Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Penganggaran

Anggaran Perusahaan Dagang

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Fakultas Akuntansi S1 200121015 Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M
Ekonomi dan Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Bisnis

Abstract Kompetensi
Penyusunan anggaran pada Mahasiswa dapat menjelaskan proses
perusahaan manufaktur telah dibahas penyusunan anggaran perusahaan
pada bab sebelumnya, maka pada bab dagang.
ini akan dibahas penyusunan anggaran
yang diterapkan pada perusahaan
dagang.
Pokok Bahasan

• Pengertian Anggaran Perusahaan Dagang


• Tujuan Utama dari Penganggaran Perusahaan Dagang
• Master Budget (Anggaran Induk untuk Perusahaan Dagang)
• Contoh Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Pengertian Anggaran Perusahaan Dagang

Pada umumnya, setiap perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman untuk


melaksanakan kegiataan. Penyusunan anggaran pada perusahaan manufaktur telah
dibahas pada pertemuan sebelumnya, maka pada pertemuan ini akan dibahas penyusunan
anggaran yang diterapkan pada perusahaan dagang. Perusahaan dagang memiliki aktivitas
membeli dan menjual barang dagangan tanpa ada perubahan bentuk dari barang dagangan
tersebut (tidak ada proses produksi seperti perusahaan manufaktur).

Penganggaran untuk perusahaan dagang dan perusahaan jasa bisa dibilang serupa dengan
penganggaran untuk perusahaan manufaktur. Anggaran pada perusahaan dagang lebih
sederhana penyusunannya dibandingkan dengan anggaran perusahaan manufaktur karena
tidak perlu menyusun anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik. Anggaran perusahaan dagang merupakan proses penyusunan
kegiatan dagang yang meliputi pembelian barang dagangan, harga pokok penjualan barang
dagangan, penjualan barang dagangan, biaya operasional, penerimaan kas, laba rugi, dan
laporan posisi keuangan untuk suatu periode tertentu di masa yang akan datang.

Tujuan Utama dari Penganggaran Perusahaan Dagang

Tujuan atau objektif utama dari penganggaran perusahaan dagang adalah tercapainya
keseimbangan antara:

1. Apa yang akan dibayarkan kepada pemasok untuk pembelian barang dagangan untuk
persediaan.
2. Arus kas masuk dari penjualan kepada pelanggan.
Keseimbangan antara kedua unsur tersebut sangat penting untuk menjaga likuiditas
perusahaan. Untuk pencapaian yang efektif, pengalaman dari aktivitas perusahaan
sebelumnya harus dipertimbangkan secara hati-hati dan jangan terlalu tergantung kepada
data historis yang akan mengarah pada pengulangan kesalahan sebelumnya. Diskusikan
pada rapat anggaran dengan tim manajemen mengenai prediksi penjualan dan biaya-biaya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin memengaruhi aktivitas bisnis
perusahaan.

Master Budget (Anggaran Induk untuk Perusahaan Dagang)

Master budget atau anggaran induk ialah rencana keuangan yang komprehensif untuk
seluruh kegiatan organisasi yang terdiri dari anggaran operasi (operation budget) dan
anggaran keuangan (financial budget). Output anggaran perusahaan dagang terdiri dari:

1. Anggaran penjualan, merupakan titik awal penyusunan anggaran induk. Dalam


perusahaan dagang, penjualan barang dagangan pada umumnya dilakukan secara
kredit dan tunai. Dalam menyusun anggaran penjualan, harus diperinci jumlah penjualan
kredit yang akan menimbulkan piutang dagang dan jurnlah penjualan tunai yang
merupakan sumber penerimaan kas. Syarat penjualan kredit memegang peranan
penting dalam menyusun anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan titik
sentral dalam menentukan seluruh anggaran biaya perusahaan, artinya seluruh baiya
perusahaan harus mengacu pada anggaran penjualan atau anggaran pendapatan
perusahaan.
2. Anggaran pembelian dalam perusahaan dagang adalah sejumlah uang yang akan
dibelikan barang dagangan. Anggaran itu meliputi unsur-unsur estimasi persediaan akhir
barang dagangan, estimasi persediaan awal barang dagangan, dan harga pokok
penjualan barang dagangan.
3. Anggaran penerimaan kas terdiri dari penerimaan penjualan tunai dan penerimaan
tagihan piutang. Anggaran penerimaan kas menjadi titik sentral dalam manajemen kas
perusahaan sebab semua pengeluaran kas harus mengacu pada penerimaan kas.
4. Anggaran biaya operasional perusahaan dagang terdiri dari biaya pemasaran serta
biaya administrasi dan umum dapat berupa: gaji pegawai, komisi para tenaga penjual,
biaya sewa kantor, biaya asuransi, biaya penyusutan harta tetap, dan biaya lain-lain.
5. Anggaran kas usaha dagang terdiri dari: (1) penerimaan kas yang berasal dari
penerimaan modal dasar pemilik perusahaan (saldo kas awal periode), penerimaan

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
3 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
penjualan tunai, penerimaan piutang, penerimaan lain-lain, (2) pengeluaran kas yaitu
pembelian barang dagangan secara tunai, pembayaran utang dagang, pembayaran
biaya operasional, dan lain-lain.
6. Anggaran laba rugi usaha dagang terdiri dari unsur-unsur pendapatan atau penjualan
barang dagangan, harga pokok penjualan barang dagangan, laba kotor, biaya
operasional, beban bunga, beban pajak, dan laba bersih. Anggaran laba rugi
menentukan penilaian kegiatan manajemen. Manajemen yang profesional akan mampu
menyusun anggaran laba yang sesuai dengan keinginan pemilik bisnis dan mampu
mewujudkannya atau merealisasikannya.
7. Anggaran posisi keuangan yang terdiri dari aset, utang, ekuitas, dan laba. Anggaran
posisi keuangan berasal dari anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan
barang dagangan, utang dagang, utang biaya, utang jangka panjang, modal dan
anggaran laba rugi. Pemilik dan manajemen perusahaan dapat mengetahui seluruh
aktivitasnya di masa mendatang yang disusun berdasarkan prediksi bisnis yang
dikaitkan dengan prediksi kondisi ekonomi.

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
4 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Contoh Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Data yang berhubungan dengan penyusunan anggaran pada sebuah perusahaan dagang
PT Astari untuk triwulan pertama tahun 20XX adalah sebagai berikut:
1. Data Penjualan direncanakan sebagai berikut
a. Semua penjualan dilakukan dengan kredit
b. Piutang dari hasil penjualan tersebut diterima pada bulan penjualan sebesar
60%, sebanyak 30% diterima pada bulan berikutnya, dan 9% diterima pada bulan
kedua dari bulan penjualan. Piutang tidak tertagih diperkirakan sebesar 1% dan
diperkirakan sebagai biaya pada bulan penjualan.
2. Tabel Anggaran dan Realisasi Penjualan 20XX:

Bulan Penjualan (Rp) Keterangan


November 20XX - 1 1.150.000 Sesungguhnya
Desember 20XX - 1 1.100.000 Sesungguhnya
Januari 20XX 1.200.000 Anggaran
Februari 20XX 1.100.000 Anggaran
Maret 20XX 1.150.000 Anggaran
April 20XX 1.200.000 Anggaran
Mei 20XX 1.300.000 Anggaran

3. Laporan Posisi Keuangan PT Astari per 1Januari 20XX: adalah sebagai berikut:

PT ASTARI
LAPORAN KEUANGAN Per 1 Januari 20XX (Angka-angka dalam Rp)

ASET LIABILITAS dan EKUITAS


Utang Dagang (berasal dari
Kas 400.000 pembelian barang dagangan
747.500
Des 20XX-1)
Piutang Dagang (bersih) 532.500 Modal Saham 1.000.000
Persediaan Barang Dagangan 1.137.500 Laba Ditahan 1.822.500
AsetTetap (bersih) 1.500.000
Jumlah Aset 3.570.000 Jumlah Pasiva 3.570.000

1. Tingkat persediaan barang dagangan sebesar 65% dari anggaran unit yang dijual pada
bulan berikutnya ditambah 50% anggaran unit yang dijual pada bulan kedua berikutnya.
2. Harga pokok barang dagangan sebesar 65% dari harga jual barang dagangan.
3. Semua pembelian barang dagangan dibayar pada bulan berikutnya.

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
5 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
4. Semua biaya kas dibayar pada bulan terjadinya biaya.
5. Besarnya biaya variabel diperkirakan sebesar 10% dari penjualan, jumlah tersebut tidak
termasuk biaya kerugian piutang. Biaya tetap diperkirakan sebesar Rp250.000/bulan,
jumlah tersebut sudah termasuk biaya penyusutan sebesar Rp60 .000/bulan
Diminta:
1. Susunlah Anggaran Penerimaan Kas Triwulan Pertama Tahun 20XX.
2. Susunlah Anggaran Pembelian Barang Dagangan Triwulan Pertama Tahun 20XX.
3. Susunlah Anggaran Kas Triwulan Pertama Tahun 20XX.
4. Susunlah Anggaran Laba Rugi Triwulan Pertama Tahun 20XX.
5. Susunlah Anggaran Laporan Posisi Keuangan Triwulan Pertama Tahun 20XX.

Penyelesaian:
1. Anggaran Penerimaan Kas Triwulan Pertama Tahun 20XX.

PT ASTARI
Anggaran Penerimaan Kas Triwulan Pertama 20XX
(Angka-angka dalam Rp)

Bulan Penjualan Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah


November 1.150.000 9% 103.500
Desember 1.100.000 30% 330.000 9% 99.000
Januari 1.200.000 60% 720.000 30% 360.000 9% 108.000
Februari 1.100.000 60% 660.000 30% 330.000
Maret 1.150.000 60% 690.000
Jumlah 1.153.000 1.119.000 1.128.000

2. Anggaran Pembelian Barang Dagangan Triwulan Pertama Tahun 20XX

PTASTARI
Anggaran Pembellan Barang Dagangan Triwulan Pertama Tahun 20XX
(Angka-angka dalam Rp)

Keterangan Januari Februari Maret Jumlah

Anggaran Penjualan 1.200.000 1.100.000 1.150.000 3.450.000


Anggaran Harga Pokok Penjualan =
65% x Penjualan 780.000 715.000 747.500 2.242.500
Persediaan Akhir* 1.088.750 1.137.500 1.088.750 1.202.500

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
6 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Tersedia Dijual 1.868.750 1.852.500 1.836.250 3.445.000
Persediaan Awal 1.137.500 1.088.750 1.137.500 1.137.500
Pembelian 731.250 763.750 698.750 2.307.500

*Tabel Persediaan Akhir

Persediaan Akhir
= 65% (Penjualan bulan berikutnya + 50% Penjualan dua bulan berikutnya)
Januari
= 65% (100% Penjualan Februari + 50% Penjualan Maret)
= 65% (Rp1.100.000 + (50% X Rp1.150.000))
= Rpl.088.750
Februari
= 65% (100% Penjualan Maret + 50% X Penjualan April)
= 65% (Rpl .150.000 + (50% x Rpl.200.000))
= Rpl.137.500
Maret
= 65% (100% Penjualan April + 50% X Penjualan Mei)
= 65% (Rp1.200.000 + (50% x Rp1.300.000))
= Rpl.202.500

3. Anggaran Kas Triwulan Pertama Tahun 20XX.

PT ASTARI
Anggaran Kas Triwulan Pertama Tahun 20XX
(Angka-angka dalam Rp)

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan I


Saldo Awai 400.000 496.000 583.750 400.000
Penerimaan Kas 1.153.500 1.119.000 1.128.000 3.400.500
Kas Tersedia 1.553.500 1.615.000 1.711.750 3.800.500
Pengeluaran Kas:
Pembelian 747.500 731.250 763.750 2.242 .500
Biaya variabel (10% Penjualan) 120.000 110.000 115.000 345.000
Biaya Tetap* 190.000 190.000 190.000 570.000
Jumlah Pengeluaran Kas 1.057.500 1.031.250 1.068.750 3.157.500
Saldo Akhir Kas 496.000 538.750 643.000 643.000

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
7 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
*Biaya Tetap = Biaya tetap per bulan yang memerlukan pengeluaran kas sebesar
Rp250.000 - Rp60.000 = Rp 190.000

4. Anggaran Laba Rugi Triwulan Pertama Tahun 20XX.

PT ASTARI
Anggaran Laba Rugi Triwulan Pertama Tahun 20XX
(Angka-angka dalam Rp)

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan I


Penjualan 1.200.000 1.100.000 1.150.000 3.450.000
Harga Pokok Penjualan 780.000 715.000 747.500 2.242.500
Laba Kotor 420.000 385.000 402.500 1.207.500
Biaya Operasional:
Variabel (10% Penjualan 120.000 110.000 115.000 345.000
Rugi Piutang (1% Penjualan) 12.000 11.000 11.500 34.500
Biaya Tetap 250.000 250.000 250.000 750.000
Jumlah Biaya 382.000 371.000 376.500 1.129.500
Laba Usaha 38.000 14.000 26.000 78.000

Laporan Perubahan Ekuitas

PT ASTARI
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Per 31 Maret 20XX
(Angka-angka dalam Rp)
Laba ditahan,awal Triwulan I 1.822.500
Laba Triwulan 1 78.000
Laba ditahan, akhir Triwulan I 1 .900.500

5. Anggaran Laporan Posisi Keuangan Triwulan Pertama Tahun 20XX

PT ASTARI
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 20XX
(Angka-angka dalam Rp)

ASET LIABILITAS dan EKUITAS


Utang Dagang (berasal dari
pembelian barang dagangan
Kas 643.000 812.500
Maret 20XX)
Piutang Dagang (bersih)* 547.500 Modal Saham 1.000.000
Persediaan Barang Dagangan 1.202.500 Laba Ditahan 1.900.500

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
8 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
AsetTetap (bersih)** 1.320.000
Jumlah Aset 3.713.000 Jumlah Pasiva 3.713.000
*Piutang Dagang (bersih)
= (9% xl .100.000) + (30% + 9%) (1.150.000)
= 99.000 + 448.500
= 547.500

**Aset Tetap
= 1.500.000 - (60.000 x 3)
= 1.500.000 - 180.000
= 1.320.000

Daftar Pustaka

Tresnawati Rina dkk., (2018), Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Revisi, ITB Press,
Bandung.

‘21 Penganggaran Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M http://www.widyatama.ac.id
9 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.

Anda mungkin juga menyukai