeliharaan atau maintenance
dilakukan setiap 8.000 jam operasional.

52
Gambar 4.15 Rekap Jam Operasional PLTG 3 PLN UPDK Keramasan
Sumber : PT. PLN UPDK Keramasan

Tabel 4.15 Interval Waktu Pemeliharaan


Interval Durasi
Jenis Pemeliharaan
Jam Hari
PLTG
1 Borescope Inspection 8.000 3
2 Combustion Inspection 16.000 12
3 Borescope Inspection 24.000 3
4 Hot Gas Path Inspection 32.000 30
5 Borescope Inspection 40.000 3
6 Combustion Inspection 48.000 12
7 Borescope Inspection 56.000 3
8 Major Inspection 64.000 45

Proses pembongkarannya antara lain :


1. Buka atap dan panel samping.
2. Matikan atau STOP supply bahan bakar gas dan udara.
3. Membuka ruang bakar seperti pada Combustion Inspection..
4. Buka setengah pipa udara atas dan gas serta pipa saluran bahan bakar.
5. Buka bagian atas pendingin pipa udara yang diperlukan untuk membuka
shell.
53
6. Buka semua baut penahan yang ada pada chasing.

Gambar 4.16 Melepas Baut Chasing Penghubung Diesel dan Kompresor


Sumber : dokumentasi pribadi

7. Dongkrak shell turbin dilubang dongkrak ulir yang ada. Dan periksa jarak
angkat dongkrak dengan alat indicator lain.
8. Lepas bagian klem pemegang second stage nozzle dan horizontal joint bolting
kemudian angkat dari bagian atas second stage nozzle.
9. Lepas transition piece pada bagian atas turbin. Buka baut dan segel sisi dari
first stage nozzle.
10. Dorong transition piece keluar dari nozzle ke ruang pembakaran luar.
11. Lepaskan horizontal joint bolting dari first stage nozzle.
12. Angkat bagian atas first stage nozzle dengan bantuan crane.

54
Gambar 4.17 Mengikat First Stage Nozzle Dengan Sling
Sumber : dokumentasi pribadi

13. Lepaskan casing combustion luar bagian bawah.


14. Lepaskan baut pada chasing kompresor.
15. Lepaskan cincin seal dari first stage nozzle.
16. Angkat Turbin gas dan Kompresor ke tempat yang sudah disediakan.

Gambar 4.18 Kompresor Yang Sudah Terangkat


Sumber : dokumentasi pribadi

17. Periksa kerusakan yang terdapat di kompresor.


18. Lepas sudu rotor kompresor yang mengalami kerusakan.
19. Bersihkan rotor dudukan untuk sudu rotor.
55
20. Bersihkan beberapa komponen pendukung
21. Lapisi komponen dengan plastic untuk menghindari air hujan

Gambar 4.19 Melapisi Komponen Dengan Plastik


Sumber : dokumentasi pribadi

22. Ganti rotor dengan yang baru.


23. Pasangkan sudu rotor yang sudah di ganti ke dudukan rotor.
24. Periksa kembali clearance pada tiap sudu.

Hal yang harus diperiksa pada saat melakukan pemeliharaan atau


maintenance antara lain :
1. Periksa kondisi turbin pada semua stage.
2. Periksa kondisi compressor.
3. Periksa crossfire tube.
4. Periksa combustion liner.
5. Melakukan pengukuran clearance untuk mencegah clearances.
6. Memeriksa diagram packing.

56
Gambar 4.20 Memeriksa Turbin Gas
Sumber : dokumentasi pribadi

4.3.3 Komponen yang Dibersihkan Pada Turbin Gas dan Kompresor Gas
1. Sudu Kompresor Rotor dan Stator
2. Sudu Turbin
3. Casing Turbin
4. Casing Kompresor
Untuk menghilangkan karat pada turbin gas di perlukan solar dan amplas.
Kemudian sikat kawat untuk membersihkan bekas karat yang dibersihkan.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk membersikan komponen antara lain :
1. Amplas
2. Solar
3. Sikat kawat
4. Kain Lap
5. Cairan anti karat

57
4.3.4 Proses Pemasangan

Gambar 4.21 Pemasangan Pipa Bahan Bakar


Sumber : Dokumentasi Pribadi

1. Pasang kembali first stage wheel space termokopel ke posisi bagian kiri
bawah di shell.
2. Roll di bagian bawah first stage nozzle dengan cara yang sama dengan yang
dimana itu dibuka. Sementara nozzel tetap didukung pada lifting rig.
3. Pasangkan first stage nozzle locating eksentrik pin untuk bagian bawah. Dan
pastikan baut terpasang dengan kuat.
4. Pasangkan dua strip kemasan ke dalam segel alur luar first stage nozzle.
Pastikan pemasangan kedua strip ketat hingga tidak ada rongga.
5. Pasang transition piece ke bagian setengah bawah turbin. Pastikan transiton
piece sepenuhnya terpasang dalam nozzle dan discharge casing sebelum
dikunci dan gunakan baut. Setelah dipasang, pasang juga segel samping dan
mengunci kombinasi baut.

58
6. Pasangkan casing combustion luar ke tengah bawah turbin. Pakai gasket baru
pada casing dan perbaikinya alur dengan menggunakan grease.
7. Ambil satu set lengkap accesibble clereance dan mencatat data pada turbin
gas.
8. Pasangkan lima buah transition piece atas dan mendorong transition piece
maju ke casing ruang bakar.
9. Pasang segel L ke bagian atas nozzle. Pastikan pemasangan segel dilakukan
dengan benar.
10. First stage nozzle dipasang yang bagian atas pastikan jika keempat strip segel
masih dalam posisi terpasang untuk segel alur didinding dalam dan luar
nozzle.
11. Pasang dua bagian strip packing ke atas dinding samping luar alur dan ujung
belakang ke packing dalam alur bawah.
12. Pasang klem first stage nozzle horizontal joint dan periksa clearance, agar
tidak terjadi clearance.
13. Pasangkan transition piece bagian atas ke first stage nozzle. Pastikan
pemasangan dilakukan dengan benar.
14. Pasang bagian atas second stage nozzle dan pasangkan termokopel mengarah
melalui dua tabung terbuka di partisi pada setiap sisi garis tengah vertikal.
Pasang klem nozzle dan memeriksa dan merekam clearence pada lembar izin
yang tepat
15. Termokopel diikat mengarah kesekitar slot kunci di bagian setengah atas
nozzle dan arahkan termokopel tersebut sehingga bisa masuk melalui lubang
di shell turbin.
16. Melapisi permukaan mating shell turbin dan discharge casing dan periksa
kembali apakah semua aman sebelum memasang shell.
17. Pasangkan first stage nozzle dan second stage nozzle eksentrik pin. Jangan
paksakan pin ke dalam slot. Bongkar nozzle dalam arah yang ditentukan
melalui lubang sampai pin dapat masuk.
18. Lepas semua jack dukung dari bawah unit.

59
19. Pasangkan liners ruang bakar.
20. Pasangkan kembali pipa bahan bakar gas, pipa atomisasi udara, pipa minyak,
dan pipa air ekstraksi.
21. Periksa kembali semua komponen yang sudah terpasang.
22. Lakukan pemeriksaan secara berulang untuk memastikan semua komponen
sudah terpasang dengan baik.
23. Melakukan test untuk melihat apakah semua komponen siap untuk dijalankan
dan di operasikan.

Gambar 4.22 Pengambilan Komponen PLTG


Sumber : Dokumentasi Pribadi

4.4 Membereskan Peralatan

Gambar 4.23 Peralatan Pemeliharaan


Sumber : Dokumentasi Pribadi
60
Perkakas merupakan peralatan pendukung kegiatan pemeliharaan, untuk
mempermudah pekerjaan. Peralatan ini dioperasikan secara manual tanpa bantuan mesin.

Peralatan yang sudah digunakan kemudian dibereskan dan dirapikan seperti :

1. Kunci Pas
2. Alat Las
3. Tali Sling
4. Sling Crane
5. Impak
6. Alat Pelindung Diri
7. Bor
8. Gerinda
9. Dongkrak
10. Tangga
11. Wadah Untuk Menampung baut
12. Kunci Socket
13. Gergaji Besi
14. Jangka Bengkok
15. Feeler Gauge
16. Palu
17. Kunci Inggris
18. Jangka Sorong

61
4.5 Penyimpanan Komponen yang Rusak

Gambar 4.24 Combustion Liner yang Diganti


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah beberapa komonen dilakukan perbaikan dan di ganti, maka komponen


yang lama atau rusak disimpan ke gudang. Ada beberapa komponen yang dipindahkan
ke gudang untuk disimpan dan diteliti lebih lanjut mengenai apa yang akan dilakukan
terhadap komponen yang rusak untuk mengurangi limbah perusahaan dan untuk
menjaga lingkungan. Beberapa komponen yang disimpan sebagai berikut :
1. Nozzle
2. Combusion Liner
3. Sudu Rotor yang Rusak
4. Chasing Nozzle
5. Connecting Rod

62
Gambar 4.25 Pemindahan Komponen
Sumber : Dokumentasi Pribadi

4.6 Failur Analys


Analisa kegagalan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk dapat
menganalisa dan mengetahui penyebab kerusakan secara mendetail pada
komponen dan peralatan perusahaan. Dan untuk menentukan tindakan
pencegahan agar kerusakan tidak terulang.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
proses perakitan komponen, kesalahan mengoperasikan mesin, terjadi kegagalan
pada proses manufaktur dan sebagainya. Dengan demikian, dibutuhkan suatu
tindakan deteksi kerusakan agar proses produksi tetap berjalan dengan baik

4.6.1 Tujuan Analisis Kegagalan


Analisa kegagalan memiliki tujuan untuk mendeteksi indikasi
kerusakan untuk setiap material komponen dan peralatan peusahaan untuk
menghindari kerusakan yang lebih berat dan untuk mencegah terjadinya
kerusakan yang sama untuk kedua kalilnya.

63
Dalam analilsa kegagalan ada beberapa metode yang dapat
dilakukan diantaranya :
1. Pengamatan secara visual
2. Analisa identifikasi
3. Pengamatan tekanan
4. Uji mekanik
5. Analisa panas

4.6.2 Kegagalan Komponen


Suatu sistem dapat dikatakan gagal ketika:
1. Komponen itu tidak dapat beroperasi atau digunakan lagi.
2. Komponen atau peralatan berhenti beroperasi.
3. Masa pakai komponen yang sudah tidak lama untuk digunakan.
4. Sistem kerja mengalami gangguan akibat kerusakan peralatan dan
komponen yang mendukung proses kerja suatu sistem
5. Komponen mengalalmi gangguan dan tidak dapat digunakan dan
apabila dioperasikan akan dapat membahayakan sumber daya manusia
dan komponen yang lain.

4.7 Diagram Fishbone Kerusakan Kompresor

Gambar 4.26 Diagram Fishbone Kerusakan Kompresor


64
Tabel 4.16 Analisa Diagram Fish Bone Kerusakan Kompresor
Kemungkinan Penyebab Diskusi Keterangan

- Jadwal Rutin Pemeliharaan dilakukan Bukan Faktor Penyebab


Pemeliharaan berdasarkan jam
Matode
Kompresor operasional dilakukan
- Pemeliharaan secara secara manual oleh petugas Bukan Faktor Penyebab
manual pemeliharaan

Jenis material juga sangat


Material Material Kurang Menahan mempengaruhi kekuatan Faktor Penyebab
Panas dari komponen dan
peralatan utama maupun
peralatan pendukung
lainnya
- Petugas Kurang Aktif Kurang Aktifnya petugas Faktor Penyebab
melakukan pengecekan
Manusia indikator secara langsung

- Tidak Melihat Interuksi Karna pada saat melakukan Bukan Faktor Penyebab
Kerja pemeliharaan tidak melihat
intruksi kerja
Faktor penyebabnya karna
saringan filter udara yang
Masuknya Oksigen yang ada pada kompresor kurang Faktor Penyebab
Lingkungan
Bisa mengakibatkan rapat atau terjadi kerusakan
korosi dan mengakibatkan debu
dan kotoran lainnya ikut
terhisap dan terdapat air
yang ikut terhisap
dikarnankan air
mengandung O2
Karna mesin beroperasi
Mesin -Peralatan pada mesin setiap hari dan usia -Faktor Penyebab
sudah tua komponen yang sudah tua
dan mengakibatkan
-Kurangnya Pengecekan material yang ada pada -Faktor Penyebab
Temperatur mesin mengalami korosi
dan sudah tidak mampu
menahan temperature tinggi

65
4.8 Upaya Pencegahan Keruskan
Untuk mencegah agar tidak terjadi kerusakan pada kompresor gas adalah dengan
cara :
1. Lakukan maintenance atau pemeliharaan terlebih dahulu apabila ingin
menaikkan beban untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari PLTG tersebut
apakah mampu untuk dinaikkan bebannya atau tidak.
2. Jika terjadi kenaikan temperatur yang tidak biasa seharusnya operasional dari
PLTG langsung di stop sementara untuk mengurangi temperatur yang tinggi
tersebut agar temperaturnya tetap dibawah batas maksimum.
3. Melakukan perawatan dan pemeliharaan secara terus menerus pada
komponen-komponen PLTG agar dapat beroperasi dengan baik dan mampu
memproduksi listrik.
4. Memperhatikan indikasi kerusakan secepat mungkin untuk mencegah
kerusakan yang lebih besar.
5. Memeriksa indikator komponen secara berkala.
6. Memantau secara langsung peralatan atau komponen pada saat sedang
beroperasi

66
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tugas akhir yang dilakukan maka penulis mendapatkan
kesimpulan dan saran sebagai berikut :

1. Jenis pemeliharaan terhadap kompresor gas dan turbin gas yaitu Hot Gas Path
Inspection, Major Inspection, dan Combustion Inspection
2. Penyebab kerusakan pada komponen Kompresor Gas antara lain :
a. Temperatur yang tinggi, akan menyebabkan kerusakan pada sudu
kompresor yang dimana sudu kompresor sudah tidak dapat menahan
temperature tinggi melebihi batas yang diizinkan.
b. Vibrasi yang berlebihan, vibrasi berlebih terjadi pada saat sumbu putar
kompresor tidak pada porosnya dan menyebabkan clearance antara sudu
rotor dan stator mengalami gesekan satu sama lain dan juga dipengaruhi
oleh beban yang besar.
c. Korosi, korosi terjadi ketika udara yang dihisap oleh kompresor masih
mengandung oksigen, dimana pengendapan oksigen tersebut dapat
membuat kompresor mengalami korosi dan karatan.

5.2 Saran

1. Melakukan pengecekan pada komponen PLTG dan indicator-indikator


pendukung sebelum menaikkan beban PLTG.
2. Memperhatikan indikasi kerusakan secepat mungkin untuk menghindari
kerusakan yang berat.

67
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yudi Eka Risano, A. (2010, Maret 1). Review Dan Analisa Karakteristik Dan Penyebab
Kerusakan Sudu Turbin Gas. Jurnal Mechanical, Vol. 1, 1-7. Diakses Maret 26, 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/150061-ID-review-dan-analisa-karakteristik-
dan-pen.pdf

[2] Ihlas, Apriardi. (2016, Desember 2). ANALISIS KERUSAKAN PADA ROTOR TURBIN
UAP KAPASITAS 3191 KW. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol. 6, 1-8.
Diakses Maret 26, 2021
https://ejournal.b4t.go.id/index.php/JTBBT/article/download/70/65&ved=2ahUKEwizidX7
nPvvAhWTWHwKHWa1BY4QFjADegQIEBAC&usg=AOvVaw0FKi49EotNxUwgDfHo
bKSk

[3] Komara, Adhi dan Yuriadi Kusuma. (2014, Februari 1). ANALISA KEGAGALAN
BLADE BARIS TERAKHIR PADA ROTOR TURBINE UAP TIPE
CONDENSING. SINERGI Vol. 18, 1-6. Diakses Maret 27, 2021
https://core.ac.uk/download/pdf/291842672.pdf

[4] Azwar. (2011, Februari). KOROSI LOGAM DAN PENGENDALIANNYA ;


ARTIKEL REVIEW. Jurnal Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Lhokseumawe. Diakses Maret 27, 2021
https://media.neliti.com/media/publications/313685-korosi-logam-dan-
pengendaliannya-artikel-471ddb36.pdf

[5] Tarmizi. (2011, Desember 2). Analisa Kerusakan Sudu Turbin Gas Material Udimet
500 Kapasitas 50 MW. M.I. Mat. Kons., Vol. 11. Diakses Maret 28, 2021.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejurnal.bppt.go.id
/index.php/MKK/article/download/553/402/886&ved=2ahUKEwjrnZyTkqDwAhU
YSX0KHX4pAlcQFjAFegQIBhAC&usg=AOvVaw37Qa5RdG5qV-mvje5_eN9S

68
[6] Engineering, 13 Februari 2020. Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau Gas Power
Plan. Diakses Juni 11, 2021
https://www.indonesiare.co.id/id/article/pembangkit-listrik-tenaga-gas-pltg-atau-
gas-power-plant

[7] BUKU PEDOMAN PEMELIHARAAN PT. PLN (persero) No. 0520-


2.K/DIR/2014.

[8] Nazar, Uda. Siklus Brayton. Mei, 2012. Diakses Mei 30, 2021

http://nazar-m05.blogspot.com/2012/05/siklus-brayton.html

[9] Pikandara, Agung. Maret 21, 2012. Pemeliharaan Gas Turbine Generator. Diakses
Agustus 1, 2021

https://alineasinadra.wordpress.com/2012/03/21/pemeliharaan-gas-turbine-
generator/

[10] Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Analisa Kegagalan. Diakses 12 Agustus 2021

https://www.b4t.go.id/inspeksi-teknik/analisa-kegagalan/

[11] TESTINDO. April 22, 2019. Mengenal Failure Analysis pada Material Struktur
Bangunan. Diakses Agustus 12, 2021

http://www.testindo.com/article/510/mengenal-failure-analysis-pada-material-struktur-
bangunan

69
LAMPIRAN

70
Kode
FORMULIR
Semester Genap
RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PRODI DIII TEKNIK Halaman 1 Dari 1 Halaman
MESIN

Sidang Tugas Akhir/ Skripsi hari : RABU Jam: 14.15-15.30


Nama Mahasiswa : KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN
N.I.M : 201772015
Judul Tugas Akhir/Skripsi : PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT PLN
UPDK KERAMASAN

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal
______________________,20___ dengan perbaikan – perbaikan sbb :
1. Hasil tmperaturnya dibuat dalam bentuk grafik sumbu x beban dan sumbu y
temperatur, gambar 2 beban vs dan frekuensi
2. Lengkapi dengan data periode perawatan mesin
3. Analisis fishbone/RCFA penyebab kerusakan
4. ________________________________________________________________
_______________ Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat
menyelesaikan REVISI dan saya bersedia kembali mengulang mengikuti ujian
sidang Tugas Akhir.

Mahasiswa Penguji

KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN Prayudi, Drs, MM., MT

Proyek Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


_________,_______________20___

Mahasiswa Penguji Digitally signed by Prayudi


DN: C=ID, OU=FTBE,
O=Institut Teknologi PLN,
CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2021.09.05 11:39:
KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN 30+07'00'
Prayudi, Drs, MM., MT

Sidang Tugas Akhir/ Skripsi hari : RABU Jam: 15.30-16.45


Nama Mahasiswa : Ismail
Kode
FORMULIR
Semester Genap
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman

Sidang Proyek Akhir/Skripsi hari : RABU Jam : 14.15-15.30


Nama Mahasiswa : KHARISMA WIJAYA SETIAWAN
N.I.M : 201772015
Judul Proyek Akhir/Skripsi : PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT PLN
UPDK

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal
______________________,20___ dengan perbaikan – perbaikan sbb :
1. Jelaskan penyebab temperatur tinggi pada kompresor gas

2. Jelaskan penyebab vibrasi yang tinggi pada kompresor gas

3. Jelaskan penyebab korosi pada kompresor gas

4. Tambahkan materi tentang kompresor (jenis – jenis kompresor, komponen nya dan cara
kerjanya).

Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya bersedia

kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Muhammad

Muhamma Ridwan, ST_, MT


DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi
dan Bisnis Energi, O=Institut Teknologi

d Ridwan,
- PLN, CN="Muhammad Ridwan, ST_,
MT", E=m.ridwan@itpln.ac.id
Reason: I agree to specified parts of
this document

ST_, MT Location: Jakarta


Date: 2021-08-26 06:13:27
Foxit Reader Version: 9.7.2

M. Ridwan, S.T, M.T


KHARISMA WIJAYA SETIAWAN

Proyek Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


_________,_______________20___

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Muhammad

Muhamma
Ridwan, ST_, MT
DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi
dan Bisnis Energi, O=Institut
Teknologi - PLN, CN="Muhammad

d Ridwan, Ridwan, ST_, MT",


E=m.ridwan@itpln.ac.id
Reason: I agree to specified parts

ST_, MT
of this document
Location: Jakarta
Date: 2021-08-27 08:44:25
Foxit Reader Version: 9.7.2
M. Ridwan, S.T, M.T
KHARISMA WIJAYA SETIAWAN
Kode
FORMULIR
Semester Gasal
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI S1 TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman

Sidang Proyek Akhir/Skripsi hari : RABU Jam : 14.15-15.30


Nama Mahasiswa : KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN
N.I.M : 201872015
Judul Proyek Akhir/Skripsi : PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT. PLN
UPDK KERAMASAN

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 1 September ,2021
dengan perbaikan – perbaikan sbb :
1. Jenis pemeliharaan yang dilakukan disebutkan dengan rinci dengan mencantumkan jam

operasi yang sudah dilakukan,

2. Buat diagram fishbond,

3. Rumusan masalah, tujuan dan kesimpulan diperbaiki.

Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya bersedia

kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Eko Sulistiyo

Eko DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik Mesin,


O=Institut Teknologi PLN, CN=Eko
Sulistiyo, E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document

Sulistiyo Location: Jakarta


Date: 2021-08-27 14:56:57
Foxit Reader Version: 9.7.2

Kharisma Wirajaya Setiawan Eko Sulistiyo, ST, M.Si

Proyek Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


_________,_______________20___

Mahasiswa Penguji
Total Hasil Akhir : Digitally signed by Eko Sulistiyo

A = 81 - 100
A - = 76 - 80
Eko DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik Mesin,
O=Institut Teknologi PLN, CN=Eko
Sulistiyo, E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
B + = 72 - 75
B = 68 - 71
Sulistiyo Location: Jakarta
Date: 2021-08-27 14:57:30
Foxit Reader Version: 9.7.2

Kharisma
B - Wirajaya
= 64 - 67 Setiawan Eko Sulistiyo, ST, M.Si
C + = 60 - 63
C = 56 - 59
Tidak Lulus < 56
Kode
FORMULIR
Semester Gasal
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman

Sidang Proyek Akhir/Skripsi hari : RABU Jam : 14.15-15.30


Nama Mahasiswa : KHARISMA WIRAJAYA SETIAWAN
N.I.M : 201872015
Judul Proyek Akhir/Skripsi : PENYEBAB KERUSAKAN KOMPRESOR GAS DAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PLTG UNIT 3 PT. PLN
UPDK KERAMASAN

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal
,20 dengan perbaikan – perbaikan sbb :
- Ditambahkan pembahasan ttg perubahan bentuk sudu

- Bisa ditambahkan fishbone diagram

Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya bersedia

kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Vendy Antono

Vendy
DN: OU=FTBE, O=Institur
Teknologi PLN, CN=Vendy
Antono, E=vendy@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document

Antono Location: your signing location


here
Date: 2021.08.25 15:38:18+07'00'
Foxit PDF Reader Version: 11.0.0

Kharisma Wirajaya Setiawan Vendy Antono, S.T.,M.T.

Proyek Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


, 20

Penguji
Mahasiswa Digitally signed by Vendy Antono
DN: cn=Vendy Antono gn=Vendy
Antono c=Indonesia l=ID o=Institut
Teknologi PLN ou=Fakultas
Teknologi dan Bisnis Energi
e=vendy@itpln.ac.id
Reason: Agree with this document
Location:
Date: 2021-08-28 16:19+07:00

Kharisma Wirajaya Setiawan Vendy Antono, S.T.,M.T.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kharisma Wirajaya Setiawan


NIM : 2018-72-015
Tempat/Tanggal Lahir : Jayapura, 10 Juli 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Program Studi : DIII Teknik Mesin
Alamat Rumah : Jln. Ekamay RT 2, LK 1, No 29, Kelurahan Sukadana,
Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir
Provinsi Sumatera Selatan
Email : wirrajayya12@gmail.com
Kode Pos : 30611
Nomor Telpon : 081272903205

PENDIDIKAN
2006-2009 SD Negeri 1 Kayuagung
2009-2012 SD Negeri 14 Kayuagung
2012-2015 SMP Negeri 6 Kayuagung
2015-2018 SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung Jurusan IPA

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 17 April 2021

Kharisma Wirajaya Setiawan

71

Anda mungkin juga menyukai