2. Tarik garis diameter lingkaran yang sudah kita buat sebelumnya, kemudian kita beri
nama titik A - B
3. Dengan tidak mengubah ukuran jangka, waktu kita membuat lingkaran, kita tarik jangka
dari titik B, sampai memotong lingkaran, dan garis diameter, kemudian hasil
perpotongannya kita beri nama titik C (titik tengah lingkaran )
4. Selanjutnya kita tarik garis lurus ke atas dari titik C sampai memotong lingkaran, dan
kita beri nama titik E
5. Hasil perotongan dari cara no.2, kita tarik garis hubung sampai memotong diameter,
antara titik C dan B, kita beri nama titik D
12. Kita tarik jangka lagi, dari titik H, sejauh titik E, sampai memotong garis lingkaran
(bagian bawah-kanan), kemudian kita beri nama titik I, selanjutnya kita hubungkan dengan
titik H
13. Kita tarik jangka lagi, dari titik I, sejauh titik H, sampai memotong garis lingkaran
(bagian bawah-kiri), kemudian kita beri nama titik J, selanjutnya kita hubungkan dengan
titik I
14. Kita tarik jangka lagi, dari titik G, sejauh titik E, sampai memotong garis lingkaran
(bagian bawah-kiri) bertemu di titik J, berfungsi untuk menastikan bahwa segilima yang
kita buat sudah proporsional panjang sisi-sisinya, selanjutnya kita hubungkan dengan titik
G, dan terbentuklah sebuah segilima beraturan didalam lingkaran
15. HASIL AKHIR, SEBUAH SEGILIMA BERATURAN DIDALAM SEBUAH LINGKARAN