Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI

PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO


Citra Mutiawati A.Wahid*,Sulaemana Engkeng*,Benedictus S. Lampus *.
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

ABSTRAK
Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.Hal ini
dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang ada di
Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak di Puskesmas Tuminting Kota Manado.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.Informasi dikumpulkan dari 7 orang informan yang terkait dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) dengan menggunakan metode Trianggulasi. Dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Tuminting indikator penelitian meliputi
pemberian pelayanan antenatal care bagi ibu hamil, pemberian pelayanan bagi ibu nifas serta
pemberian pelayanan bagi bayi. Untuk pemberian pelayanan antenatal care bagi ibu hamil di
Puskesmas Tuminting sudah diberikan dan dilakukan pemeriksaan dengan baik oleh bidan, untuk
pemberian pelayanan pada ibu nifas juga sudah berikan dan dilakukan pemeriksaan oleh bidan,
untuk pemberian pelayanan bayi sudah diberikan dan di lakukan pemeriksaan dengan baik oleh
bidan.Untuk fasilitas sarana/prasarana pelayanan KIA di Puskesmas Tuminting belum memadai
dikarenakan alat-alat medis yang sudah rusak dan sudah tua, di Puskesmas Tuminting masih
terdapat kendala dalam pelayanan KIA dimana masih banyak ibu yang membawa anaknya
imunisasi ke Puskemas padahal sudah ada petugas – petugas kesehatan di masing-masing
kelurahan sehingga membuat petugas di Puskesmas kewalahan, kurangnya kesadaran ibu yang
memeriksakan kehamilan dengan tepat waktu dan tenaga kesehatan (bidan) yang masih
kurang.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak di Puskesmas Tuminting sudah berjalan dengan baik.

Kata Kunci:Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Puskesmas.

ABSTRACT
Maternal and child health (MCH) is still being a health problem in Indonesia. Because of the high
level of maternal and infant mortality in Indonesia. This study aims to description of Mother and
Child Health Care in PHC Tuminting Manado.This study is a descriptive study with a qualitative
approach. Information was given from 7 informants involved in the Maternal and Child Health
Care (MCH) in PHC Tuminting using Trianggulasi.In maternal and child health services at the
health center in Tuminting.indicators include the provision of antenatal care services for pregnant
women, the provision of services for postpartum mothers and the provision of services for infants.
For the provision of antenatal care for pregnant women in health centers in Tuminting already
given and the examination by the midwife, to service delivery in post partum mothers also been
given and examined by a midwife, to service delivery and the baby was given to the inspection
done by the midwife. For facilities infrastructure MCH services at health centers due to
inadequate Tuminting medical devices that had been damaged and old, in PHC Tuminting there
were limited to MCH services where there were many mothers who brought their children to
health centers immunization but already there are officers - officers health in each village so as to
make the clerk at the health center overwhelmed, lack of awareness of antenatal mothers with
timely and health professionals (midwives) were still lacking.Based on the results of this study can
be concluded that the maternal and child health services at the health center in tuminting already
well.

Key Words: Maternal and Child Health Care (MCH), Publich Health Care
PENDAHULUAN kesehatan masyarakat yang setinggi-
Pembagunan kesehatan adalah tingginya. Definisi kesehatan
penyelenggaraan upaya kesehatan Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun
oleh bangsa Indonesia, untuk 2009 Tentang Kesehatan pasal 1
meningkatkan kesadaran, kemauan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
dan kemampuan hidup sehat bagi secara fisik, mental, spiritual maupun
setiap orang, agar terwujud derajat sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara Indonesia. Upaya-upaya kesehatan
sosial dan ekonomis. wajib tersebut adalah upaya promosi
Puskesmas adalah unit pelaksana kesehatan, upaya kesehatan
teknis dinas kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan
kabupaten/kota yang anak serta keluarga berencana, upaya
bertanggungjawab perbaikan gizi masyarakat, upaya
menyelenggarakan pembangunan pencegahan dan pemberantasan
kesehatan di suatu wilayah kerjanya. penyakit menular, upaya pengobatan.
(Permenkes RI, 2013), Upaya Masalah kesehatan ibu dan anak
kesehatan wajib Puskesmas adalah (KIA) masih menjadi masalah
upaya yang ditetapkan berdasarkan kesehatan di Indonesia. Hal ini
komitmen nasional, regional dan dikarenakan masih tingginya angka
global serta yang mempunyai daya kematiaan ibu dan angka kematian
ungkit tinggi untuk peningkatan bayi yang ada di Indonesia.
derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini harus METODE PENELITIAN
diselenggarakan oleh setiap Penelitian ini menggunakan metode
Puskesmas yang ada di wilayah penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Tempat penelitian adalah Puskesmas
Tuminting Kota Manado.Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Januari
2015 – Februari 2015. Informan dalam
penelitian ini berjumlah 7 orang. Peneliti
sendiri dan dibantu dengan instrumen
tambahan berupa pedoman wawancara,
alat perekam suara (voice recorder) dan
alat tulis-menulis. Data yang di
kumpulkan adalah data primer dan data
sekunder.Untuk menjaga kualitas dan
keakuratan data dilakukan
triangulasi.Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif naratif.

HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai pada saat pemeriksaan


Pemberian Pelayanan Antenatal Care kehamilan melakukan timbang berat
Bagi Ibu Hamil badan dan ukur tinggi badan pada ibu
Berikut ini pernyataan dari Informan hamil di Puskesmas Tuminting,
terdapat jawaban yang hampir sama kehamilan dan berat badan janin
pada setiap informan : dalam kandungan.
K.1 :“Ya ada, bidan di Puskesmas Berikut penyataan setiap
selalu melakukan timbang berat dan informan mengenai pemberian
ukur tinggi badan pada ibu hamil Imunisasi TT lengkap pada ibu hamil
yang memeriksakan kehamilan di :
Puskesmas” K.1 :“Ya ada, karna pemberian
Berikut pernyataan setiap Imunisasi TT sangat penting”
informan mengenai pemeriksaan Pemberian Imunisasi TT pada ibu
mengukur tekanan darah pada ibu hamil juga diperlukan, ini berfungsi
hamil : untuk melindungi bayi yang akan
K.3 :“Pastinya ada, ibu hamil yang baru lahir nanti terkena tetanus
datang ke Puskesmas pasti torang neonatorum dan juga melindungi ibu
ukur dorang pe tekanan darah” dari resiko tetanus apabila terjadi
Berikut pernyataan setiap luka.
informan mengenai pemeriksaan Berikut pernyataan setiap
mengukur tinggi fundus uteri pada informan mengenai pemberian tablet
ibu hamil : zat besi pada ibu hamil :
K.1 :“Ya pastinya ada, karna itu K.1 :“Ya, bidan yang ada di
sangat perlu untuk mengetahui Puskesmas selalu memberikan tablet
perkembangan janin zat besi pada ibu hamil”
Mengukur tinggi fundus uteri Pemberian tablet zat besi pada
pada ibu hamil sangat penting, ibu hamil sangat penting karna dapat
pengukuran tinggi fundus uterus membantu proses pembentukan sel
yaitu untuk menentukan tuanya darah merah sehingga dapat
mencegah anemia pada ibu hamil.
Berikut adalah pernyataan setiap
informan mengenai pemberian
pemeriksaan pada Trimester K1-K4 :
K.1 :“Pastinya, karna itu wajib bagi
ibu hamil untuk
memeriksakan

kehamilan dari K1-K4 dan bidan kunjungan antenatal menetapkan


wajib memberikan” frekuensi kunjungan antenatal
Kebijakan pemerintah tentang sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan K1-K4 Pemberian pelayanan bagi ibu
(Depkes RI, 2007). nifas merupakan salah satu dari

Pemberian Pelayanan Bagi Ibu Nifas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Berikut pernyataan setiap informan (KIA), masa nifas adalah masa pasca

mengenai pemeriksaan tekanan persalinan. Pelayanan masa nifas

darah, nadi, respirasi dan suhu pada meliputi pemeriksaan tekanan darah,

ibu nifas : nadi, respirasi dan suhu pada ibu

K.1 :“Ya, ada, bidan di Puskemas nifas, pengeluaran cairan vagina

selalu dorang ja priksa ibu nifas pe pada ibu nifas, Pemeriksaan

tekanan darah” payudara dan anjuran ASI eksklusif

Berikut pernyataan setiap 6 bulan, pemberian kapsul Vitamin

informan mengenai pemeriksaan A serta pemberian pelayanan KB

pengeluaran cairan vagina pada ibu pasca bersalin.

nifas : Pemberian Pelayanan Kesehatan Bagi


K.1 :“Pemeriksaan cairan Vagina, Bayi
ya tentu ada, bidan di Puskesmas Berikut pernyataan dari setiap
selalu memeriksa” informan mengenai pemberian
Berikut pernyataan setiap imunisasi dasar lengkap :
informan mengenai pemberian K.1 :“Ya ada, bidan di Puskesmas
pemeriksaan payudara dan anjuran harus memberikan Imunisasi dasar
ASI eksklusif 6 bulan : lengkap pada bayi sebelum bayi
K.1 :“Ya ada, bidan di Puskesmas berusia 1 tahun karna itu penting ”
selalu memeriksa payudara dan Dalam Permenkes RI Nomor 42
anjuran ASI eksklusif 6 bulan pada Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
ibu nifas” Imunisasi, mengatakan bahwa
pemberian Imunisasi dasar lengkap di
berikan pada bayi sebelum berusia 1
tahun.
Berikut pernyataan dari setiap
informan mengenai pemberian
vitamin A pada bayi :

K.1 :“Ya, ada, bidan selalu pada bayi yaitu mengurangi angka
memberikan Vitamin A pada bayi” kematian dan kesakitan pada bayi.
Pemberian vitamin A pada bayi Berikut pernyataan setiap
6 – 11 bulan sangat penting, manfaat informan mengenai pemberian
kecukupan vitamin A bagi kesehatan konseling ASI eksklusif, pemberian
makanan tambahan pendamping ASI Penanganan dan rujukan kasus
bagi bayi, serta perawatan kesehatan pada bayi bila diperlukan juga
bayi dirumah dengan menggunakan merupakan salah satu dari pemberian
Buku KIA/KMS : pelayanan pada bayi.
K.2 :“Tetap torang akan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
menyampaikan konseling meskipun
Berikut pernyataan dari informan
dorang nda minta”
mengenai apakah pelayanan KIA di
Pemberian Konseling mengenai
Puskesmas sudah berjalan
(ASI eksklusif, pemberian makanan
baik.terdapat jawaban yang hampir
pendamping ASI, tanda-tanda sakit
sama pada setiap informan:
dan perawatan kesehatan bayi di
K.1 :“Sampai saat ini berjalan baik”
rumah menggunakan Buku
K.2 :“Lumayan baik”
KIA/KMS) juga merupakan salah
Berdasarkan hasil penelitian
satu dari pemberian pelayanan pada
yang dilakukan di Puskesmas
bayi di Puskesmas.
Tuminting, pelayanan KIA di
Berikut pernyataan setiap
Puskesmas Tuminting sudah
informan mengenai penanganan dan
berjalan baik, ini dijelaskan oleh
rujukan kasus bagi bayi jika
Kepala Puskesmas yang
diperlukan :
mengatakan bahwa selama ini
K.1 :“Ada, kalau bisa di tolong di
pelayanan KIA di Puskesmas
puskesmas kita tolong, kalau tidak di
Tuminting berjalan baik,
rujuk ke RS”
penanggung jawab program KIA
juga mengatakan bahwa pelayanan
KIA di Puskesmas Tuminting
lumayan baik.
Berikut pernyataan dari
informan mengenai fasilitas
sarana/prasarana :
K.1 :“Blum memadai, alat-alat
medis juga ada yang rusak, trus
tempat tidurpasien yang sudah tua”
K.2 :“Ya mo bilang lengkap ya
lengkap, cuma banyak yang so tua Untuk Fasiltas sarana/prasarana
seperti tampa tidor pasien yang so Berdasarkan hasil penelitian yang
tua” dilakukan fasilitas sarana/prasarana
pelayanan KIA di Puskesmas Puskesmas juga mengatakan
Tuminting boleh dikatakan lengkap Puskesmas juga mempunyai upaya
namun banyak peralatan Puskesmas dalam peningkatan pelayanan KIA
yang sudah rusak dan sudah tua dengan mengadakan penyuluhan-
seperti tempat tidur untuk pasien di penyuluhan mengenai KIA.
Puskesmas Tuminting yang sudah Berikut pernyataan mengenai
tua dan alat-alat medis yang sudah apakah terdapat Kendala dalam
rusak. pemberian pelayanan KIA:
Berikut pernyataan mengenai K.2 :“Kendala ta, rasa nda”
upaya peningkatan KIA :
Berbeda halnya dengan
K.1 :“Ada, lewat penyuluhan-
pernyataan Kepala Puskesmas bahwa
penyuluhan”
masih terdapat kendala dalam
K.2 :“Tentunya ada dengan
pemberian pelayanan KIA :
pencapaian target MDGs”
K.1 :“Ada, banyak kendala, pertama
Puskesmas Tuminting juga masih banyak ibu yang membawa
mempunyai upaya dalam anak imunisasi ke Puskesmas
padahal sudah ada petugas
peningkatan pelayanan KIA.
dimasing-masing tempat, sehingga
Berdasarkan hasil penelitian membuat petugas kewalahan, kedua
mengenai adakah upaya dalam kurangnya kesadaran ibu yang
peningkatan pelayanan KIA di melakukan pemeriksaan kehamilan
tepat waktu, ke tiga tenaga
Puskesmas, penanggung jawab kesehatan (bidan) masih kurang”
program KIA mengatakan bahwa Berdasarkan pernyataan dari
Puskesmas Tuminting dalam masing-masing responden di atas,
peningkatan pelayanan KIA Puskesmas Tuminting masih terdapat
mempunyai upaya dengan kendala dimana masih banyak ibu
pencapaian target MDGs, Kepala yang membawa anak imunisasi ke
Puskesmas padahal sudah ada
petugas dimasing-masing tempat,
sehingga membuat petugas
kewalahan, kedua kurangnya
kesadaran ibu yang melakukan
pemeriksaan kehamilan dengan tepat

waktu, ke tiga tenaga kesehatan Berdasarkan hasil penelitian dapat


(bidan) yang masih kurang. disimpulkan bahwa:
1. Pemberian pelayanan antenatal
KESIMPULAN care (ANC) bagi ibu hamil yang
ada di Puskesmas Tuminting nload/KMK%20No.%20128%20Th
sudah diberikan dan dilakukan %202004%20ttg%20Kebijakan%2
pemeriksaan dengan baik oleh 0Dasar%20Puskesmas.pdf).Diakses
bidan di Puskesmas Tuminting. pada tanggal 6 Desember 2014.
2. Pemberian pelayanan bagi ibu
Kementerian Kesehatan RI. 2010.
nifas yang ada di Puskesmas Pedoman Pemantauan Wilayah
Tuminting juga sudah diberikan Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak
dan dilakukan pemeriksaan (PWS-KIA).
dengan baik oleh bidan di (http://www.gizikia.depkes.go.id.
PuskesmasTuminting. pdf) (Online) diakses pada tanggal

3. Untuk pemberian pelayanan bagi 2 Desember 2014.

bayi di Puskesmas Tuminting juga Prasetyawati, A.E. 2012. Kesehatan Ibu


sudah diberikan dengan baik oleh dan Anak Dalam MDGs.
bidan di Puskesmas Tuminting. Yogyakarta: Nuha Medika.

Peraturan Menteri Kesehatan RI. 2013.


DAFTAR PUSTAKA
Tentang penyelenggaraan
Ambarwati. E. R, Wulandari. D. 2010.
imunisasi. Jakarta.
Asuhan kebidanan Nifas.
(http://www.hukor.depkes.go.idpdf)
Yogyakarta: Nuha Medika
. Diakses pada tanggal 2 Desember
Keputusan Menteri Kesehatan RI 2014
Nomor 128/MENKES/SK/III.
Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian
2004.Kebijakan dasar pusat
Kualitatif. Bandung: Alfabeta
kesehatan masyarakat (Menteri
Republik Indonesia). Jakarta.
(http://bksikmikpikkfki.net/file/dow

Anda mungkin juga menyukai