Ips Tugas
Ips Tugas
Dosen : Dr.Dodih.Heriyadi,M.Pd
Disusun oleh :
Dhina
Dimas
Fera Afrilia
Ibnu fajar
Nia aulia
Rizky
Siti mariam
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayahNya
kami telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul ‘peran dan fungsi sejarah dalam
pembelajaran’. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ilmu
pengetahuan sosial (IPS). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman
dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam satu
bangunan teratur.
Ilmu sosial adalah kajian-kajian yang banyak berkaitan dengan fenomena-fenomena sosial
(konsep social) yang disebut dengan aspek kemasyarakatan (pancagatra)
Kami menyadari bahwa selama penulisan dan penyusunan makalah ini kami mendapat
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Semoga Allah Swt.
memberikan balasan yang berlipat ganda. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua kalangan. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita berbicara soal guna sejarah,kiranya perlu diajukan pertanyaan prinsip terlebih
dahulu,yaitu dapatkah kita belajar dari sejarah?pertanyaan ini sebenarnya dengan sendirinya
muncul,karena seperti dijelaskan dalam beberapa uraian terdahulu peristiwa sejarah terjadi sekali
dan tidak bisa di ulangi lagi,sehingga studi sejarah pada dasarnya adalah studi khusus
(particular/unique event).Oleh karena sifat dasar dari peristiwa sejarah adalah bersifat
khusus,maka akan sulit mendapatkan pegangan-pegangan dari peristiwa sejarah yang bisa
digunakan untuk menghadapi problem masa kini dan masa yang akan datang seperti yang biasa
dilakukan di lingkungan ilmu-ilmu alamiah.
Sejalan dengan diakuinya peran generalisasi dalam sejarah,meskipun sifatnya terbatas bila
dibandingkan dengan generalisasi dalam ilmu-ilmu alamiah,maka prediksi (peramalan) sebagai
kelanjutan dari usaha menggeneralisasi,dianggap juga bisa memberikan perspektif dalam
sejarah.Maksudnya,meskipun banyak sejarawan menegaskan,bahwa sejarah tak mungkin
membuat peramalan,tapi mengutip kembali kata-kata Blok,dia melihat bahwa di samping sifat
keterbatasan dari sejarah untuk memprediksikan yang akurat,namun masih dianggap mampu
memberikan pengertian yang lebih baik bagi masa kini yang menjadi landasan bagi harapan
mencapai masa depan yang lebih baik.Tegasnya sejarawan ini tetap yakin akan kemungkinan
sejarah member pegangan dalam kita menghadapi masa kini dan masa yang akan datang.
Dengan dasar pikiran diatas ini,maka kiranya prinsip belajar dari masa lampau,bukan saja
mungkin tetapi masalah bisa dianggap fungsi penting dari belajar sejarah dalam menghadapi masa
kini dan masa yang akan datang.
Guna edukatif
Guna edukatif dari sejarah,yaitu bahwa sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi
yang mempelajarinya ,yang dengan singkat dirumuskan oleh Bacon “histories make man
wise”.atas dasar ini pula bisa ditunjukan bahwa sejarah yang mengarahkan perhatiannya terutama
pada masa lampau,tidak bisa lepas dari kemasakinian,karena semangat yang sebenarnya dari
kepentingan mempelajari sejarah ialah nilai kemasakiniannya.
Menyadari guna edukatifbdari sejarah berarti menyadari makna dari sejarah sebagai masa lampau
yang penuh arti,yang selanjutnya berarti bahwa kita bisa memungut dari sejarah nilai-nilai berupa
ide-ide maupun konsep-konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah-masalah
kita masa kini dan selanjutnya untuk merealisir harapan-harapan dimasa yang akan datang.
Guna Inspiratif
Belajar sejarah, disamping untuk mengambil ide-ide maupun konsep-konseo yang langsung
berguna bagi pemecahan masalah masa kini, dianggap juga penting untuk mendapatkan inspirasi
dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa. Makna inspiratif dari sejarah
dengan sangat tepat tercermin pada serangkaian kalimat yang di ukir pada pintu keluar Museum
Sejarah Perjuangan Nasional Mexico di Mexico city, yaitu :
“We leave the museum behind, but not history, because history continuous with our life. The
motherland is a continuity, and we are all labourers toiling for its greatness. Out of the fast we
receive the strength recuired for the present, out of the fast we receive the purpose and the
encouragement for the future. Let us then realize the responsibilities for freedom. In order to
deserve more and more the honour of being Mexican.” ( kita meninggalkan meseom, akan tetapi
tidak menggalkan sejarah , oleh karena sejarah berjalan terus dengan penghidupan kita. Tanah
tumpah darah merupakan suatu kelangsungan, dan kita semua adalah karyawan yang bekerja
untuk kebesarannya dari jaman lampau kita menerima kekutan yang di butuhkan untuk jaman
sekarang dari jaman lampau kita menerima niat dan dorongan buat hari depan, marilah kita
menyadari rasa tanggung jawab yang bersangkutan dengan kemerdekaan agar kita mkin patut
menerima kehormatan bernama warga bangsa mexico.)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi,apabila kita berbicara tentang sejarah,kita biasanya segera akan menghubungkan nya
Dengan ceritera,yaitu ceritera tentang pengalaman-pengalaman manusia di waktu yang
lampau.bahwasanya sejarah adalah hakekatnya sebuah ceritera kiranya tidak bisa di
sangka lagi.