Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI

Nama perguruan tinggi : IAIN Tulungagung


Alamat :
Tanggal asesmen : 2021-02-17
Panel asesor : 1. Prof. Dr. Eddy Heraldy, M.Si
2. Dr. Maria Paristiowati, M.si.

BAB I. PENDAHULUAN

Proses akreditasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk


menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada
jalur pendidikan formal dan nonformal setiap jenjang dan jenis
pendidikan. Proses akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang
bersifat terbuka dan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Dengan demikian, akreditasi menjadi sebuah aset penting untuk


menetapkan posisi sebuah lembaga institusi perguruan tinggi
atau program studi dalam tataran kompetisi pengelolaan dengan
institusi perguruan tinggi dan program studi lain serta merupakan
tolok ukur bagi lembaga pengguna produk program perguruan
tinggi untuk memastikan lulusan yang dihasilkan layak karena
dihasilkan dari proses pengelolaan yang terkawal dengan baik.

Oleh karena itu, dalam rangka melengkapi kegiatan Asesmen


Kecukupan (AK) yang telah selesai pada 3 Februari 2021,
dilakukan kegiatan Asesmen Lapangan (AL) dalam jaringan
(Daring) pada Program Studi Tadris Kimia di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung tanggal 17-18 Februari 202, maka
disusunlah LHA ini. Panel asesor AK maupun AL adalah: 1) Prof.
Dr. Eddy Heraldy, M.Si. sebagai Anchor dan 2) Dr. Maria
Paristiowati, M.Si. Dalam proses asesmen ini, panel asesor tidak
ada hubungan dengan PT/UPPS yang diases sehingga tidak terjadi
konflik kepentingan (no conflict of interest).

BAB II. PROFIL PERGURUAN TINGGI/PROGRAM STUDI

Hingga sekarang, FTIK IAIN Tulungagung memiliki 12 Jurusan/program


studi, yaitu: Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab
(PBA), Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris Matematika (TMT), Pendidikan
Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini
2

(PIAUD), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Tadris Biologi, Tadris IPS,


Tadris Bahasa Indonesia, Tadris Fisika, dan Tadris Kimia. Program studi
(PS) Tadris Kimia adalah, salah satu PS yang ada pada Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan (FTIK), IAIN Tulungagung yang disetujui pembukaan
PS nya sesuai dengan SK Dirjen PENDIS no. 1083 Tanggal 21 Februari
2017.Visi UPPS adalah: "Unggul dan menjadi rujukan dalam inovasi
pendidikan Islam berbasis riset pada tahun 2023". Organisasi UPPS
terdiri dari Dekan yang dibantu oleh tiga Wakil Dekan dan KaBag TU.
Keuangan UPPS dapat digambarkan bahwa besarnya DOP kurang
memadai per mahasiswa pertahunnya, karena hanya sekitar 17,41 juta
rupiah. Namun dibandingkan dengan PS lain di FTIK, DOP di Tadris Kimia
sudah besar sekali yang mana dana operasional mahasiswa rata-rata
untuk FTIK hanya 3,98 juta rupiah. Dana penelitian rata-rata per dosen
7,92 juta rupiah dan dana PkM 31,7 juta rupiah karena ada kegiatan
Covid-19. Sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup baik, apalagi
setelah dibangun gedung baru untuk kegiatan UPPS, perkuliahan dan
juga Laboratorium.

Sistem penjaminan mutu di PT/UPPS sudah berjalan cukup baik meski


belum sempurna dan konsisten menerapkannya. Secara umum, kinerja
UPPS/PS sudah cukup baik.

Pada saat dilaksanakan AL, jumlah mahasiswa saat TS adalah 257 orang
dengan Dosen Tetap Program Studi (DTPS) sebanyak 6 orang, di tambah
1 orang calon DTPS yang masih berstatus CPNS. Sementara jumlah
Dosen Tetap Perguruan Tinggi (DTPT) yang mengajar di PS Tadris Kimia
sebanyak 24 orang.

Semua DTPS, telah memiliki jabatan akademik, yaitu 1 Lektor dan 5


Asisten Ahli. Namun, semua DTPS belum tersertifikasi sebagai dosen.
Pada awal tahun 2021 ini, PS Tadris Kimia mendapat tambahan dosen
CPNS 1 orang.

BAB III. PROSES ASESMEN

Proses AL melalui platform Zoom telah dilaksanakan dengan baik


dan lancar dengan didukung oleh sivitas akademika IAIN
Tulungagung. Acara pembukaan tepat dimulai pada jam 07.45.
Pembukaan AL dihadiri oleh Rektor, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag dan
Wakil Rektor, Dekan, Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I dan Wakil
Dekan, Tim Borang, perwakilan LPM, Ketua dan Sekretaris
3

Jurusan/PS Tadris Kimia serta DTPS, Mahasiswa dan Tenaga


Kependidikan FTIK. Panel asesor terdiri dari: Prof. Dr. Eddy
Heraldy, M.Si sebagai Anchor dan Dr. Maria Paristiowati, M.Si
sebagai Anggota.

Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan kgiatan


klarifikasi LKPS. Hasil yang penting adalah tercapainya
persamaan persepsi tentang arti dari DTPS sehingga untuk butir2
penilaian selanjutnya menggunakan DTPS sebanyak 6
orang. Pada saat klarifikasi data, baik UPPS maupun PS
menambahkan beberapa data termasuk bukti dokumen yang
dibutuhkan dan beberapa perubahan data yang disediakan dalam
bentuk link yang sangat mudah diakses oleh asesor. Berikut
contoh
linknya https://drive.google.com/file/d/1AEpCuHaeesIKKGaccjP8gyxjC
26mkrs/view?usp=sharing

Setelah itu, menggali informasi dan konfirmasi dari UPPS, PS, Tim
Akreditasi dan Penjaminan Mutu atas informasi yang tertulis di
dalam LED. Namun sebelumnya telah disepakati adanya
perubahan Tahun Akademik yaitu Tahun 2017/2018, 2018/2019,
2019/2020 dan berakhir pada Agustus 2020. Sedangkan untuk
tahun fiskal adalah Tahun 2018, 2019, dan 2020.

Hari kedua berlangsung dari jam 08.00 sampai 20.00. Kegiatan


diawali dengan melakukan konfirmasi kegiatan tridharma melalui
wawancara terhadap dosen. Hasilnya, semua DTPS telah
melaksanakan kegiatan tridharma dengan baik. Ikut juga dalam
sesi dengan DTPS adalah 1 orang DTPS yang masih berstatus
CPNS. Sesi berikutnya adalah dengan Tenaga kependidikan
(laboran, kabag TU) yang tidak banyak menambah informasi pada
LKPS maupun LED. Begitu juga saat sesi dengan mahasiswa tidak
banyak merubah LKPS dan LED karena sudah dikonfirmasi
sebelumnya oleh Tim Akreditasi. Pada sesi peninjauan fasilitas
(laboratorium, perpustakaan, ruang dosen, ruang kuliah, lobi dan
ruang dekan) dengan beberapa PIC yang standby di fasilitas yang
dimaksud. Kegiatan ini sebagai konfirmasi atas video yang
ditayangkan. Menjelang ishoma, kegiatan berikutnya sudah
merupakan kegiatan mandiri asesor. Saat itu, kami asesor keluar
dari ruang Zoom untuk berkoordinasi menggunakan media zoom
lainnya. Kami menyepakati akan bertemu kembali sekitar pk
4

16.30 WIB untuk diskusi tentang berita acara (BA) AL. Namun
waktu tersebut mundur. Baru menjelang maghrib kami bisa
kembali ke Zoom AL untuk pembahasan. Akhirnya, setelah
disepakati BA AL, file dikirimkan ke Asesi untuk disimpan dan
dicetak dalam versi pdf yang kemudian diparaf dan
ditandatangani. Kegiatan akreditasi ditutup oleh Dekan FTIK
dengan penyerahan rekomendasi dan file berita acara. Versi
cetak BA akan dikirimkan oleh Asesi ke BANPT.

BAB IV. HASIL ASESMEN LAPANGAN

Setelah melakukan wawancara dan pendalaman hasil Asesmen


Kecukupan (AK), ditemukan beberapa perubahan informasi akibat
adanya perubahan TS. Klarifikasi juga dilakukan terhadap DTPS
yang sebelumnya ada 11 orang, menjadi hanya 6 orang karena
kriteria untuk DTPS memang cocok untuk 6 DTPS yang sesuai
dengan pendidikan dan kompetensinya di PS Tadris Kimia. Semua
DTPS belum ada yang memiliki Serdos. Jabatan akademik
tertinggi dari DTPS adalah Lektor 1 orang, 5 orang Asisten Ahli
dan 1 orang baru Calon Dosen.

Proses penjaminan mutu internal FTIK IAIN Tulungagung telah


dilaksanakan oleh Gugus Jaminan Mutu Fakultas (GJM-F) yang
membantu Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Tulungagung
dengan melakukan MONEV penyelenggaraan kegiatan akademik
di lingkungan fakultas. Keterlaksanaan penjaminan mutu Jurusan
Tadris Kimia dilakukan oleh Tim Koordinasi Kegiatan Akademik
(TK2A) berdasarkan dokumen mutu IAIN Tulungagung.
Pelaksanaan penjaminan mutu sesuai dengan siklus penetapan,
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan
berkelanjutan (PPEPP) dengan bukti-bukti efektivitas pelaksanaan
penjaminan mutu yang sudah ditunjukkan Namun demikian
belum ada external benchmarking dalam peningkatan mutu.

Rasio DTPS dengan mahasiswa 1:42,8, menunjukkan perlu dilakukan


penambahan DTPS. Dengan penambahan 1 orang DTPS, maka rasio
menjadi 36,7. Sudah tampak ada upaya untuk mengembangkan jenjang
pendidikan DTPS ke S3, namun masih terkendala dengan terbatasnya
jumlah DTPS untuk melayani mahasiswa Tadris Kimia yang
kemungkinannya semakin bertambah setiap tahunnya. Produktivitas
DTPS dalam penelitian dan pengabdian masyarakat cukup memadai,
5

dapat bersaing untuk mendapatkan dana hibah dari Kementerian


Agama. Namun sumber pendanaan penelitian dan pengabdian
masyarakat masih dari PT sendiri dan mandiri. Perlu ditingkatkan
perolehan dana untuk penelitian dan pengabdian masyarakat termasuk
memperluas sumber pendanaan dari luar instansi sendiri.
Pengembangan sarana dan prasarana sudah dilakukan dan terlihat
komitmen dari pimpinan untuk memfasilitasi, contohnya pengembangan
laboratorium kimia menjadi prioritas pengembangan sarana dan
prasarana pada tahun 2021. Kerjasama masih perlu ditingkatkan dan
dibuktikan dengan dokumen seperti MoU, MoA atau SPK. Luaran
tridharma yang telah dihasilkan oleh Tadris Kimia, sudah cukup baik
meski baru berdiri empat tahun yang lalu. Tercatat ada 1 buku yang
sudah terbit dengan ISBN nya, sementara dua buku lagi masih
menunggu untuk terbitnya ISBN. Kemampuan untuk menulis artikel
ilmiah dari DTPS masih didominasi oleh satu atau DTPS saja. Untuk itu,
perlu ditingkatkan kemampuan DTPS dalam menulis artikel sampai
menembus jurnal internasional bereputasi.

Secara umum, proses Evaluasi Diri yang telah dilakukan dan kualitas
laporan evaluasi diri PT/UPPS cukup baik.

Dari sisi penyelenggaraan AL Daring oleh PT/UPPS/PS, secara umum


sudah baik. Namun ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi, bahwa
asesi belum memaknai arti dari AL Daring, di mana tidak semua
komponen peserta AL harus hadir dan bergantian berada di dalam satu
ruangan.

BAB V. REKOMENDASI

1. Dalam Menyusun visi dan misi prodi perlu melibatkan


pemangku kepentingan dari luar kampus, agar diperoleh
informasi yang spesifik kebutuhan dan tuntutan mereka
terhadap performa alumni. Visi dan misi tersebut
dijalankan dengan menyusun terlebih dahulu Renstra dan
Renop Program studi. Penyusunan renstra dan renop ini
sangat membantu prodi untuk mengarahkan tujuan dan
penentuan strategi yang baik dalam pengelolaan secara
tahunan dan juga empat tahunan. Visi program studi
adalah visi keilmuan atau visi akademik, sehingga
sebaiknya menyatakan keunggulan prodi dalam kerangka
6

keilmuannya yang berbeda dari prodi sejenis.

2. Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) perlu dijalankan


secara nyata pada setiap aktivitas yang berhubungan
dengan pencapai kinerja dengan siklus PPEPP.

3. Program studi perlu melakukan sosialisasi lebih luas


kepada masyarakat dalam bentuk berbagai jenis kegiatan
baik akademik maupun akademik, agar keberadaan
program studi ini dapat dikenal oleh masyarakat.
Sosialisasi dalam dilakukan melalui kegiatan para dosen
maupun oleh organisasi kemahasiswaan. Melalui cara ini
diharapkan ada peningkatan animo calon mahasiswa untuk
masuk ke Tadris Kimia IAIN Tulungagung. Pengembangan
kompetensi mahasiswa perlu terus menerus ditingkatkan,
baik akademik maupun minat bakat melalui berbagai
kegiatan Tri Dharma dan organisasi kemahasiswaan.
Mahasiswa perlu dibekali dengan pelatihan2 untuk
menunjang kompetensinya, seperti pelatihan
K3/pengelolaan lab, pelatihan komputasi, PKM (program
kreativitas mahasiswa), dll.

4. Program studi bersama-sama fakultas hendaknya


membuat perencanaan pengembangan SDM Dosen
maupun Tendik, baik melalui program peningkatan jabatan
akademik, pelatihan-pelatihan keahlian maupun
peningkatan kualifikasi pendidikan. Sebaiknya ada blue
print untuk studi lanjut dosen S3 agar terpenuhi bidang
keilmuan yang dibutuhkan prodi.

5. Program studi bersama-sama dengan fakultas membuat


perencanaan pengembangan sarana prasarana terutama
yang berhubungan dengan kegiatan akademik di
laboratorium. Pengembangan laboratorium sangat
dibutuhkan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman
belajar tentang kimia dengan menarik. Disamping itu,
diperlukan upaya pengembangan berbagai macam
multimedia pembelajaran, alat peraga kimia dan sumber
belajar lainnya yang bermanfaat saat mahasiswa
melakasanakan kegiatan PPL 1 dan PPL 2.
7

6. Peninjauan kurikulum sudah dilakukan melalui kegiatan


workshop dengan mengundang narasumber. Kurikulum
disusun dengan mengacu pada KKNI. Capaian
Pembelajaran lulusan (CPL) juga mengacu pada CPL hasil
hasil asosiasi (HKI). Namun profil lulusan terlalu beragam
sehingga tidak fokus dan tanpa dukungan CPL/matakuliah
yang kuat. Sebaiknya profil lulusan tidak terlalu melebar,
sehingga kompetensinya terpenuhi dari CPL dan
matakuliah yang tersedia. Proporsi matakuliah bidang studi
masih perlu ditinjau. Perlu ditambah matakuliah (wajib atau
pilihan) untuk mendukung profil lulusan dan ketercapaian
visi prodi. Dengan adanya kebijakan MBKM yang
diluncurkan oleh Mendikbud, sebaiknya jurusan Tadris
Kimia sudah mulai menyusun kurikulum MBKM ini,
tentunya berdasarkan kebijakan Rektor yang dituangkan
dalam SK.

7. Penelitian dosen dan mahasiswa perlu difokuskan pada


jenis penelitian yang dapat menstimulasi kemampuan
berpikir kritis, kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran,
seperti penelitian desain dan pengembangan, penelitian
Tindakan, dan penelitian eksperimen. Hasil dari kegiatan
penelitian yang seperti ini dapat menjadi sumber untuk
melaksanakan kegiatan penelitian. Perlu memperluas
Kerjasama program studi dengan berbagai pihak yang
dapat menjadikan program studi ini tumbuh dan
berkembang sebagai program studi yang diminati oleh
masyarakat. Selain itu, UPPS sebaiknya menyosialisasikan
bahwa penelitian yang menjadi bagian dari Tri Dharma PT
adalah wajib dilakukan oleh dosen. Untuk meningkatkan
kuantitas dosen yang melakukan penelitian, bisa
diapresiasi dengan memberikan reward kepada jurusan
atau prodi yang paling banyak melakukan penelitian,
sehingga ada kompetisi antar jurusan/prodi di fakultas.
Akan lebih baik jika apresiasi diberikan oleh L2M sehingga
menyangkut seluruh Institut.

8. Pengabdian masyarakat sebaiknya didorong untuk


mengiplementasikan hasil-hasil penelitian, sehingga
kebermanfaatan penelitian akan semakin terasa.
8

Pendampingan penyusunan proposal P2M perlu


ditingkatkan agar dosen termotivasi dan meningkat
kemampuannya dalam menulis proposal P2M . P2M yang
dilakukan sebaiknya diarahkan pada kegiatan yang
berkelanjutan di suatu wilayah binaan, sehingga terasa dan
terlihat hasilnya.Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan P2M,
sebaiknya disertai dengan pemberian tanggung jawab.

Luaran dan capaian Tridharma merupakan representasi


keberadaan prodi, sehingga harus terus menerus
ditingkatkan. Terutama perlu juga di arahkan dengan
mengangkat keunggulan lokal. Misalnya dalam pendidikan
perlu dimasukkan tema2 yang terkait dengan keunggulan
lokal, demikian juga dengan penelitian yang
mengeksplorasi keunggulan lokal sehingga dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pengabdian yang
bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Untuk meningkatkan
luaran dan capaian Tridharma perlu menggalakkan
kerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah
pusat maupun swasta dan pemda setempat, juga dengan
perguruan tinggi lain. Sementara luaran dalam bentuk
publikasi ilmiah dan paten/HAKI mahasiswa yang dihasilkan
secara mandiri atau bersama DTPS, harus lebih
ditingkatkan lagi.

Anda mungkin juga menyukai