Oleh:
Indra Setiawan
G2S121006
PROGRAM PASCASARJANA
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Pendahuluan.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang pembangunannya terus
mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam pembangunan nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dimana terdapat banyak hambatan dan
tantangan dalam pelaksanaannya yang datang dari berbagai aspek. Salah satu hambatannya
adalah kesalahan dalam kebijakan pembangunan Indonesia selama ini adalah orientasi
pembangunan yang selalu tertumpu pada daerah tertentu.
Pembangunan dalam bidang apapun, pada hakikatnya menghendaki terjadinya
keseimbangan yang tercermin dalam konsep pemerataan pembangunan. Terkait dengan idealisasi
pembangunan serta pelaksanaan pembangunan yang berimbang di daerah, maka diterbitkanlah
UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang
pertimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Undang-undang ini merupakan upaya
untuk mendorong proses percepatan pembangunan daerah, oleh daerah itu sendiri dan hasilnya
ditujukan untuk kesejahteraan rakyat di daerah tersebut.
Fenomena kesenjangan perkembangan antar wilayah di suatu Negara meliputi wilayah-
wilayah yang sudah maju dan wilayah-wilayah yang sedang berkembang memicu kesenjangan
sosial antar wilayah. Salah satu faktor terjadinya kesenjangan antara desa dan kota karena
pembangunan ekonomi sebelumnya cenderung bias kota (Urban bias). Sebagai dampak
pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian yang identik dengan
ekonomi perdesaan mengalami kemerosotan. Dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri
dan jasa yang identik dengan ekonomi perkotaan, sehingga membuat sektor pertanian menjadi
semakin tertinggal, untuk mengatasi hal tersebut setiap Negara mencoba melakukan tindakan
intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan melakukan
pembangunan pedesaan.
Kondisi geografis-ekologis mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi di dalamnya.
Kegiatan ekonomi di desa pesisir dicirikan oleh aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan jasa
2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
2. Apa potensi dan masalah yang terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan
C. Tujuan
2. Mengetahui potensi dan masalah yang terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar peta di atas, dapat dilihat bahwa Desa Lakara terletak di daerah
pesisir dengan bentuk wilayah yang datar. Menandakan desa tersebut memiliki banyak potensi
dari segi letak geografis.
5
Tabel Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Letak Geografis dan Topografi Desa Lakara
Kecamatan Palangga Selatan Tahun 2019
Jumlah
Nama Luas Persentase Letak
No Pddk Topografi
Desa (Ha) (%) Geografis
(Jiwa)
Pesisir
1 Lakara 760 332.37 3,09 Dataran
Pantai
Dari Tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Lakara sebesar 760 Jiwa
dengan letak geografis pesisir pantai dan bentuk topografi wilayah adalah datar. Sedangkan jumlah
keluarga nelayan pada Desa Lakara dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan adalah dari total jumlah kepala keluarga sebanyak
153. Terdapat 75 kepala keluarga yang bermatapencaharian utama sebagi nelayan. Hal ini
menyimpulkan bahwa Desa Lakara di identifikasi sebagai pesisir yang mayoritas wilaya desanya
berupa dataran rendah.
B. Potensi dan Masalah yang Terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan
Seperti halnya desa pesisir yang lain yang mempunyai keanekaragaman potensi serta
memiliki berbagai macam masalah yang ada, Desa Lakara di Kecamatan Palangga Selatan juga
memiliki keanekaragaman potensi dan berbagai masalah yang terdapat di wilayahnya. Potensi-
potensi serta masalah- masalah yang di miliki oleh desa-desa pesisir di Kecamatan Palangga
Selatan disusun berdasarkan data survei pengecekan lokasi, Serta potensi-potensi tersebut di
deskripsikan berdasarkan dari hasil jawaban masyarakat terhadap Kuisioner yang diberikan.
Gambar dibawah menunjukan persentase pendapat masyarakat terhadap potensi yang dimiliki
oleh wilayahnya
Persentase Pendapatan Masyarakat Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan terkait potensi
yang ada di wilayahnya
Berdasarkan pada Gambar di atas, menunjukan bahwa dari 10 orang responden yang
merupakan masyarakat Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan, terdapat 36% masyarakat
yang berpendapat bahwa potensi sosial ekonomi, serta 30% masyarakat berpendapat bahwa
potensi flora dan fauna, kemudian 20% masyarakat berpendapat bahwa potensi fisik, kemudian
12% masyarakat berpendapat bahwa potensi sarana dan prasarana, dan 2% masyarakat
berpendapat bahwa potensi budaya dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan masyarakat.
7
Pariwisata
Kehidupan
Memiliki
Masyarakat dan
Desa Memiliki Banyak Memiliki Sarana Warga
Suasana
Lingkungan Alam Potensi dan Prasarana Yang Mendukung
Pedesaan
Yang Layak Untuk Wisata Yang Memadai Untuk Untuk Kegiatan
mendukung
Menjadi Objek Wisata Dapat Kegiatan Pariwisata Wisata Desa
untuk Kegiatan
Dinikmati
Wisata Desa
0 1 2 3 4 5
Sangat
Tidak 6% 10% 10% 4% 1%
Setuju
Tidak
28% 36% 20% 15% 15%
Setuju
Setuju 58% 50% 51% 64% 64%
Sangat
8% 4% 19% 17% 20%
Setuju
Total 100% 100% 100% 100% 100%
Pariwisata
0 6 7 8 9 10
Sangat
Tidak 0% 2% 2% 2% 1%
Setuju
Tidak
15% 24% 26% 24% 12%
Setuju
Setuju 64% 47% 59% 63% 78%
Sangat
21% 27% 13% 11% 9%
Setuju
Total 100% 100% 100% 100% 100%
8
Gambar Persentase Pendapat Masyarakat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan Terkait
dengan Masalah-Masalah Yang Terdapat di Wilayahnya
Jenis Masalah
Yang Muncul
3
Masalah
% Fisik
17
% Masalah
28 Sosial
% Ekonomi
Masalah
Sarana
dan
Prasarana
Gambar diatas, menunjukan bahwa terdapat 28% masyarakat yang berpendapat bahwa
masalah yang terdapat di daerah mereka merupakan masalah sosial ekonomi. Masalah yang
terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan di identifikasikan berdasarkan masalah
fisik, masalah flora dan fauna, masalah objek dan daya tarik, masalah sarana dan prasarana,
masalah budaya, dan masalah sosial ekonomi. Dari hasil jawaban responden yang merupakan
masyarakat Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan, berhasil diperoleh persentase pendapat
dari penggunaan kuisioner. terkait masalah – masalah yang terdapat di Desa Lakara. Masalah-
masalah tersebut dideskripsikan berdasarkan dari hasil jawaban masyarakat terhadap kuisioner
yang diberikan.
9
Gambar Persentase Pendapat Masyarakat Kecamatan Palangga Selatan Terkait Masalah Budaya
31% 19%
Berkurang
Tetap
50%
bertambah
10
Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh dalam rangka
pengembangan Desa Lakara tersebut yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian nelayan
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan perkembangan wilayah rendah. Strategi tersebut
dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan pesisir secara optimal.
Strategi-strategi tersebut yaitu :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah mengenai kesadaran pemerintah dan
stakeholder dalam membantu membangkitkan keterpurukan suatu daerah di daerah pesisir
sehingga potensi yang ada dapat di kembangkan dengan catatan adanya arahan pelatihan
pemahaman dalam pengelolaan wilayah pesisir kepada masyarakat sebagai pelaku dan penerima
dampak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Adjid, Dudung A. 2019 Sistem dan Strategi Pengembangan Agribisnis Perikanan Badan
Agribisnis Pertanian, Dep Tan, Jakarta.
Amirullah. 2018. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan dan Pengangguran (Studi Kasus di Desa
Mola Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Buton). Fakultas Ekonomi, Balai Penelitian
Universitas Haluoleo, Kendari.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Konawe Selatan. 2013. Potensi Desa
Kecamatan Palangga Selatan. Konawe Selatan : BPMD Kabupaten Konawe Selatan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan. 2019. Kabupaten Konawe Selatan Dalam
Angka. Konawe Selatan : BPS Kabupaten Konawe Selatan.
Pemerintah Desa. 2021. Rancangan Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Desa Lakara Kecamatan
Palangga Selatan
Pemerintah Desa. 2021. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) Desa
Lakara Kecamatan Palangga Selatan