NIM : 042011133104
Kelas : Ekonomi Moneter 1 Kelas B
Tugas Pertemuan 14
1. Kebijakan apa yang harusnya dilakukan bank sentral ketika harga-harga aset
naik dengan tidak wajar?
Jawab :
Bank sentral umumnya mengandalkan pengendalian jumlah uang beredar serta tingkat
suku bunga sebagai intrumen dalam mengendalikan harga barang dan jasa. Pola
Inflation Targeting telah diterapkan bank sentral untuk mengendalikan inflasi dengan
3 kebijakan moneter utama yaitu,
a. Operasi Pasar Terbuka
Bank sentral melakukan kebijakan operasi pasar terbuka dengan membeli dan
menjual obligasi negara. Operasi Pasar Terbuka (OPT) adalah kegiatan transaksi di
pasar uang atau pasar valuta asing dengan prinsip Syariah. Apabila terjadi kelebihan
likuiditas atau jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia akan melakukan OPT
absorbsi untuk menyerap kelebihan likuiditas. Jika terjadi inflasi, bank sentral akan
menjual surat beharga.
b. Kebijakan Diskonto
Bank sentral melakukan regulasi dengan menaikkan atau menurunkan tingkat
bunga pinjaman atau bank-bank umum. Kebijakan diskonto merupakan salah satu
upaya bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan
meningkatkan suku bunga sehingga massyarakat diharapkan untuk menyimpan
uangnya di bank.
c. Giro wajib minimum
Kenaikan giro wajib minimum akan mengurangi jumlah deposito (simpanan) yang
dapat didukung oleh uang primer dalam jumlah tertentu dan akan mendorong uang
beredar berkurang (kontraksi) dan begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, bank
sentral dapat meningkatkan atau mengurangi syarat cadangan kas minimum yang
harus dimiliki oleh bank umum di negaranya. Apabila terjadi kenaikan syarat
cadangan kas minimum mengartikan bahwa bank-bank harus memegang lebih
banyak cadangan kas sehingga dapat mengurangi pinjaman dari setiap unit yang
disimpan sehingga akan meningkatkan rasio cadangan dan menurunkan
penggandaan uang yang akan berakibat pada turunnya jumlah uang yang beredar.
2. Jelaskan pendapat anda tentang statemen Keynes bahwa kebijakan moneter tidak
berpengaruh terhadap perekonomian
Jawab:
Keynes berfokus pada bukti model struktural yang didasarkan pada komponen
pendekatan terhadap penentuan permintaan agregat, yang menemukan bahwa
kebijakan moneter tidak terlalu penting.
Kepercayaan Keynesian dalam ketidakefektifan moneter berpegang dari 3 bentuk
model struktural, yaitu:
a. Kebijakan moneter tidak dapat menjelaskan alasan kontraksi ekonomi di Amerika
Serikat yang terburuk bisa terjadi, Keynesian awal menyimpulkan bahwa
perubahan jumlah uang beredar tidak memiliki pengaruh terhadap output agregat.
b. Studi empiris awal yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
pergerakan suku bunga nominal dengan pengeluaran investasi.
c. Hasil survey masyarakat bisnis yang membuktikan bahwa keputusan mereka
mengenai berapa banyak investasi dalam modal fisik tidak dipengaruhi oleh suku
bunga pasar.
Variabel yang dipengaruhi dari kebijakan operasi pasar terbuka adalah jumlah uang
beredar dan surat beharga pemerintah.
2. Kebijakan diskonto
Merupakan instrument kebijakan Bank Indonesia dengan menaikkan atau
menurunkan suku bunga.
Variabel yang dipengaruhi yaitu tingkat suku bunga, pinjaman diskonto (cadangan
pinjaman).
8. Apakah yang dimaksud dengan Nilai tukar sebuah mata uang yang overvalued,
langkah apa yang harus diambil oleh Bank Sentral pada kondisi tersebut?
Jawab:
Kondisi overvalued currency terjadi apabila nilai tukar menyebabkan harga domestik
lebih mahal dari harga yang ada di luar negeri sehingga meningkatkan tekanan industri
import-competing terhadap perusahaan asing. Langkah yang harus diambil oleh bank
sentral dalam menghadapi kondisi tersebut adalah dengan mengeluarkan sejumlah
kebijakkan seperti memebeli mata uang domestik agar kurs tetap sama, tetapi dengan
akibat bank sentral akan kehilangan cadangan internasional. Bank sentral juga dapat
menyesuaikan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate. BI sudah menaikkan
suku bunga acuan 125 basis poin dalam 3 bulan dan kini suku bunga acuan BI 5,5
persen. Langkah lain yang dapat dilakukan BI adalah dengan meningkatkan volume
intervensi di pasar valuta asing, membeli surat beharga negara di pasar sekunder. BI
juga dapat meningkatkan koordinasi dengan pemerintah terutama Ototritas Jasa
Keuangan. (OJK).