Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN OKSIGENASI

Disususn Oleh :

MIRANTI RAHAYU

NIM : 2114901110045

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Definisi
Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling vital. Oksigen dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga
kelangsungan metabolisme sel sehingga dapat mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai sel, jaringan, atau
organ (Saputra, 2013).
Kebutuhan oksigenasi tercukupi melalui proses pernafasan yaitu inspirasi dan ekspirasi. Manusaia membutuhkan
suplay oksigen secara terus menerus untk proses respirasi sel, danmembuang kelebihan karbondioksida sebagai
limbah beracun produk dari proses tersebut (Tim PICU NICU RSUP Dr. Kariadi, 2017).
Kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel
tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem tubuh yang berperan dalam
kebutuhan oksigenasi yaitu saluran pernapasan bagian atas, bagian bawah dan paru Hidayat, A. Alimul Aziz dan
Uliah, Musrifatul (2015).

Jadi gangguan kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan oksigenasi tidak tercukupi selama proses inspirasi dan
ekspirasi sehingga akan terganggu metabolisme sel.

Fisiologi Kebutuhan Dasar


1. Ventilasi : Proses keluar masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru.
2. Perfusi : Perfusi paru adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk di oksigenasi.
3. Difusi : Difusi gas pernafasan terjadi dimembran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipegaruhi oleh ketebalan
membran.

Etiologi:
Sesak napas kardiak, obstruksi jalan napas, emboli paru, kelainan vaskuler, gangguan
transportasi oksigen, kelainan pleura dan mediastinum, gangguan psikolgis (Setyohadi, 2015)

Fungsi Penapasan terganggu

Ventilasi pernapasan Perubanahan volume


Gangguan metabolisme, sekuncup, preload, afterload,
keletihan otot pernafasan serta kontraktilitas
Hipoventilasi/Hiperventilsi

Hambatan ventilasi Terganggunya difusi /


Takipnea/bradipnea spontan pertukaran O2 dan CO2 di
alveolus
Ketidak efektifan pola
napas Hambatan pertukaran gas
1. Ketidak efektifan pola napas (00032) : inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat
(Herdman, T.Heather dan Shigemi Kamitsuru, 2016).
Batasan karakteristik Faktor yang berhubungan
1) Perubahan kedalaman pernapasan 12) Fase ekspirasi memanjang 1) Ansietas
2) Posisi tubuh
2) Perubahan ekskursi dada 13) Pernapasan bibir
3) Deformitas tulang
3) Mengambil posisi tiga titik 14) Takipneu 4) Deformitas dinding dada
5) Keletihan
4) Bradipneu 15) Penggunaan otot aksesorius
6) Hiperventilasi
5) Penurunan tekanan ekspirasi untuk bernapas 7) Sindrom hipoventilasi
8) Gangguan musculoskeletal
6) Penurunan ventilasi semenit
9) Kerusakan neurologis
7) Penurunan kapasitas vital 10) Imaturitas neurologis
11) Disfungsi neuromuscular
8) Dispneu
12) Obesitas
9) Peningkatan diameter anterior- 13) Nyeri
14) Keletihan otot pernapasan
posterior
cedera medulla spinalis
10) Pernapasan cuping hidung
11) Ortopneu
2. Hambatan pertukaran gas (00030) : kelebihan atau defisit oksigenasi dan eliminasi karbondioksida pada
membran alveolar kapiler (Herdman, T.Heather dan Shigemi Kamitsuru, 2016).
Batasan karakteristik Faktor yang berhubungan
1) pH darah arteri abnormal 1) Perubahan membrane
2) pH arteri abnormal alveolar-kapiler
3) Pernapasan abnormal (mis., kecepatan, irama, kedalaman) 2) Ketidakseimbangan
4) Warna kulit abnormal (mis., pucat, kehitaman) ventilasi-perfusi
5) Konfusi
6) Sianosis (pada neonatus saja)
7) Penurunan karbondioksida
8) Diaforesis
9) Dispnea
10) Sakit kepala saat bangun
11) Hiperkapnia
12) Hipoksemia
13) Hipoksia
14) Iritabilitas
15) Napas cuping hidung
16) Gelisah
17) Somnolen
18) Takikardi
19) Gangguan penglihatan

3. Hambatan ventilasi spontan (00033) : ketidakmampuan memulai atau mempertahankan pernapasan


yang adekuat untuk menyokong kehidupan (Herdman, T.Heather dan Shigemi Kamitsuru, 2016).
Batasan karakteristik Faktor yang berhubungan
1) Ketakutan Gangguan metabolisme
2) Penurunan saturasi oksigen arterial
3) Penurunan kerjasama
4) Penurunan tekanan oksigen parsial
5) Penuruna volume tidal
6) Dipsnea
7) Peningkatan penggunaan otot aksesoris
8) Peningkatan frekuensi antung
9) Peningkatan laju metabolisme
10) Peningkatan tekanan parsiala karbondioksida
11) Gelisah
Hambatan pertukaran gas Hambatan ventilasi spontan
NOC : Tujuannya Setelah NOC : Tujuannya Setelah
Ketidak efektifan pola napas diberikan intervensi ... x 24 jam diberikan intervensi ... x 24
NOC : Tujuannya dalam pertukaran gas kembali membaik. jam kklien mampu
waktu ...... x24 jam setelah Kriteria Hasil : mempertahankan pernafasan
diberikan intervensi pola nafas Status pernafasan : pertukaran gas Kriteria Hasil
kembali efektif. (0402) (sebutkan 1-5 deviasi berat, Status pernafasan : ventilasi
Kriteria Hasil : cukuip, sedang, ringan, tidak ada (0403) : (sebutkan 1-5 :
Status pernafasan (0415) deviasi) gangguan ekstrem, berat,
(sebutkan 1-5 : gangguan 1) Tekanan parsial oksigen sedang, ringan, atau tidak ada
ekstrem, berat, sedang, ringan, didarah gangguan)
atau tidak ada gangguan) 2) Tekanan parsial 1) Frekuensi, irama,
1) Frekuensi pernafasan karbondioksida di darah kedalaman pernafasan
2) Irama pernafasan 3) Ph arteri 2) Suara perfusi nafas
3) Kedalaman inspirasi 4) Saturasi oksigen 3) Volume tidal
4) Suara auskultasi nafas 5) Tidal karbondioksida akhir 4) Hasil rontgen dada
5) Saturasi oksigen 6) Hasil rontgen 5) Tes faal paru
NIC : NIC : NIC :
1) Pemantauan tanda vital 1) Manajemen jalan napas 1) Pertahankan kepatenan
2) Manajemen jalan napas 2) Manajemen asam basa jalan napas
3) Pemantauan pernapasan Asidosis dan Alkalosis 2) Posisikan untuk
4) Manajemen asma respiratori. mengurangi dypsnea
5) Ventilasi mekanisme 3) Manajemen asam basa 3) Ajarkan teknik
6) Manajemen anafilaksi 4) Manajemen asam basa : pernafasan yang tepat
7) Persiapan jalan napas Asidosis respiratori 4) Auskultasi suara nafas
8) Bantuan ventilasi 5) Manajemen asam basa : 5) Monitor kelelahan otot
Alkalosis respiratori 6) Monitor pernafasan dan
6) Manajemen elektrolit saturasi oksigenasi
7) Perawatan embolo : Paru 7) Bantu menggunakan
8) Ventilasi mekanis spirometer
9) Terapi oksigen 8) Kolaborasi dengan
10)Bantuan ventilasi tenaga medis lain
Daftar Pustaka
Herdman, T.Heather dan Shigemi Kamitsuru. (2016). Diagnosa Keperawatan: Definisi &
Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Alimul Aziz dan Uliah, Musrifatul (2015).Pengantar Kebutuhan Dasar. Manusia
Edisi 2-Buku 2. Jakarta: Salemba Medika
Gloria, Howard Dkk . (2016) Terjemahan Nursing Interventions Classification (NIC),
Edisi 6. Elsevier Inc.

Saputra, L (2013). Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang: Binarupa Aksara.

Setyohadi, B. (2015). Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in Intenal Medicine).


Jakarta: Interna Publishing.
Sue, Moorhead Dkk. (2016) Terjemahan Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 5.
Elsevier Inc.

Tim PICU NICU RSUP Dr. Kariadi (2017). Modul Pelatihan PICU NICU. Semarang : RSUP Dr.
Kariadi.

Banjarmasin, 2 Oktober 2021

Preseptor Klinik Ners Muda

(Yunita Aulya Sapitri, S.Kep., Ns) (Miranti Rahayu, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai