Definisi
Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan-larutan, emulsi, atau suspensi,
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan,
dengan menggunakan alat penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan
tetesan baku yang berlaku.
• Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan
pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke
dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau
untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit (Ansel)
• Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga,
yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan – bahan obat tersebut
dapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan – bahan antibakteri dan
fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan,
menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.
• Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati dan
mencegah infeksi telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar dan
saluran telinga (otitis eksterna).
pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara
lain Proteus dan Pseudomonas.
suatu sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan untuk terapi
atau pengobatan mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata
di sekitar kelopak dan bola mata.
1. Bersifat steril, terutama yang ditujukan untuk mata yang sakit, luka, atau
setelah operasi.
3. Tetes mata yang berupa suspensi, bahan yang tidak larut haruslah sangat
halus, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rangsangan terhadap mata
sehingga air mata tidak banyak keluar.
Sediaan obat tetes mata dapat mengandung obat dengan efek terapi:
antiperadangan, antimikroba, miotik (menyempitkan pupil mata), midriatika
(melebarkan pupil mata), dan anestesi (bius) lokal, serta dapat digunakan untuk
diagnosis.
Sayang sekali di dalam pertanyaan tidak disebutkan kandungan obat tetes mata
yang Anda gunakan setiap harinya, sehingga kami tidak dapat menjelaskan efek
sampingnya. Namun secara umum, obat tetes mata
tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka. Khusus untuk
sediaan obat tetes mata yang berbentuk suspensi, sebelum digunakan haruslah
dikocok terlebih dahulu. Waspadalah jika menggunakan obat tetes mata yang
mengandung kortikosteroid, karena jika dipakai tidak sesuai dengan indikasi dan
tidak dengan resep atau petunjuk dokter dapat menyebabkan glaukoma yang bisa
berujung pada kebutaan.
19 Kiat Menggunakan Obat Tetes Mata
Berikut ini cara higienis menggunakan obat tetes mata:
1. Cucilah tangan terlebih dahulu (menggunakan air hangat dan sabun antiseptik).
2. Posisikanlah tubuh Anda berdiri atau duduk di depan cermin.
3. Bukalah tutup botol tetes mata.
4. Periksalah terlebih dahulu ujung penetes untuk memastikan tidak pecah atau
patah
5. Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun (termasuk menyentuh bola
mata) dan usahakan tetap bersih
6. Posisikan kepala menengadah dan tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah
sampai terbentuk cekungan
7. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes di bawah sedekat mungkin
dengan mata tapi tidak menyentuhnya
8. Perlahan-lahan tekan botol tetes mata hingga jumlah tetesan yang diinginkan
dapat menetes dengan benar pada cekungan yang terbentuk dari kelopak mata
bagian bawah
9. Tutuplah mata secara perlahan selama kurang lebih 2-3 menit, jangan berkedip-
kedip.
10. Bersihkan kelebihan cairan dengan tisu
11. Cucilah tangan Anda kembali untuk membersihkan sisa obat tetes mata.
12. Ulangi lagi untuk mata yang lain jika diperlukan.
13. Tutup kembali obat tetes mata itu, jangan mengusap atau mencuci ujung
penetesnya dengan kata lain, obat tetes mata haruslah tetap tertutup rapat sesudah
dipakai.
14. Setelah obat tetes mata dibuka, sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan
gelap.
15. Jangan menggunakan obat tetes mata secara bersama-sama atau bergantian.
Satu obat tetes mata hanya untuk satu orang.
16. Jika menggunakan lebih dari satu obat tetes mata, maka setelah menggunakan
obat yang pertama sebaiknya menanti hingga 2 menit barulah kemudian
menggunakan obat tetes mata yang berikutnya.
17. Jauhkanlah obat tetes mata dari jangkauan anak-anak.
18. Botol obat tetes mata sebaiknya dibuang setelah satu bulan. Untuk
memudahkan mengingat, sebaiknya dicatat kapan waktu pertama kali tetes mata itu
digunakan.
19. Hindari pemakaian lensa kontak saat menetes mata, karena obat dan pengawet
yang ada dalam obat akan dapat terakumulasi di dalam lensa kontak.
Obat tetes mata atropin sulfat/midriatik
FARMAKOLOGI
Atropin sulfat menghambat M. constrictor pupillae dan M. ciliaris lensa mata,
sehingga menyebabkan midriasis dan siklopegia (paralisis mekanisme akomodasi).
Midriasis mengakibatkan fotopobia, sedangkan siklopegia menyebabkan hilangnya
daya melihat jarak dekat.
FARMAKODINAMIKA
Sesudah pemberian 0,6 mg atropin SK padamulanya terlihat efek terhadap
kelenjar eksokrin, terutama hambatan salivasi, serta efek bradikardi sebagai hasil
perangsangan N. vagus. Mula timbulnya midriasis tergantung dari besarnya dosis
Obat tetes mata sulfasetamid Na
Obat tetes mata dengan zat aktif sulfasetamid Na berkhasiat sebagai
antibakterial,dosis yang umum digunakan untuk sediaan tetes mata adalah 10% (DI
hal 2613).
Obat tetes mata neomisin sulfat
Obat tetes mata dengan zat aktif Neomycin sulfat berasal dari Streptomyces
Fradie Waksman (familia Streptomycetaceae) yang berkhasiat sebagai antibakteri
sehingga dapat melawan infeksi mata.
Obat tetes mata anastetik local
(tetrakain hidroklorida)
Anastetik lokal adalah obat yang dapat menghambat hantaran saraf bila
dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Anastetik lokal
sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen.
Kebanyakan anastetik lokal memenuhi syarat ini. Batas keamanan harus lebar, mula
kerja harus sesingkat mungkin, sedangkan masa kerja harus cukup lama sehingga
cukup waktu untuk melakukan tindakan operasi, tetapi tidak demikian sampai
memperpanjang masa pemulihan. Zat anastetik lokal juga harus larut dalam air,
stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan. Salah satu
anastetik lokal yang dapat digunakan secara toikal pada mata adalah Tetrakain
Hidroklorida. Untuk Pemakaian topikal pada mata digunakan larutan Tetrakain
Hidroklorida 0,5%. Kecepatan anastetik Tetrakain Hidroklorida 25 detik dengan
durasi aksinya selama 15 menit atau lebih.
menyembuhkan glaukoma dan mata kering. Dosis Pilokarpin yang paling umum
digunakan untuk sediaan tetes mata adalah 1 – 4% (DI Hal. 2680).
Obat tetes mata tetrahydrozolin hcl
anti iritasi dan alergi
Obat tetes mata dengan zat aktif Tetrahydrozolin HCl berkhasiat menyembuhkan
secara simtomatis edema konjungtiva, hyperemia sekunder yang disebabkan alergi
mata, iritasi ringan dan konjungtivitis katarak. Efek penyembuhan termasuk iritasi
terbakar, iritasi mata, rasa gatal, rasa sakit dan mata berair yang berlebihan.
Dosis Tetrahydrozolin HCl paling umum digunakan untuk sediaan tetes mata adalah
0,05%
(DI hal 2704).
Obat tetes mata epinefrin HCL
Epinefrin HCL secara topikal digunakan untuk mengurangi tekanan intraokuler
penderita glaukoma sudut lebar berdasarkan efek vasokonstriksi lokal yang
menyebabkan pembentukan cairan mata berkurang.
Obat tetes mata NaCl dan KCl
Sediaan ini berkhasiat untuk menjaga isotonisitas dan karekteristik sel.
Obat tetes mata difenhidramin hcl
Untuk sediaan larutan topikal biasanya mengandung 1-2% difenhidramin HCL.
Obat tetes mata difenhidramin HCL merupakan suatu larutan obat mata yang dapat
melawan peradangan karena sebab-sebab mekanis, kimia atau
imunologik.difenhidramin merupakan suatu antihistamin golongan etanolamin yang
dapat digunakan untuk pengobatan reaksi hipersensitifitas atau keadaan lain yang
disertai pelepasan histamin endogen berlebih . pada beberapa orang reaksi
hipersensitifitas pada mata yang disebabkan oleh alergi dari luar ( misalnya :
debu,asap). Tanda yang terlihat pada reaksi hipersensitifitas atau masuknya alergi
dari luar berupa mata perih dan gatal.
Obat tetes mata gentamisin HCl
Gentamisin sistemik diindikasikan untuk infeksi oleh kuman gram negatif yang
sensitif antara lain E coli, serratia, klebsiela,pseudomonas, proteus.(farmakologi dan
terapi edisi 4 hal 674 )
Obat tetes mata polimiksin B sulfat
Polimiksin B sulfat aktif terhadap berbagai kuman negatif terutama Ps.aeruginosa
. obat ini bekerja dengan mengganggu fungsi pengaturan osmosis oleh membran
sitoplasma kuman. Jarang terjadi resisten pada antibiotik ini .
Obat tetes mata timolol maleat
Sediaan tetes mata yang mengandung timolol maleat dibuat untuk digunakan
pada pengobatan penyakit glaucoma dan ocular hipertensi. Glaucoma adalah
peningkatan tekanan intraoculer akibat produksi cairan yang berlebihan. Biasanya
sediaan yang dibuat diinginkan menyerupai atau meniru fungsi dari air mata,
sehingga dibuat senyaman mungkin untuk mata.
Obat tetes mata polivinil alkohol
Sediaan tetes mata yang mengandung polivinil alkohol ini dibuat untuk digunakan
pada mata yang kering sehingga membutuhkan lubrikasi.
Obat tetes untuk mata kering
(NaCl)
Ditambah pengental (PVA) untuk meningkatkan viskositas dan berguna untuk
memperpanjang durasi kontak di mata. Jika hanya NaCl, NaCl mudah keluar
sehingga waktu kontak di mata hanya sebentar. Karena ditambah PVA dan
Adalah obat tetes yang digunakan dengan meneteskan ke dalam rongga hidung
untuk pilek, mengandung dekongestan topikal. Selain dalam bentuk tetes hidung,
dekongestan topikal juga dapat berbentuk obat semprot hidung. Dekongestan yang
digunakan untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat atau mampet sehingga
pengobatan ini disebut simtomatik.
Obat hidung lainnya yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada hidung
adalah beclomethasone dipropionate,
Penggunaan dekongestan topikal dilakukan pada pagi dan menjelang tidur malam,
dan tidak boleh lebih dari 2 kali dalam 24 jam. Dekongestan topikal yang berupa
tetes hidung digunakan dengan cara meneteskan obat ini ke dalam hidung secara
hati-hati. Perhatikan bahwa tetesan obat harus tepat pada lubang hidung, jumlah
tetesan tepat dan tidak mengalir keluar atau tertelan. Pemakaian obat tetes hidung
ini jangan melebihi dosis yang dianjurkan.