Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN FORMASI BENUA

ULFA INDRA YUNI

2110247001

PENDIDKAN FISIKA

FKIP

UNIVERSITAS RIAU
Bumi yang ditempati makhluk hidup saat ini terdiri dari daerah daratan yang disebut
benua dan daerah perairan yang disebut samudra. Struktur bumi sendiri terdiri dari inti bumi
bagian dalam, inti bumi bagian luar, mantel bumi, dan kulit bumi. Lapisan mantel bumi
berbentuk liquid sedangkan lapisan kulit yang berada diatasnya berbentuk padat seperti
lempengan-lempengan karena terdiri dari berbagai macam batuan. Lempengan pada permukaan
kulit bumi terdiri dari 2 jenis yaitu lempeng benua dan lempeng samudra.
Akibat perbedaan struktur antara lapisan mantel dan kulit bumi maka lapisan kulit bumi
seolah-olah terapung dan bergerak dinamis secara perlahan. Pergerakan lempeng benua dan
samudra ini dapat menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi dalam kurun waktu jutaan
tahun lamanya. Ini telah terbukti bahwa bentuk bumi ratusan juta tahun yang lalu telah berbeda
dengan bentuk permukaan bumi saat ini berdasarkan hasil penelitian seorang ahli yang dikenal
dengan sebutan “Teori Apungan Benua”, yaitu Alfred Wegener.
Alfred Wegener mengatakan bahwa ratusan juta tahun yang lalu benua yang kita tempati
saat ini merupakan satu benua yang sangat besar yang sering disebut supercontinent bernama
Pangea. Hal ini dikemukakan Alfred ketika ia menemukan banyak kesamaan fosil hewan
ataupun tanaman purba di daratan afrika dan amerika. Anggapan ini juga diperkuat dengan
melihat tepian garis pantai di beberapa bagian benua yang terlihat mirip seperti bagian yang
dulunya menyatu. Jika kita perhatikan peta ataupun globe bagian timur amerika selatan dengan
bagian barat afrika terlihat menyambung seperti potongan puzzle. Sehingga memperkuat dugaan
para ilmuan bahwa dahuku kedua benua saling menyatu.
Alfred Wegener memperkuat pendapatnya dengan mengemukakan hasil temuannya
berupa fosil hewan purba jenis reptil air tawar yang hanya ditemukan di Amerika Selatan dan
Afrika. Hewan tersebut bernama Mesosaurus. Mesosaurus merupakan hewan yang yang hidup di
sungai dan danau pada daratan yang luas namun tidak mampu menyebrangi lautan. Yang mana
saat ini kita tau Amerika Selatan dan Afrika terpisah oleh lautan yang luas. Sehingga jika
Amerika Selatan dan Afrika dulunya tidak menyatu tidak mungkin Mesosaurus ditemukan di dua
tempat tersebut.
Alfred mengatakan dalam kurun waktu jutaan tahun benua pangea terpecah menjadi
beberapa bagian benua. Pecahan tersebut mengapung dan bergerak menjauh satu sama lain
secara perlahan menuju posisinya. Pergerakan tersebut terjadi melewati beberapa transformasi
posisi dan beberapa zaman hingga terbentuk seperti benua yang ada pada saat ini. Berikut adalah
tahapan perubahan super benua Pangea:
1. Era Permian (250 juta tahun lalu)
Di-era ini permukaan bumi hanya terdiri dari satu benua super besar yang disebut Pangea
dan satu samudra yang disebut Phantalassa.
2. Era Triassic (300 juta tahun lalu)
Di-era ini benua terpecah menjadi dua bagian besar, yaitu Laurasia yang bergerak kea rah
utara bumi dan Gondwana yang bergerak ke Selatan bumi.
3. Era Jurassic (145 juta tahun lalu)
Di-era ini benua Lauresia bergerak ketimur dan terpecah menjadi cikal bakal amerika
utara dan Eurasia (eropa dan asia). Sedangkan Gondwana bergerak ke selatan dan terpecah
pada bagian barat membentuk amerika selatan dan bagian timur membentuk afrika. Pecahan
kecil lainnya pada bagian timur membentuk india dan bagian selatan antartika.

4. Era Cretaceous (65 juta tahun lalu)


Di-era ini amerika selatan terpisah dengan afrika dan Australia mulai terbentuk.
5. Era sekarang
Hingga saat ini terdapat 7 benua besar di permukaan bumi dan benua amerika utara
dengan amerika selatan menyatu.

Perubahan formasi benua di permukaan bumi akibat pergerakan lempeng benua dan lempeng
samudra yang terjadi secara terus menurus secara perlahan. Pergerakan lempeng tersebut karena
adanya arus konveksi yang terjadi dibawah kulit bumi (lempeng benua dan lempeng samudra).
Dibawah lempeng bumi terdapat banyak sumber panas, sumber panas yang berbeda suhu dengan
sekitarnya menyebabkan terjadinya arus konveksi. Perbedaan suhu tersebut terjadi diperkirakan
karen sebaran muatan radioaktif yang tidak merata sehingga daerah yang lebih banyak
mengandung bahan radioaktif bersuhu lebih tinggi dan daerah yang sedikit bahkan tidak ada
bersuhu lebih rendah.
Arus konveksi tersebut menghasilkan energi yang besar untuk dapat menggerakkan lempeng
untuk saling mendekat ataupun saling menjauh. Pergerakan tersebut tidak jarang menyebabkan
gesekan antar lempeng hingga patahan pada lempeng benua maupun lempeng samidra. Hal
inilah yang dipercayai sebegai factor penyebab perubahan formasi benua di permukaan bumi
yang terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun.

Anda mungkin juga menyukai