Anda di halaman 1dari 20

PERANCANGAN KAPAL IKAN

“Kapal Ikan Mini Purse Seine”

Disusun Oleh:

DANIEL PUTRA ARDIKA


NIM : 2017-69-036

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
LEMBARAN PENGESAHAN

Dosen Pembimbing MAHASISWA

………………………….. DANIEL PUTRA ARDIKA


NIP : NIM : 2017-69-036

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
kemudahanNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Perancangan kapal ikan Purse Seine
sebagai persyaratan untuk menunjang nilai pada mata kuliah preancangan kapal ikan Saya
Menyadari akan segala kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun tugas ini, sehingga demi
kesempurnaan tugas ini sangatlah diperlukan masukan yang bersifat konstruktif dari semua pihak
untuk melengkapi kekeliruan di dalam tugas ini.
Akhir dari seluruh rangkain kata tak lupa kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak
yang telah membantu. Harapan kami kiranya tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mahasiswa

3
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 5
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Umum Kapal Penangkap Ikan Jenis Purse Sine ...................................6
BAB III. METODOLOGI
3.1 Pengambilan data……………………………………………………………………..8

3.2 Pengolahan Data………………………………………………………………………8


BAB IV. KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL
4.1 PURSE SEINE……………………………………………………………………....11
4.2 Spesifikasi kapal ikan yang perlu di perhatikan…………………………………….12
4.3 Perlengkapan alat purse seine…………………………………………………………13

BAB V KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL


5.1 Grafik Perbandingan HP Terhadap Ukuran Pokok Kapal…………………………...14
5.2 Perhitungan Resume Kapal…………………………………………………………..15
5.3 Koefisien Bentuk Lambung Kapal……………………………………………………16
5.4 Rencana Umum Kapal Pembanding………………………………………………….18

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada Perikanan Purse Seine, pada umunya produksi purse seine juga harus diimbangi
dengan armada penangkapan yang digunakan yakni kapal purse seine. Nelayan Purse seine di
jawa merupakan nelayan tradisional yang masih menggunakan kapal-kapal yang berbahan dasar
kayu yang dibangun oleh pengrajin kapal setempat. Kapal yang di buat di jawa merupakan kapal
tradisional yang dibangun tanpa adanya perhitungan-perhitungan modern atau Naval Arsitektur
namun hanya menggunkan cara yang turun temurun serta menggunakan alat yang seadanya.
Kapal merupakan armada penangkapan yang digunakan nelayan untuk menuju ke fishing
ground dan mengoprasikan alat tangkap khususnya purse seine namun kapal haruslah
disesuaikan dengan alat tangkap yang dibawahnya serta lokasi penangkapan ikan. Keberhasilan
suatu kapal penangkap ikan adalah apabila memeenuhi 3 (tiga) faktor yaitu laik laut, laik
Operasi, dan laik simpan. Laik laut sangatlah berpengaruh terhadap performa kapal dilaut
sehingga desain kapal harulah diperhatikan dan disesuaikan oleh kreteria kapal perikanan
Indonesia.
Kapal Purse seine termasuk jenis kapal encircling dan merupakan kapal yang digunakan
untuk membawa alat tangkap purse seine yang menangkap ikan yang bersifat schooling fish.
Oleh karena itu kapal harus memiliki kapasitas dukung yang besar dan sebagai kapal yang
membawa alat tangkap yang diperasikan dengan cara dilingkari maka kestabilan sangat penting.
Menurut Fyson (1985) bahwa purse seine umumnya memilik hasil tangkapan dalam jumlah
bnyak sehingga perlu dirancang agar memiliki kapasitas daya muat yang tinggi

1.2 Tujuan Penulisan


-Tujuan dari penulisan ini agar dapat medesain kapal ikan purse seine
-Untuk menambah pengetahuan tentang desain kapal ikan

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Kapal Penangkap Ikan Jenis Purse Sine


Purse seine adalah alat yang digunakan untuk menangkap ikan pelagic yang membentuk
gerombolan. Menurut buku Fish methods (Ayodhyoa, 1985), ikan yang menjadi tujuan
penangkapan dari purse seine adalah ikan – ikan “pelagic shoaling species” yang berarti ikan –
ikan tersebut haruslah membentuk gerombolan, berada di dekat dengan permukaan air dan
sangatlah diharapkan pula gerombolan ikan tersebut tinggi,yang berarti jarak ikan dengan ikan
lainnya haruslah sedekat mungkin. Prinsip penangkapan ikan dengan purse seine adalah
melingkari gerombolan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding
vertical, dengan demikian gerakan ikan kearah horizontal dapat dihalangi. Setelah itu, bagian
bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari kebawah jaring.
Berdasarkan ukuran utama kapal, mesin penggerak dan daerah tangkapan, purse sine di
utara jawa dikelompokan menjadi 3 kelas besar, sedang, dan mini. Purse sine berukuran besar
berukuran 24 m ke atas dengan dilengkapi mesin penggerak lebih dari 240 hp. Daerah
penangkapan melewati batas-batas laut jawa. Purse Sine berukuran sedang mempunyai ukuran
panjang 19- 24 m dengan mesin penggerak 160 hp ke atas dan daerah penangkapan umumnya
masih dalam batasan- batasan laut jawa. Purse sine berukuran kecil ( mini purse sine ) memiliki
panjang 12- 18 m dengan dilengkapi mesin penggerak outboard berjumlah 1 buah 25 – 30 hp,
hanya beroperasi di sekitar pantai laut jawa dengan hari operasi tidak lebih dari 4 hari ( Poiter
dan shadotomo 1995, wijoprino dkk, 1996 )

6
BAB III

METODOLOGI

3. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahap pertama yaitu
pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu ukuran kapal
pembanding. Data sekunder meliputi perancangan kapal ikan,. Setelah malakukan pengumpulan
data maka langkah selanjutnya yaitu pengolahan data dengan cara ekstrapolasi linier sederhana
untuk mendapatkan ukuran utama. Selanjutanya pembuatan model dengan mengacu pada ukuran
utama yang telah di peroleh dan model tersebut dilakukan analisa hydrostatik, hambatan,
stabilitas dan olah gerak. Hasil analisa harus seusai dengan regulasi yang berlaku. Adapun
ringkasan metodologi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Flow chart diagram

7
3.1 Pengambilan data

Data kapal pembanding dan perbandingan ukuran utama dapat dilihat pada tabel 2. Data
kapal ini digunakan sebagai dasar dan acuan dalam menentukan ukuran utama kapal. Penentuan
ukuran utama kapal dilakukan dengan cara extrapolasi linear sederhana dengan acuan panjang
kapal ikan jenis mini purse sine memiliki panjang antara 19 m- 20 m. Sebagai penentuan nilai
extrapolasi ukuran utama menggunakan kapal pembanding sehingga dapat ditentukan hasil
ukuran utama kapal yang akan dirancang.

KAPAL IKAN PURSE SEINE

N UKURAN UTAMA KAPAL


Tpe Nama Kapal
o HP Loa B H T
1 Purse seine KM. Cahaya Arafah 125 20 4,00 1,30 1,00
2 Purse seine KM. Cahaya Monas 125 21 3,88 1,30 1,00

3 Purse seine KM. Timur Laut 123 20 3,50 1,20 0,98

Tabel 2. Kapal Pembanding

3.2 Pengolahan Data


a. Persamaan Regresi
Salah satu metode atau cara menentukan dimensi kapal adalah dengan persamaan
regresi data kapal yang di mana regresi data kapal bertujuan mendapatkan dimensi kapal
dengan cara mencari data kapal pembanding yang sesuai dengan range yang ditentukan
sesuai data yang di input yang sesuai dengan keinginan owner kapal. Metode pendekatan
ini dilakukan dengan menyajikan database kapal dalam bentuk trendline kurva untuk
berbagi parameter desain yang diinginkan. Seperti contoh dimensi kapal-kapal
penumpang termasuk dengan kapasitas penumpang. Dari data ini maka dapat dibuat
trendline kurva dimana dimensi kapal dinyatakan sebagai fungsi dari jumlah penumpang.
Trendline dimensi dari kapal-kapal tersebut dinyatakan dalam bentuk kurva serta
persamaan kurva tersebut.
Tujuan utama dari metode regresi adalah :
 Mentukan korelasi antara variabel-variabel terikat dan variabel bebas
 Menguji apakah korelasi signifikan atau tidak

8
 Menentukan persamaan dari garis regresi

Tabel 2.3 Contoh dimensi kapal-kapal

R2= koefisien determinasi.


Koefisien determinasi R2 pada regresi linear sering diartikan sebagai seberapa besar
kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya.
Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien
korelasi (R). Sebagai contoh, jika nilai R adalah sebesar 0,80 maka koefisien determinasi
( R Square ) adalah sebesar 0,80 x 0,80 = 0,64. Berarti kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 64,0%. Berarti terdapat 36%
(100%-64%) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor lain. Berdasarkan
interpretasi tersebut, maka tampak bahwa nilai R Square adalah antara 0 sampai dengan 1
Contoh regresi

9
KAPAL IKAN PURSE SEINE

N UKURAN UTAMA KAPAL


Tpe Nama Kapal
o HP Loa B H T
1 Purse seine KM. Cahaya Arafah 125 20 4,00 1,30 1,00
2 Purse seine KM. Cahaya Monas 125 21 3,88 1,30 1,00

3 Purse seine KM. Timur Laut 123 20 3,50 1,20 0,98

p a n jan g sel u r u h ( lo a) v s HP
Linear () Linear ()
Panjang seluruh LOA (m)

25
23
21
19 f(x) = 0.12 x + 4.63
17 R² = 0.25
15
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP

10
BAB IV

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL


4.1 PURSE SEINE
Kapal purse seine adalah kapal yang secara khusus dirancang dan dibagun untuk

digunakan menangkap ikan dengan alat tangkap jenis purse seine atau sering juga disebut pukat

cincin, sekaligus menampung, menyimpan, mendinginkan dan mengangkut hasil tangkapannya.

Kapal  purse seiner  merupakan kapal yang khusus dioperasikan untuk menangkap ikan jenis

pelagis yang selalu bermigrasi dalam bentuk schooling fish, seperti ikan layang, ikan selar, ikan

tongkol, dan cakalang.

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin

untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut /

tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut

tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan.

purse seine merupakan alat tangkap berupa jaring berukuran besar, dimana cara

pengoperasiaannya melingkari ikan yang sedang berkumpul atau yang membentuk gerombolan.

Alat ini sangat kuat dan mampu menangkap ikan dengan hasil yang maksimal, sehingga dapat

memenuhi segala permintaan dari masyarakat. Alat tangkap ini banyak digunakan sekitar

perairan Indonesia. Hal ini dikarenakan biaya pengoperasian dan perawatan yang dinilai mudah

dan terjangkau.

Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan

ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan

terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan.

Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring

adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.

11
Gambar . Alat tangkap purse seine

4.2 Spesifikasi kapal ikan yang perlu di perhatikan :


1.Spesifikasi teknis : khusus dan umum
2.Definis kapal penangkap ikan : - menurut SOLAS 1974 (kapal penangkap ikan paus, anjing
laut, beruang laut dan satwa laut yang lain.
- definisi dapat berbeda-beda tiap negara. - PBB tdk
memberikan batasan definisi.
3. Memiliki kecepatan tinggi, tapi dapat diatur untuk kecepatan rendah.
4. Olah gerak yang baik
5. Laik laut yang baik (sanggup menghadapi cuaca buruk)
6. Ruang lingkup perairan
7. Bertenaga besar tetapi bentuk dimensi mesin kecil.
8 Perlengkapan kapal
- fasilitas penyimpanan (palka)
- fasilitas bongkar muat
9. Peralatan penangkap ikan dan alat bantu : bervariasi menurut jenis kapal
10. Konstruksi kapal
- cukup kuat menahan kondisi yang buruk.
- mampu menahan getaran mesin

12
4.3 Perlengkapan alat purse seine
1. pelampung tanda (light buoy)
2. Tali pelampung
3. Tali ris atas
4. Pelampung utama
5. Tali ris bawah
6. Tali kerut/kolor (purse line)
7. Tali pemberat
8. Cincin pemberat
9. Tali selambar

13
BAB V

HASIL KAJIAN DAN DISKUSI


5.1 Grafik Perbandingan HP Terhadap Ukuran Pokok Kapal

Untuk memperoleh parameter kapal desain ada beberapa cara salah satunya adalah dengan cara
menggunakan metode regresi maka langkah pertama yang harus dilakukan ialah dengan
mengumpulkan data statistic dari kapal-kapal sebelumnya. Dapat diperoleh dari internet dan
perusahan perusahan perkapalan.Data kapal pembanding diambil dari berbagai klasifikasi kapal
yang ada di dunia.
Dan untuk mendapatkan ukuran pokok kita memerlukan data pembanding yang akan kita
regresikan, disini kita mencari kapal ikan perse seine yang range : HP 120 sd 130 dengan
kecepatan 9 yang diinginkan. Untuk kapal pembanding dapat di regresi :
a. Perbandingan HP Terhadap Panjang Seluruh Kapal (LOA )

p a n jan g sel u r u h ( lo a) v s HP
Linear () Linear ()
Panjang seluruh LOA (m)

25
23
21
19 f(x) = 0.12 x + 4.63
17 R² = 0.25
15
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP

Grafik 1.1

b. Perbandingan HP Terhadap Lebar Kapal (B)

Lebar (b) v s h p
Linear ()
6.00
Lebar B (m)

4.00
f(x) = 0.22 x − 23.56
R² = 0.95
2.00
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP

Grafik 1.2

14
c. Perbandingan HP Terhadap Tinggi Geladak (H)

T i n g g i g el a d a k (H) v s B HP
Linear () Linear ()
Tinggi Geladak H (m) 1.40
1.30
f(x) = 0.05 x − 4.95
1.20 R² = 1
1.10
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP

Grafik 1.3

d. Perbandingan HP Terhadap Tinggi Sarat Kapal ( T )

ti n g g i sa r a t ( T ) Vs b h p
Linear ()
Tinggi sarat T (m)

1.20
1.10
1.00
0.90 f(x) = 0.01 x − 0.25
R² = 1
0.80
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP

Grafik 1.4

5.2 Perhitungan Resume Kapal.

Dari grafik nilai perbandingan diatas, kita bisa mendapatkan ukuran utama kapal baru yang
akan dirancang. Cara menentukan ukuran utama dari masing-masing grafik antara lain ,
dengan menggunakan rumus :
y = ax + b (3.0)
dimana : a,b = merupakan variabel yang mempunyai nilai pada grafik
x = merupakan nilai Horse Power = 125 HP

15
Dengan menggunakan rumus (3.0) maka kita dapat akan mendapat ukuran utama kapal
baru, yaitu :
1. Menentukan Nilai LOA dari Grafik.
y = 0,0065x + 13,135 = 0,069*125 +13,13 = 21,75m (3.1)
2. Menentukan Nilai B dari Grafik
y = 0,22x – 23,56 = 0,22* 125 – 23,56 = 3,94 m (3.2)
3. Menentukan Nilai H dari Grafik
y = 0,05x - 4,95 = 0,05 * 125 – 4,95 = 1,3 m (3.3)
4. Menentukan Nilai T dari Grafik
y = 0,01x – 0,25 = 0,01 * 125 – 0,25 = 1 m (3.4)

Ukuran pokok kapal baru merupakan hasil dari nilai y pada tiap perhitungan regresi diatas.Nilai
‘y’ pada (3.1 - 3.6) kami masukkan kedalam Tabel 2.2 pada kolom ‘nilai’.
Table 2.2.Resume Ukuran Pokok Kapal Baru
No Resume Simbol Nilai Satuan
1 Panjang Seluruh LOA 21,75 Meter
2 Lebar B 3,94 Meter
3 Tinggi Geladak H 1,3 Meter
4 Tinggi Sarat T 1 Meter
5 Daya BHP 125 Hp

5.3 Koefisien Bentuk Lambung Kapal.


1. Panjang Kapal
untuk mendapatkan panjang LBP kapal Maka dugunakan formula rumus

Lbp = 0.85 x L ( D - Ts )
Dimana : L = Panjang Seluruh Kapal = 21,75 m
D = Tinggi geladak = 1,3 m
Ts = Tinggi sarat = 1 m
Lbp = 0.85 x 21,75 + (1,3– 1 ) = 18,78 m
Lwl = (2% xLbp ) + Lbp
= (2% X 18,75 ) + 18,75 = 19,16 m
V
Fn =
√(g x Lwl)

16
Dimana :
V = 9 knot x 0.5144 = 4,6 m/s
g = 9,8
Lwl = 19,16 m

5,66
Fn = = 0,34
√(9,8 x 19,16)

Coeficient Blok kapal menurut :


3
CB   =    -4,2 + 27,8√ Fn - 39,1Fn + 46,6 Fn
3
= -4,2 + 27,8√ 0,34 - 39,1.0,34 + 46,6 0,34
= 0,547
Maka CB = 0,55
Coefisien Midship (Cm) Menurut Buku Ship Design For Efficiency And Economy Hal 28
H. Schneekluth and V. Bertram
Cm = 0,91 + 0,1 x CB
= 0,91 + 0,1 x 0,55 = 0,965

Displacement volume ( V )
= LOA x B x T x CB
= 18,78 x 3,94 x 1 x 0,55 = 40,69 m3
Displasemen massa  ( Δ ) ton
(Δ) = LOA x Bmld x Tmld x CB x φ (density)  (ton) 
= 18,78 x 3,94 x 1 x 0,55 x 1,025 = 41,71 ton
Coefisien Prismatik (Cp) Formula Buku Introduction To Naval Architecture Eric C.
Tupper Halaman 15

Cp =
( AM x LBp )
528,58
= = 0,66
( 30,57 x 25,94 )

Coefisien Garis Air (Cwp ) Formula Ship Design for Efficiency and Economy Hal 32
H. Schneekluth and V. Bertram

17
Cwp = CB / (0,471 + 0,551 x CB
= 0,55/ 0,471 + 0,551 x 0.55 = 1,47

Menghitung GT kapal ikan dibawah 24 m metode internasionalatas pemilik kapal


(perhubungan No.8 tahun 2013)
GT = 0,25 x L x B x H x Cb
= 15 GT

5.4 Rencana Umum Kapal Pembanding

Rencana umum kapal pembanding digunakan untuk mengetahui gambaran rencana umum dari tipe
kapal yang akan di rancang sehingga kita bisa mengetahui penempatan komponen-komponen yang ada
pada konstruksi kapal dan penempatan gading kapal tersebut. Model Kapal Perikanan dengan type Mini
Purse Seine (15 GT).

Gambar : kapal tampak samping

Gambar : kapal tampak atas

18
BAB VI

PENUTUP
6.1 Kesimpulan dari tugas ini adalah:
1. Nilai ratio dimensi utama kapal purse seine belum menyamai dengan kapal purse seine di
Jepang yang memiliki bentuk body tidak panjang namun dari segi stabilitas tinggi
dikarenakan standar kapal di Jepang merupakan kapal-kapal dengan pembangunan secara
modern sedangkan kapal di Indonesia masih banyak membagun secara tradisional.
2. Kapal purse seine memiliki model kasko yang berbentuk round bottom dan jumlah berat
yang dibutuhkan untuk mengubah draft kapal purse seine sebesar 1 cm yaitu sebesar
0,386 ton. Nilai koefisien bentuk hanya Cp yang berada pada kisaran sehingga sesuai
dengan tahanan gerak pada kapal encircling namun kapal ini memiliki bentuk body yang
ramping dilihat dari nilai Cb dan Cm akantetapi stabilitas kapal ini baik dilihat dari nilai
Cw yang sudah sesuai dengan nilai kapal encircling di Indonesia.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku ajar Merancang kapal 1


2. Buku ajarrangang bangun kapal perikanan
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Fishing_vessel
4. Materi Studi Kelaikan Kapal Pantai Timur Povinsi Aceh
5. Rasio dimensi utama dan stabilitasstatis kapal purse seine tradisional di kabupaten
pinrang

20

Anda mungkin juga menyukai