Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Dasar Kebutuhan Personal Hygiene


1.1.1 Pengertian
Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat. Suatu
pengetahuan tentang usaha – usaha kesehatan perseorangan untuk :
1. Agar dapat memelihara kesehatan diri sendiri
2. Memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan
3. Mencegah timbulnya penyakit
Perawatan diri mencakup aktifitas yang diperlukan untuk pemenuhan
kebutuhan harian yang secara umum dikenal sebagai aktifitas
kehidupan sehari – hari, yang dipelajari setiap waktu dan menjadi
kebiasaan dalam hidupnya, termasuk aktifitas perawatan diri tidak
termasuk apa yang biasa dikerjakan (hygiene mandi, memakai baju,
toileting dan makan).

1.1.2 Etiologi
1. Dapat dihubungkan dengan :
Depresi, putus asa, kehilangan mobilitas, ketidak seimbangan
perceptual / kognitif, ketidak nyamanan.
2. Kemungkinan dapat dibuktikan oleh :
Kerusakan kemampuan melakukan aktifitas misal : Ketidak
mampuan membawa makanan dari piring ke mulut. Ketidak
mampuan memandikan bagian tubuh, Kerusakan kemampuan
untuk memasang atau melepas pakaian, kesulitan menyelesaikan
tugas toileting.

1.1.3 Fisiologis
Ada kalanya, kebiasaan merawat diri sehari – hari perlu dirubah sesuai
dengan keadaan pasien, apabila keadaan pasien dengan pola aktifitas
yang menurun maka sebagai perawat kita harus membantu pasien
dalam membersihkan dirinya. Pasien yang suhu badannya naik
mungkin perlu perawatan mulut khusus agar bibir dan lidahnya serta
selaput lender mulutnya tidak menjadi kering.

1.1.4 Klasifikasi

1
1. Hygiene Rambut
Tujuan :
a. Untuk keindahan rambut
b. Untuk menahan panas
c. Kesehatan kulit kepala
d. Menghilangkan kutu rambut
2. Oral Hygiene
Tujuan :
a. Memelihara kesehatan gigi dan gusi
b. Membantu menambah nafsu makan
c. Memberikan kesegaran dan kenyamanan bagi pasien
d. Menambah rasa percaya diri
3. Hygiene Kulit
Tujuan :
a. Menghilangkan bau badan.
b. Menghilangkan kotoran - kotoran.
c. Memberikan kesegaran dan kenyamanan.
d. Mencegah penyakit kulit.
4. Hygiene Kuku
4. Hygiene Kuku
Tujuan:
a. Memelihara kebersihan kuku dan rasa nyaman pada
klien
b. Mempertahankan intregitas kuku dan mencegah infeksi

1.1.5 Manifestasi Klinis


1. Badan kotor dan berbau
2. Rambut kotor, kusut dan berbau
3. Kuku panjang dan hitam
4. Mulut kotor dan berbau (termsuk lidah dan gigi)

1.1.6 Pemeriksaan penunjang :


-
1.1.7 Penatalaksanaan
1. Ciptakan suasana yang nyaman
2. Pelihara kebersihan dan kerapian rambut
3. Pelihara kebersihan kulit

2
4. Pelihara kebersihan hidung
5. Pelihara kebersihan mulut dan gigi
6. Observasi dan cacat tanda-tanda vital

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1. Anamnesa
Subjektif / objektif :
1) Evaluasi masing – masing aktifitas dengan
manggunakan skala sebagai berikut :
0 : Mandi keseluruhan.
1 : Memerlukan alat bantu
2 : Memerlukan bantuan minimal
3 : Memerlukan bantuan / beberapa pengawasan
4 : Memerlukan pengawasan keseluruhan
2) Kaji Batasan Karakteristik :
(1) Kemampuan untuk makan sendiri :
a. Mencari makan.
b. Memilih makan.
c. Memotong makanan
(2) Kemampuan mandi sendiri :
a. Melepaskan baju untuk mandi
b. Melakukan kebersihan mulut
c. Melakukan kebersihan pakaian bagi tubuh
3) Kaji faktor yang berhubungan :
4) Status mental :
(1) Kemampuan untuk mengingat.
(2) Kemampuan untuk mengikuti petunjuk.
(3) Kemampuan identifikasi.
5) Motifasi

1.2.1.2. Pemeriksaan Fisik

Tubuh Tanda-Tanda Abnormal Tanda-Tanda Normal


Rambut Kering, kusam, lambat Kilat, berminyak, tidak
tumbuh kering
Kulit Kering, sangat berminyak, Lembab, sedikit
pecah - pecah, kemerah – lembab, turgor baik

3
merahan
Mata Kering, kemerahan Berbinar, jernih
Lidah Merah, bercak-bercak, Merah muda, lembab
bengkak
Membran Mukosa Kemerahan, bercak-bercak, Merah muda, lembut
kering, mudah pecah
Kardiovaskuler HR naik, tekanan darah naik, HR dan tekanan darah
irama tidak teratur normal, irama jantung
normal
Otot Tonus lembek, tidak Firm (lembut / lunak,
berkembang berkembang baik)

1.2.2 Rencana Asuhan Keperawatan


1.2.2.1. Diagnosa Keperawatan
Syndroma deficit perawatan diri (personal hygiene)
berhubungan dengan kelemahan otot sekunder akibat CVA.
Dapat dihubungkan dengan :
1) Kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan
ketahanan, kehilangan kontrol / koordinasi otot.
2) Kerusakan perseptual / kognitif.
3) Nyeri / ketidak nyamanan.
4) Depresi

1.2.2.2. Batasan Karakteristik


1) Kurangnya kemampuan untuk makan sendiri:
a. Tidak dapat memotong makanan /
membuka
b. Tidak dapat membawa makanan ke
mulut
2) Kurangnya kemampuan untuk mandi sendiri:
a. Tidak dapat membasuh keseluruhan
tubuh
b. Tidak dapat menyisir rambut
c. Ketidak mampuan untuk menggosok
gigi

1.2.2.3. Tujuan
Personal hygiene terpenuhi dengan kriteria hasil :
1) Pasien merasa segar, nyaman dan kulit tampak bersih

4
2) Rambut tampak bersih dan rapi
3) Kuku jari – jari tangan dan kaki pendek dan bersih
4) Mulut dan gigi bersih, tidak bau
5) Bibir pasien lembab
6) Lingkungan pasien bersih

1.2.2.4. Kriteria Hasil


Individu akan :
1) Mengidentifikasikan kemampuan dalam aktivitas
perawatan diri
2) Menunjukkan kebersihan optimal sesudah perawatan
dengan dibantu
3) Berpartisipasi secara fisik / verbal dalam makan,
berpakaian, toileting dan mandi
1.2.2.5. Intervensi dan Rasional
1) Berikan peawatan mandi seka 2 kali sehari
R : Mandi seka menggunakan air sabun dengan
diusapkan keseluruh tubuh akan meluruhkan
kotoran dari kulit.
2) Berikan perawatan rambut
R : Menjaga kebersihan dan kerapian rambut.
3) Lakukan oral hygiene 2 kali sehari
R : Menjaga kebersihan mulut pasien (termasuk gigi
dan lidah).
4) Perawatan kuku jari-jari tangan dan kaki
R : agar kuku jai-jari tangan dan kaki pasien bersih
5) Jaga lingkungan sekitar tetap bersih
R : menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien

1.2.3 Evaluasi
1. Pasien terlihat segar dan bersih
2. Pasien merasa nyaman
3. Ketiak, lipatan dan genetalia bersi
4. Pasien dapat melakukan hygiene

5
BAB 2
TINJAUAN KASUS

2.1 Pengkajian
2.1.1 BIODATA :
Nama : Ny. K No. Reg. 501510
Umur : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kediri
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medis : CVA
Tanggal MRS : 18 Juli 2011
Tanggal Pengkajian : 19 Juli 2011
Golongan Darah : -

2.1.2 Keluhan Utama :


Keluarga mengatakan ada kelemahan pada ke dua tangan dan tidak
mampu untuk mengangkatnya sehingga pasien tidak dapat melaksanakan
untuk memenuhi ADL nya sendiri. Semua ADL dibantu oleh keluarga
selama 3 minggu.

2.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang


Keluarga mengatakan pasien sudah 3 minggu ini mengalami kelemahan
pada tangan dan kaki. Kemudian pasien di bawa ke RS. Baptis Kediri
dan didiagnosa dengan CVA. Saat dilakukan pengkajian pasien tetap
tidak bisa mengangkat ke dua tangan maupun kakinya.

2.1.4 Riwayat Penyakit Masa Lalu


Keluarga mengatakan ada riwayat Hipertensi sudah 3 tahun. Pasien
tidak kontrol ruti dan minum obat rutin.
2.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mempunyai riwayat penyakit Hipertensi dari ayah.

6
GENOGRAM

6
2

Keterangan :
: laki-laki : tinggal 1 rumah

: perempuan : mengalami penyakit


tertentu

: hubungan perkawinan : garis keturunan

: meninggal : pasien

2.1.6 Data Psikososial dan Spiritual


Psikososial:
a. Di rumah : Hubungan pasien dengan keluarga baik
b. Di rumah sakit: Hubungan dengan tim medis baik
Spiritual:
a. Di rumah : Pasien ibadah dengan rajin, merasa penyakitnya
tidak sembuh-sembuh
b. Di rumah sakit: Pasien tidak beribadah karena masih lemah

2.1.7 Pola Aktivitas Sehari-hari


Pola Di Rumah Di Rumah Sakit
Nutrisi Makan : 3 x sehari Makan : 3 x sehari dengan
dengan nasi, lauk pauk, diet rendah garam dan tiap
sayur. Menghabiskan 1 makan dibantu perawat
porsi tiap makan atau keluarga.

7
Minum : 6 – 7 gelas air Minum : 3 – 4 gelas
putih perhari. perhari (air putih, susu).
Habis 1 porsi tiap
makan
Eliminasi BAB : 1 x sehari. BAB : 1 x sehari.
BAK : 4 – 5 x sehari. BAK : 3-4x per hari
dibantu perawat atau
keluarga.
Istirahat Siang: tidur 1 jam Siang: tidur 3 jam
Malam: tidur 8 jam Malam: tidur 8 jam
Personal Pasien mandi 2 x / hari, Pasien mandi 2x /hari dan
Hygiene gosok gigi 2 x / hari gosok gigi 2x /hari dibantu
dan keramas 3 x / oleh perawat. Sudah 1
minggu. minggu tidak cuci rambut.
Aktivitas Pasien dapat Pasien hanya bisa
melakukan aktivitasnya berbaring saja di tempat
dengan baik. tidur.

2.1.8 Keadaan/ Penampilan/ Kesan Umum Pasien


Keadaan umum: sadar namun tampak lemah

2.1.9 Tanda-Tanda Vital


Suhu Tubuh : 37 0 C
Denyut Nadi : 80 x / menit
Tensi / TD : 150/ 100 mmHg
Respirasi : 18 x / menit
TB / BB : 50 Kg, 155cm

2.1.10 Pemeriksaan Fisik


a. Pemeriksaan Kepala dan leher :
Kepala : Rambut kusam, tidak ada nyeri tekan
Mata : Tidak ada pembengkakan pada palpebra, sklera putih,
reflek pupil, konjungtiva pucat, pupil miosis terhadap
cahaya
Hidung :Tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan
Telinga : Tidak ada nyeri tekan pada tragus, tidak ada serumen
Mulut : Berbau,gigi kotor, mukosa kering

8
Leher : Tidak ada nyeri tekan, letak faring tepat di tengah, tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid maupun vena jugularis
b. Pemeriksaan Integumen / kulit dan kuku :
Kulit : Berminyak, banyak daki
Kuku : Kotor dan panjang-panjang, CRT < 2 detik
c. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak (bila diperlukan) :
Payudara :
Inspeksi: Tidak ada pembengkaan, tidak ada sekret dari puting,
simetris
Palpasi : Tidak teraba masa, tidak ada lesi.

Ketiak :
Inspeksi : Kotor
Palpasi : Tidak ada pembengkaan kelenjar limfe.
d. Pemeriksaan Thorax / Dada :
Inspeksi Thorax : Bentuk simetris, irama nafas teratur,
Paru :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada saat inspirasi dan ekspirasi
simetris
Palpasi : Taktil fermitus paru kiri dan kanan getaran sama,
tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan (ronchi kering dan ronchi
basah), tidak ada wheezing.
e. Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak Ictus Cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V midclavicula
Perkusi : Suara jantung pekak
Auskultasi : Kecepatan denyut jantung tidak ada kelainan.
f. Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bunyi bising usus 10x / menit.
g. Pemeriksaan Kelamin dan daerah sekitarnya (bila diperlukan) :
Genetalis : Bersih
Anus : Tidak ada hemoroid

9
h. Pemeriksaan Muskuloskeletal :
Otot tangan dan kaki atropi,
MMT :
2 2
2 2

2: Ada kontraksi, ada gerakan tetapi tidak bisa melawan gravitasi.


i. Pemeriksaan Neurologi :
Reflek pupil: +/+
Reflek patella: +/+
GCS : 4– 5 –3

Keterangan :
4: Klien dapat membuka mata secara spontan
5: Klien mempunyai orientasi baik, terhadap orang, waktu, tempat
3: Diberi rangsang klien melakukan gerakan fleksi
j. Pemeriksaan Status Mental :
Tingkat konsentrasi baik, dapat mengenali tempat, orang, dan
waktu.
2.1.11 Pemeriksaan Penunjang Medis :
-
2.1.12 Pelaksanaan Terapi
a. Obat neurotam 500 mg per IV Q 8 jam
b. Memirinkan pasien ke kanan dan kiri tiap 2 jam
2.1.13 Harapan Klien / keluarga sehubungan dengan penyakitnya :
a. Keluarga dan pasien menginginkan penyakitnya cepat sembuh dan
dapat menggerakkan tangan dan kakinya sehingga dapt memenuhi
kebutuhan pribadi terutama kebersihan tubuh.
b. Keluarga dan pasien berharap dapat pulang kerumah dengan
keadaan baik.

Kediri, Juli 2011


Tanda Tangan Mahasiswa

10
(PRISTIANKI WULAN DIRA D)

2.2 ANALISA DATA

NAMA PASIEN : Ny. K


UMUR : 62 Tahun
NO. REGISTER : 501510
DATA GAYUT
KEMUNGKINAN
DATA OBYEKTIF MASALAH
PENYEBAB
DATA SUBYEKTIF
DS: Keluarga mengatakan Syndroma defisit Kelemahan otot
pasien hanya dapat perawatan diri. sekunderakibat
menggeser ke dua CVA
tangannya, tidak mampu
menangkat, kaki lemah,
ketika diangkat sebentar
kemudian jatuh lagi
sehingga tidak dapat
melakukan perawatan
diri secara mandiri.
DO :
 KU sadar namun lemah
 Otot kaki dan tangan
atropi
 Rambut kusam
 Kulit berminyak
 Mulut berbau
 Kuku kotor dan panjang-
panjang
 Skor ADL: 4

11
2.3 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. K


UMUR :62 tahun
NO. REGISTER : 5001510

TANGGAL DIAGNOSA TENGGAL TANDA


NO
MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN

1 19 Juli 2011 Syndroma defisit perawatan diri 19 juli 2011


berhubungan dengan kelemahan
otot sekunder akibat CVA yang
ditandai dengan : Keluarga
mengatakan pasien hanya dapat
menggeser ke dua tangannya,
tidak mampu menangkat, kaki
lemah, ketika diangkat sebentar
kemudian jatuh lagi sehingga
tidak dapat melakukan
perawatan diri secara mandiri.
KU sadar namun lemah, otot
kaki dan tangan atropi, rambut
kusam, kulit berminyak, mulut
berbau, kuku kotor dan panjang-
panjang, skor ADL 4.

12
2.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. K


NO. REGISTER : 501510
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
KEPERAWATAN
1. Syndroma deficit Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu pasien mandi seka 1. Dengan membantu pasien
perawatan diri keperawatan selama 1x24 jam 2x sehari mandi seka 2 x sehari
berhubungan dengan syndrome deficit perawatan diharapkan pasien merasa
kelemahan otot sekunder diri dapat teratasi degan nyaman.
akibat CVA yang ditandai kriteria hasil : 2. Bantu pasien oral 2. Dengan membantu
dengan : Keluarga 1. Badan bersih hygiene memebersihkan mulut
mengatakan pasien hanya 2. Mulut bersih pasien diharapkan dapat
dapat menggeser ke dua 3. Rambut halus mempertahankan nutrisi
tangannya, tidak mampu 4. Kulit lembab akibat radang gigi.
menangkat, kaki lemah, 5. Kuku bersih 3. Lakukan pemeliharaan 3. Dengan melakukan
ketika diangkat sebentar 6. BAB/ BAK kebersihan kuku pemeliharaan kebersihan
kemudian jatuh lagi kuku diharapkan kuku
sehingga tidak dapat menjadi bersih dan

13
N DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
O KEPERAWATAN
melakukan perawatan diri mengurangi tingkat infeksi.
secara mandiri. KU sadar 4. Lakukan pertolongan Dengan melakukan
namun lemah, otot kaki dan BAB/ BAK pertolongan BAB/ BAK
tangan atropi, rambut diharapkan pasien dapat BAB/
kusam, kulit berminyak, BAK dengan lancar
mulut berbau, kuku kotor
dan panjang-panjang, skor
ADL: 4

14
2.5 TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. K


UMUR : 62 Tahun
NO. REGISTER : 501510
TINDAKAN TANDA
NO No. DX TGL / JAM
KEPERAWATAN TANGAN
1. 1 19 – 07 – 2011
4 am 1. Membantu pasien mandi seka
2x sehari untuk kebersihan
tubuh dan melembabkan
kulit.

7 am 2. Membantu pasien oral


hygiene dengan loco odol
sebelum makan agar kuman
tidak masuk ke saluran
pencernaan.
9 am
3. Melakukan pemeliharaan
kebersihan kuku dengan cara
perawatan kuku bila kuku
memeanjang

12 pm 4. Melakukan pertolongan
BAB/ BAK dengan
memberikan bad pan pada
saat pasien ingin BAB/ BAK.

17
2.5 EVALUASI

NAMA PASIEN : Ny. K


UMUR : 62 Tahun
TANGGAL : 19 Juli 2011

NO NO. DK JAM EVALUASI


S: Keluarga mengatakan pasien hanya dapat
1. 1. 12 pm
menggeser ke dua tangannya, tidak mampu
menangkat, kaki lemah, ketika diangkat
sebentar kemudian jatuh lagi sehingga tidak
dapat melakukan perawatan diri secara
mandiri.

O :

 Badan bersih

 Mulut bersih

 Rambut kusam

 Kulit lembab

 Kuku bersih

 BAB/ BAK terpenuhi

 Skor ADL: 4

A : Tujuan tercapai sebagian

P : Lanjutkan intervensi no:


1. Bantu pasien mandi seka 2x sehari
2. Bantu pasien oral hygiene
3. Lakukan cuci rambut 2 hari sekali

18
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10.
Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilyn. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

19

Anda mungkin juga menyukai