Perancangan Kapal Ikan Daniel Putra Ardika
Perancangan Kapal Ikan Daniel Putra Ardika
Disusun Oleh:
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
kemudahanNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Perancangan kapal ikan Purse Seine
sebagai persyaratan untuk menunjang nilai pada mata kuliah preancangan kapal ikan Saya
Menyadari akan segala kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun tugas ini, sehingga demi
kesempurnaan tugas ini sangatlah diperlukan masukan yang bersifat konstruktif dari semua pihak
untuk melengkapi kekeliruan di dalam tugas ini.
Akhir dari seluruh rangkain kata tak lupa kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak
yang telah membantu. Harapan kami kiranya tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mahasiswa
3
DAFTAR ISI
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
BAB III
METODOLOGI
3. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahap pertama yaitu
pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu ukuran kapal
pembanding. Data sekunder meliputi perancangan kapal ikan,. Setelah malakukan pengumpulan
data maka langkah selanjutnya yaitu pengolahan data dengan cara ekstrapolasi linier sederhana
untuk mendapatkan ukuran utama. Selanjutanya pembuatan model dengan mengacu pada ukuran
utama yang telah di peroleh dan model tersebut dilakukan analisa hydrostatik, hambatan,
stabilitas dan olah gerak. Hasil analisa harus seusai dengan regulasi yang berlaku. Adapun
ringkasan metodologi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
7
3.1 Pengambilan data
Data kapal pembanding dan perbandingan ukuran utama dapat dilihat pada tabel 2. Data
kapal ini digunakan sebagai dasar dan acuan dalam menentukan ukuran utama kapal. Penentuan
ukuran utama kapal dilakukan dengan cara extrapolasi linear sederhana dengan acuan panjang
kapal ikan jenis mini purse sine memiliki panjang antara 19 m- 20 m. Sebagai penentuan nilai
extrapolasi ukuran utama menggunakan kapal pembanding sehingga dapat ditentukan hasil
ukuran utama kapal yang akan dirancang.
8
Menentukan persamaan dari garis regresi
9
KAPAL IKAN PURSE SEINE
p a n jan g sel u r u h ( lo a) v s HP
Linear () Linear ()
Panjang seluruh LOA (m)
25
23
21
19 f(x) = 0.12 x + 4.63
17 R² = 0.25
15
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP
10
BAB IV
digunakan menangkap ikan dengan alat tangkap jenis purse seine atau sering juga disebut pukat
Kapal purse seiner merupakan kapal yang khusus dioperasikan untuk menangkap ikan jenis
pelagis yang selalu bermigrasi dalam bentuk schooling fish, seperti ikan layang, ikan selar, ikan
Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin
untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut /
tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut
tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan.
purse seine merupakan alat tangkap berupa jaring berukuran besar, dimana cara
pengoperasiaannya melingkari ikan yang sedang berkumpul atau yang membentuk gerombolan.
Alat ini sangat kuat dan mampu menangkap ikan dengan hasil yang maksimal, sehingga dapat
memenuhi segala permintaan dari masyarakat. Alat tangkap ini banyak digunakan sekitar
perairan Indonesia. Hal ini dikarenakan biaya pengoperasian dan perawatan yang dinilai mudah
dan terjangkau.
Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan
ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan
terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan.
Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring
11
Gambar . Alat tangkap purse seine
12
4.3 Perlengkapan alat purse seine
1. pelampung tanda (light buoy)
2. Tali pelampung
3. Tali ris atas
4. Pelampung utama
5. Tali ris bawah
6. Tali kerut/kolor (purse line)
7. Tali pemberat
8. Cincin pemberat
9. Tali selambar
13
BAB V
Untuk memperoleh parameter kapal desain ada beberapa cara salah satunya adalah dengan cara
menggunakan metode regresi maka langkah pertama yang harus dilakukan ialah dengan
mengumpulkan data statistic dari kapal-kapal sebelumnya. Dapat diperoleh dari internet dan
perusahan perusahan perkapalan.Data kapal pembanding diambil dari berbagai klasifikasi kapal
yang ada di dunia.
Dan untuk mendapatkan ukuran pokok kita memerlukan data pembanding yang akan kita
regresikan, disini kita mencari kapal ikan perse seine yang range : HP 120 sd 130 dengan
kecepatan 9 yang diinginkan. Untuk kapal pembanding dapat di regresi :
a. Perbandingan HP Terhadap Panjang Seluruh Kapal (LOA )
p a n jan g sel u r u h ( lo a) v s HP
Linear () Linear ()
Panjang seluruh LOA (m)
25
23
21
19 f(x) = 0.12 x + 4.63
17 R² = 0.25
15
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP
Grafik 1.1
Lebar (b) v s h p
Linear ()
6.00
Lebar B (m)
4.00
f(x) = 0.22 x − 23.56
R² = 0.95
2.00
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP
Grafik 1.2
14
c. Perbandingan HP Terhadap Tinggi Geladak (H)
T i n g g i g el a d a k (H) v s B HP
Linear () Linear ()
Tinggi Geladak H (m) 1.40
1.30
f(x) = 0.05 x − 4.95
1.20 R² = 1
1.10
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP
Grafik 1.3
ti n g g i sa r a t ( T ) Vs b h p
Linear ()
Tinggi sarat T (m)
1.20
1.10
1.00
0.90 f(x) = 0.01 x − 0.25
R² = 1
0.80
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
HP
Grafik 1.4
Dari grafik nilai perbandingan diatas, kita bisa mendapatkan ukuran utama kapal baru yang
akan dirancang. Cara menentukan ukuran utama dari masing-masing grafik antara lain ,
dengan menggunakan rumus :
y = ax + b (3.0)
dimana : a,b = merupakan variabel yang mempunyai nilai pada grafik
x = merupakan nilai Horse Power = 125 HP
15
Dengan menggunakan rumus (3.0) maka kita dapat akan mendapat ukuran utama kapal
baru, yaitu :
1. Menentukan Nilai LOA dari Grafik.
y = 0,0065x + 13,135 = 0,069*125 +13,13 = 21,75m (3.1)
2. Menentukan Nilai B dari Grafik
y = 0,22x – 23,56 = 0,22* 125 – 23,56 = 3,94 m (3.2)
3. Menentukan Nilai H dari Grafik
y = 0,05x - 4,95 = 0,05 * 125 – 4,95 = 1,3 m (3.3)
4. Menentukan Nilai T dari Grafik
y = 0,01x – 0,25 = 0,01 * 125 – 0,25 = 1 m (3.4)
Ukuran pokok kapal baru merupakan hasil dari nilai y pada tiap perhitungan regresi diatas.Nilai
‘y’ pada (3.1 - 3.6) kami masukkan kedalam Tabel 2.2 pada kolom ‘nilai’.
Table 2.2.Resume Ukuran Pokok Kapal Baru
No Resume Simbol Nilai Satuan
1 Panjang Seluruh LOA 21,75 Meter
2 Lebar B 3,94 Meter
3 Tinggi Geladak H 1,3 Meter
4 Tinggi Sarat T 1 Meter
5 Daya BHP 125 Hp
Lbp = 0.85 x L ( D - Ts )
Dimana : L = Panjang Seluruh Kapal = 21,75 m
D = Tinggi geladak = 1,3 m
Ts = Tinggi sarat = 1 m
Lbp = 0.85 x 21,75 + (1,3– 1 ) = 18,78 m
Lwl = (2% xLbp ) + Lbp
= (2% X 18,75 ) + 18,75 = 19,16 m
V
Fn =
√(g x Lwl)
16
Dimana :
V = 9 knot x 0.5144 = 4,6 m/s
g = 9,8
Lwl = 19,16 m
5,66
Fn = = 0,34
√(9,8 x 19,16)
Displacement volume ( V )
= LOA x B x T x CB
= 18,78 x 3,94 x 1 x 0,55 = 40,69 m3
Displasemen massa ( Δ ) ton
(Δ) = LOA x Bmld x Tmld x CB x φ (density) (ton)
= 18,78 x 3,94 x 1 x 0,55 x 1,025 = 41,71 ton
Coefisien Prismatik (Cp) Formula Buku Introduction To Naval Architecture Eric C.
Tupper Halaman 15
∇
Cp =
( AM x LBp )
528,58
= = 0,66
( 30,57 x 25,94 )
Coefisien Garis Air (Cwp ) Formula Ship Design for Efficiency and Economy Hal 32
H. Schneekluth and V. Bertram
17
Cwp = CB / (0,471 + 0,551 x CB
= 0,55/ 0,471 + 0,551 x 0.55 = 1,47
Rencana umum kapal pembanding digunakan untuk mengetahui gambaran rencana umum dari tipe
kapal yang akan di rancang sehingga kita bisa mengetahui penempatan komponen-komponen yang ada
pada konstruksi kapal dan penempatan gading kapal tersebut. Model Kapal Perikanan dengan type Mini
Purse Seine (15 GT).
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan dari tugas ini adalah:
1. Nilai ratio dimensi utama kapal purse seine belum menyamai dengan kapal purse seine di
Jepang yang memiliki bentuk body tidak panjang namun dari segi stabilitas tinggi
dikarenakan standar kapal di Jepang merupakan kapal-kapal dengan pembangunan secara
modern sedangkan kapal di Indonesia masih banyak membagun secara tradisional.
2. Kapal purse seine memiliki model kasko yang berbentuk round bottom dan jumlah berat
yang dibutuhkan untuk mengubah draft kapal purse seine sebesar 1 cm yaitu sebesar
0,386 ton. Nilai koefisien bentuk hanya Cp yang berada pada kisaran sehingga sesuai
dengan tahanan gerak pada kapal encircling namun kapal ini memiliki bentuk body yang
ramping dilihat dari nilai Cb dan Cm akantetapi stabilitas kapal ini baik dilihat dari nilai
Cw yang sudah sesuai dengan nilai kapal encircling di Indonesia.
19
DAFTAR PUSTAKA
20