Anda di halaman 1dari 3

1.

Sensor Water Level


Water Level Sensor adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada
alarm/automation panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan
memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel. Pendeteksi level ketinggian air dengan
membaca nilai tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing rangkaian pembagian tegangan
(Khair, 2020).
Sensor water level digunakan untuk pengisian tangki air secara otomatis. Terdapat di dua sisi
yaitu pada bagian atas dan bawah bejana. Hal tersebut digunakan untuk mengindikasikan air
telah penuh atau air pada tangki kurang. Sehingga dapat diketahui dengan pasti saat air dalam
keadaan penuh atau kurang. Saat mendeteksi air sebelum switch pada sensor menutup maka
pengisian akan terus berlangsung. Namun saat air telah menyentuh sensor dan switch sensor
telah menutup maka pengisian air akan berhenti. Sehingga air tidak akan melewati batasan yang
telah ditetapkan dan air akan berhenti secara otomatis. Saat mengindikasikan air dalam tangki
ada pada posisi low adalah pada saat switch dalam keadaan open. Pada kondisi tersebut maka
secara otomatis akan dilakukan pengisian pada tangki air. Namun, Apabila switch masih dalam
kondisi closed maka belum dapat dilakukan pengisian sampai switch menunjukkan posisi open
pada level low (Adhitya, 2015).
2. ESP 8266
ESP 8266 adalah sebuah chip yang sudah lengkap dimana didalamnya sudah termasuk
processor, memori dan juga akses ke GPIO. Hal ini menyebabkan ESP8266 dapat secara
langsung menggantikan Arduino dan ditambah lagi dengan kemampuannya untuk mensupport
koneksi wifi secara langsung. IoT (Internet Of Things) semakin berkembang seiring dengan
perkembangan mikrokontroler, module yang berbasiskan Ethernet maupun wifi semakin banyak
dan beragam dimulai dari Wiznet, Ethernet shield hingga yang terbaru adalah Wifi module yang
dikenal dengan ESP8266. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui di pasaran, namun
yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang
sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan (Arafat, 2016).

Gambar 2. Jenis-jenis ESP8266.


Tegangan kerja ESP-8266 adalah sebesar 3.3V, sehingga untuk penggunaan mikrokontroler
tambahannya dapat menggunakan board arduino yang memiliki fasilitas tengangan sumber 3.3V,
akan tetapi akan lebih baik jika membuat secara terpisah level shifter untuk komunikasi dan
sumber tegangan untuk wifi module ini. Karena wifi module ini dilengkapi dengan
Mikrokontroler dan GPIO sehingga banyak orang yang mengembangkan firmware untuk dapat
mengunakan module ini tanpa perangkat mikrokontroler tambahan.Firmware yang digunakan
agar wifi module ini dapat bekerja standalone (Arafat, 2016).
Modul wireless ESP8266 merupakan modul low-cost Wi-Fi dengan dukungan penuh untuk
penggunaan TCP/IP. Modul ini diproduksi oleh Espressif Chinese manufacturer. Pada tahun
2014, AI-Thinker manufaktur pihak ketiga dari modul ini mengeluarkan modul ESP-01, modul
ini menggunakan AT-Command untuk konfigurasinya. Harga yang murah, penggunaan daya
yang rendah dan dimensi modul yang kecil menarik banyak developer untuk ikut
mengembangkan modul ini lebih jauh. Pada Oktober 2014, Espressif mengeluarkan Software
Development Kit (SDK) yang memungkinkan lebih banyak developer untuk mengembangkan
modul ini. Bentuk fisik modul ESP-01 Modul ESP-01 memiliki form factor 2x4 DIL dengan
dimensi 14,3 x 24,8 mm, catu daya yang dibutuhkan adalah 3,3 volt (Yuliansyah, 2016).

Gambar 2. Bentuk fisik modul ESP-01

Kelebihan lain ESP8266 adalah memilki deep sleep mode, sehingga penggunaan daya akan
relatif jauh lebih efisien dibandingkan dengan modul WiFI (Sasmoko dkk., 2017).
3. Sensor pH
PH atau singkatan dari potential of Hydrogen merupakan derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. PH
didefinisikan sebagai kologaritmaaktivitasion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas
ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada
perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan
larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional (Hariyadi dkk.,
2020).
Sensor pH adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH kadar
keasaman atau alkalinitas ataupun basa dari suatu larutan meskipun probe khusus terkadang
digunakan untuk mrngukur pH zat semi padat. Sensor pH yang biasa terdiri dari pengukuran
probe pH elektroda gelas yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan
menampilkan pH yang terukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektroda pada
sampel maka akan semakin bernilai asam begitupun sebaliknya, karena batang pada sensor pH
berisi larutan elektrolit lemah (Prayudha, 2020).
Untuk pengukuran yang sangat presisi dan tepat, sensor pH harus dikalibrasi setiap sebelum
dan sesudah melakukan pengukuran. Untuk penggunaan normal, kalibrasi harus dlakukan setiap
hari. Alasan melakukan ini adalah probe kaca elektroda tidak diproduksi dalam jangka waktu
lama. Kalibrasi harus dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standard buffer yang
sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk prnggunaan umum buffer pH 4 dan pH
10 diperbolehkan. Sensor pH memiliki pengontrol pertama (kalibrasi) untuk mnegatur
pembacaan meter sama dengan nilai buffer kedua. Pengontrol ketiga untuk men-set temperatur
(Prayudha, 2020).
4. Arduino Mega
Board Arduino Mega 2560 adalah sebuah board Arduino yang menggunakan IC
mikrokontroler Atmega 2560. Board ini memiliki 54 pin digital input/output (15 pin diantaranya
dapat digunakan sebagai output PWM), 16 pin analog input, 4 pin UARTs (universal
asynchronous receiver/transmitter), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, jack power, soket
ICSP (In-Circuit System Programming), dan tombol reset (Suherdi dkk., 2019).

Gambar. 1. Arduino Mega 2560.


Arduino adalah sebuah sebuah kit atau papan elektronik yang dilengkapi dengan software
open source yang menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega dan berfungsi sebagai
pengendali mikro single-board yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang yang dirilis oleh Atmel. Dimana Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri (Iskandar dkk., 2017).
5. Sensor PPM
Sistem pengukuran konsentrasi nutrisi dilakukan menggunakan sensor EC ( Electrical
Conductivity ) yang berfungsi sebagai menghitung jumlah larutan nutrisi dan akan dipasang
pada bak pencampuran nutrisi. Nutrisi A dan nutrisi B akan dipisah dalam sebuah wadah yang
masing-masing akan dikontrol oleh mikrokontroller supaya nutrisi dalam bak terjaga. Jika
ketersediaan nutrisi di bak pencampuran terjadi kekurangan nutrisi A atau nutrisi B maka
sistem akan berjalan sesuai kekurangan jumlah nutrisi di bak pencampuran. Pada ppm,
Konsentrasi dinyatakan sebagai jumlah zat terlarut dalam 1.000.000 bagian larutan. Satuan yang
dipakai berat per berat dengan satuan berat yang sama misalnya gram per gram atau mg per mg
dan seterusnya (Sholihat dkk., 2019).

Adapun persamaan 1. untuk menghitung jumlah ppm

Berat zat terlarur


ppm= x 1.000.000 (Persamaan 1. Rumus ppm)
Berat Larutan

Anda mungkin juga menyukai