Anda di halaman 1dari 3

Cara Mengukur Grounding/Arde

Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yang
sesuai dan berlaku hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm. Dijelaskan
bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas tertinggi dari hasil resistan
pembumian (grounding) yang masih bisa ditoleransi. Nilai yang berada pada range 0 ohm - 5
ohm adalah nilai aman dari suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku untuk
seluruh sistem dan instalasi yang terdapat pembumian (grounding) di dalamnya.

Untuk membuat instalasi pembumian (grounding) dengan nilai resistan pembumian yang sesuai
peraturan dengan melakukan beberapa teknik. Bebrapa teknik pendekatan yang sesuai yaitu
memparalel, menambah kedalaman atau memperbesar luas penampang hataran. Dengan
melakukan salah satu atau ketiga tehnik tersebut sehingga dapat memperoleh hasil yang
diharapkan. Terdapat banyak cara untuk mendapatkan hasil nilai resistan pembumian
(grounding) yang standar, tetapi diharapkan melakukan cara yang sesuai (legal) dan tidak
mengandung unsur non legal yang dapat merugikan untuk kedepannya.

Sebelum ke pembahasan selanjutnya harus anda ketahui dahulu bahwa pembumian yang baik
atau yang benar-benar efektif mempunyai nilai dibawah 1 omh, namun perlu saya tambahkan
lagi itu semua bisa dicapai dengan kondisi tanah yang agak lembab. kalau tanah ini kering atau
gersang atau bahkan berpasir akan berbeda lagi nilainya. itulah mengapa kita sering menjumpai
sistem pentanahan yang digali sangat dalam, itu semua untuk mencari kondisi tanah yang baik
dan mencari nilai ohm yang dibawah 1 ohm.
Cara Mengukur Grounding dengan Earth Tester (sistim tahanan):

1. Kalibrasi jarum pada alat ukur harus dalam posisi nol.


2. Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.
langkah selanjutnya silahkan hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan
masing-masing jarak kurag lebih 10 meter dari pentanahan atau grounding.
3. Hubungkan kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang, dari ketiga kabel diatas
silahkan hubungkan ke Earth Tester dengan warna pada alat ukur.
4. Test grounding dengan mengarahkan skala pada ukuran 1 ohm, bila jarum menunjukkan
dibawah angka 1ohm maka grounding kisaran nol koma (standard pembumian) dan
sebaliknya kalau jarum menunjukkan diatas 1 ohm berarti pembumian kurang bagus.

Pengukuran Grounding dengan menggunakan alat multimeter atau AVOMETER


(Ampere, Volt dan Ohm Meter) dengan Metode Voltage :

 - Fasa (+) ke Netral (-) : Untuk memastikan adanya aliran listrik standar listrik yaitu 220
Volt
 - Fasa (+) ke Ground : Nilainya sama yaitu 220 volt bila grounding normal
 - Netral (-) ke Ground : Tegangan maksimal 5 volt yang digunakan sebagai standar (0 -
5v)

Untuk pengukuran tegangan listrik ini disarankan menggunakan pilihan pengukuran dengan
option AC Volt dengan maksimal tegangan lebih dari 220 Volt, contohnya 250Volt atau
1000Volt.

Berikut beberapa ketentuan kualitas aliran/arus listrik dapat dikatakan baik:


 - Ground & + => mendapatkan nilai aliran listrik (215 s/d 240) dalam (V) dari/dalam
UPS
 - - & + => mendapatkan nilai aliran listrik (215 s/d 240) dalam (V) dari/dalam UPS
 - - & Ground => mendapatkan nilai Ground ( < 2 ) dalam (V) dari dalam/luar UPS 

Anda mungkin juga menyukai