Disusun Oleh :
Mira Rahmayuni, S. Kep
Nim : 2114901025
(Ns. Syalvia Oresti, S. Kep, M. Kep) (Ns. Rischa Hamdaanesti, S. Kep, M. Kep)
Preceptor Klinik Preceptor Klinik
Penulis
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah................................................................................1
Tujuan Penelitian...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Definisi....................................................................................................5
Anatomi dan Fisiologi Meningitis TB.....................................................7
Etiologi....................................................................................................9
Manifestasi Klinik.................................................................................13
Klasifikasi..............................................................................................15
Patofisiologi...........................................................................................16
Patway...................................................................................................18
Pemeriksaan Penunjang.........................................................................19
Penatalaksanaan.....................................................................................20
BAB III ASKEP TEORITIS
Pengkajian Keperawatan.......................................................................21
Diagnosa Keperawatan..........................................................................24
Intervensi Keperawatan.........................................................................30
Implementasi Keperawatan...................................................................35
Evaluasi Keperawatan...........................................................................40
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................43
Saran
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara 15-55 tahun, dan penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor
tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan akut pada seluruh
berbahaya apabila menyerang pada susunan saraf pusat atau yang biasa
saraf pusat (SSP), baik berupa tuberkuloma pada parenkim otak maupun
(2017 : 474) angka kejadian meningitis adalah 10% dari jumlah penderita.
tingkat kepatuhan penderita untuk berobat dan meminum obat, harga obat
peran serta masyarakat tentunya tidak akan dicapai hasil yang optimal
karena TB tidak hanya masalah kesehatan namun juga merupakan masalah
profesi dan organisasi sosial serta LSM, Instalasi Farmasi Rumah Sakit
B. Rumusan Masalah
Tubercolosis?
C. Tujuan
Anak.
Meningitis Tubercolosis.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
a. Meningitis Tuberkulosis
2019).
paru.
b. Tuberkulosis (TB)
1995 : 753)
2. Anatomi Fisiologi
a. Meningen
membran yang padat, kuat dan tidak lentur. Berlapis dua sekitar
2) Arakhnoid
laba-laba.
fagosit.
sinus-sinus.
merusak.
infeksi pada rongga ini, maka pembuluh darah dan saraf dapat terkena
dari mesensefalon.
sisterna ini.
Sisterna superior (sisterna ambiens) sisterna ini mengelilingi
superior
d. Sistem Ventrikel
lateralis (kiri dan kanan), ventrikel III dan ventrikel IV. Kedua rongga
bagian yaitu :
Kornu anterior
Sela media
Kornu posterior
dari luscka dan foramina magendi. Kedua foramen dari luscka terletak
dalam sudut pons dan medulla. Foramen magendi terletak sebelah
1) Pleksus khoroid
lipatan-lipatan vaskular.
2) Cairan serebrospinal
sinus kavernosus.
lateralis.
Pembuluh darah ini juga memberi cabang-cabang ke
b) Arteri vertebralis
lateralis.
c) Sirkulus willisi
bovis yang biasanya menyebabkan infeksi pada sapi dan jarang pada
manusia.
seperti apeks paru, ginjal dan otak. Mycobacterium tidak tampak dengan
disebabkan karena kadar lipid yang tinggi pada dinding selnya. Lipid pada
time dalam 18-24 jam, maka secara klinis kulturnya memerlukan waktu 8
TB aktif atau riwayat batuk lama, berkeringat malam dan penurunan berat
(malaise), demam yang tidak terlalu tinggi, nyeri kepala yang hilang
minggu timbul gejala nyeri kepala yang persisten dan nyeri tengkuk yang
tekanan intra kranial dan defisit neurulogik fokal (parese pada nervus
akibatnya. Saraf kranial II, III, IV, VI, VII dan VIII sering mengalami
kompresi oleh eksudat yang kental. Pada stadium lanjut terjadi gerakan
hidrosefalus.
5. Patofisiologi
atau pada debu rumah dan terhirup masuk kedalam paru-paru orang sehat.
Pintu masuk infeksi ini adalah saluran nafas sehingga infeksi pertama
biasanya terjadi pada paru-paru. Transmisi melalui saluran cerna dan kulit
jarang terjadi.
hilus. Lesi primer pada paru-paru berupa lesi eksudatif parenkimal dan
kelenjar limfenya disebut kompleks “Ghon”. Pada fase awal kuman dari
penyebaran hematogen.
yang sehat lesi akan sembuh spontan dengan meninggalkan kalsifikasi dan
jaringan fibrotik. Pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah,
respon host masih cukup efektif tetapi kurang efisien akan timbul fokus
basil yang dorman. Klien dengan infeksi laten memiliki resiko 10% untuk
akan terjadi bila daya tahan tubuh host menurun, maka akan terjadi
hal-hal yang dijelaskan di atas terjadi pada susunan saraf pusat maka akan
dengan ruang sub arakhnoid dan terletak sub ependimal disebut sebagai
“Focus Rich”. Reaktivasi dan ruptur dari fokus rich akan menyebabkan
meningitis dibagi menjadi 3 tipe utama yaitu meningitis asepsis, sepsis dan
tuberkulosis.
influenza.
tuberkulosis.
golongan yaitu :
dan ricketsia.
berikut :
Stadium III : Klien tampak sakit berat, kesadaran stupor atau koma dan
a. Sistem Pernafasan
tekanan intrakranial.
b. Sistem Kardiovaskular
c. Sistem Pencernaan
(stress ulcer) maka pada kondisi tersebut asupan nutrisi klien tidak
d. Sistem Perkemihan
Pada sistem urinaria terjadi retensi urine dan inkontinensia urine. Pada
nafas tidak efektif. Pada saraf kranial yaitu nervus vagus yang
ditandai dengan adanya kaku kuduk, kernig positif, brudzinski I dan II,
f. Sistem muskuloskeletal
otot-otot dan terjadi paralise. Hal ini memungkinkan klien tidak dapat
g. Sistem Integumen
yang lama.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
b. Tes Tuberkulin
predominan limfosit.
3) Kadar glukosa yang rendah 30-45 mg/dL atau kurang dari 50%
d. Bakteriologi
serebrospinal.
e. Pemeriksaan Biokimia
f. Tes Immunologis
9. Penatalaksanaan Medik
a. Perawatan umum
kondisi klien.
bahwa pilihan OAT harus dapat menembus sawar darah otak dalam
tuberkulosis adalah :
Efek samping berat yaitu terjadi hepatitis dan terjadi pada kira-kira
dilaksanakan kembali
Efek samping ringan berupa
nyeri otot
Efek samping utama adalah hepatitis, dapat terjadi nyeri sendi dan
yang saling berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain dari mulai
1. Pengkajian
pada tahap ini perawat melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari
1) Identitas
a) Identitas klien
meningitis adalah:
klien.
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
disertai kejang.
b) Riwayat kesehatan sekarang
P: Provokatif/paliatif
beristirahat.
Q : Quantity / Quality
sangat berat.
R: Region / Radasi
sejauh mana.
S : Scale
kaku kuduk.
T : Timing
Kapan keluhan dirasakan, seberapa sering, apakah berulang-
mastoiditis.
3) Pemeriksaan fisik
a) Sistem pernafasan
b) Sistem Kardiovaskuler
Pada kasus lebih lanjut akral menjadi dingin, terjadi sianosis dan
c) Sistem Percernaan
protein (KKP).
d) Sistem Perkemihan
f) Sistem Integumen
g) Sistem persarafan
kranial lain yang umum terkena adalah nervus I, III, IV, VI, VIII.
area fokal kortikal yang peka. Alasan yang tidak diketahui, klien
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Istirahat tidur
penurunan kesadaran.
5) Data psikologis
Ideal diri klien banyak yang tidak tercapai. Sebagian besar penyakit
6) Data sosial
lingkungan sekitarnya.
7) Data spiritual
a) Laboratorium
tuberkulosis adalah :
(c) Biokimia:
- Kalium meningkat
- Klorida menurun
- Glukosa menurun
- Protein meningkat
dan medulaspinalis.
b. Analisa Data
tersebut dengan konsep teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
c. Diagnosa Keperawatan
adalah:
diatas normal.
dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan
C. Evaluasi Keperawatan
adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan pasien,
evaluasi :
diberikan. Metode yang dapat digunakan pada evaluasi jenis ini adalah
akhir layanan.
keperawatan, yaitu :