Anda di halaman 1dari 5

K-13

kimia
X

s K
GAYA
a

ANTARMOLEKUL
e

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan


berikut. 1. Memahami konsep ikatan hidrogen.
2. Memahami konsep ikatan van der Waals yang meliputi gaya dipol-dipol, gaya
dipol nondipol, dan gaya nondipol-nondipol.
3. Memahami perbedaan sifat fi sis (titik didih) berdasarkan perbedaan gaya
antarmolekul.

Gaya antarmolekul merupakan ikatan yang terjadi antara satu molekul dan molekul
lainnya. Gaya antarmolekul hanya terdapat pada molekul-molekul kovalen. Ada
beberapa jenis gaya antarmolekul, yaitu ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals
yang meliputi gaya dipol dipol, gaya dipol-nondipol, dan gaya nondipol-nondipol.
Pada umumnya, gaya antarmolekul lebih lemah daripada gaya intramolekul (ikatan
kimia antaratom). Meskipun begitu, gaya antarmolekul dapat memengaruhi sifat fi
sis suatu senyawa, seperti titik didihnya.

A. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen dan atom-
atom yang keelektronegatifannya besar. Dalam satu periode dari kiri ke kanan,
nilai keelektronegatifan semakin besar (kecuali golongan VIIIA), sedangkan
dalam satu golongan dari atas ke bawah, nilai keelektronegatifan semakin
kecil. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang
memiliki nilai keelektronegatifan besar adalah N, O, dan F. Dengan demikian,
ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi pada senyawa yang mengandung
atom H dengan N, O, atau F.
Super "Solusi Quipper"
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul yang memiliki atom N, O, atau
F mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron).
Cara mudah untuk mengingatnya adalah dengan kata “Handphone”.

Handphone = H – F, O, N
Ketika atom H yang bermuatan positif berikatan dengan atom-atom yang
keelektonegatifannya besar (cenderung bermuatan negatif), maka gaya tarik-
menarik antarmolekul atau ikatan yang terjadi akan sangat kuat. Ikatan yang
sangat kuat ini menyebabkan molekul-molekulnya tidak mudah putus atau
rusak. Akibatnya, energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan tersebut
sangat besar.

Pendidihan suatu senyawa diawali dengan proses pemutusan ikatan.


Semakin besar energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan tersebut,
semakin tinggi titik didihnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa molekul-molekul
yang mengandung ikatan hidrogen memiliki titik didih yang sangat tinggi.

Contoh ikatan hidrogen:


HF, H2O, NH3, CH3COOH, dan C2H5OH
Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh ikatan hidrogen pada gambar
berikut.

HFHFHF

Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen

HOHHOH

HOH
Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen

B. Ikatan Van Der Waals


Ikatan van der Waals dalam suatu molekul kovalen dipengaruhi oleh kepolaran
dari unsur unsur penyusunnya atau muatannya (dipol). Ikatan van der Waals
terdiri atas gaya dipol dipol, gaya dipol-nondipol, dan gaya nondipol-nondipol.

2
1. Gaya Dipol-Dipol
Gaya dipol-dipol terjadi antarmolekul polar, yaitu molekul-molekul yang unsur
penyusunnya bermuatan positif dan bermuatan negatif. Meskipun molekul
polar memiliki unsur penyusun yang bermuatan negatif, namun nilai
keelektronegatifan unsur tersebut tetap lebih rendah daripada unsur penyusun
ikatan hidrogen, yaitu F, O, dan N. Itulah sebabnya, ikatan yang terbentuk dari
gaya dipol-dipol ini lebih lemah daripada ikatan hidrogen.
Gaya dipol-dipol terjadi antara atom H dan atom lain yang
keelektronegatifannya tidak terlalu tinggi (selain F, O, dan N). Lemahnya gaya
dipol-dipol antara atom H dengan atom selain F, O, dan N ini menyebabkan
ikatan antarmolekulnya lebih mudah putus. Akibatnya, senyawa yang
mengandung gaya dipol-dipol memiliki titik didih yang lebih rendah daripada
senyawa yang mengandung ikatan hidrogen.
Contoh gaya dipol-dipol:
HCl, HBr, HI, dan H2S
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

H Cl H Cl H Cl H Cl

Gaya dipol-dipol

HHHHHH

SSS

Gaya dipol-dipol

2. Gaya Dipol-Nondipol (Dipol-Dipol Terimbas)


Gaya dipol-nondipol terjadi antara molekul polar (bermuatan)dan molekul
nonpolar (tidak bermuatan). Molekul-molekul nonpolar selalu bergerak bebas
karena tidak ada muatan antaratomnya. Agar molekul nonpolar dapat diikat
oleh molekul polar, molekul polar akan mengimbas (menginduksi) molekul
nonpolar tersebut. Akibatnya, elektron-elektron dari molekul nonpolar
berkumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau tertarik) sehingga
menjadi bermuatan walau sesaat, atau disebut dipol sesaat.

3
Ketika terjadi dipol sesaat, molekul nonpolar dapat berikatan dengan
molekul polar menghasilkan gaya dipol-nondipol atau dipol-dipol terimbas.
Oleh karena gaya ini terbentuk dari molekul polar dan nonpolar, maka gaya
dipol-nondipol memiliki ikatan yang lebih lemah daripada gaya dipol-dipol yang
terbentuk antarmolekul polar, begitu juga dengan titik didihnya.
Contoh gaya dipol-nondipol:
Interaksi antara H2O dan O2, serta interaksi antara CCl4 dan HF.

3. Gaya Nondipol-Nondipol/Gaya Dispersi/Gaya London


Molekul-molekul nonpolar selalu bergerak bebas karena tidak memiliki muatan
antaratomnya. Meskipun tidak bermuatan, elektron-elektron pada molekul
nonpolar dapat bergerak dan berpindah-pindah mengelilingi inti secara acak.
Akibatnya, elektron elektron tersebut akan berkumpul pada salah satu sisi
molekul (terdorong atau tertarik) sehingga menjadi bermuatan walau sesaat,
atau disebut dipol sesaat. Dipol sesaat ini akan mengimbas molekul-molekul
nonpolar lainnya, sehingga seluruh molekul nonpolar tersebut menjadi
bermuatan.

Ketika dipol sesaat sudah terbentuk, molekul-molekul nonpolar dapat


saling berikatan. Ikatan yang terjadi antarmolekul nonpolar ini disebut dengan
gaya nondipol nondipol/ gaya dispersi/ gaya London. Gaya nondipol-nondipol
memiliki ikatan yang sangat lemah, karena memang pada awalnya molekul-
molekul pembentuknya tidak bermuatan. Itulah sebabnya ikatan antarmolekul
ini lebih mudah terputus, sehingga titik didihnya sangat rendah.
Contoh gaya nondipol-nondipol:
O2 dan CCl4
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
+–+–+–
O=OO=OO=O

Gaya nondipol-nondipol Dipol sesaat


(dipol sesaat)
Cl Cl

Cl C Cl Cl C Cl

Cl Cl
Dipol sesaat

4
C. Faktor - Faktor yang Memengaruhi Titik Didih
1. Jenis Ikatan
Semakin kuat ikatan antarmolekul, semakin tinggi titik didihnya. Urutan
kekuatan ikatan antarmolekul dari yang tertinggi ke yang terendah adalah
ikatan hidrogen, gaya dipol dipol, gaya dipol-nondipol, dan gaya nondipol-
nondipol. Dengan demikian, urutan titik didihnya adalah sebagai berikut.

Titik didih: ikatan hidrogen > gaya dipol-dipol > gaya dipol-nondipol > gaya
nondipol nondipol
2. Massa Molekul Relatif
Jika jenis ikatannya sama, maka semakin besar massa molekul relatif suatu
senyawa, semakin besar pula titik didihnya.

Contoh Soal

Tentukan urutan titik didih senyawa berikut mulai dari yang tertinggi.
HF, HCl, HBr, HI
Pembahasan:
Sebelum mengurutkan titik didihnya, kita harus memeriksa gaya antarmolekul
yang terdapat pada masing-masing senyawa tersebut. HF memiliki ikatan
hidrogen, sedangkan HCl, HBr, dan HI memiliki ikatan van der Waals gaya
dipol-dipol. Ikatan hidrogen memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada gaya
dipol-dipol. Oleh karena itu, HF memiliki titik didih tertinggi.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, massa atom relatif suatu unsur
semakin besar. Pada golongan VIIA, urutannya adalah sebagai berikut.
Massa atom relatif: Cl < Br < I
Senyawa yang memiliki massa atom relatif terbesar adalah I. Semakin besar
massa atom relatifnya, semakin tinggi titik didihnya. Dengan demikian, urutan
titik didih dari senyawa tersebut adalah sebagai berikut.
HF > HI > HBr > HCl

Anda mungkin juga menyukai