Panduan Triage
Panduan Triage
TRIAGE
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
Kesatu : Panduan Pelayanan Triage di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang
Kedua : Panduan Pelayanan Triage di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Panduan Pelayanan Triage di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang ini harus dibahas sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan
dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten
Malang.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kepanjen
Pada Tanggal : 7 Desember 2018
iii
DAFTAR ISI
BAB I. DEFINISI 01
BAB II. RUANG LINGKUP 03
iv
BAB I
DEFINISI
A. TRIAGE :
TRIAGE adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu
cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan
semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas
penanganannya (Kathleen dkk, 2008)
TRIAGE adalah suatu sistem pembagian / klasifikasi prioritas klien berdasarkan
berat ringannya kondisi klien / kegawatannya yang memerlukan tindakan
segera. Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon
time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤
10 menit
B. KEGAWATAN
Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang
memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat.
Darurat adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi memerlukan
penanganan cepat dan tepat seperti kegawatan,
Gawat Darurat (P1) adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan
oleh gangguan ABC (Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan, Circulation
/ sirkulasi), jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal / cacat (Wijaya,
2010), misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran, trauma mayor dengan
perdarahan hebat
Gawat tidak Darurat (P2) adalah keadaan mengancam nyawa tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat. Setelah dilakukan resusitasi maka ditindak lanjuti
oleh dokter spesialis. Misalnya : Ca. tahap lanjut, fraktur
Darurat tidak Gawat (P3) adalah keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi
memerlukan tindakan darurat, pasien sadar, tidak ada gangguan Airway,
Breathing, Circulation dan dapat langsung diberikan terapi definitive. Untuk tindak
1
lanjut dapat ke poliklinik, misalnya : laserasi, fraktur minor / tertutup, sistitis,
otitis media dan lain lain
Tidak gawat tidak darurat (P4) adalah keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak
memerlukan tindakan gawat. Gejala dan tanda klinis ringan / asimptomatis,
misalnya : penyakit kulit, batuk, flu, dan lain lain
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. PRINSIP TRIAGE
Di Rumah Sakit, didalam triage mengutamakan perawatan pasien
berdasarkan gejala. Perawat triage menggunakan ABCD keperawatan seperti
jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi, serta warna kulit, kelembapan, suhu,
nadi, respirasi, tingkat kesadaran dan inspeksi visual untuk luka dalam,
deformitas kotor dan memar untuk memprioritaskan perawatan yang diberikan
kepada pasien di ruang gawat darurat.
Prinsip dalam pelaksanaan triage
1. Triage seharusnya dilakukan segera dan tepat waktu
2. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat
3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
4. Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi
5. Tercapainya kepuasan pasien
Perawat triage seharusnya memenuhi semuayang ada di atas saat
menetapkan hasil secara serempak dengan pasien
Perawat membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan yang
dapat menyebabkan keterpurukanstatus kesehatan pada seseorang yang
sakit dengan keadaan kritis
Perawat memberikan dukungan nemosional kepada pasien dan keluarga
atau temannya
4
BAB III
TATA LAKSANA
A. Triage Tunggal
Klasifikasi Dan Penentuan Prioritas
Berdasarkan Oman (2008), pengambilan keputusan triage didasarkan pada
keluhan utama, riwayat medis, dam data obyektif yang mencakup keadaan
umum pasien serta hasil pengkajian fisik yang terfikus. Menurut ENA (1999),
penentuan triage didasarkan pada kebutuhan fisik, tumbuh kembang dan
psikososial selain pada faktor – faktor yang mempengaruhi akses pelayanan
kesehatan serta alur pasien lewat sistem pelayanan kedaruratan. Hal – hal yang
harus dipertimbangkan mencakup setiap gejala ringan yang cenderung berulang
atau meningkat keparahannya
Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai
penanganan dan pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang
timbul.
Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien dalam sistem triage adalah
kondisi klien yang meliputi :
a. Gawat, adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan
yang memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat
b. Darurat, adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi
memerlukan penanganan cepat dan tepat seperti kegawatan
c. Gawat Darurat, adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan
oleh gangguan ABC (Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan,
Circulation / sirkulasi), jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal /
cacat (Wijaya, 2010)
Berdasarkan prioritas perawatan dapat dibagi menjadi 4 klasifikasi :
5
Tabel 1. Klasifikasi Triage
KLASIFIKASI KETERANGAN
Keadaan yang mengancam nyawa / adanya gangguan
ABC dan perlu tindakan segera, misalnya cardiac
Gawat Darurat (P1)
arrest, penurunan kesadaran, trauma mayor dengan
perdarahan hebat
B. Triage Masal/Bencana
Proses penanganan yang diberikan kepada korban dilakukan
secepatnya untuk mencegah resiko kecacatan dan atau kematian, dimulai
sejak di lokasi kejadian, proses evakuasi dan proses transportasi ke IGD atau
area berkumpul. Kegiatan dimulai sejak korban tiba di IGD.
a. Di lapangan:
1) Lakukan triage sesuai dengan berat ringannya kasus (Hijau, Kuning,
Merah)
7
2) Menentukan prioritas penanganan
3) Evakuasi korban ketempat yang lebih aman
4) Lakukan stabilisasi sesuai kasus yang dialami.
5) Transportasi korban ke IGD.
b. Di rumah sakit (IGD):
1) Lakukan triage oleh tim medik.
2) Penempatan korban sesuai hasil triage.
3) Lakukan stabilisasi korban.
4) Berikan tindakan definitif sesuai dengan kegawatan dan situasi yang
ada (Merah, Kuning, Hijau)
5) Perawatan lanjutan sesuai dengan jenis kasus (ruang perawatan dan
OK)
6) Lakukan rujukan bila diperlukan baik karena pertimbangan medis
maupun tempat perawatan.
c. Proses labeling
Pemberian tanda atau Kode sesuai kondisi dan tingkat kegawatdaruratan
pasien / korban
Label Merah (P1)
Korban yang sangat memerlukan pengawasan dan pertolongan segera
dan sangat mengancam jiwa, diantaranya:
o Gangguan pernafasan dan sirkulasi
o Shock dengan berbagai macam kausa
o Trauma kepala dengan pupil anisokor.
Label Kuning (P2)
Korban yang memerlukan pertolongan atau pengawasan segera akan
tetapi tidak mengancam jiwa, diantaranya:
o Fraktur multiple
o Fraktur pelvis
o Luka bakar luas
o Korban dengan resiko syok (misalnya truma abdomen, truma
thorak, trauma vertebra)
Label Hijau (P3)
8
Korban yang tidak memerlukan pengobatan atau pertolongan segera,
diantaranya:
o Cidera minimal
o Fraktur minor
o dan luka bakar minor.
Label hitam
Korban telah dinyatakan meninggal dunia, korban dievakuasi dan
dibawa kekamar jenazah RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten
Malang.
d. Penanganan korban
Setelah dilakukan proses labeling korban akan dilakukan tindakan atau
penanganan sesuai dengan proiritas kegawatdaruratan yang dilakukan
dokter dan perawat IGD dan satuan tugas P1, P2 dan P3.
Korban bencana kimia akan dilakukan dekontaminasi di area timur IGD
RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang
e. Alur dalam proses triage
1. Pasien datang diterima petugas / paramedis UGD
2. Di ruang triage dilakukan anamnese dan pemeriksaan cepat dan tepat
(selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya oleh perawat
3. Bila jumlah penderita / korban yang ada lebih dari 50 orang, maka
triage dapat dilakukan di luar ruang triage (di depan gedung UGD)
4. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode
warna
9
BAB IV
DOKUMENTASI
Form assasmen awal pasien IGD di Rekam Medis Pasien Gawat Darurat ada
kriteria TRIAGE TANGGAL
o P1
o P2
o P3
o P0/ DOA
10