Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM DAN ISI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


Dosen pengampu : FITRI KASMIRAWATI S.Pd.i M.Pd.i

DI

OLEH : KELOMPOK VII

AYU RIKA MITA SARI (208.20.041)

CHAIRIL ANWAR (208.20.045)

NURFADILLAH (208.20.136)

NURSILA DEWI (208.20.141)

WAHYUDI. A (208.20.188)

STAI AL-GAZALI BULUKUMBA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam tak lupa kami panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW.

Penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas SEJARAH


PENDIDIKAN ISLAM yang berjudul “sistem dan isi sejarah pendidikan islam” .
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya.

Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bulukumba, 21 oktober 2021

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem pendidikan islam di Indonesia............................................... 2


1. Sistem pendidikan non formal di Indonesia................................ 2
2. Sistem pendidikan formal di Indonesia....................................... 3
B. Isi pendidikan Islam di Indonesia .................................................... 4
1. Isi pendidikan non formal di Indonesia....................................... 4
2. Isi pendidikan formal di Indonesia.............................................. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem dan isi pendidikan islam di indonesia tidak dapat terlepas dari
perjalanan sejarah perkembangan islam di indonesia itu sendiri. Agama islam
masuk dan tersyiar di indonesia pada abad ke-7 yaitu pada zaman
kekhalifahan Usman dan berkembang hingga berakhirnya perang salib yang
menyebabkan islam mengalami kemunduran. Tersiarnya agama islam ke
Indonesia diwarnai oleh dua kondisi yang kurang menguntungkan yaitu:

1. Akibat-akibat kemunduran dunia islam dengan jatuhnya Andalusia.


2. Kondisi peradaban yang telah ada di indonesia lebih dulu yaitu peradaban
Hindu Buddha.

Kedua kondisi tersebut yang sangat mempengaruhi perkembangan umat


islam dan kemurnian amaliah islam di indonesia. Sebelum umat islam berhasil
mengatasi masalah kelemahan-kelemahannya, telah datang musuh-musuh
islam dalam perang salib dari Eropa yaitu, portugis, spanyol, inggris, belanda
ke indonesia, hingga 350 tahun lamanya.

Dalam pendidikan tidak terlepas dari adanya sistem dan isi. Pada
kesempatan kali ini pemakalah akan membahas mengenai sistem dan isi
pendidikan islam di indonesia ditinjau dari sudut pandang sejarah
perkembangannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan islam di Indonesia ?
2. Bagaimana isi pendidikan islam di Indonesia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan islam di Indonesia
2. Untuk mengetahui isi pendidikan islam di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem pendidikan islam di Indonesia


1. Sistem pendidikan non-formal
Agama islam masuk ke indonesia dibawa oleh para pedagang
muslim. Mereka menyebarkan agama islam melalui perdagangan.
Pendidikan dan penyebaran ajaran agama islam dengan melalui
perbuatan serta suri tauladan yang baik. Mereka menunjukkan perilaku
yang sopan, santun, ramah tamah, jujur, adil dan menghormati adat
istiadat ditempat tersebut. Sehingga orang-orang tertarik dan kemudian
memeluk islam.
Para pendakwah mensyiarkan agama islam kapan saja dan dimana
saja serta kepada siapapun yang ditemuinya sehingga lambat laun
islam mulai tersebar di Indonesia. Tempat-tempat pendidikan
dilakukan disurau, masjid, langgar, serambi rumah guru atau kyai,
dengan cara berkumpulnya para murid baik yang besar maupun yang
kecil duduk di lantai dan menghadap guru untuk belajar mengaji.
Dari sanalah, pondok pesantren mulai didirikan untuk
mengintensifkan pendidikan agama pondok pesantren tumbuh sebagai
strategi umat islam dalam mempertahankan eksistensinya terhadap
pengaruh penjajahan berat. Lembaga ini murid atau santri belajar
hidup sendiri, mandiri, serta menyelesaikan masalanya sendiri. Sistem
pendidikan di pesantren masih sama dengan sistem pendidikan di
surau anggra dan masjid. Hanya saja intensitas belajar santri lebih
banyak dan lebih lama. Di pondok pesantren kurikulum pendidikan
tidak didasarkan pada umur, lama belajar atau tingkat pengetahuan.
Murid diberi kebebasan dalam memilih bidang pengetahuan yang ingin
dipelajari dan pada tingkatan keberapa mereka akan memulai.
 Sistem pendidikan dan pengajaran di pesantren
Pondok pesantren memiliki model-model pengajaran yang bersifat
nonklasikal, yaitu model sistem pendidikan dengan menggunakan
metode pengajaran sorogan dan wetonan atau bendungan (menurut
istilah dari jawa barat).
Sorogan disebut juga sebagai cara mengajar per kepala yaitu setiap
santri mendapat kesempatan tersendiri untuk memperoleh pelajaran
secara langsung dari kyai dengan cara sorogan ini, pelajaran diberikan
oleh pembantu kyai yang disebut “badal”.

2
Dengan metode bandungan atau halaqoh dan sering juga disebut
wetonam para santri duduk di sekitar Kyai dengan membentuk
lingkaran. Kyai maupun santri dalam halaqah tersebut memegang
kitabnya masing-masing. Kyai membacakan teks kitab, kemudian
menterjemahkannnya kata demi kata, dan menerangkan maksudnya.
Santri menyimak masing-masing dan mendengarkan dengan saksama
terjemahan dan penjelasan-penjelasan kyai kemudian santri mengulang
dan mempelajari kembali secara sendiri-sendiri.
Meskipum pesantren tidak mengenal evaluasi secara formal,
dengan pengajaran secara halaqah ini, kemampuan para santri dapat
diketahui. Secara garis besar, pesantren sekarang ini dibedakan atas
dua macam yaitu:
a. Pesantren tradisional, pesantren yang masih tetap
mempertahankan sistem pengajaran tradisional dengan materi
pengajaran kitab-kitab klasik yang sering disebut kitab kuning.
b. Pesantren modern, pesantren yang berusaha mengintegrasikan
secara penuh sistem klasikal dan sekolah kedalam pondok
pesantren. Semua santri yang masuk pondok terbagi dalam
tingkatan kelas. Pengajian kitab-kitab klasik tidak lagi
menonjol, bahkan ada yang cuma sekedar pelengkap dan
berubah menjadi mata pelajaran atau bidang studi. Begitu juga
dengan sistem yang diterapkan seperti cara sorogan dan
bendungan mulai berubah menjadi individual dalam hal belajar
dan kuliah secara umum, atau stadium general.
2. Sistem pendidikan formal di Indonesia
Sistem pendidikan islam mulai mengalami perubahan sejalan
dengan perubahan zaman dan pergeseran kekuasaan di indonesia.
Kejayaan islam mengalami kemunduran sejak jatuhnya Andalusia kini
mulai bangkit dengan gerakan pembaharuan islam, disamping itu
pemerintahan belanda mulai mengenalkan sistem pendidikan formal
yang lebih sistematis dan teratur untuk menarik kaum muslimim
masuk pada pendidikan formal. Hal ini karena sisitem pendidikan
islam di masjid surau atau langgar sudah dipandang tidak memadai
lagi dan perlu adanya pembaharuan dan disempurnakan.
Selain itu, keinginan untuk membenahi, memperbaharui dan
menyempurnakan sistem pendidikan islam disebabkan oleh dua hal
yaitu,

3
Semakin banyaknya kaum muslimim yang bisa menunaikan ibadah
haji ke Makkah dan belajar disana, maka setelah pulang kembali ke
tanah air Indonesia timbullah keinginan untuk mempraktekkan cara-
cara penyelenggaraan pendidikan pengajaran islam seperti di Makkah,
yang pada saat itu islam mulai bangkit kembali dipelopori oleh Syekh
Moh.Abdul, Syekh Moh Rasyid Rida, dan lain-lain.
Pengaruh sistem pendidikan barat mempunyai program yang lebih
terkoordinir dan sistematis ternyata telah berhasil mencetak manusia
terampil dan terdidik yang semakin jauh dari ajaran islam.
Dengan adanya pikiran-pikiran baru di indonesia dan keinginan
untuk mengejar ketertinggalan dibidang pendidikan dan pengajaran,
orientasi pendidikan dan pengajaran pendidikan islam mulai
mengalami perubahan. Tujuan pendidikan islam mulai berkembang
pada upaya pemahaman ilmu alat disamping ilmu agama. Sejak saat
itulah, sistem pendidikan klasikal mulai diterapkan. Pelaksanaan
pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan bangku, meja, dan
papan tulis.
Dalam perkembangannya, sistem madrasah ini dibedakan menjadi
dua macam, yaitu madrasah yang khusus memberi pendidikan dan
pengajaran agama yang dikenal dengan madrasah diniyah dan
madrasah yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama juga
memberi pelajaran umum. Untuk tingkat dasar disebut madrasah
ibtidaiyah, untuk tingkat menengah pertama disebut madrasah
tsanawiyah. Dan untuk tingkat menengah atas disebut madrasah aliyah.
B. Isi Pendidikan Islam di Indonesia
1. Isi pendidikan non formal di indonesia
Berbicara mengenai isi pendidikan islam di indonesia tidak dapat
dilepaskan dari kajian tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh
pendidikan itu sendiri. Tujuan yang hendak dicapai, ada yang bersifat
tujuan akhir, yaitu menjadikan muslim yang paripurna, ada juga tujuan
penting jangka pendek yang sangat mendesak untuk segera tercapai
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Diawal penyebaran islam di indonesia, para pendakwah islam ingin
masyarakat memeluk agama islam yang pada saat itu masyarakat
mayoritas memeluk agam hindu dan budha. Isi pendidikan islam yang
diajarkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pokok-pokok aqidah
islam dan ajaran islam yang sudah dipahami dan dilaksanakan.

4
Dengan penyebaran islam yang begitu pesat, maka para orangtua
merasa perlu dengan adanya pendidikan agama islam untuk anak-
anaknya. Isi pendidikan dan pengajaran islam pada tingkat pemula
meliputi, belajar mebaca al-qur’an,pelajaran dan praktek sholat,
pelajaran ketuhanan.
Pada tingkat pemula mempelajari al-qur’an agar anak-anak dapat
membaca al-qur’an dan mengulangnya hingga dapat memahaminya.
Pada tingkat yang lebih tinggi diajarkan bahasa arab, ushul fiqih, dan
fiqih.
Apabila digeneralisasikan antara isi pendidikan islam hingga
munculnya sistem madrasah baik itu diajarkan di surau, masjid,
langgar, atau madrasah adalah sebagai berikut:
Pengajian al-qur’an yang meliputi: huruf hijaiyah, dan membaca
al-qur’an, ibadah praktek dan perukunan, keimanan, dan akhlak.
Pada tingkatan yang lebih atas akan membahas mengenai ilmu
tajwid lagu kasidah dan sebagainya.
Pengajian kitab, yang pelajarannya meliptui: ilmu sharaf, ilmu
nahwu, ilmu fiqih, ilmu tafsir.
2. Isi pendidikan formal di indonesia
Dengan munculnya sistem madrasah maka, pendidikan islam dapat
diselenggrakan secara formal sehingga lebih teratur dan tersistem.
Materi pendidikan islam mencapai 12 macam ilmu yaitu: ilmu
nahwu,ilmu sharaf, ilmu fiqih. Ilmu tafsir, ilmu tauhid. Ilmu hadits,
ilmu musthalah hadits, ilmi mantiq, ilmu ma’ani, ilmu bayan, ilmu
badi’, ilmu ushul fiqih.
Alasan yang mendasari untuk menyempurnakan materi pelajaran
pendidikan agama islam ini antara lain:
a. Banyaknya ulama-ulama yang telah berhasil menyadap pikiran-
pikiran baru tentang islam dari makkah dan mesir yang
dipandang cocok dan baik untuk diterapkan di indonesia.
b. Pendidikan islam yang selama ini telah dilakukan secara
tradisional sebagai realisai dari politik isolasi umat islam
terhada pengaruh penjajah barat tidak mampu menghasilkan
manusia-manusia yang cakap memegang pimpinan suatu
bangsa dalam berbagai bidang aktivitas kehidupan, karena
pendidika tradisional umumnya terbatas pada pendidikan
keagamaan, tanpa mengajarkan segi-segi kehidupan modern.
Pendidikan islam hanya dapat melayani sasaran yang sangat
terbatas.

5
c. Makin banyaknya putra-putri muslim yang tertarik untuk
memasuki sekolah umum yang diselenggarakan oleh
pemerintah penjajah belanda yang secara politis dikatakan
netral oleh agama, namun hasilnya sangat merugikan umat
islam.
Kurikulum madrasah dan sekolah sekolah agama masih
mempertahankan agama sebagai mata pelajaran pokok,
walaupun dengan presentasi yang berbeda. Pada waktu
pemerintahan Republik Indonesia, kementrian agama yang
mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap sistem
pendidikan madrasah melalui kementrian agama, merasa perlu
menentukan kriteria madrasah. Kriteria yang ditetapkan oleh
kementrian agama untuk madrasah-madrasah yang berada
dalam wewenangnya adalah harus memberikan pelajaran
agama sebagai mata pelajaran pokok, paling sedikit 6 jam
seminggu.
Pengetahuan umum yang diajarkan di madrasah antara lain:
membaca dan meulis huruf latin bahasa indonesia, berhitung,
ilmu bumi, sejarah indonsia dan dunia, olah raga dan
kesehatan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Sistem pendidikan islam di indonesia dibagi menjadi dua yaitu:
1. Sistem pendidikan islam non formal, masih dimasjid surau,
langgar pondok dan rumah kyai. Menggunakan sistem non
klasikal. Metode pengajaran sorogan dan wetonan atau
bendungan.
2. Sistem pendidikan islam formal, sudah mengguanakan sistem
klasikan seperti sekarang. Dengan menggunakan bangku, meja
dan papan tulis.
 Isi pendidikan islam di indonesia terbagi menjadi dua yaitu:\
1. Isi pendidika islam non formal di indonesia
Isi pendidikan dan pengajaran islam pada tingkat pemula
meliputi:belajar membaca la-qur’an , pelajaran dan praktek
shalat, pelajaran ketuhanan.
Pengajian al-qur’an yang meliputi: huruf hijaiyah, dan membaca
al-qur’an, ibadah praktek dan perukunan, keimanan dan akhlak.
Pada tingkatan yang lebih atas akan membahas mengenai ilmu
tajwid lagu kasidah dan sebagaiya.
Pengajian kitab yang pelajarannya meliputi: ilmu sharaf, ilmu
nahwu, ilmu fiqih, ilmu tafsir.
2. Isi pendidikan islam formal di indonesia
Materi pendidikan islam mencapai 12 macam ilmu yaitu: ilmu
nahwu,ilmu sharaf, ilmu fiqih. Ilmu tafsir, ilmu tauhid. Ilmu hadits,
ilmu musthalah hadits, ilmi mantiq, ilmu ma’ani, ilmu bayan, ilmu
badi’, ilmu ushul fiqih.
Pengetahuan umum yang diajarkan di madrasah antara lain:
membaca dan meulis huruf latin bahasa indonesia, berhitung, ilmu
bumi, sejarah indonsia dan dunia, olah raga dan kesehatan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rukiati,Enung dan Fenti Hikmawati.(2006).Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.


Bandung : Pustaka Setia.

Suhartini, Andewi,(2009).Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Direktorat Jendral


Pendidikan Islam DEPAK RI.

Zuhairini.(2008).Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai