Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Tindakan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom

Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu

penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus

sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi)

dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara

kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan

mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment)

tertentu dalam suatu siklus.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti

dengan guru mata pelajaran pola kelas XI Busana Butik 2 di SMK Negeri 3

Purworejo. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas dan bertujuan untuk memperbaiki

proses pembelajaran dengan melibatkan beberapa komponen seperti guru dan siswa.

Perubahan proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas akan membuat

perubahan berupa peningkatan kompetensi pada siswa.

Penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

model penelitian tindakan yag dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin

Mc Taggart. Suharsimi Arikunto (2010:16) menyebutkan model penelitian

tindakan yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart meliputi

60
perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang

saling terkait. Model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis

dan Robin Mc Taggart seperti yang divisualisasikan pada gambar dibawah ini.

Gambar 14. Model PTK Menurut Kemmis & McTaggart


(Suharsimi Arikunto, 2010:132)

B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

November 2018 tahun ajaran 2018/2019.

C. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Purworejo yang beralamat di

Jalan Kartini No.5 Purworejo, Jawa Tengah. Sekolah ini dipilih sebagai objek

61
penelitian karena merupakan salah satu SMK yang memiliki program studi Tata

Busana dan penelitian menggunakan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash

yang belum pernah dilaksanakan di sekolah tersebut.

D. Subyek dan Karakteristiknya

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Busana Butik 2 SMK

Negeri 3 Purworejo yang berjumlah 25 orang. Kompetensi membuat pola siswa

kelas XI Busana Butik 2 masih rendah yaitu dimana dari 25 siswa hanya 11 siswa

atau 44% yang mencapai KKM sedangkan 14 siswa atau 56% belum mencapai KKM.

E. Skenario Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa

tahapan siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

observasi, dan refleksi. Pelaksanaan siklus penelitian dilakukan terus menerus

hingga indikator keberhasilan telah tercapai.

62
Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan seperti pada

gambar bagan di bawah ini.

Perencanaan Pelaksanaan Tndakan &


Tindakan Pengamatan

Melakukan Refleksi terhadap


Hasil Tindakan

Jika kompetensi
siswa belum Kompetensi Meningkat
meningkat maka
dilanjutkan pada
siklus berikutnya

Gambar 14. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Alur penelitian tersebut dijelaskan dan dibahas dalam bentuk tahap demi tahap.

Berikut adalah penjelasan mengenai tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas

setiap siklus.

1. Perencanaan

Pada tahap ini, akan dilakukan hal-hal sebagai berikut.

63
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan media

pembelajaran Macromedia Flash. RPP ini disusun dengan pertimbangan

masukan dari dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran pola.

b. Menyusun bahan ajar yang diperlukan dalam pembelajaran dengan model

pembelajaran langsung.

c. Membuat media pembelajaran sebagai alat presentasi dalam kegiatan

pembelajaran sesuai dengan materi ajar yang akan diberikan.

d. Menyusun lembar observasi yang digunakan untuk mengukur aspek afektif

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, terdapat dua aktivitas utama yaitu melaksanakan pembelajaran

berdasarkan RPP dengan media pembelajaran Macromedia Flash dan melakukan

pengamatan pelaksanaan pembelajaran saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Adapun tindakan yang dilakukan dalam setiap siklus adalah sebagai

berikut :

1) Pendahuluan

Fase 1 Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa

a) Guru mengawali kelas dengan salam.

b) Guru mempimpin berdoa terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai.

c) Guru melakukan presensi siswa.

64
d) Siswa mempersiapkan diri sebelum proses pembelajaran.

e) Guru menyiapkan media pembelajaran Macromedia Flash

f) Guru mendeskripsikan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan

berbantuan Macromedia Flash.

g) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

h) Guru memberikan apersepsi di awal materi.

i) Guru menjelaskan relevansi mempelajari materi dengan penerapan di dunia

nyata.

2) Kegiatan Inti

Fase 2 Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan

a) Guru menyajikan materi yang berisi langkah-langkah pembuatan pola blus

menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash.

b) Siswa memperhatikan penjelasan guru.

c) Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya tentang pembuatan

pola blus.

d) Guru menjawab pertanyaan siswa.

e) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan dalam membuat

pola blus.

f) Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

pembuatan pola blus.

65
Fase 3 Membimbing Pelatihan

a) Guru menugasi siswa untuk membuat pola blus sesuai dengan langkah-

langkah yang telah dijelaskan.

b) Siswa mengerjakan tugas membuat pola blus secara individu.

c) Guru membimbing siswa selama kegiatan pembuatan pola berlangsung.

d) Guru mendorong siswa untuk aktif pada saat pembuatan pola berlangsung,

dengan cara memancing siswa untuk menjawab pertanyaan guru.

e) Siswa mengumpulkan tugas pada waktu yang telah ditentukan.

3) Penutup

Fase 4 Mengecek Pemahaman Siswa dan Memberikan Umpan Balik

a) Guru memberikan penilaian dan evaluasi pada tugas pembuatan pola blus

yang telah diberikan.

b) Guru memberikan post test sebagai feedback untuk mengukur

keterserapan materi pembelajaran.

c) Siswa mengerjakan soal post test yang telah diberikan oleh guru.

d) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil praktek siswa dengan

cara memberikan penguatan atau pujian jika hasil praktek siswa benar dan

meluruskan hasil praktek yang salah.

e) Guru memberikan tindak lanjut dengan cara merangkum materi yang telah

diberikan bersama dengan siswa.

66
Fase 5 Memberikan Latihan dan Penerapan Konsep

a) Guru memberikan siswa kesempatan untuk melakukan latihan

lanjutan.

b) Guru menyampaikan tugas untuk materi selanjutnya.

c) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam

Siklus selanjutnya dilakukan sama dengan siklus yang I dengan

mempertimbangkan hal-hal yang menjadi kekurangan pada siklus I kemudian

memperbaikinya. Apabila pada siklus II masih belum tercapai indikator

keberhasilannya, maka dilanjutkan ke siklus yang berikutnya, demikian seterusnya.

3. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan dengan cara menganalisis data yang telah

dikumpulkan selama proses penelitian dalam satu siklus sehingga diperoleh

kesimpulan mengenai keberhasilan maupun kekurangan dari kegiatan pembelajaran

dengan penerapan media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash. Hasil

kesimpulan tersebut akan dijadikan sebagai perbaikan pada tindakan berikutnya dan

ditindak lanjuti dengan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran.

67
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

a. Tes Unjuk Kerja

Teknik ini digunakan untuk menyaring data mengenai dampak tindakan

terhadap kompetensi siswa, yaitu kemampuan dalam membuat pola blus dengan

sistem bunka dalam mata pelajaran membuat pola busana. Data ini diperoleh

dengan menilai hasil tugas siswa secara individual maka instrumen yang digunakan

adalah lembar penelitian unjuk kerja.

b. Tes Tulis

Tes dalam dunia pendidikan dipandang sebagai salah satu alat pengukuran,

selain itu tes juga merupakan alat ukur berbentuk satu set pertanyaan untuk

mengukur sampel tingkah laku dari peserta tes. Penelitian ini menggunakan tes tulis

yang berupa tes essay untuk mengukur kemampuan kognitif siswa.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dokumen-dokumen atau catatan yang mendukung dalam proses

68
pembelajaran. Dokumen yang digunakan antara lain: RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), nilai siswa pada pra siklus dan foto hasil kegiatan.. Proses

pembelajaran didokumentasikan dalam bentuk foto sehingga dapat digunakan untuk

membuat proses refleksi.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal

tes dan dokumentasi.

a. Lembar Soal Tes

Lembar soal tes merupakan sekumpulan soal yang diujikan pada siswa guna

mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan

setelah pembelajaran berlangsung. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

soal tes unjuk kerja dan soal tes uraian (essay).

1) Tes Unjuk Kerja

Tes Unjuk kerja dilakukan dengan cara guru dan peneliti menilai satu persatu

dari persiapan alat dan bahan, proses pembuatan pola blus, dan hasil membuat pola

blus.

69
Kisi-kisi instrumen penelitian unjuk kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Panduan Penilaian Unjuk Kerja


Kompetensi Membuat Pola Blus

Kompetensi Sumber
Aspek Indikator Bobot Sub Indikator
Dasar Data
Pembuatan Afektif dan 1. Persiapan 10% a) Kelengkapan alat Siswa
Pola Blus Psikomotorik b) Kelengkapan bahan
Sesuai Desain
2. Proses 35% a) Memahami desain blus
b) Mengubah pola blus
sesuai desain
c) Tertib dalam proses
pembelajaran
pembuatan pola blus
d) Menjaga kerapian dan
kebersihan tempat kerja
e) Menyelesaikan tugas
membuat pola blus tepat
waktu

3. Hasil 25% a) Ketepatan ukuran pola


dengan ukuran blus
yang digunakan
b) Kelengkapan dan
ketepatan tanda pola
c) Keluwesan bentuk pola
d) Kerapian dan
kebersihan hasil pola

2) Tes Tulis

Selain penilaian pada aspek afektif dan psikomotor diperlukan juga adanya

penilaian dalam aspek kognitif. Untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek

kognitif maka penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa tes.Tes yang

70
digunakan untuk mengukur aspek kognitif siswa di dalam penelitian ini

menggunakan tes uraian (essay).

71
Tabel 5. Kisi-kisi instrumen soal tes uraian (kognitif)

Bentuk
Kompetensi Dasar Indikator Sub Indikator No Soal Bobot
Soal
Pembuatan Pola 1. Menjelaskan a. Menjelaskan Uraian 1 10
Blus Sesuai pengertian blus pengertian blus
Desain b. Menjelaskan 2 20
macam blus
berdasarkan
penggunaannya

2. Menyebutkan c. Mengetahui alat 3 10


alat dan bahan yang digunakan
untuk membuat untuk membuat
pola blus pola blus

d. Mengetahui bahan 4 10
yang diperlukan
untuk membuat
pola blus
3. Menjelaskan e. Memahami ukuran 5 20
ukuran-ukuran yang akan
yang digunakan digunakan untuk
untuk membuat membuat pola blus
pola blus
4. Menjelaskan f. Memahami desain 6 30
hasil analisis blus untuk
desain blus dianalisis
Jumlah 6 100

b. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai hasil belajar siswa

pada pra siklus, nilai hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada setiap siklusnya

dan juga dokumentasi berupa foto-foto saat kegiatan pembelajaran tengah

berlangsung.

72
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Tahapan dalam pengujian instrumen pada penelitian ini adalah :

1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan validitas isi dan konstruk.

Validitas isi adalah validitas instrumen yang memiliki kandungan isi butir-butir

item pertanyaan yang dibuat sesuai dengan topik penelitian dan bisa menggali

jawaban responden sesuai dengan permasalahan yang sudah dirumuskan oleh

peneliti. Validitas isi menguji ketepatan isi instrumen yaitu apakah isinya sudah

relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Instrumen yang akan diuji

validitasnya antara lain lembar penilaian unjuk kerja dan lembar soal tes tertulis.

Validasi yang dilakukan untuk mengungkap kemampuan kognitif serta psikomotor

dari kesesuaian metode pembelajaran yang digunakan dengan materi yang

diajarkan. Setelah instrumen disusun, kemudian peneliti mengkonsultasikan

dengan dosen pembimbing dan meminta pertimbangan dari para ahli (expert

judgments) untuk diperiksa dan dievaluasi.

Para ahli yang diminta pendapatnya adalah Dosen Program Studi Pendidikan

Teknik Busana Fakultas Teknik UNY dan salah satu guru mata pelajaran

membuat pola di SMK Negeri 3 Purworejo. Instrumen penelitian yang dibuat

awalnya masih terdapat kekurangan, kemudian telah diperbaiki sesuai saran dari

para ahli.

73
Ahli yang diminta untuk memberi validasi antara lain :

a. Ibu Dr. Widjiningsih Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Busana

Fakultas Teknik UNY

b. Ibu Dra. Ning Riyanti guru mata pelajaran membuat pola di SMK Negeri 3

Purworejo.

Setelah dianalisis ada beberapa revisi pada tampilan penyajian pada media

pembelajaran berbasis Macromedia Flash. Media mengalami revisi dan perbaikan

empat kali dari ahli pertama yaitu Ibu Dr. Widjiningsih dan mengalami revisi

serta perbaikan satu kali dari ahli kedua yaitu Ibu Dra. Ning Riyanti Setelah

mengalami revisi dan perbaikan, media dinyatakan layak dan dapat digunakan

untuk pengambilan data.

2. Reliabilitas Instrumen

Pada penelitian ini, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

antar rater, yaitu instrumen dinilai keajekannya dengan meminta pendapat para ahli

(Experts Judgment). Ahli tersebut (experts) dapat memberikan pendapat yang sama

maupun berbeda. Perhitungan reliabilitas antar rater ini menggunakan tingkat inter

rater agreement. Untuk menghitung persentase persetujuan antar reter (inter rater

agreement) dapat menggunakan program Microsoft Excel. Perhitungan ini

berdasarkan jumlah persetujuan dua orang rater yang bekerja terpisah sehingga tidak

saling mempengaruhi. Data yang dihitung tersebut adalah berupa pernyataan ”Ya”

74
dan “Tidak” yang didapat dari beberapa indikator yang telah ditentukan.

Penilaian terhadap materi pembelajaran pembuatan pola blus berbantuan media

Macromedia Flash dari perhitungan reabilitas dengan menggunakan tingkat inter

rater agreement ditentukan oleh beberapa indikator untuk menilai kualitas kelayakan

materi, yaitu sebagai berikut :

a) Aspek Materi Pembelajaran

Tabel 6. Item Penilaian Kelayakan Materi Pembelajaran Pembuatan Pola Blus


Berbantuan Media Macromedia Flash
No Indikator Penilaian
Ya Tidak
1. Materi dalam media macromedia flash pembuatan
pola blus disusun secara sistematis
2. Materi dalam media macromedia flash pembuatan
pola blus sesuai dengan tujuan pembelajaran
3. Materi dalam media macromedia flash pembuatan
pola blus disusun sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa SMK
4. Materi pembuatan pola blus sudah tepat apabila di
sajikan dalam bentuk macromedia flash
5. Materi dalam media macromedia flash pembuatan
pola blus menjelaskan urutan tahapan proses
pembuatan pola blus
6. Materi dalam media macromedia flash pembuatan
pola blus memberikan pemahaman yang rasional
7. Materi pembuatan pola blus yang disajikan dalam
bentuk macromedia flash mudah dipahami
8. Materi pembuatan pola blus yang disajikan dalam
bentuk macromedia flash membangkitkan minat
belajar siswa
9. Materi pembuatan pola blus yang disajikan dalam
bentuk macromedia flash melatih kemandirian
siswa dalam belajar

75
b) Aspek Media Pembelajaran

Tabel 7. Item Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash

No Indikator Penilaian
Ya Tidak
1. Kejelasan tampilan gambar
2. Ukuran huruf terbaca dengan jelas
3. Warna background tulisan tepat
4. Tampilan gambar sesuai dengan materi
5. Penyajian materi menarik
6. Pemilihan musik sesuai dengan tampilan
7. Kalimat menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
8. Kalimat tidak menimbulkan makna ganda dan
mudah dipahami
9. Kalimat mudah dipahami
10. Membantu pemahaman siswa

Setelah perhitungan selesai, skor dari masing-masing rater dimasukkan ke

dalam program Microsoft Excel. Perhitungan inter rater agreement pada materi

pembuatan pola blus dengan bantuan program Microsoft Excel diperoleh hasil 100%,

karena rater 1 dan rater 2 mempunyai kesepakatan yang sama pada masing-masing

indikator. Perhitungan tersebut menyatakan bahwa materi dan media dinyatakan

layak untuk pengambilan data.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan

peneliti tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Data yang

diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu

76
analisis data secara kuantitatif berupa analisis statistik deskriptif. Analisis

deskriptif adalah bagian statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian

data sehingga mudah dipahami. Dengan demikian analisis data deskriptif ini hanya

berhubungan dengan hal yang menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan

mengenai suatu data atau keadaan. Analisis datanya berupa susunan angka-angka

yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk tabel atau

diagram.

Data tentang peningkatan kompetensi membuat pola blus diperoleh dari

aspek kognitif dengan tes essay dengan persentase 30%, aspek psikomotor dan

afektif dengan tes unjuk kerja dengan presentase 70%. Perhitungan nilai akhir siswa

adalah sebagai berikut :

Nilai akhir = (nilai kognitif x 30%) + (nilai afektif dan psikomotorik x 70%)

Perhitungan tendensi sentralnya meliputi perhitungan rata-rata (mean), nilai

tengah (median), nilai yang sering muncul (modus). Menurut Moh. Nazir (2014:337-

340) adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. Rata-rata (mean).

Mean atau rata-rata merupakan penjelasan kelompok yang didasarkan atas

rata-rata dari kelompok tersebut. Berikut rumus perhitungan mean adalah:

77
Keterangan :

Me : mean (rata-rata)

∑ : epsilon (baca jumlah)

Xi : nilai X ke 1 sampai ke N

N : jumlah individu

b. Nilai tengah (median).

Median adalah teknik penjelasan data kelompok yang didasarkan atas nilai

tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai

yang terbesar, atau kebalikannya dari yang terbesar sampai terkecil.

c. Modus (mode).

Mode adalah teknik penjelasan data kelompok yang didasarkan atas nilai

yang sedang populer (nilai yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering

muncul dalam kelompok tersebut.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan digunakan peneliti sebagai penanda ketercapaian

tujuan dalam penelitian ini. Penelitian ini dinyatakan selesai apabila terjadi

peningkatan kompetensi dalam pembuatan pola blus berbantuan media Macromedia

Flash.

Indikator merupakan ukuran yang menunjukkan siswa telah mampu

memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. Suatu kegiatan dikatakan

78
berhasil apabila mampu melampaui indikator yang telah ditentukan.

Keberhasilan suatu penelitian tindakan yaitu membandingkan hasil sebelum

dan sesudah diberi tindakan dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul.

Data-data yang dikumpulkan tersebut kemudian disimpulkan sebagai acuan untuk

perbandingan dan masukan terhadap apa yang telah dicapai setelah tindakan.

Kriteria keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa telah

mencapai KKM dalam pembelajaran pembuatan pola blus berbantuan Macromedia

Flash ditunjukkan dengan pencapaian KKM sebesar 100%. Berikut kriteria

ketuntasan yang sudah ditentukan.

Tabel 8. Interpretasi Penilaian Kompetensi Membuat Pola Blus

Skor Kategori Keterangan


75-100 Tuntas Sudah mencapai nilai KKM
<75 Belum tuntas Belum mencapai nilai KKM

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa skor <75 adalah nilai yang belum

mencapai KKM dan berada pada kategori belum tuntas. Untuk skor 75-100

adalah nilai yang sudah mencapai KKM dengan kategori tuntas. Target

pembelajaran dikatakan telah tercapai apabila 100% mencapai KKM.

79

Anda mungkin juga menyukai