DI PT. XYZ
Pada zaman globalisasi terdapat banyak peluang baru yang juga menimbulkan tantangan
dan kendala tersendiri bagi setiap perusahaan. Pada masa yang seperti ini, sumber daya
manusia memegang peranan penting dalam dunia bisnis dan manajemen. Sumber daya
manusia perlu mendapat perhatian yang lebih karena merupakan aset bagi perusahaan yang
berlaku istilah the right man on the right place. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya analisis
Analisis jabatan adalah usaha untuk mencari tahu tentang jabatan atau pekerjaan yang
berkaitan dengan tugas-tugas yang dilakukan dalam jabatan tersebut. Jabatan selalu melekat
dengan individu yang melakukannya dan persyaratan yang diperlukan untuk melakukan tugas
serta kondisi lingkungan pekerjaan tersebut (Marihot Tua, 2007:48). Analisis jabatan
bertujuan untuk mengetahui detail pekerjaan. Bila job description yang diberikan jelas, maka
semakin mudah bagi karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan.
Selain itu, hasil analisis jabatan dapat dijadikan acuan untuk proses seleksi dan rekrutmen.
Hasil dari analisis jabatan dapat juga dijadikan acuan dalam penilaian kinerja, pemberian
bonus serta berkaitan dengan kebutuhan training yang dibutuhkan oleh masing-masing posisi.
Sedangkan dari sisi pemegang jabatan, karyawan dapat secara jelas mengetahui tanggung
jawab, wewenang serta hubungan kerja dengan posisi lain, sehingga karyawan dapat
menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugasnya. Disamping itu, karyawan pun akan mudah
1
2
dapat memperoleh bonus sesuai dengan haknya. Bila job description sudah ada diawal masa
kerja, maka semua pihak dapat menilai secara obyektif. Jadi dengan adanya analisis jabatan
yang jelas dan terukur, maka perusahaan dapat berjalan dengan teratur.
Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di salah satu perusahaan ahli logistik terbesar di
Dunia yang namanya disamarkan sesuai dengan permintaan dari perusahaan. Maka nama
menyeluruh baik di tingkat global maupun lokal dan memberikan layanan rantai pasok yang
fleksibel untuk semua sektor industri mulai dari warehouse sampai transportasi.
Salah satu layanan perusahaan ini adalah warehouse. Terdapat beberapa warehouse yang
dimiliki, salah satunya adalah SPL (Service Parts Logistics) merupakan warehouse yang
loadnya tinggi. Maksudnya, aktivitas inbound dan outbound berjalan dengan cepat dan padat.
Hal yang paling penting didalam warehouse adalah keakuratan data, artinya data yang
terdapat di sistem sesuai dengan aktualnya. Maka dibutuhkan karyawan untuk mengendalikan
keakuratan data dalam warehouse. Posisi ini dinamakan sebagai inventory control
warehouse. Inventory control warehouse sangat penting karena untuk memastikan kesesuaian
barang dan data yang berada di sistem. Bila data di sistem dengan barang sesuai, maka
akivitas warehouse akan berjalan dengan lancar. Namun, bila ada selisih/ gap maka aktivitas
warehouse akan terhambat karena harus ada penelusuran lebih lanjut. Terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi yaitu karyawan merasa bingung karena adanya ketidakjelasan
pekerjaan yang dilakukan. Selama ini karyawan inventory control warehouse juga
membersihkan gudang. Selain itu, perusahaan belum mempuanyai job description dan job
specification pada unit kerja inventory control warehouse. Maka calon psikolog (selanjutnya
disebut CP) melakukan analisis jabatan pada unit kerja inventory control warehouse sesuai
Sebagai rumusan permasalahan dan tujuan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Rumusan Permasalahan
Bagaimana analisis jabatan untuk bagian inventory control warehouse di PT. XYZ?
2. Tujuan Penelitian
Analisis jabatan untuk bagian supervisor inventory control warehouse di PT. XYZ, akan
1. Metode
a. Wawancara
wawancara agar dapat menggali informasi tentang topik analisis jabatan secara
b. Observasi
Menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko (2007:70) observasi adalah alat
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
2. Instrumen
Untuk melihat detail dari analisis jabatan, CP menggunakan daftar isian karena CP ingin
pengumpulan data menurut Marihot Tua (2007). Menurut Marihot Tua (2007:54) kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis mengenai informasi yang
dibutuhkan tentang jenis tugas, rincian tugas, tanggung jawab, karakteristik karyawan yang
dibutuhkan untuk melakukannya, kondisi kerja, ciri kesehatan dan keselamatan kerja,
standar untuk kerja dan lain-lain. Teknik ini merupakan cara yang paling luas dilakukan
sebab lebih murah dan lebih cepat karena dapat mengumpulkan informasi beberapa jabatan
sekaligus.
3. Pemberi Tugas
Pemberi tugas dalam pratek kerja lapangan ini adalah Lussy Permatasari selaku senior
HR PT. XYZ. Pertemuan ini membahas mengenai proposal yang telah diajukan oleh CP.
excecutive HR PT. XYZ. Hasil dari pertemuan ini adalah penentuan kasus. Kasus yang
kegiatan ini dilakukan pada tanggal 08–10 April 2013. Ketika CP melakukan
pertemuan dengan senior excecutive HR, Informasi yang dapat dikumpulkan dan
dipelajari adalah mengenai struktur organisasi SPL, jenis bisnis perusahaan, dan alur
kerja di warehouse.
Sesuai kesepakatan dengan senior excecutive HR, maka posisi yang akan dianalisa
oleh CP adalah jabatan supervisor inventory control pada warehouse SPL yang
merupakan posisi yang penting dalam warehouse. Lalu senior excecutive HR memberikan
format analisis jabatan yang berlaku di PT. XYZ. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 12
April 2013.
yang berada di masing-masing warehouse. Aktivitas ini dilakukan pada tanggal 09 April
2013. Hasil dari pertemuan ini adalah CP mengetahui alur kerja di SPL warehouse.
Penyusunan kuesioner dilakukan pada tanggal 16-18 April 2013. Berikut ini adalah
uraiannya, pada tanggal 16 April 2013 CP mendapatkan format analisis jabatan yang
berlaku di perusahaan. Sebelumnya PT. XYZ sudah memiliki format baku untuk
melaksanakan analisis jabatan. Namun belum pernah melakukan analisis jabatan pada unit
penjelasan mengenai item-item yang ada di dalam format analisis jabatan tersebut. Setelah
6
itu, CP mencari referensi mengenai pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan ada didalam
kuesioner analisa jabatan. Pada tanggal 17 April 2013 CP membuat format analisis jabatan
yang baru serta menyusun kuesioner. Pada tanggal 18 April 2013, CP merapihkan,
mencetak kuesioner dan membuat pedoman wawancara. Setelah itu, seluruh pertanyaan
yang akan digunakan untuk pengumpulan informasi jabatan tersebut diperiksa oleh senior
excecutive HR pada tanggal 19 April 2013. Kemudian diperbaiki dan diberikan kembali
f. Membuat Janji
Setelah itu, CP membuat janji mengenai waktu yang tepat agar dapat melakukan
warehouse.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan evaluasi analisa jabatan di PT. XYZ:
Kegiatan ini meliputi penyerahan kuesioner analisa jabatan kepada inventory control
warehouse disertai dengan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner analisa jabatan
yaitu pada tanggal 19 April 2013. Selanjutnya pada tanggal 22 April 2013, CP mengambil
kembali kuesioner analisa jabatan yang telah diisi serta melakukan pemeriksaan
kelengkapan pengisian kuesioner. Setelah itu pada tanggal 23 April 2013 CP melakukan
lanjut mengenai jabatan supervisor inventory control warehouse. Pada tanggal 24-26
April 2013 CP merangkum hasil dari kuesioner yang telah diisi. Selanjutnya pada tanggal
verifikasi data kepada operation leader warehouse. Hasil dari observasi yang CP lakukan
adalah mengetahui pekerjaan yang dilakukan langsung oleh pemegang jabatan setiap
harinya.
CP membuat laporan hasil evaluasi analisis jabatan berdasarkan informasi yang sudah
didapatkan pada tanggal 01 Mei 2013 berupa konsep uraian pekerjaan dan persyaratan
operation leader warehouse PT. XYZ pada tanggal 02 Mei 2013. Berdasarkan hasil
diskusi yang telah dilakukan terdapat beberapa item yang harus direvisi. CP melakukan
revisi pada tanggal 03 Mei 2013. Setelah itu CP menyerahkan hasil uraian dan
persyaratan pekerjaan yang telah di revisi kepada operation leader kembali untuk
memastikan bahwa tidak ada kesalahan lagi pada tanggal 06 Mei 2013. Setelah itu CP
warehouse, kegiatan ini dilakukan pada tanggal 06 Mei 2013-08 Mei 2013. CP
menyerahkan hasil analisis jabatan tersebut kepada Ibu Lussy Permatasari selaku pemberi
Jadi waktu total praktek kerja lapangan dalam kasus ini adalah 180.5 jam.
11
Operation Leader
Manajemen Logistik)
b. Pengalaman Minimal 1 Tahun di Bidang Gudang/ Logistik
c. Usia Maksimal 35 Tahun
d. Mampu Mengoperasikan Komputer
e. Bertanggung Jawab
f. Mampu Bekerja Sama dengan Kelompok
g. Memiliki Ketelitian yang Tinggi
h. Memiliki Keterampilan Analisa yang Baik
i. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
D. Kesimpulan
Analisis jabatan supervisor inventory control dalam perusahaan ini sebelumnya belum
pernah dilakukan dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang melakukan analisis
jabatan ini, padahal posisi ini merupakan posisi yang sangat penting didalam warehouse.
Berdasarkan hasil analisis jabatan yang CP lakukan, diperoleh job description dan job
specification untuk unit kerja tersebut dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak
perusahaan.
E. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari aktivitas analisis jabatan ini, maka CP memberikan saran
kepada perusahaan bahwa diharapkan HR warehouse dengan HR pusat bekerja sama untuk
melakukan analisis jabatan untuk seluruh jabatan yang ada di SPL maupun yang berada di
pusat. Sebagai tahap awal, dapat dibentuk suatu tim dari beberapa warehouse yang dimiliki
oleh PT. XYZ. Lalu, mulai menentukan posisi-posisi secara bertahap yang menjadi kunci
13
dalam alur kerja di PT. XYZ. Hal ini penting, guna menentukan posisi mana yang akan di
F. Lampiran