Anda di halaman 1dari 8

NAMA RABIATUL HUDAWIYAH

S.ES.1.2019.034
EKONOMETRIKA
SOAL KASUS
1. Andaikan pemerintah daerah. Tertentu memutuskan untuk meningkatkan tarif pajak bumi dan
bangunan yang ada diwilayahnya. Bagaimanakah Dampak Kebijakan Ini Terhadap Harga
Rumah
2. Menurut anda bagaimana peran ekonometrika dalam pengambilan keputusan dibidang
ekonomi dan bisnis?
3. anda adalah seorang penasihat ekonomi dari gubenur Bank indonesia dan dia bertanya
tentang apakah sebaiknya bank central menambah uang baeredar guna menyokong
perekonomian . Faktor faktor apa saajakah yang akan anda pertimbangkan dalam
memberikan saran ? Bagaimana Ekonometrika dapat membantu anda dalam memberi
saran ?
4. Guna mengurangi ketergantungan pada pemasokan minyak dari luar negeri pemerintah
mempertimbangkan untuk meningkatkan pajak atas BBM. Andaikan pihak for Motor company
membayar anda untuk mengukur dampak kenaikan pajak tersebut terhadap permintaan akan
mobil yang akan diproduksinya .apa yang anda lakukan agar dapat memberikan saran kepada
perusahaan ?
5. Andaikan presiden Amerika serikat mempertimbangkan untuk membebankan tarif biaya
masuk atas impor baja guna melindungi kepentingan industri baja dalam negeri sebagai
seorang penasihat ekonomi presiden rekomendasi apa saja yang akan anda sampaikan
bagaimana cara anda melakukan studi ekonometri guna mengukur dampak pembebanan tarif
bea masuk tersebut ?
Jawaban
1. Kalau menurut saya yang menjadi patokan harga jual rumah adalah dibawah ini:
Pertama, lokasi menyangkut kondisi lingkungan baik fisik (lansekap, vegetasi, temperatur
udara, kualitas air, suasana di sekitarnya, dan lain-lain) maupun sosial (tingkat hidup
dan sikap warga setempat), serta posisinya dari area-area tertentu yang dianggap
sebagai nilai kurang seperti SUTET (saluran udara listrik tegangan tinggi), tempat
pembuangan sampah, pemakaman, daerah genangan, dan lain-lain. Makin
menyenangkan kondisi lokasi, kian tinggi harga rumahnya. Faktor lokasi ini kerap jadi
pertimbangan bank dalam menyalurkan KPR. “Rumah di kawasan kumuh, di bawah
SUTET atau dekat TPA (tempat pembuangan sampah), biasanya sulit dapat KPR,” kata
Dewi Damajanti Widjaja, Senior Vice President, Head Mortgage VC, Bank
Permata.harga rumah
Kedua, aksesibilitas dari rumah ke pusatpusat kegiatan atau kemudahan mencapai jalan/jalur
utama di kawasan yang menuju ke pusat kegiatan. Misalnya, di megapolitan
Jabodetabek pusat kegiatannya adalah Jakarta. Rumah di jalan utama di kawasan
pasti lebih tinggi harganya dibanding yang berada di jalan yang lebih kecil. Begitu pula
rumah yang paling dekat atau paling mudah dicapai dari Jakarta. Contoh, rumah tipe
36/90 di real estate mungil Queen Residence, Jl Abdul Wahab, Sawangan-Depok,
dilepas Rp385 juta, dibanding tipe 36/90 di klaster Bukit Matoa, Citra Indah (800 ha),
Jonggol-Bogor, yang hanya Rp235 juta. Harga Queen Residence lebih tinggi antara lain
karena lebih dekat (sekitar 12 km) ke Jakarta Selatan dan lebih banyak aksesnya
(melalui Jalan Raya Parung–Bojongsari–Cinangka–Ciputat, Jalan Raya Muchtar–
Meruyung–Limo–Cinere, atau Jalan Raya Sawangan–Dewi Sartika–Margonda–
Lenteng Agung), dibanding CitraIndah yang 23 km dari gerbang tol Cibubur, Jakarta
Timur, dan aksesnya praktis hanya lewat Jalan Raya Jonggol–Cileungsi. Karena itu
harga tanah di Sawangan pun lebih mahal. “Di sini (Citra Indah) baru Rp3 juta, di sana
sudah Rp5–6 jutaan,” kata seorang staf marketing CitraIndah Itu pula sebabnya
kedekatan dengan gerbang tol, jalur kereta, terminal, jalan raya yang banyak dilalui
angkutan umum, dan lain-lain yang memperlancar akses, selalu jadi nilai jual. “Lokasi
kita hanya 2–3 kilometer dari bakal gerbang tol (Depok–Antasari di Sawangan),” kata
Hendy Pagar Alam, Direktur Komersial HK Realtindo, pengembang Cendana Regency
(17 ha) di Bojongsari, Sawangan, Depok, yang dirilis awal Februari lalu, yang mematok
rumah terkecil tipe 45/81 seharga Rp550 juta.
Namun, jarak tempuh tidak selalu jadi ukuran. Perumahan yang lebih jauh tapi hanya perlu
sekali naik angkot ke gerbang tol, jalur kereta, atau jalan raya di kawasan misalnya,
bisa jadi lebih tinggi harganya dibanding rumah di perumahan yang lebih dekat ke
Jakarta, tapi kita harus muter-muter atau berganti angkot beberapa kali untuk mencapai
stasiun terdekat.
Ketiga, luas bangunan dan kaveling serta jumlah ruang. Rumah dengan luas bangunan/
tanah lebih besar pasti lebih mahal dibanding rumah sekelas yang lebih kecil. Begitu
pula rumah dengan ruang lebih banyak, lebih tinggi harganya dibanding rumah yang
hanya dilengkapi satu kamar tidur+satu kamar mandi, misalnya.
Keempat, spek material, kualitas desain dan pengerjaan (finishing) bangunan. Rumah
dengan spek tinggi, misalnya penutup atap keramik Kanmuri atau Karang Pilang dan
pelapis lantai keramik homogeneous, pasti lebih mahal dibanding rumah dengan
genteng beton dan keramik standar. Rumah dengan spek yang sama tapi didesain
lebih seksama dengan finishing lebih halus dan rapi, juga akan lebih tinggi dibanding
yang desainnya hanya copy paste dan dikerjakan asal jadi. Harga rumah di Queen
Residence itu misalnya, lebih tinggi dari CitraIndah, juga karena speknya lebih baik.
Dindingnya misalnya, dilapisi bata ringan dibanding di CitraIndah yang hanya single
batako.
Kelima, fasilitas yang disediakan di setiap rumah serta fasilitas di dalam dan di sekitar
perumahan. Tidak mungkin rumah yang dilengkapi kolam renang dan taman atap
(green roof) dengan daya listrik 2.200 VA lebih murah dari rumah tanpa fasilitas dengan
daya hanya 1.300 VA. Begitu juga rumah di perumahan yang lengkap fasilitas di
sekitarnya atau dilengkapi banyak fasilitas sendiri, pasti lebih mahal. Ini menjelaskan
kenapa harga rumah di perumahan besar dengan banyak fasilitas selalu lebih tinggi,
karena pengembangan fasilitas itu memicu kenaikan harga tanahnya. “Perumahan
yang terus menambah fasilitas adalah sunrise property (properti yang prospektif)
karena harga rumahnya terus meningkat,” kata praktisi pemasaran properti Andy K
Natanael.

2. Tugas utama dari ekonometri adalah mengkombinasikan kedua bahan itu. Langkah utama
dari hampiran ekonometri adalah mengkombinasikan kedua bahan dasar itu dengan memakai
teknik ekonometri. Setelah data dirapihkan, model ekonometri disusun akan diestimasi. Pada
dasarnya metode ekonometri adalah pengembangan dari salah satu bagian dari teori statistik,
yaitu teknik parametrika, kususnya regresi dan korelasi. Umumnya karena keterbatasan
waktu, tenaga ,dan dana, estimasi model ekonometri dengan memakai sampel memberikan
besaran – besaran yang disebut “ Statistik “. Nilai statistik ini hanya berlaku pada sampel.
Persoalannya adalah apakah kesimpulan akan sampel itu berlaku bagi populasinya?untuk
keperluan itu diadakan pengujian, yang dikenal sebagai “ Teknik Inferensi”. Jika sampel
mempunyai besaran statistik, populasi mempunyai besaran yang disebut “Parameter”. Dalam
bentuk teknik objektif maupun fungsi kendala pada dasarnya adalah model ekonometri yang
telah diestimasi sebelumnya. Kedua lakukan dengan mensimulasi dari berbagai kebijakan dan
membuat prakiraan kondisional dari nilai variable relevan tertentu dimasa depan untuk
setiap alternative.Atas dasar simulasi itu dapat dipilih alternative kebijakan yang paling baik.
Ada berbagai programasi yang dapat dipelajari, namun secara umum dapat dikelompok dalam
programasi linier dan programasi non linier. Biasanya untuk penjelasan setiap jenis programsi
itu menggunakan parameter- parameter tertentu yang dianggap diketahui. Namun sebenarnya
parameter itu diestimasi dengan menggunakan kaidah – kaidah ekonometrika. Yaitu
memecahkan kasus bahru dalam ekonomi baikhipotesis ataunyata
3. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kemampuan bank umum untuk menciptakan
uang adalah perbandingan / proporsi antara uang kas dengan deposito yang ingin dipegang
oleh masyarakat, misalnya, untuk setiap Rp. 1000,00 deposito, masyarakat memegang uang
kas Rp. 250,00. Jadi proporsi uang kas terhadap deposite sebesar   =   . Apabila suatu  Ketika
keinginan masyarakat memegang uang kas turun, misalnya menjadi Rp.100,00 untuk setiap
deposite Rp.1.000,00 ( jadi proporsinya turun menjadi 1/10 ) maka kemampuan bank umum
untuk menciptakan uang akan makin kecil juga.Apabila proporsi ini kita beri simbol k maka
dapat diformulasikan:
C =  kD       atau
K =  C / D
Besaran k dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya tingkat pendapatan, penggunaan
kartu kredit serta keadaan perekonomian pada umumnya. Makin tinggi tingkat pendapatan
masyarakat k cenderungan makin kecil. Demikian pula makin banyak transaksi yang
pembayarannya dilakukan  dengan kartu kredit maka k akan makin kecil. Sebaliknya, apabila
keadaan ekonomi tidak stabil ( misalnya karena adanya inflasi) maka k makin besar.
Meskipun deposito berjangka tidak masuk dalam pengertian / definisi uang, namun
karena sering bank sentral mengenakan cadangan minimum maka hal ini akan
mempengaruhi keinginan masyarakat untuk mempunyai deposito berjangka. Dari sini bisa
diketehui berapa perubahan jumlah uang sebagai akibat perubahan uang inti. Untuk jelasnya
disini akan ditunjukkan bagaimana perubahan keinginan masyarakat mempengaruhi jumlah
uang. Apabila keinginan masyarakat ini digambarkan / ditunjukkan dengan proporsi antara
deposito berjangka dengan giro maka dapatlah secara simbol dituliskan :
T = tD atau
t = T/D;
dimana :
T = Deposito berjangka.
t = proporsi deposito berjangka terhadap giro (demand deposit ).
Besarnya t sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga deposito berjangka. Makin tinggi
tingkat bunga atas deposito berjangka makin besar nili t.
Cadangan minimum tidak hanya dikenakan atas deposito yang berasal dari
masyarakat, tetapi juga dikenakan atas deposito yang berasal dari pemerintah. Meskipun
deposito pemerintah ini tidak masuk dalam perhitungan jumlah uang, namun perubahan
proporsi deposito ini terhadap giro (demand deposit ) akan mempengaruhi proses perubahan
jumlah uang. Apabila  proporsi ini dinyatakan dengan simbol g, maka dapat diformulasikan
sebagai berikut :
G = g D atau
g = G/D;
dimana G adalah deposito pemerintah yang besar kecilnya ditentukan dari pendapatan
( dari pajak ) dan pengeluaran pemerintah.
Setelah faktor – faktor penting yang mempengaruhi proses perubahan jumlah uang
dijelaskan maka dapatlah kemudian disusun model untuk menentukan apa yang dinamakan
dengan “ angka pelipat uang (money multiplier)”sebagai berikut :
M     = D + C
MB  = RS+ C
RS    = r(D + T + G)
C      = kD
T      = tD
G     = gD
Dengan substitusi diperoleh rumusan :
MB = r(D + T + G) + kD
MB = r(D + tD + gD) + kD
MB = [r(1 + t + g)]D
D =  MB
Dari rumusan C = kD,maka diperoleh :
C =  MB
       kemudian rumusan ini dimasukkan ke dalam rumusan / definisi uang.
M=D+C
M =  MB + MB
        M = MB
Angka pelipat uang (m) :
m = MB
Dari formula ini jelas bahwa perubahan jumlah uang tidak hanya ditentukan oleh bank
sentral saja, tetapi juga oleh masyarakat (melalui t dan k) serta pemerintah (melalui g).
Memang, faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang disini adalah cadangan minimum (r).
Hanya bank sentral yang dapat mempengaruhi r. Tetapi hasil seluruhnya terhadap jumlah
uang masih tergantung pada sikap masyarakat. Jadi kesimpulannya, bank sentral tidak begitu
mudah untuk mengatur jumlah uang beredar, karena ada banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Dari uraian diatas nampak bahwa perubahan jumlah uang beredar merupakan hasil
interaksi masyarakat, perbankan dan otoritas moneter. Secara sederhana jumlah uang
beredar dapat dirumuskan sebagai  berikut :
M = m MB
Angka pengganda uang (m) dipengaruhi masyarakat (melalui t dan k), pemerintah (g)
serta bank sentral (r). Demikian pula uang inti (MB) dipengaruhi oleh banyak faktor.
4. Mulai 16 Oktober 2021, pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil baru akan
diberlakukan skema baru. PPnBM bukan dihitung berdasarkan jenis dan kapasitas mesin
mobil lagi. Mulai bulan depan, PPnBM dihitung berdasarkan emisi dan konsumsi BBM.
Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 dan Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2021. Beleid tersebut mengatur soal besaran PPnBM untuk mobil
yang dijual di Indonesia berdasarkan emisi yang dikeluarkan kendaraan dan konsumsi BBM-
nya. Aturan tersebut juga menjelaskan soal keringanan pajak untuk mobil listrik.
Dengan skema baru pajak berdasarkan emisi dan konsumsi BBM, apakah harga mobil akan
naik lagi? Agen pemegang merek (APM) saat ini masih menghitung-hitungnya.
"Sedang kami persiapkan dan hitung (harga mobil dengan skema pajak berdasarkan emisi).
Ada yang naik, ada yang turun, dan ada yang tetap," kata Direktur Pemasaran PT Toyota-
Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi kepada detikcom.
detikcom mendapat bocoran rincian harga mobil Toyota untuk bulan depan setelah
diberlakukan skema pajak berdasarkan emisi. Bocoran yang didapat dari tenaga penjual di
dealer resmi Toyota menyebutkan beberapa mobil Toyota akan mengalami kenaikan harga.
Termasuk LCGC Toyota Agya dan Toyota Calya yang sebelumnya tidak perlu membayar
PPnBM, mulai bulan depan akan dikenakan PPnBM.
Dari bocoran tersebut, ada juga mobil yang mengalami penurunan harga, yaitu sedan Toyota
Vios. Diketahui, Vios yang merupakan jenis sedan sebelumnya diberlakukan PPnBM yang
lebih tinggi dibanding mobil jenis minibus meski pakai mesin yang sama. Dengan diterapkan
pajak berdasarkan emisi, kemungkinan pajak Vios akan lebih murah.
Rincian Baru Pajak Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Setelah Peraturan Dirombak
Namun, saat ditanya mengenai bocoran harga yang diterima detikcom dari tenaga penjual
Toyota tersebut, Anton tidak bisa mengkonfirmasinya. Dia bilang, pihaknya masih melakukan
kalkulasi.
"Tidak bisa dikonfirmasi ya, karena di TAM sendiri masih kita persiapkan/hitung," jawab Anton.

Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM) juga masih melakukan proses pengujian
terhadap mobil-mobilnya untuk mengetahui emisi dan konsumsi BBM yang menjadi dasar
perhitungan pajak. Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect
Motor, Yusak Billy, mengatakan, pengujian mobil Honda dilakukaan di badan yang
tersertifikasi.
"Meskipun demikian, mesin mobil Honda memang dirancang dengan karakter bertenaga,
hemat bahan bakar, sekaligus menghasilkan emisi bersih dengan standar EURO4, sehingga
kami optimistis bahwa hasil pengujian tersebut dapat sesuai dengan standar terbaik," ujar Billy
kepada "Dan Karena saat ini kami masih dalam tahap pengujian, maka besaran pajaknya
belum dapat ditetapkan karena harus menunggu hasil pengujiannya," sambungnya Oleh
akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu disebutkan jika pajak mobil baru dapat
menjadi nol persen hingga akhir tahun 2020 ini, maka secara hipotetis harga terpotong sekitar
10-25 persen. Hal itu tergantung apakah PPN saja yang dihilangkan atau bahkan hingga
PPnBM-nya.
Namun, jika hanya turun 10 persen, belum akan mengganggu harga mobil bekas yang
kini pun sudah turun harganya dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun lalu.
"Jika harga mobil baru dapat terpotong sekitar 10-25 persen, maka bisa menggerus
pasar mobil bekas. Dampaknya, untuk dapat survive, maka harga jual mobil bekas akan
semakin anjlok lagi," jelas Yannes Martinus Pasaribu.
Lebih lanjut, jika hal ini terjadi, maka masyarakat semakin diyakinkan bahwa kendaraan
bermotor bukan lagi menjadi barang yang layak untuk investasi, tetapi benar-benar barang
konsumsi dengan tingkat penyusutan harga yang semakin besar.
Namun, di tengah ketidakpastian dari pandemi COVID-19, Yannes Martinus Pasaribu
juga memberikan pandangan bahwa masih ada masyarakat yang mungkin ingin berpindah
menggunakan kendaraan pribadi dengan harga murah, yang pada akhirnya akan mengarah
ke pembelian mobil bekas.
Baca Juga:Ingin Hadiah Mobil atau Motor, Bayarlah Pajak Kendaraan di JakOne Mobile
"Jika masih ada segelintir yang berpikiran untuk berpindah kepada kendaraan pribadi
dibandingkan kendaraan umum, tentunya mereka dengan keuangan yang lebih terbatas akan
lebih memilih untuk membeli kendaraan bekas," tukasnya.

5. Kebijakan di bidang impor dan ekspor juga masih diarahkan untuk melindungi industri
garment tersebut, antara lain dengan mengenakan bea masuk yang cukup tinggi terhadap
produk impor (antara 15% – 20%), melarang impor gombal baru maupun bekas dan memberi
kemudahan ekspor bagi produsen yang berniat mengekspor produknya. Mengingat produk
garment adalah produk yang dikenakan kuota oleh beberapa negara importir maka
pemerintah, melalui serangkaian kebijakan, berusaha mengatur agar kuota ekspor tersebut
dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kebijakan Kuota
Dalam perdagangan internasional, penerapan kuota TPT oleh beberapa negara
tertentu dianggap membantu memperluas perdagangan global. Hal ini karena negara
eksportir secara lama kelamaan akan kehabisan kuota, yang akan mendorong para buyer
untuk mencari negara baru yang belum memperoleh hambatan kuota. Dengan semakin
meningkatnya ekspor, negara produsen baru tersebut lambat laun akan dikenai kuota juga.
Hal ini akan mendorong para buyer untuk mencari negara baru lagi yang masih belum terkena
kuota.
Bagi pengusaha garment, adanya kebijakan kuota tersebut cenderung merugikan
karena mereka harus mendapatkan jatah kuota untuk dapat mengekspor ke negara-negara
kuota meskipun mereka telah memperoleh order dari buyer. Hal itu menimbulkan potensi
kerugian bagi pengusaha karena sebenarnya mereka mampu memenuhi order tersebut.
Potensi kerugian juga dapat timbul karena buyer mengalihkan order ke negara lain karena
takut bahwa kuota untuk komoditi yang dipesannya telah terlampaui.
Perjanjian Internasional (ATC)
Pada intinya, ATC adalah perjanjian penghapusan kuota. Tujuan utama dari ATC
adalah untuk membawa sektor ini sesuai dengan peraturan GATT/WTO yang melarang
adanya hambatan kuantitatif dalam perdagangan. Berdasarkan data dari sekretariat GATT,
pengaruh dari dimasukkannya Putaran Uruguay pada tahun 2005 akan meningkatkan nilai
perdagangan menjadi US$ 500 miliar. Hal itu berarti jauh diatas angka perdagangan 1994,
yakni US$ 129 miliar untuk tekstil dan US$ 140 miliar untuk garment. Selain itu, penerapan
ATC juga menyimpan potensi pertumbuhan tambahan yang mencapai US$ 100 miliar.
Dampak keseluruhan dari ATC adalah bahwa negara-negara dengan nilai ekspor tekstil
dan garment cukup besar kemungkinan besar akan memperoleh keuntungan dari ATC
tersebut, terutama adalah beberapa eksportir dinamis di Asia.
ATC merupakan periode persiapan bagi negara-negara berkembang agar siap
menghadapi perdagangan internasional tekstil dan garment yang bebas kuota mulai awal
tahun 2005. Hambatan kuantitatif dalam perdagangan internasional diharapkan akan hilang
begitu ATC tidak berlaku lagi, akan tetapi akan banyak hambatan non-tarif yang muncul.
Kenyataan bahwa proses integrasi di dalam ATC yang jauh dari memuaskan mungkin
merupakan berkah tersembunyi karena memberikan waktu bagi negara-negara berkembang
untuk mempersiapkan diri menuju perdagangan yang lebih bebas dan transparan.
Terdapat banyak wilayah perdagangan bebas seperti NAFTA, EU, AFTA, dll., yang
diijinkan oleh WTO. Dimungkinkan untuk memberikan perlakukan khusus diantara naggota-
anggota wilayah perdagangan bebas tersebut. Negara-negara yang menjadi anggota wilayah
perdagangan tersebut akan diuntungkan karena bebas bea masuk, sementara yang bukan
anggota akan tetap dikenakan tarif (7% – 32% untuk AS dan 17-18% untuk Kanada misalnya).
Dengan demikian, setelah ATC, perdagangan diharapkan akan bebas dari kuota, akan
tetapi tarif masih tetap berlaku. Dengan demikian masih akan muncul problem-problem baru
begitu ATC hilang. Salah satu masalah potensial adalah Eco-label, metoda produksi dan
produk yang ramah lingkungan. Saat ini, hal itu bukan merupakan hal yang wajib, akan tetapi
pada suatu hari akan menjadi masalah bagi negara berkembang. Hal yang mirip seperti social
clause, code of conduct dan child labour merupakan potensi masalah. Sama juga dengan
rules of origin dan anti-dumping. Dengan kata lain, dengan selesainya ATC, perdagangan
internasional untuk tekstil dan garment tidak akan menjadi bebas, akan tetapi akan menjadi
lebih liberal dan transparan.
Bagi Indonesia, dengan dihapuskannya kuota maka daya saing di pasar internasional
menjadi faktor kunci dalam mempertahankan ekspornya. AFTA akan menguntungkan
Indonesia, namun wilayah-wilayah perdagangan bebas lainnya akan memberikan hambatan
bagi produk-produk dari Indonesia. Dengan demikian, Indonesia harus bersaing, tidak saja
dengan negara-negara eksportir garment utama, akan tetapi juga produsen yang ada di
wilayah-wilayah perdagangan bebas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai