Anda di halaman 1dari 6

Pengelolaan Alokasi Dana di Kabupaten Malang Dalam Meningkatkan

Pemberdayaan Masyarakat

Di Susun Oleh :
Hanggara Linkas A.A 201910210311034

Abstrak
Pembangunan yang bersifat partisipatif, dan transparansi sebagai bentuk program
pemerintah yang menjadikan desa mandiri dengan adanya Alokasi Dana Desa (ADD).
Dana ADD yang digunakan sebesar 30% untuk biaya operasional Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 70% untuk pemberdayaan masyarakat dan
Pemerintah Desa. Tujuan dari penelitian mendiskripsikan dan menganalisis berdasarkan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban serta faktor
penghambat mengenai ADD. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode analisis Sugiyono.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Perangkat Desa masih memerlukan pembinaan
tentang sosialisasi dan administrasi pengelolaan keuangan desa untuk memberikan
pemahaman dan pengetahuan tentang peraturan dan perundang-undangannya. Faktor
penghambat berupa kualitas sumber daya manusia dalam hal pengetahuan dan
pemahaman Undang- Undang Desa dan kurangnya pelatihan dan pendampingan
perangkat desa.

Kata Kunci : Pengelolaan alokasi dana desa, pembangunan desa, pemberdayaan


masyarakat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Adanya otonomi daerah sebagai dasar pelaksanaan untuk memberikan daerah


kewenangan luas,nyata ,dan bertanggungjawab sesuai dengan UndangUndang 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah. Pemerintah daerah dapat meningkatkan kemampuannya
untuk melakukan pembangunan sesuai dengan sumber daya, dapat meningkatkan kualitas
dan efisiensi pelayanan publik. Dalam pelaksanaan otonomi daerah dapat memberikan
dampak positif apabila Pemerintah Daerah melibatkan masyarakat dalam pembangunan
daerah dan memunculkan identitas masyarakat lokal yang juga berpengaruh terhadap
pelayanan masyarakat.
Selain berdampak positif, otonomi memiliki dampak negatif dalam pelaksanaannya yaitu
menimbulkan kesempatan kepada pihak oknum di tingkat daerah untuk melakukan pelanggaran.
Hal itu menyebabkan pertentangan dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Akibatnya
terjadi kesenjangan yang mempengaruhi kegiatan pembangunan.

Berdasarkan keterbukaan masyarakat dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa adalah


perencanaan yang baik, pelaksanaan nyata, penatausahaan yang sesuai dengan pelaksanaan,
laporan berdasarkan pengeluaran dan pencatatan, tanggung jawab berdasarkan hasil laporan.
Pembangunan bergantung dari masyarakat dengan istilah pemberdayaan dan pembangunan
masyarakat untuk menjadi lebih baik dalam pengelolaan.

RUANG LINGKUP PROYEK

Pelatihan pengolohan biji kopi menjadi siap konsumsi ini dilakukan di desa Tawangargo
kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan meliputi pemberian
informasi, pelatihan, dan pendampingan.

Dalam pelatihan ini alat yang digunakan dalan Program ini adalah mesin roasting kopi,
baskom, nampan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kopi. Prosedur kerja roasting kopi
sebagai berikut

Prosedur kerja roasting kopi adalah:

1) Mempersiapkan alat dan bahan,

2) Pemilahan biji kopi,

3) Menimbang jumlah kopi yang akan di roasting,

4) Memanaskan mesin roasting,

5) Meroasting kopi,

6) Mengecek kematangan biji kopi setiap 15-20 menit,


7) Memindahkan biji kopi yang sudah di roasting ke nampan

Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan secara keseluruhan ini adalah

1) Persiapan program,

2) Sosialisasi tentang kopi,

3) Proses roasting,

4) Monitoring dan evaluasi.

MASYARAKAT YANG DILIBATKAN

Dalam kegiatan ini ada beberapa masyarakat yang di libatkan yaitu

1.Kepala desa : Fungsi kepala desa disini adalah untuk melihat secara langsung potensi yang
dapat dikembangkan oleh para petani sehingga kepala desa mendukung kegiatan ini agar para
petani mendapat perhatian lebih dan mendapat fasilitas tambahan

2. Anak Muda : disini anak muda diberi edukasi agar memiliki wawasan tentang pertanian
terutama di sekor komoditas kopi

3. masyarakat sekitar : untuk meyakinkan bahwa hasil dari kebun kopi tidak hanya dijual dalam
bentuk masih biji,tetapi bias di distribusikan langsung sebagai barang siap pakai

4. petani :Peran Petani sangat dibutuhkan disini karna perannya sangat pening dalam penyedia
biji kopo

KELOMPOK MITRA YANG DILIBATKAN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tentunya tidak terlepas dri faktor-faktor yang
mendukung dan menghambatnya suatu kegiatan tersebut. Agar menumbuhkan kemitraan di
kalangan kelompok tani terutama Kelompok Tani Kopi dibangun dengan cara menjalin
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antar dua pihak yang bermitra, dengan
memenuhi 3 syarat yaitu: kemitraan yang menguntungkan kedua belah pihak; kemitraan yang
tidak didasari hubungan belas kasihan, melainkan didasari pada hubungan yang sejajar antara
satu pihak dengan pihak lainnya; kemitraan yang dibangun merupakan kerjasama yang
profesional. Output dari pemberdayaan dan penguatan Kelompok Tani Kopi melalui Sistem
Kebersamaan Ekonomi (SKE) adalah: Kelompok Tani menjadi pandai dan profesional,
organisasi Kelompok Tani mandiri dan berfungsi melayani anggotanya, produktivitas kebun
tinggi, pendapatan Kelompok Tani meningkat, sistem keuangan transparan, terjalinnya hubungan
kerjasama yang harmonis di antara anggota, kelompok dan mitra usaha.

PENUTUP

Kesimpulan

Metode ini digunakan untuk mendemonstrasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat aplikatif yang
secara langsung dapat disaksikan dan dicobakan oleh seluruh anggota kelompok tani dan sewa
lahan untuk demplot pelatihan dengan diikuti kelompok dan masyarakat desa
Tawangargo.Pemberdayaan petani kopi menunjukkan hasil yang baik, dilihat dari partisipasi
kehadiran, keterlibatan dalam penyuluhan, penyiapan tempat untuk kegiatan pendampingan dan
ikut serta dalam replanting kopi dan hadir serta berperan aktif pada penyuluhan.. Untuk
mempercepat infiltrasi teknologi baru sangat perlu oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi yang
lebih intensif dan mengaktifkan penyuluh lapangan dalam mendampingi petani untuk perluasan
pasar dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan.

SARAN

Infrastruktur untuk menunjang hasil dari petani sebaiknya di perbaiki lagi dan peran pemerintah
sangat di butuhkan dalam hal ini agar kondisi masyarakan semangkin meningkat

Anda mungkin juga menyukai