1254 2476 1 SM
1254 2476 1 SM
Abstrak:
Tulisan ini membahas kesehatan reproduksi di dalam surah al al-Baqarah/2
Baqarah/2 ayat 222.
Ayat ini memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
melalui hubungan seksual antara suami istri. Ini berangkat dari persoalan maraknya
penyakit yang menyerang wilayah reproduksi. Hal ini lebih disebabkan oleh sikap
masyarakat yang antipati dan negatif terhadap hak-hak
hak reproduksi. Oleh sebab itu,
penting melihat persoalan ini secara normatif dalam sumber ajaran Islam. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif, yakni menyajikan data-data
data data yang berasal dari
perpustakaan untuk dideskripsikan secara analitis. Untuk mendukung data primer
dari Qs. al-Baqarah/2:
Baqarah/2: 222, studi ini menggunakan sumber sekunder seperti kitab
tafsir, dan karya-karya
karya yang terkait dengan kesehatan reproduksi dijadikan sebagai
sumber sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Allah SWT melarang
seorang suami melakukan hubungan seksual bersama istrinya dalam keadaan haid.
Karena hubungan seksual yang dilakukan pada saat haid akan mendatangkan
berbagai macam penyakit. Bila itu terjadi maka secara efektif akan mempengaruhi
kehidupan sang perempuan.
219
Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.2/Desember 2019 220
mereka, atau ayah suami mereka, atau perbuatan tersebut juga dikutuk oleh
putera-putera mereka, atau putera- Allah SWT.10
putera suami mereka, atau Saudara- Kesehatan reproduksi
saudara laki-laki mereka, atau putera- mengandaikan bahwa setiap individu
putera saudara lelaki mereka, atau pelaku proses reproduksi itu dalam
putera-putera saudara perempuan kondisi yang sehat, dengan proses yang
mereka, atau wanita-wanita islam, atau sehat, dan mendapat pelayanan yang
budak- budak yang mereka miliki, atau sehat.11 Dan jika ditambahkan agama,
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak ia juga mendapat stempel sehat dalam
mempunyai keinginan (terhadap arti tidak melanggar norma
wanita) atau anak-anak yang belum agama.Kesehatan reproduksi
mengerti tentang aurat wanita. dan setidaknya mencakup tiga hal
12
janganlah mereka memukulkan penting.
kakinyua agar diketahui perhiasan 1. Sehat Secara Fisik, artinya tidak
yang mereka sembunyikan. dan tertular penyakit, tidak mengalami
bertaubatlah kamu sekalian kepada kehamilan yang tidak diinginkan,
Allah, Hai orang-orang yang beriman tidak menyebabkan kehamilan yang
supaya kamu beruntung. QS. al- tidak diinginkan, tidak menyakiti
Nur/24: 30-31. pasangan, tidak merusak kesehatan
orang lain.
Ada kesan bahwa dalam Islam 2. sehat Sehat Psikis, artinya tidak
upaya antisipatif terhadap organ-organ adanya gangguan psikis berupa
reproduksi dan fungsi-fungsinya kecemasan yang berhubungan
dilakukan dalam bentuk yang ekstrim, dengan organ seksual dan fungsi
misalnya, larangan berhubungan reroduksi.Mempunyai nilai-nilai
seksual sebelum pernikahan, termasuk yang kuat dan tidak mudah terjebak
segala macam prolognya, baik atas dalam godaan.Menguasai informasi
saling menyukai atau tidak. Hal-hal tentang seksualitas.Percaya diri dan
itulah yang seringkali disalahpahami
oleh sebagian orang modern dan 10
Musdah Mulia, Muslimah
kemudian menuding Islam sebagai Reformis…, h. 246.
11
agama yang kuno dan ketinggalan Godswill N. Osuafor and Akim J.
Mturi, Attitude towards sexual control among
zaman.9 women in conjugal union in the era of the
Sebaliknya, Islam mengajarkan HIV/AIDS epidemic in Mahikeng, South
bahwa semua naluri biologis harus Africa Population and Health, Vol. 28, No. 1,
dipenuhi dengan cara yang diridhai, April 2014, h. 538.
12
bukan melalui cara yang dimurkai. Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Naional, Proses Belajar Aktif
Konsekuensinya, pemenuhan naluri Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta:
biologis yang dilakukan dengan cara BKKBN, 2004, h. 7. Lihat juga dalam UU
yang tidak diridhai, seperti hubungan Kesehatan No. 23 Tahun 1992; Lihat juga
seksual di luar pernikahan, akan dalam Undang-Undang Kesehatan dan Rumah
menimbulkan gangguan terhadap Sakit, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010, h.
7; Lihat juga dalam ketentuan sehat menurut
fungsi reproduksi yang tidak sehat, dan WHO (World Health Organization. Lihat juga
Musdah Mulia, Mengupas Seksualitas
Mengerti Arti, Fungsi, dan Problematika
9
Musdah Mulia, Islam Dan Inspirasi Seksual Manusia Era Kita, Jakarta, Opus,
Kesetaraan Gender…, h. 206. 2015,h. 38.
Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.2/Desember 2019 223
ِ ُ ﻮﻫ ﱠﻦ ِﻣ ْﻦ َﺣْﻴ
َث أ ََﻣَرُك ُﻢ ا ﱠُ إ ﱠن ا ﱠ ُ ُفَِإذا تَﻄَ ﱠهْر َن فَأْت
sebanyak empat kali di dalam Al-
Quran dalam dua ayat.18 Di dalam
bentuk fi’il mudhari’ yakni yahidh dan ﻳﻦ ِ ﲔ َوُِﳛ ﱡ
َ ﺐ اﻟْ ُﻤﺘَﻄَ ّه ِر ُِﳛ ﱡ
َ ِﺐ اﻟﺘﱠـ ﱠﻮاﺑ
tiga kali dalam bentuk isim mashdar
Mereka bertanya kepadamu tentang
yakni al-mahidh.19Secara etimologis,
haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
kata al-mahidh berasal dari mashdar
suatu kotoran". oleh sebab itu
yakni haydh, dimana kata ini menurut
hendaklah kamu menjauhkan diri dari
Raghib al-Asfahani berarti darah yang
wanita di waktu haidh; dan janganlah
keluar dari rahim dengan sifat
kamu mendekati mereka, sebelum
tertentu.20 Dalam istilah yang populer
mereka suci. Apabila mereka Telah
haydh di dalam kamus al-Munawwir
suci, Maka campurilah mereka itu di
berarti datang bulan (menstruasi).21
tempat yang diperintahkan Allah
Sementara itu, kata al-mahidh di dalam
kepadamu. Sesungguhnya Allah
Mu’jam Mufradat Alfazh Al-Quran
menyukai orang-orang yang bertaubat
diartikan dengan “waktu dan tempat
dan menyukai orang-orang yang
keluarnya (darah) haid”.22
mensucikan diri. QS. al-Baqarah/2:
Substansi kata al-mahidhsendiri
222.
sebenarnya telah diterangkan oleh Al-
Dalam ayat di atas, Al-Quran
Quran. Di dalam dijelaskan firman
memberikan penjelasan bahwa al-
Allah sebagai berikut:
mahidh adalah kotoran atau sesuatu
ﺎﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا
ْ ََذى ف
ً ﻴﺾ ﻗُ ْﻞ ُﻫ َﻮ أ ِ ك َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻤ ِﺤ
َ ََوﻳَ ْسﺌَـﻠُﻮن yang mengandung kejelakan. Di dalam
ﻮﻫ ﱠﻦ َﺣ ﱠﱴ ﻳَﻄْ ُهْرَن ِ اﻟﻨِّسﺎءَ ِﰲ اﻟْ َﻤ ِﺤ
ُ ُﻴﺾ َوﻻ تَـ ْﻘَرﺑ
Tafsir al-Jalalain di jelaskan bahwa al-
mahidh adalah darah kotor dan tempat
keluarnya darah kotor itu sendiri yang
merupakan suatu kotoran.23Senada
dengan pendapat ini, ath-Thahir Ibn
‘Asyur di dalam tafsirnya Tahrir wa
Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al- Tanwir juga menerjemahkan kata al-
Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2012,Vol. 1, h. mahidh sebagai darah yang mengalir
582.
18
Yakni QS. al-Baqarah/2: 222
dari rahim perempuan pada waktu-
sebanyak dua kali dan QS. al-Thalaq/65: 4 waktu tertentu (menstruasi).24 Ibnu
sebanyak dua kali. Lihat Muhammad Fuad katsir juga memiliki pendapat yang
Abdul Baqiy, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh sama di mana ia mengartikan al-
Al-Quran al-Karim, Beirut: Darul Ma’rifah, mahidh sebagai darah yang keluar dari
2002, h. 60.
19
Nasaruddin Umar, “Menstruasi
rahim perempuan. Di samping itu, Ibnu
Taboodalam Kajian Kultural Islam” dalam Katsir juga mengartikan kata al-mahidh
Islam dan Konstruksi Seksualitas, Yogyakarta:
Ford Foundation dan Pustaka Pelajar, 2002, h.
39.
20
al-Raghib al-Asfahani, Mu’jam
Mufradat Alfazh Al-Quran al-‘Azhim wa al-
23
Sab’al al-Matsani, Juz XII, Beirut: Dar Ihya al- Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin
Turats al-Arabi, t.t., h. 154. al-Shuyuti, Tafsir al-Imamaini al-Jalalaini:
21
Ahmad Warson Munawwir, al- Dar Ibn Katsir, 1407 H. h. 220.
24
Munawwir, Yogyakarta: Pustaka Progressip, Muhammad ath-Thahir Ibnu Asyur,
1997,h. 314 Tafsir al-Tahrir wa Tanwir, Tunis: Dar al-
22
al-Raghib al-Asfahani, Mu’jam al- Tunisiyah li an-Nasyr, 1984, Juz II, h. 364-
Mufahras…, h. 154. 369.
Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.2/Desember 2019 225
tempat haid itu keluar. ini berarti boleh pembedaan. Keduanya harus bisa
mendekati atau bercumbu pada bagian mengontrol organ-organ reproduksi
atas, tidak di bagian bawah, atau mereka dengan baik, agar penyaluran
bukan pada tempat keluarnya haid, seksual ini dapat mendatangkan
yakni bukan pada tempat gangguan kemaslahatan baik secara kesehatan
itu.29 maupun dari agama.32
Dalam surah al-Baqarah/2:222 Dengan demikian pemaparan di
tersebut, juga terdapat perbedaan pada atas menjelaskan pentingnya menjaga
kalimat ( )يطهرنyathhurna dan ()يتطهرن kesehatan reproduksi baik bagi laki-
yatathahharn; yang pertama berarti laki maupun perempuan. Bahwa dalam
suci, yakni berhenti haidnya; dan yang perspektif medis maupun agama
kedua berarti amat suci, yakni mandi perintah untuk tidak melakukan
setelah haidnya berhenti. pengertian hubungan seksual yang sehat untuk
kedua lebih ketat daripada yang memelihara diri dari berbagai penyakit
pertama, dan lebih baik dan memang yang akan menyerang tubuh. Terlebih
lebih suci.30 lagi, pada pembahasan ini masalah
Dampak melakukan hubungan kesehatan reproduksi bukan hanya
seksual dengan istri saat sedang haid, menjadi masalah bagi perempuan,
akan menyebabkan datangnya penyakit melainkan juga juga menjadi masalah
bagi laki-laki maupun perempuan. Bagi kaum laki-laki, agar senantiasa secara
wanita mungkin akan menimbulkan aktif dan bijaksana menjaga
rasa pedih pada alat kelaminnya, dan keberlangsungan kesehatan reproduksi
akan menyebabkan komplikasi lainnya, dalam keadaan sehat.
seperti pendarahan, keputihan, atau Selain itu, penting juga bagi
menimbulkan inveksi pada vagina, pasangan suami istri memperhatikan
sehingga fisik wanita akan menajdi. etika dalam melakukan hubungan
Hal ini tentunya akan mempengaruhi suami istri. Hal ini sebagaimana
segala aktifitas kehidupannya. dijelaskan dalam Qs. Al-Baqarah ayat
Sedangkan bagi pihak laki-laki yang 223:
melakukan hubungan seksual dengan َﱏ ِﺷْﺌـﺘُ ْﻢ
ث ﻟَ ُﻜ ْﻢ فَأْتُﻮا َﺣْرﺛَ ُﻜ ْﻢ أ ﱠ ٌ نِ َسﺎ ُؤُك ْﻢ َﺣْر
istri yang sedang haid ialah ia akan
ِ ِ ِ
terserang infeksi melalui
kelaminnya, dan akan merasakan sakit
alat
ُ َُوﻗَ ّﺪ ُﻣﻮا ﻷَنْـ ُﻔس ُﻜ ْﻢ َواتﱠـ ُﻘﻮا ا ﱠَ َو ْاﻋﻠَ ُﻤﻮا أَنﱠ ُﻜ ْﻢ ُﻣ َﻼﻗ
ﻮه
ِِ ِ
pada waktu buang air seni.31 َ َوﺑَ ّﺸ ِر اﻟْ ُﻤ ْﺆﻣﻨ
ﲔ
Selanjutnya, dalam ayat di atas “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah
sangat jelas terlihat, kewajiban tempat kamu bercocok tanam, maka
mengontrol organ-organ reproduksi datangilah tanah tempat bercocok-
ditujukan bukan hanya kepada laki- tanammu itu bagaimana saja kamu
laki, juga kepada perempuan tanpa kehendaki. Dan kerjakanlah (amal
yang baik) untuk dirimu, dan
29 bertakwalah kepada Allah dan
Quraish Shihab, Tafsir al-
Mishbah…, Vol 1, h. 583. ketahuilah bahwa kamu kelak akan
30
Quraish Shihab, Tafsir al-
Mishbah…, Vol 1, h. 584.
31
Saifuddin Mujtabah dan M. Yusuf
32
Ridwan, Nikmatnya Seks Islami, Jakarta: Musdah Mulia, Islam Dan Inspirasi
Pustaka Marwa, 2010,h. 114. Kesetaraan Gender…, h. 92.
Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.2/Desember 2019 227