Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1): 37 - 42

ISSN : 0852-3681
E-ISSN : 2443-0765
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

Hubungan antara lingkar dada, panjang dan tinggi badan


dengan bobot badan kambing Senduro jantan
di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang
Wahyu Adhi Tama, Moch. Nasich dan Sri Wahyuningsih

Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang


Jl. Veteran Malang 65145 Jawa Timur

wahyuat.12@gmail.com

ABSTRACT: This research was conducted in Senduro Sub-District, Lumajang from


January 24th to February 24th 2016. The objective of the study was to determine the rela-
tionship between linear body measurement (chest girth (CG), body length (BL) and
body height (BH)) and body weight of Senduro goats. The study used 104 Senduro
goats that were categorized as PI0 to PI8. The correlation values between body weight
and body measurements ranged from 0.90 to 0.97. The highest correlation values were
found between body weight and chest girth (0.97, p<0.01). Correlation and regression
analysis were applied to estimate the relationship among these traits. The study con-
cluded that body weight had a strong correlation with chest girth (0.97), body length
(0.92), and body height (0.90).

Keywords: Senduro goat, body weight, chest girth, body length, body height

PENDAHULUAN warandu yang berada di daerah Sendu-


Kambing merupakan salah satu ro, Kabupaten Lumajang. Kambing
ternak yang banyak dipelihara oleh Senduro memiliki keistimewaan jika
masyarakat luas karena menguntungkan dibandingkan dengan kambing lainya,
bagi peternak, antara lain perkembang- yaitu secara kualitatif memiliki warna
biakannya cepat, modal yang dibutuh- dominan putih, postur tubuh besar serta
kan relatif kecil, kandang dan pemeliha- memiliki telinga yang panjang. Kam-
raannya mudah, serta dapat digunakan bing Senduro merupakan galur/ras
sebagai tabungan. kambing PE baru, sehingga perlu dijaga
Kambing Senduro merupakan kualitas serta ditingkatkan kuantitasnya
salah satu kekayaan plasma nutfah asli dengan meningkatkan produktifitasnya.
Indonesia yang baru ditetapkan sebagai Produktifitas seekor ternak
galur/ras kambing PE oleh Kementerian dipengaruhi oleh dua faktor utama
Pertanian pada tahun 2014 dengan dik- yaitu genetik dan lingkungan. Faktor
eluarkannya Keputusan Kementerian genetik menentukan kemampuan pro-
Pertanian No.1055 tahun 2014 duksi, sedangkan lingkungan meru-
(Kementerian Pertanian, 2014). Kam- pakan pendukung supaya ternak mampu
bing Senduro merupakan kambing hasil berproduksi sesuai dengan kemampu-
persilangan antara kambing Ettawa, annya. Faktor lingkungan meliputi
kambing Kacang dan kambing Ja- pakan, perkandangan, pemeliharaan,

37
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):37–42

penyakit dan iklim. Genetik dan ling- terdiri dari 49 ekor PI0, 30 ekor PI2, 7
kungan memiliki peran penting, karena ekor PI4, 13 ekor PI6 dan 5 ekor PI8.
meskipun ternak memiliki genetik yang Peralatan yang digunakan dalam
unggul, tetapi tanpa dukungan peme- penelitian meliputi timbangan gantung
liharaan dan pemberian pakan yang merk Morizt dengan kapasitas 200 Kg
baik, produksinya tidak akan maksimal. dan ketelitian 1 Kg, pita ukur merk
Sebaliknya meskipun ternak diberikan Universal dan tongkat ukur dengan
pakan yang baik tetapi ternak tidak ketelitian masing-masing 1 mm.
memiliki genetik yang unggul, maka Metode yang digunakan dalam
produksinya tidak akan maksimal. penelitian ini adalah survey dengan
Bobot badan memegang peranan melakukan pengukuran statistik vital
penting dalam pola pemeliharaan yang dan penimbangan bobot badan,
baik, karena dengan mengetahui bobot sedangkan pengambilan sampel
badan kambing akan memudahkan pe- dilakukan secara purposive sampling.
nentuan jumlah pemberian pakan, jum-
lah dosis obat. Bobot badan kambing Analisa data
dapat diketahui dengan dua cara, yaitu Data yang diperoleh dianalisa
dengan penimbangan dan dengan menggunakan analisis korelasi dan
pendugaan. Kedua teknik tersebut analisis regresi linear.
masing-masing memiliki keuntungan
dan keterbatasan. Metode penimbangan n ∑ XY − ∑ X ∑ Y
𝑟𝑟 =
merupakan cara paling akurat namun �(𝑛𝑛 ∑ X 2 − (∑ X)2 ) (𝑛𝑛 ∑ Y 2 − (∑ Y)2 )
memiliki banyak kendala, antara lain
keterbatasan alat dan tenaga kerja serta
dapat menyebabkan cekaman pada Keterangan:
kambing. Metode pengukuran bobot r : Korelasi
hidup kambing yang kedua adalah X : Statistik Vital (lingkar dada,
dengan pendugaan melalui analisis re- panjang badan, tinggi badan)
gresi linier antara ukuran statisik vital Y : Bobot badan
ternak seperti lingkar dada, panjang n : Jumlah sampel
badan, lebar dada, dalam dada dengan Besarnya pengaruh ukuran
bobot badan. Kambing Senduro meru- statistik vital terhadap bobot badan
pakan galur/ras kambing PE baru se- kambing Senduro jantan dapat
hingga perlu dilakukan penelitian diketahui dari koefisien determinasi
tentang hubungan antara statistik vital dengan rumus sebagai berikut :
dengan bobot badan kambing Senduro R2 = r 2 x 100%
jantan.
Analisa regresi digunakan untuk
MATERI DAN METODE mengetahui hubungan dari statistik
Penelitian ini dilakukan pada vital (lingkar dada, panjang badan,
tanggal 24 Januari 2016 sampai 24 tinggi badan) dengan bobot badan
Februari 2016 di 6 desa di Kecamatan kambing Senduro jantan menggunakan
Senduro Kabupaten Lumajang yang persamaan sebagai berikut:
meliputi Desa Purworejo, Argosari,
Senduro, Burno, Kandangtepus, dan Ŷ = a + bX
Kandangan. Materi yang digunakan Keterangan:
dalam penelitian adalah kambing Ŷ : Bobot badan
Senduro jantan sebanyak 104 ekor, X : Statistik Vital (lingkar dada,
panjang badan, tinggi badan)

38
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):37–42

a : Konstanta HASIL DAN PEMBAHASAN


b : Koefisien regresi
Persentase penyimpangan Hubungan antara statistik vital
pendugaan bobot badan ternak melalui dengan bobot badan kambing
persamaan regresi dapat diketahui Senduro jantan
dengan menggunakan perhitungan Nilai korelasi antara statistik
sebagai berikut: vital (X) dengan bobot badan (Y)
kambing Senduro Jantan dapat dilihat
BB Duga − BB Nyata
% Penyimpangan = x 100% pada Tabel 1.
BB Nyata

Tabel 1. Hubungan antara statistik vital dengan bobot badan kambing Senduro jantan
t tabel
Variabel N r R2 t hitung
0,05 0,01
LD 104 0,97 93,66% 9,7292 1,9830 2,6239
PB 104 0,92 85,98% 9,3250 1,9830 2,6239
TB 104 0,90 82,31% 9,1257 1,9830 2,6239
Keterangan : N = jumlah sampel; r = koefisien korelasi; R2 = koefisien determinasi
Hasil penelitian ini lingkar dada maka bobot badan semakin
menunjukkan bahwa secara keseluruhan berat. Soeparno (1992) menyatakan
terdapat hubungan positif dan sangat bahwa setiap kenaikan ukuran tubuh
kuat antara statistik vital (lingkar dada, maka akan diikuti kenaikan ukuran
panjang badan dan tinggi badan) dengan tubuh lainnya. Dalton (1984) menam-
bobot badan kambing Senduro jantan. bahkan bahwa pada ternak ruminansia,
Nilai koefisien korelasi secara berurutan saluran-saluran pencernaan yang berada
dari yang tertinggi ke rendah yaitu dalam abdomen menyumbang 10-25%
lingkar dada, panjang badan dan tinggi dari bobot hidup.
badan, dengan koefisien korelasi Panjang badan memiliki nilai ko-
masing-masing 0,97; 0,92; 0,90. relasi yang kuat dengan bobot badan,
Nilai koefisien korelasi antara yaitu sebesar 0,92. Hal ini sesuai
lingkar dada dengan bobot badan dengan hasil penelitian-penelitian
merupakan yang paling kuat jika sebelumnya, antara lain Pesmen and
dibandingkan dengan panjang badan Yardimici (2008) yang melaporkan
dan tinggi badan, yaitu sebesar 0,97. bahwa panjang badan memiliki nilai
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian korelasi yang sangat kuat yaitu sebesar
Malewa (2009) pada domba Donggala; 0,86; Adeyinka and Mohammed (2006)
Basbeth, dkk (2015) pada kambing pada kambing di Nigeria Utara sebesar
Jawarandu; Afolayan, et al. (2006) pada 0,88; Shirzeyli, et al. (2013) pada
domba Yakansa yang melaporkan domba Macoei di Iran yaitu sebesar
bahwa lingkar dada memiliki nilai 0,95; Mahmud, et al. (2014) pada
koefisien korelasi yang tertinggi dan domba jantan yang berumur 13-24
sangat kuat yaitu masing-masing 0,91; bulan di Nigeria yaitu sebesar 0,948
0,93; 0,94. Hal ini diduga karena serta hasil penelitian Sowande and
lingkar dada berhubungan langsung Sobala (2008) pada domba West African
dengan dada dan ruang abdomen Dwarf (WAD) berumur antara 13-36
dimana sebagian besar bobot badan bulan yaitu sebesar 0,91. Perbedaan
ternak berasal dari bagian dada hingga hasil nilai korelasi disebabkan oleh
pinggul, sehingga semakin besar ukuran perbedaan bangsa ternak yang

39
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):37–42

digunakan. Cam, et al. (2010) panjang badan. hal ini disebabkan


menyatakan bahwa perbedaan breed, ukuran tinggi badan dipengaruhi oleh
jenis kelamin, aktifitas serta kondisi pertumbuhan tulang kaki. Selain itu,
lingkungan akan menghasilkan respon jaringan otot yang melekat di daerah
yang berbeda. kaki lebih sedikit jika dibandingkan
Nilai korelasi antara tinggi badan dengan jumlah jaringan otot yang
dan bobot badan pada penelitian ini melekat pada daerah dada dan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan sepanjang tulang penyusun panjang
hasil-hasil penelitian lainnya yakni badan, sehingga tinggi badan memiliki
Trisnawanto, dkk. (2012) pada domba nilai korelasi yang paling rendah. Hal
Dombos jantan; Isroli (2001) pada ini sesuai dengan hasil penelitian
domba Priangan; Afolayan, et al. (2006) Sutiyono, dkk. (2006) bahwa tinggi
pada domba Yakansa yaitu masing- badan dipengaruhi oleh tulang-tulang
masing 0,63; 0,64; 0,84. Hasil penyusun kaki depan dan tidak
penelitian Jimmy, et al. (2010) berhubungan langsung dengan ruang
menemukan pada kambing jantan dan abdomen dimana tulang-tulang kaki
betina lepas sapih di Uganda sebesar depan hanya sebagai penunjang aktifitas
0,83 dan 0,92; Sowande and Sobala gerak ternak.
(2008) pada domba WAD (West African
Dwarf) dengan umur antara 13-36 bulan Pendugaan bobot badan kambing
yaitu sebesar 0,89 serta Mahmud, et al. Senduro jantan
(2014) pada domba jantan yang Hasil penelitian ini diperoleh
berumur 13-24 bulan di Nigeria yaitu persamaan untuk menduga bobot badan
sebesar 0,986. Perbedaan nilai korelasi kambing Senduro jantan melalui
antara tinggi badan dan bobot badan ini masing-masing persamaan regresi
disebabkan oleh perbedaan jenis ternak ukuran tubuh dengan bobot badan,
serta kondisi lingkungan dalam rumus Schoorl dan rumus Lambourne
penelitian. serta tingkat penyimpangan pendugaan
Ukuran tinggi badan memiliki bobot badan kambing Senduro jantan
nilai korelasi yang paling rendah jika seperti yang terlihat pada Tabel 2.
dibandingkan dengan lingkar dada dan

Tabel 2. Pendugaan bobot badan melalui persamaan regresi, schoorl dan lambourne
serta penyimpangan pendugaan
No. Variabel pendugaan Persamaan / Rumus Penyimpangan
1. Persamaan Regresi LD BB=-79,17+1,67LD 9,89%
2. Persamaan Regresi PB BB=-75,64+1,66PB 14,56%
3. Persamaan Regresi TB BB=-86,23+1,77TB 16,57%
4. Schoorl BB=(22+LD)2/310 28,09 %
5. Lambourne BB=(PBxLD2)/10050 10,02 %

Berdasarkan Tabel 2 dapat badan melalui persamaan regresi lingkar


diketahui bahwa pendugaan bobot dada memiliki tingkat penyimpangan
badan menggunakan persamaan regresi yang rendah yaitu sebesar 5% pada
lingkar dada memiliki nilai kambing di Afrika Barat. Perbedaan
penyimpangan yang kecil yaitu sebesar hasil penelitian ini disebabkan oleh
9,89%. Mayaka, et al. (1995) jenis ternak serta kondisi lingkungan
melaporkan bahwa pendugaan bobot yang berbeda. Sedangkan Wahyudin

40
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):37–42

(2007) yang disitasi oleh Malewa DAFTAR PUSTAKA


(2009) menyatakan bahwa hasil rumus Adeyinka, I. A. and I. D. Mohammed.
Lambourne lebih mendekati berat 2006. Relationship of liveweight
sebenarnya dengan tingkat kesalahan di and linear body mesurement in
bawah 10%. Sedangkan tingkat two breeds of goat of Northen
kesalahan pada rumus Schoorl bisa Nigeria. Journal Of Animal and
mencapai 22,3%. Pendugaan bobot Veterinary Advances. 5(11):
badan berdasarkan persamaan regresi 891-893
lingkar dada pada penelitian ini Afolayan, R. A., I. A. Adeyinka and C.
memiliki tingkat penyimpangan yang A. M. Lakpini. 2006. The esti-
rendah jika dibandingkan dengan rumus mation of live weight from body
Lambourne dan Schoorl yang measurements in Yankasa sheep.
digunakan oleh Malewa (2009). Czech J. Anim. Sci., 51(8): 343–
Penggunaan rumus schoorl memiliki 348.
nilai penyimpangan yang paling tinggi Basbeth, A. H., W. S. Dilaga dan A.
karena rumus schoorl ditujukan untuk Purnomoadi. 2015. Hubungan
pendugaan bobot badan ternak sapi. antara ukuran-ukuran tubuh ter-
Rendahnya nilai penyimpangan hadap bobot badan kambing Ja-
pada persamaan regresi lingkar dada warandu jantan umur muda di
menunjukkan bahwa persamaan regresi Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
lingkar dada dapat dijadikan Animal Agriculture Journal.
persamaan/rumus terbaik dalam 4(1): 35-40.
menduga bobot badan kambing Senduro Cam, M. A., M. Olfaz and E. Soydan.
jantan. Hal ini sesuai dengan Cam, et al. 2010. Body measurements
(2010) yang menyatakan bahwa reflect body weights and carcass
persamaan regresi dapat digunakan yields in Karayaka sheep. Asian
untuk menduga bobot badan secara Journal of Animal and
akurat. Zurahmah dan Enos (2011) Veterinary Advances. 5(2):120-
menyatakan bahwa ukuran lingkar dada 127
merupakan penduga terbaik bobot Dalton, D. C. 1984. An introduction to
badan ternak, serta didukung oleh practical animal breeding.
Olatunji and Adeyemo (2009) yang Granada Publishing, Ltd.
menyatakan bahwa lingkar dada London
memiliki tingkat keakuratan yang tinggi Isroli. 2001. Evaluasi terhadap
sehingga dapat digunakan untuk pendugaan bobot badan domba
menduga bobot badan ternak. Priangan berdasarkan ukuran
tubuh. Saintek 8(2): 90-94.
KESIMPULAN Jimmy, S., M. David, K. R. Donald and
Hasil penelitian ini M. Dennis. 2010. Variability in
menyimpulkan bahwa ukuran statistik body morphometric
vital kambing Senduro jantan yang measurements and their
meliputi lingkar dada, panjang badan application in predicting live
dan tinggi badan memiliki hubungan body weight of Mubende and
yang sangat erat dengan bobot badan small East African goat breeds
yang ditunjukkan dari koefisien in Uganda. Middle-East Journal
korelasinya secara berurutan yaitu; of Scientific Research 5 (2): 98-
0,97; 0,92; dan 0,90. 105

41
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):37–42

Kementerian Pertanian. 2014. Peneta- Shirzeyli, F. H., A. Lavvaf and A.


pan galur kambing Senduro. Asadi. 2013. Estimation of body
Keputusan Menteri Pertanian weight from body measurements
Republik Indonesia No. in four breeds of Iranian sheep.
1055/Kpts/SR.120/10/2014 Songklanakarin Journal Science
Mahmud, M. A., P. Shaba, W. Technology. 35(5): 507-511.
Abdulsalam, H. Y. Yisa, J. Soeparno. 1992. Ilmu dan teknologi
Gana, S. Ndagi and R. daging. UGM Press:
Ndagimba. 2014. Live body Yogyakarta.
weight estimation using cannon Sowande, O. S. and O. S. Sobala. 2008.
bone length and other body Body measurements of West
linear measurements in Nigerian African dwarf sheep as
breeds of sheep. J. Adv. Vet. parameter for estimation of live
Anim. Res., 1(4): 169-176. weight. Trop. Anim. Health
Malewa, A. 2009. Penaksiran bobot Prod. 40: 433-439.
badan berdasarkan lingkar dada Sutiyono, B., J. W. Nurul dan P. En-
dan panjang badan domba dang. 2006. Studi performans
Donggala. J. Agroland. 16 (1): induk kambing Peranakan Etta-
91 – 97. wa berdasarkan jumlah anak
Mayaka, T. B., J. Tchoumboue, Y. sekelahiran di Desa Banyuringin
Manjeli and A. Teguia. 1995. Kecamatan Singorojo Kabupat-
Estimation of body live weight en Kendal. Seminar Nasional
in West African dwarf from Teknologi Peternakan dan
heart grith measurement. J. Veteriner.
Trop. Anim. Health. 28: 126- Trisnawanto, R., Adiwinarti dan W. S.
128. Dilaga. 2012. Hubungan antara
Olatunji, A. A. O. and O. K. Adeyemo. ukuran-ukuran tubuh dengan
2009. Liveweight and chest girth bobot badan dombos jantan.
correlation in commercial sheep Animal Agriculture Journal,
and goat herds in Southwestern 1(1); 653-668.
Nigeria. Int. J. Morphol. Zurahmah, N dan T. Enos. 2011.
27(1):49-52. Pendugaan bobot badan calon
Pesmen, G and M. Yardimici. 2008. pejantan sapi Bali menggunakan
Estimating the live weight using dimensi ukuran tubuh. Buletin
some body measurements in Peternakan. 35(3): 160-164.
Saanen goats. Archiva
Zootechnica 11(4): 30-40

42

Anda mungkin juga menyukai