Anda di halaman 1dari 13

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pengampu:
Ns. Titik Anggraeni, S.Kep.,M.Kes.

Disusun Oleh:

Nama : Devita Feby W.R


NIM : 22018014

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO
OKTOBER, 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah ini tentang Kosep Dasar Keperawatan yang disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I.

Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Oleh karena itu, masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca baik itu mahasiswa maupun
masyarakat dan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan yang berguna untuk kita
semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4

1.2 Tujuan.........................................................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................6

2.1 Definisi.......................................................................................................................6

2.1.1 Keperawatan kesehatan komunitas........................................................................6

2.1.2 Fokus Keperawatan Kesehatan Komunitas...........................................................7

2.1.3 Keperawatan Berbasis Komunitas.........................................................................8

2.2 Peran Perawat/Ners Komunitas di Indonesia...........................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas
adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita
penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang
sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi
Ariani, 2015).

Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan


oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American
Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas
sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi
dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan
keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan
umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas
pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010).

Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public Health


Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori
keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada
keseluruhan komunitas. Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup
perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah
kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang
lain. Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi
kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu
kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik yang

4
dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan
mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang
dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat. Perawat kesehatan komunitas bekerja
untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, komunitas dan populasi melalui
fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan pengembangan (IOM, 2003).
Fungsi inti 7 diaplikasikan dalam cara sistematik dan komprehensif. Proses
pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan populasi dan
dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi, advokasi
pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan
layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan
langsung pelayanan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan fokus keperawatan kesehatan komunitas dan
keperawatan berbasis komunitas
2. Peran Perawat/Ners komunitas di Indonesia

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

2.1.1 Keperawatan kesehatan komunitas


Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah
dikeluarkan oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan
dari American Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan
kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan
ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta
tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada
perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010).

Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public


Health Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan
teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan pada keseluruhan komunitas.

Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan


kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah
kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta
bantuan pada orang lain. Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik
promotif dan proteksi kesehatan populasi menggunakan pengetahuan
keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan masyarakat (American Public Health
Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi dengan
tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan
untuk semua orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa
menjadi sehat. Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan

6
kesehatan individu, keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari
pengkajian, jaminan dan kebijakan pengembangan (IOM, 2003).

Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat


termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica,
Nuraeni, & Supriyono, 2017).

2.1.2 Fokus Keperawatan Kesehatan Komunitas


Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, 8 membimbing
dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara
dan meningkatkan derajad kesehatannya.
Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006):
1. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu
hamil risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru,
Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan
penderita penyakit degenerative
2. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high
risk group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesm dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
3. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat
khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang
terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi.

7
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi
antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, 9
Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu,
kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara
lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah
tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan
atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan,
diprioritaskan pada a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW,
Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
a. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
b. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah
lain
c. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
d. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare,
demam berdarah, dll)
e. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya

2.1.3 Keperawatan Berbasis Komunitas


Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat diberikan secara
langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
a. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang
mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap
b. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung
pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis.
Peran home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan. 3
c. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)
diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan
tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program

8
screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan
kesehatan.
d. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan
langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat
kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan
kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,
penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan
makanan.
e. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan
langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik
ganda, dan mental.
f. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam
puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di
pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan
adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus
penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti
wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga
pemasyarakatan (Lapas). 13
h. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
1) Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia
mendapat perlakukan kekerasan
2) Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
3) Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
4) Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia,
gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV
(ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS.
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga,
kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan

9
perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya.

2.2 Peran Perawat/Ners Komunitas di Indonesia


Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah (Mubarok, 2009):

2.3 Sebagai penyedia pelayanan (Care Provider)


Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan
yang ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2.4 Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir
dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan
perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan
mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.Proses
pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu: pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam
fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi
pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat
tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat
menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil
yang telah didapat.
2.5 Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.

10
2.6 Sebagai pembela (Client Advocate)
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat
komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya
melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela
klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya
peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak-hak klien. Tugas perawat sebagai pembela
klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-
hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
2.7 Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
2.8 Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses
penyembuhan klien. Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses
pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan.
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang
akan dilaksanakan.
2.9 Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
2.10 Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)

11
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-
masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap
status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi
dan pengumpulan data.
2.11 Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan
dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien.
Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima
pelayanan dari banyak professional.
2.12 Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya
atau pada sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa peubahan
adalah yang mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan
kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali
kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan peran
membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu
selama fase dari proses perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase
ini. Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan.
Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk
merencanakan, melaksanakan dan menjaga perubahan seperti: pengetahuan,
ketrampilan, perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan.
2.13 Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care
Provider And Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada
masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan
pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga
merupakan bagian dari peran perawat komunitas.

12
DAFTAR PUSTAKA

American Public Health Association. 2004. Diagnostic And Statistical Manua Of


Mental Disorders. Dsm-Iv-Tr: Washington Dc

Depkes, 2006. Pedoman Kegiatan Perawat Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.


Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisan Medik

Effendi & Makhfudli, 2010. Komunikasi Teori Dan Praktek. Jakarta: Pt Grasindo
Rosdakarya

Mubarak & Chayatin, 2009. Keperawatan Kesehatan Masyarakat : Teori Dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Ratih Dwi Ariani, 2015. Efektivitas Senam Ergonomic Terhadap Penurunan Kadar
Gula. E-Jurnal

Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Oleh


Kader Dalam Pengaturan Diet Rendah Garam Terhadap Kestabilan Tekanan
Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Kelurahan Purwoyoso Semarang. e- Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan Volume 9 No 1. Stikes Telogorejo

13

Anda mungkin juga menyukai