Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR DAN PEDESAAN

“Makalah Pengembangan Wilayah Desa Lakara Pesisir di Kecamatan


Palangga Selatan ”

Oleh:

Indra Setiawan

G2S121006

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU GEOGRAFI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO


2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Pendahuluan.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................3

C. Tujuan...............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4

A. Karakteristik Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan...............................................4

B. Potensi dan Masalah di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan...............................6

C. Strategi Pengembangan Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan..............................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................................12

A. Kesimpulan.....................................................................................................................12

B. Saran................................................................................................................................12

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang pembangunannya terus
mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam pembangunan nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dimana terdapat banyak hambatan dan
tantangan dalam pelaksanaannya yang datang dari berbagai aspek. Salah satu hambatannya
adalah kesalahan dalam kebijakan pembangunan Indonesia selama ini adalah orientasi
pembangunan yang selalu tertumpu pada daerah tertentu.
Pembangunan dalam bidang apapun, pada hakikatnya menghendaki terjadinya
keseimbangan yang tercermin dalam konsep pemerataan pembangunan. Terkait dengan idealisasi
pembangunan serta pelaksanaan pembangunan yang berimbang di daerah, maka diterbitkanlah
UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang
pertimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Undang-undang ini merupakan upaya
untuk mendorong proses percepatan pembangunan daerah, oleh daerah itu sendiri dan hasilnya
ditujukan untuk kesejahteraan rakyat di daerah tersebut.
Fenomena kesenjangan perkembangan antar wilayah di suatu Negara meliputi wilayah-
wilayah yang sudah maju dan wilayah-wilayah yang sedang berkembang memicu kesenjangan
sosial antar wilayah. Salah satu faktor terjadinya kesenjangan antara desa dan kota karena
pembangunan ekonomi sebelumnya cenderung bias kota (Urban bias). Sebagai dampak
pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian yang identik dengan
ekonomi perdesaan mengalami kemerosotan. Dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri
dan jasa yang identik dengan ekonomi perkotaan, sehingga membuat sektor pertanian menjadi
semakin tertinggal, untuk mengatasi hal tersebut setiap Negara mencoba melakukan tindakan
intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan melakukan
pembangunan pedesaan.
Kondisi geografis-ekologis mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi di dalamnya.
Kegiatan ekonomi di desa pesisir dicirikan oleh aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan jasa
2

lingkungan pesisir. Aktivitas ekonomi mencakup perikanan, pertanian, perdagangan, wisata


bahari, dan transportasi. Desa pesisir merupakan salah satu bagian wilayah pesisir yang sangat
terbelakang, oleh karena itu desa-desa pesisir sangat potensial menjadi kantong-kantong
kemiskinan. Karena kesulitan mengatasi masalah kemiskinan diwilayah pesisir, maka
menjadikan wilayah pesisir menjadi wilayah yang rawan dibidang sosial ekonomi.
Desa Lakara merupakan desa dengan dengan luas wilayah terkecil dari desa-desa yang ada
di Kecamatan Palangga Selatan yaitu dengan luas wilayah desa 332.37 Ha. Tingkat pendidikan
di Desa Lakara masih tergolong rendah, yaitu pendidikan terakhir masyarakatnya mayoritas
hanya mencapai tingkat SMP, hal ini disebabkan karena faktor geografis daerahnya yang terletak
dipinggiran pantai dan menjadikan tingkat pendidikan masyarakat di desa tersebut menjadi
rendah. Dari segi ekonomi mata pencarian mayoritas di desa pesisir tersebut adalah nelayan dan
petani, namun dalam pengelolaan hasil dan pemasarannya, masyarakat desa pesisir masih
memakai sistem tengkulak, yaiti sistem dimana hasil dari melaut tidak langsung dipasarkan
melainkan diserahkan kepada pengumpul hasil, sehingga menyebabkan hasil melaut yang di
peroleh masyarakat menjadi rendah.
Strategi penangkapan ikan yang dilakukan masih sangat tradisional, masyarakat di desa
pesisir ini masih menggunakan alat-alat tradisional untuk penangkapan ikan, seperti
menggunakan pancing, jala, jaring dan bagan sehingga hasil melaut yang diperoleh hanya sedikit
dan tidak maksimal. Selain bermata pencaharian sebagai nelayan, mayarakat di Desa Lakara juga
bermatapencaharian di sektor pertanian dan peternakan. Potensi alam yang dimiliki Desa Lakara
tidak jauh berbeda dengan potensi alam yang dimiliki oleh wilayah pesisir lain. Seperti bakau,
kelapa, rumput laut dan lain sebagainya, namun di Desa Lakara juga masyarakatnya mampu
menjadikan SDA tersebut sebagi penghasilan tambahan yang mampu menunjang perekonomian
mereka, seperti mengelola kelapa menjadi kopra.
3

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa karakteristik Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan

2. Apa potensi dan masalah yang terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan

3. Bagaimana starategi pengembangan wilayah Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Mengetahui karakteristik Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan

2. Mengetahui potensi dan masalah yang terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan

3. Merancang starategi pengembangan wilayah Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan


4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan


Karakteristik Desa Lakara dapat di lihat secara geografis bahwa desa tersebut terletak di
pesisir pantai atau bukan di pesisir pantai, dan berdasarkan pada topografi wilayah desanya.
Tabel dan gambar di bawah ini menunjukan tentang letak Desa Lakara berada di pesisir di
Kecamatan Palangga Selatan. luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah kepala keluarga.
Peta Lokasi Desa Lakara

Berdasarkan gambar peta di atas, dapat dilihat bahwa Desa Lakara terletak di daerah
pesisir dengan bentuk wilayah yang datar. Menandakan desa tersebut memiliki banyak potensi
dari segi letak geografis.
5

Tabel Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Letak Geografis dan Topografi Desa Lakara
Kecamatan Palangga Selatan Tahun 2019
Jumlah
Nama Luas Persentase Letak
No Pddk Topografi
Desa (Ha) (%) Geografis
(Jiwa)

Pesisir
1 Lakara 760 332.37 3,09 Dataran
Pantai

Dari Tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Lakara sebesar 760 Jiwa
dengan letak geografis pesisir pantai dan bentuk topografi wilayah adalah datar. Sedangkan jumlah
keluarga nelayan pada Desa Lakara dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel Jumlah Keluarga Nelayan Desa Lakara di Kecamatan Palangga Selatan


Tahun 2019
Jumlah Keterangan
Nama Jumlah KK
No Kepala Matapencaharian
Desa Nelayan
Keluarga Utama

1 Lakara 153 75 Nelayan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan adalah dari total jumlah kepala keluarga sebanyak
153. Terdapat 75 kepala keluarga yang bermatapencaharian utama sebagi nelayan. Hal ini
menyimpulkan bahwa Desa Lakara di identifikasi sebagai pesisir yang mayoritas wilaya desanya
berupa dataran rendah.

Gambaran Kondisi Kegiatan Nelayan di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan


6

B. Potensi dan Masalah yang Terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan
Seperti halnya desa pesisir yang lain yang mempunyai keanekaragaman potensi serta
memiliki berbagai macam masalah yang ada, Desa Lakara di Kecamatan Palangga Selatan juga
memiliki keanekaragaman potensi dan berbagai masalah yang terdapat di wilayahnya. Potensi-
potensi serta masalah- masalah yang di miliki oleh desa-desa pesisir di Kecamatan Palangga
Selatan disusun berdasarkan data survei pengecekan lokasi, Serta potensi-potensi tersebut di
deskripsikan berdasarkan dari hasil jawaban masyarakat terhadap Kuisioner yang diberikan.
Gambar dibawah menunjukan persentase pendapat masyarakat terhadap potensi yang dimiliki
oleh wilayahnya

Persentase Pendapatan Masyarakat Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan terkait potensi
yang ada di wilayahnya

Potensi Yang Dapat Dijadikan Sumber


Pendapatan Masyarakat
Potensi Fisik
12% 20%
Potensi Budaya
2%
36% 30% Potensi Flora
Dan Fauna
Potensi Sosial
Ekonomi

Berdasarkan pada Gambar di atas, menunjukan bahwa dari 10 orang responden yang
merupakan masyarakat Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan, terdapat 36% masyarakat
yang berpendapat bahwa potensi sosial ekonomi, serta 30% masyarakat berpendapat bahwa
potensi flora dan fauna, kemudian 20% masyarakat berpendapat bahwa potensi fisik, kemudian
12% masyarakat berpendapat bahwa potensi sarana dan prasarana, dan 2% masyarakat
berpendapat bahwa potensi budaya dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan masyarakat.
7

Persentase Pendapat Masyarakat Tentang Pariwisata di Desa Lakara Kecamatan Palangga


Selatan

Pariwisata
Kehidupan
Memiliki
Masyarakat dan
Desa Memiliki Banyak Memiliki Sarana Warga
Suasana
Lingkungan Alam Potensi dan Prasarana Yang Mendukung
  Pedesaan
Yang Layak Untuk Wisata Yang Memadai Untuk Untuk Kegiatan
mendukung
Menjadi Objek Wisata Dapat Kegiatan Pariwisata Wisata Desa
untuk Kegiatan
Dinikmati
Wisata Desa
0 1 2 3 4 5
Sangat
Tidak 6% 10% 10% 4% 1%
Setuju
Tidak
28% 36% 20% 15% 15%
Setuju
Setuju 58% 50% 51% 64% 64%
Sangat
8% 4% 19% 17% 20%
Setuju
Total 100% 100% 100% 100% 100%
Pariwisata

Pariwisata Makanan dan Kerajinan Kebudayaan


Kehidupan Sehari-
Memberikan Minuman Khas Masyarakat Masyarakat
hari Dapat
  Peluang Kerja Masyarakat Dapat Dapat Diangkat Dapat Diangkat
Diangkat Sebagai
Bagi Warga Diangkat Sebagai Sebagai Daya Sebagai Daya
Daya Tarik Wisata
Desa daya Tarik Tarik Tarik

0 6 7 8 9 10
Sangat
Tidak 0% 2% 2% 2% 1%
Setuju
Tidak
15% 24% 26% 24% 12%
Setuju
Setuju 64% 47% 59% 63% 78%
Sangat
21% 27% 13% 11% 9%
Setuju
Total 100% 100% 100% 100% 100%
8

Tabel di atas menunjukan persentase pendapat masyarakat tentang potensi pariwisata


yang ada di wilayahnya. Mayoritas masyarakat di desa Lakara  Kecamatan Palangga Selatan
berpendapat bahwa wilayahnya memiliki potensi pariwisata.

Gambar Persentase Pendapat Masyarakat  di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan Terkait
dengan Masalah-Masalah Yang Terdapat di Wilayahnya

Jenis Masalah
Yang Muncul
3
Masalah
% Fisik
17
% Masalah
28 Sosial
% Ekonomi
Masalah
Sarana
dan
Prasarana

Gambar diatas, menunjukan bahwa terdapat 28% masyarakat yang berpendapat bahwa
masalah yang terdapat di daerah mereka merupakan masalah sosial ekonomi. Masalah yang
terdapat di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan di identifikasikan berdasarkan masalah
fisik, masalah flora dan fauna, masalah objek dan daya tarik, masalah sarana dan prasarana,
masalah budaya, dan masalah sosial ekonomi. Dari hasil jawaban responden yang merupakan
masyarakat Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan, berhasil diperoleh persentase pendapat
dari penggunaan kuisioner. terkait masalah – masalah yang terdapat di Desa Lakara. Masalah-
masalah tersebut dideskripsikan berdasarkan dari hasil jawaban masyarakat terhadap kuisioner
yang diberikan.
9

Gambar-Gambar di atas menunjukan kondisi Pemukiman masyarakat, sarana pendidikan


kantor desa dan kondisi jalan Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan. masalah yang terdapat
di daerah mereka ada kaitannya dengan keadaan fisik wilayah.

Gambar Persentase Pendapat Masyarakat Kecamatan Palangga Selatan Terkait  Masalah Budaya

Perubahan Upacara Adat Di


Bandingkan Dengan 10 Tahun Lalu

31% 19%
Berkurang
Tetap
50%
bertambah
10

Gambar di atas menunjukan bahwa terdapat 50 % masyarakat yang berpendapat bahwa


kebudayaan di wilayahnya tidak berubah, atau tetap, 31 % berpendapat bahwa kebudayaan di
wilayah mereka semakin bertambah, dan 19% masyarakat berpendapat bahwa kebudayaan
di wilayah mereka semakin berkurang, baik dari aspek kualitas maupun dari aspek pelaksanaan
kebudayaan.

C. Strategi Pengembangan Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan

Tabel Strategi Pengembangan Desa Lakara di Kecamatan Palangga Selatan


No Masalah Wilayah Potensi Wilayah Strategi Pengembangan Wilayah
Keanekaragaman
hasil laut yang lebih Meningkatkan pemahaman
Dinamika wilayah
1 banyak.seperti masyarakat terhadap pengelolaan
pesisir yang tinggi
rumput laut, pesisir berkelanjutan.
rajungan, dan ikan
Masyarakat Peningkatan kapasitas masyarakat
Kurang
mempunyai melalui pembinaan dan pelatihan
optimalnya
2 keterampilan yang dalam rangka pengembangan
pemanfatan SDA
memadai dibidang kawasan unggulan pengelolaan
yang ada.
perikanan. sumberdaya.
Pemberian modal untuk
pengembangan usaha masyarakat
Adanya pelabuhan
3 SDM terbatas. dalam rangka pengelolaan dan
perikanan
pemanfaatan sumberdaya wilayah
secara optimal.
Kurangnya Terdapatnya Peningkatan kapasitas alat tangkap
4 bantuan dari prasarana jalan bagi nelayan untuk mengurangi
pemerintah provinsi ketergantungan terhadap musim.
Kurangnya modal Pembuatan kawasan khusus untuk
5 Pariwisata Pantai
usaha pemberdayaan hasil laut.
Masyarakat masih
Implementasi pengelolaan pesisir
menggunakan alat
6 secara terpadu dan pelibatan semua
tradisional dalam
stakeholders secara aktif
melaut.  
11

Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh dalam rangka
pengembangan Desa Lakara tersebut yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian nelayan
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan perkembangan wilayah rendah. Strategi tersebut
dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan pesisir secara optimal.
Strategi-strategi tersebut yaitu :

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan pesisir berkelanjutan.


2. Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan dalam rangka
pengembangan kawasan unggulan pengelolaan sumberdaya.
3. Peningkatan kapasitas alat tangkap bagi nelayan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap musim.
4. Pemberian modal untuk pengembangan usaha masyarakat dalam rangka pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya wilayah secara optimal.
5. Pembuatan kawasan khusus untuk pemberdayaan hasil laut.
6. Implementasi pengelolaan pesisir secara terpadu dan pelibatan semua stakeholders secara
aktif.
12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Desa-desa di Kecamatan Palangga Selatan yang secara geografis terletak di wilayah


pesisir atau yang berbatasan langsung dengan laut berpotensi memiliki variasi atau dinamika
potensi Sumberdaya Alam pesisir yang melimpah, seperti rumput laut, ikan, dan hasil laut
lainnya, sehingga mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Namun melimpahnya
Sumberdaya Alam di desa-desa pesisir di Kecamatan Palangga Selatan kurang di dukung oleh
kualitas sumberdaya manusia yang memadai.

Strategi pengembangan desa-desa pesisir di Kecamatan Palangga Selatan secara garis


besar dapat dirumuskan menjadi 4 strategi inti, yaitu : (1) pengembangan Sumberdaya Alam laut
seperti ikan, rumput laut, rajungan, dan sumberdaya laut lainnya, (2) peningkatan kapasitas dan
kapabilitasSumberdaya Manusianya, meningkatkan pengetahuan praktis
B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah mengenai kesadaran pemerintah dan
stakeholder dalam membantu membangkitkan keterpurukan suatu daerah di daerah pesisir
sehingga potensi yang ada dapat di kembangkan dengan catatan adanya arahan pelatihan
pemahaman dalam pengelolaan wilayah pesisir kepada masyarakat sebagai pelaku dan penerima
dampak.
13

DAFTAR PUSTAKA

Adjid, Dudung A. 2019 Sistem dan Strategi Pengembangan Agribisnis Perikanan Badan
Agribisnis Pertanian, Dep Tan, Jakarta.
Amirullah. 2018. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan dan Pengangguran (Studi Kasus di Desa
Mola Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Buton). Fakultas Ekonomi, Balai Penelitian
Universitas Haluoleo, Kendari.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Konawe Selatan. 2013. Potensi Desa
Kecamatan Palangga Selatan. Konawe Selatan : BPMD Kabupaten Konawe Selatan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan. 2019. Kabupaten Konawe Selatan Dalam
Angka. Konawe Selatan : BPS Kabupaten Konawe Selatan.
Pemerintah Desa. 2021. Rancangan Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Desa Lakara Kecamatan
Palangga Selatan
Pemerintah Desa. 2021. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) Desa
Lakara Kecamatan Palangga Selatan

Anda mungkin juga menyukai