Anda di halaman 1dari 46

1 Pendahuluan

2 Penerapan Hukum Termodinamika II

3 Macam-Macam Siklus Hukum Termodinamika II

4 Lain-Lain
 KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan konsep trasformasi kalor
usaha dan sebaliknya
2. Menganalisis perbedaan prinsip kerja mesin
kalor dan pendingin
3. Menerapkan Hukum kedua Termodinamika II
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
teknologi
4. Membedakan macam-macam siklus dalam
termodinamika II
 Proses termodinamik yang berlanggsung secara
alami seluruhnya disebut proses ireversibel
(irreversibel process). Proses tersebut
berlanggsung secara spontan pada satu arah tetapi
tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah.

 Proses reversibel adalah proses termodinamik yang


dapat berlanggsung secara bolak-balik. Sebuah
sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel
selalu mendekati keadaan kesetimbangan
termodinamika antara sistem itu sendiri dan
lingkungannya. Proses reversibel merupakan
proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium
process).
◦ Kalor tidak mengalir secara spontan dari dingin
ke panas
(sebaliknya: dapat spontan?)
◦ Tidak ada mesin yang dapat mengubah kalor
menjadi usaha secara utuh
(sebaliknya: dapat spontan?)
◦ Setiap sistem terisolasi condong menjadi acak
(sistem terbuka: dapat menumbuhkan
keteraturan?)
 Hukum Termodinamika 1 :
 Konsep energy dalam dan menghasilkan
prinsip kekekalan energy. Menegaskan
kesamaan perpindahan energy kalor dan
kerrja.
 Hukum Termodinamika 2 :
 Memperlihatkan arah perubahan alami
distribusi energy dan peningkatan entropi.
 Pada taraf molekular:
◦ Molekul yang bergerak lebih cepat,
akan menyebarkan energinya
kepada lingkungannya

 Pada taraf makroskopik:


◦ Perlu pasokan energi / usaha, untuk mendinginkan
sebuah benda
 Efisiensi mesin tidak dapat 100%
 Diperlukan tandon panas dan tandon dingin
 Tandon panas menjadi sumber energi
 Perlu membuang kalor pada suhu yang lebih
rendah, ke tandon dingin
 Biasanya tandon suhu terendah = atmosfer
 Jika tidak ada kerja dari luar, panas tidak dapat merambat
secara spontan dari suhu rendah ke suhu tinggi (Clausius)

 Proses perubahan kerja menjadi panas merupakan proses


irreversible jika tidak terjadi proses lainnya (Thomson-Kelvin-
Planck)

 Suatu mesin tidak mungkin bekerja dengan hanya mengambil


energi dari suatu sumber suhu tinggi kemudian
membuangnya ke sumber panas tersebut untuk
menghasilkan kerja abadi (Ketidakmungkinan mesin abadi)

 Mesin Carnot adalah salah satu mesin reversible yang


menghasilkan daya paling ideal. Mesin ideal memiliki
efisiensi maksimum yang mungkin dicapai secara teoritis
 Secara Teknik termodinamika diaplikasikan
dalam perencanaan atau analisa energy
meliputi bidang ;
 Pembangkit daya Listrik.
 Pembangkit tenaga ( motor bakar).
 Pesawat terbang.
 Refrigerasi dan tata udara.
 Dan lainnya.
Indikator:
1. Besaran fisis (volume, tekanan, temperatur) dari
gas ideal ditentukan dengan menggunakan
hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Energi dalam dan usaha luar ditentukan dengan
menggunakan hukum I termodinamika.
3. Efisiensi mesin Carnot dihitung dari data pada
diagram P-V.
4. Kenaikan entropi sistem ditentukan dengan
menggunakan hukum II termodinamika.
Sifat-sifat gas ideal:
 Terdiri dari partikel (atom atau molekul) yang
tersebar merata dalam ruang dan selalu bergerak
secara acak.
 Memenuhi hukum Newton tentang gerak.

 Tumbukan antar molekul atau antara molekul


dengan dinding terjadi secara lenting sempurna.
 Gaya tarik-menarik antar partikel dan ukuran
partikel diabaikan.
Gas dalam suatu ruang tertutup, keadaannya
ditentukan oleh volume, tekanan dan suhu gas
tersebut.

Menurut hukum Boyle-Gay Lussac, bahwa tekanan


(p), volume (V), dan suhu mutlak (T) dari gas ideal
memenuhi hubungan:
Menurut hukum Boyle-Gay Lussac, bahwa
tekanan (p), volume (V), dan suhu mutlak (T)
dari gas ideal memenuhi hubungan:

dengan
dengan:
p = tekanan gas (N/m2 atau Pa atau atm)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan umum gas
= 8314 J/kmol.K atau 8,314 J/mol.K
T = suhu mutlak (K)
Berapakah volume 5 gr oksigen O2
yang berat molekulnya M=32
kg/kmol.K pada keadaan normal
(T=0oC dan p=1atm)?
Penyelesaian:
m = 5 gr = 5.10-3 kg
M = 32 kg/kmol
T = 0oC = 273 K
p = 1 atm = 105 N/m2
R = 8314 J/kmol.K

V = …?
1. Satu mol gas berada dalam tabung yang
volumenya 50 liter. Bila suhu gas itu 227oC,
berapakah tekanan gas itu?

2. Sebuah tangki 300 liter berisi gas oksigen


(M=32 kg/kmol) pada suhu 27oC dan
tekanan 4 atm. Tentukan massa gas
oksigen tersebut!
Suatu gas ideal dalam ruang tertutup dapat
diubah keadaannya melalui berbagai proses
antara lain proses isotermal, proses isokhorik,
proses isobarik, proses adiabatik.
Isotermal berasal dari bahasa Yunani, yang berarti
proses perubahan variabel keadaan sistem pada suhu
tetap.

Dari gambar terlihat bahwa tekanan dan volume


sistem berubah sepanjang lintasan, sedang
temperaturnya tetap.
Karena T konstan, maka

atau

Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses isotermal


Dengan :

W = usaha (Joule)
Dua mol gas mula-mula menempati ruang V
dan tekanannya p. Gas tersebut dimampatkan
secara isotermal pada suhu 227oC, sehingga
volume akhir gas tersebut menjadi setengah
dari volume awalnya. Tentukan:

a. Tekanan gas pada keadaan akhir


b. Usaha yang dilakukan gas bila R=8,31
J/mol.K
Penyelesaian:
n = 2 mol
V1 = V
V2 = ½ V
p2 = p
R = 8,31 J/mol.K
R = 227oC = 227 + 273 = 500 K
p2 = …?
W = …?
Tekanan gas pada
keadaan akhir sama
dengan dua kali dari
tekanan gas pada Usaha bernilai negatif, ini berarti
keadaan awal. bahwa gas menerima usaha dari
luar.
Dua mol gas argon memuai secara isotermal
pada suhu 500 K dari volume awal 0,05 m3 ke
volume akhir 0,1 m3. Bila tekanan awal gas
8,31 . 107 Pa. Tentukan:
a. Tekanan gas pada keadaan akhir

b. Usaha yang dilakukan gas bila R=8,31


J/mol.K
Proses isokhorik atau
isovolumetrik adalah
proses perubahan
variabel keadaan sistem
pada volume konstan.

Dari pernyataan tersebut,


kita dapat melukiskan
grafik hubungan antara
tekanan dengan volume Dari grafik terlihat bahwa
(p-V) tekanan berubah
sedangkan volumenya
tetap.
Karena V konstan, maka

Karena volume gas tidak berubah , maka


usaha yang dilakukan oleh gas sama dengan
nol.
Gas helium yang berada dalam tabung
mempunyai tekanan 105 Pa dan temperatur
200oK. Jika gas dipanaskan sampai 700oK dan
volumenya dijaga konstan, berapakah tekanan
akhir gas tersebut?
Proses isobarik adalah proses perubahan variabel
keadaan sistem pada tekanan konstan.
Dari pernyataan tersebut, kita dapat melukiskan grafik
hubungan antara tekanan dengan volume (p-V)

Dari grafik terlihat bahwa volume berubah sedangkan


tekanannya tetap.
Karena P konstan, maka

Karena tekanan gas tidak berubah, maka


usaha yang dilakukan oleh:
Sebuah gas bersuhu 0oC Penyelesaian:
dipanaskan pada tekana
tetap sehingga volumenya T1 = 0oC
menjadi 2 kali volume
V1 = V
semula. Berapakah suhu
akhir gas tersebut? V2 = V
T2 = …?
Suatu gas volumenya 0,5 m3 perlahan-lahan
dipanaskan pada tekanan tetap hingga
volumnya menjadi 2 m3. Jika usah luar gas
tersebut 3.105 J, berapakah tekanan gas
tersebut?
Diket :

n = 2 mol
V1 = V
V2 = ½ V
p2 = p
R = 227 oC = 227 + 273 = 500 K

R = 8,31 J/mol.K
p2 = …?
W = …?
Jawaban :

Usaha bernilai negatif, ini berarti bahwa gas


menerima usaha dari luar.
Hukum Ke II ENTROPI : DERAJAT
KETIDAKATURAN
HK I kekekalan energi
HK II menyatakan arah reaksi
sistem.
HK II dapat dinyatakan dalam
berbagai bentuk.
Kalor mengalir secara alami dari benda panas ke
benda dingin; kalor tidak mengalir secara spontan
dari benda dingin ke panas

Banyak proses yang irreversible:


1) Campurkan kopi dan gula lalu kocok,
keduanya menyatu akan tetapi
seberapapun anda kocok kembali
keduanya tidak memisah lagi.
2) Pecahan gelas tidak kembali ke bentuk
utuhnya.
Proses alamiah cenderung menuju
ketidakteraturan (entropi maximum)!
 Proses siklis reversibel sebarang berupa
satu kurva tertutup
 Proses ini dapat didekati dg siklus
Carnot dengan arah yg sama
 Hasil keseluruhan menjadi suatu garis
bergerigi yang tertutup.
 Jika siklus-siklus itu dibuat lebih kecil,
maka bagian adiabatik seluruhnya saling
melenyapkan
 Sedangkan bagian-bagian isotermalnya
tidak
 Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang
menggunakan kalor/panas untuk melakukan
usaha/kerja.
 Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:
1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang
relatif tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoar
panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan
kerja oleh working substance dari mesin, yaitu
material dalam mesin yang secara aktual melakukan
kerja (e.g., campuran bensin-udara dalam mesin
mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur
yang lebih rendah dari temperatur input ke suatu
tempat yang disebut reservoar dingin.
Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema


mesin kalor.
QH menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H
menyatakan hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.
Ketika sebuah sistem
melakukan proses siklus
maka tidak terjadi
perubahan energi dalam
pada sistem. Dari hukum
I termodinamika:
U  Q  W

0  Q W
Q W

Q  QH  QC  QH  QC

W  Q  QH  QC
W  QH  QC
 Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi,
sebuah mesin kalor harus menghasilkan jumlah
kerja yang besar dan kalor input yang kecil.
Karenanya, efisiensi, e, dari suatu mesin kalor
didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
yang dilakukan oleh mesin W dengan kalor
input QH:
Kerja yg dilakukan W
e  (1)
Input panas QH
 Jika kalor input semuanya dikonversikan
menjadi kerja, maka mesin akan mempunyai
efisiensi 1.00, karena W = QH; dikatakan mesin
ini memiliki efisiensi 100%, idealnya demikian.
Tetapi hal tersebut tidak mungkin QC tidak
sama dengan nol
 Sebuah mesin, harus mengikuti
prinsip konservasi energi.
Sebagian dari kalor input QH
diubah menjadi kerja W, dan
sisanya QC dibuang ke cold e
W
reservoir. Jika tidak ada lagi QH
kehilangan energi dalam mesin,
maka prinsip konservasi energi:
QH = W + Q C
W  QH  QC
W
e
QH

QH  QC QC
e  1
QH QH
 Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan
menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung jumlah
kalor yang dibuang oleh mesin itu.

 Solusi

W  1 
QC  QH  W   W  2510 J   1  8900 J
e  0.22 
Pendingin (refrigerator): sebuah mesin kalor yang
beroperasi secara terbalik. Refrigerator menarik
panas dari tempat dingin (di dalam pendingin) dan
melepaskan panas ke tempat yang lebih hangat.
REFRIGERATOR

QH  QC  W  0 TH

QH
 QH  QC  W
W
QH  QC  W QC

TC
QH  QC REFRIGERATOR

TH
QH  QC  W
QH

Persamaan di atas merupakan hubungan nilai-mutlak


yang berlaku untuk mesin kalor dan pendingin
W

Siklus pendingin terbaik adalah yang memindahkan QC


Kalor QC terbanyak dari dalam pendingin dengan
Kerja mekanik W sedikit mungkin TC

QC Semakin besar rasio ini maka semakin baik pendinginnya


Rasio ini disebut koefisien kinerja (coeficient of performance)
W
QC QC
K 
W QH  QC

Anda mungkin juga menyukai