Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ANNISA FITRI RAHMAWATI

KELAS : XI MIPA 4

10 Soal Hidrolisis

1. Larutan 25 mL HCl 0,2 M direaksikan dengan 25 mL NH3 0,2 M sesuai reaksi:

NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)

Harga pH larutan yang terjadi adalah …. (Kb NH3 = 10−5)

A.   5 − log 1
B.   7 + log 1
C.   9 + log 1
D.   13 − log 2
E.   13 + log 2
Pembahasan
Pada reaksi tersebut, koefisien asam, basa, dan garam adalah sama sehingga jumlah mol
garam sama dengan jumlah asam atau basa.

mol NH4Cl = mol HCl


                   = 25 mL × 0,2 M
                   = 5 mmol

Sedangkan volume garam merupakan campuran volume asam dan basa sehingga

molaritas NH4Cl : [g] = 5 mmol / (25 mL + 25 mL)


                                  = 0,1 M

Karena garam yang terbentuk berasal dari basa lemah dan asam kuat maka garam tersebut
bersifat asam yang nilai pH-nya dapat dicari melalui rumus berikut ini.

             = 1 × 10−5
     pH = 5 − log 1
2. Sebanyak 50 mL larutan HNO2 0,1 M direaksikan dengan 50 mL KOH yang molaritasnya 0,1
M. Reaksi yang terjadi:

KOH (aq) + HNO2 (aq) → KNO2 (aq) + H2O (l)

Jika Kw air = 10−14 dan Ka HNO2 = 5 × 10−4 maka besar pH campuran tersebut adalah ….

A.   1
B.   5
C.   6
D.   7
E.   8
Pembahasan
Karena semua koefisien sama, maka

mol KNO2 = 50 mL × 0,1 M


                   = 5 mmol

molaritas KNO2 : [g] = 5 mmol / (50 mL + 50 mL)


                                  = 5 × 10−2 M

Garam yang terbentuk bersifat basa sehingga menggunakan rumus

             
             = 10−6
    pOH = 6
       pH = 14 − 6
             = 8
3. Sebanyak 100 ml larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 ml larutan NaOH 0,2 M.
Jika Ka CH3COOH = 10−5 maka pH larutan setelah dicampur adalah ….

A.   2
B.   4
C.   5
D.   6
E.   9
Pembahasan
Persamaan reaksinya adalah:

CH3COOH + NaOH →  CH3COONa + H2O

Semua koefisien pada reaksi adalah sama sehingga:

mol garam = 100 mL × 0,2 M


                   = 20 mmol

molaritas garam : [g] = 20 mmol / (100 mL + 100 mL)


                                = 10−1 M

Garam yang terbentuk bersifat basa sehingga menggunakan rumus

             
             = 10−5
    pOH = 5
       pH = 14 − 5
             = 9
4. Larutan 25 ml CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 25 ml NaOH 0,2 M sesuai reaksi:

CH3COOH (aq) + NaOH (aq) → CH3CONa (aq) + H2O (l)

Jika Ka CH3COOH = 10−5 maka pH larutan yang terbentuk adalah ....


A.   5 − log 2
B.   7 + log 1
C.   9 + log 1
D.   13 − log 2
E.   13 + log 2

Pembahasan
Kita periksa dulu jumlah mol asam dan basanya.

mol  CH3COOH = 25 ml × 0,2 M


                           = 5 mmol

mol NaOH = 25 ml × 0,2 M


                  = 5 mmol

Karena mol CH3COOH sama dengan mol NaOH maka pada reaksi tersebut terjadi hidrolisis garam.
Mol garam juga sama dengan 5 mmol karena perbandingan koefisiennya sama. Sedangkan volumenya
merupakan volume campuran (25 ml + 25 ml = 50 ml) karena garam tersebut terhidrolisis dalam air.
Sehingga konsentrasi molar garam tersebut adalah:

Hidrolisis garam tersebut berasal dari asam lemah dan basa kuat sehingga garamnya bersifat

basa. Dengan demikian rumus hidrolisisnya adalah

5. Garam amonium klorida, NH4Cl, dapat dibuat dengan mereaksikan 50 ml larutan NH 3 0,2 M
dan 50 ml larutan HCl 0,2 M menurut reaksi:

NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)

Senyawa tersebut dalam air mengalami hidrolisis dengan pH larutan sebesar .... (Kb NH3 =
10−5, Kw = 10−14)

A.   1 − log 5
B.   1 + log 5
C.   5 + log 1
D.   9 + log 1
E.   9 + log 5
Pembahasan
Suatu garam akan terhidrolisis apabila pereaksinya (asam dan basa pembentuknya) mempunyai nilai
mol yang sama. Dari data pada soal diperoleh:

mol NH3 = mol HCl


               = M × V
               = 50 ml × 0,2 M
               = 10 mmol

Karena semua koefisien dalam reaksi tersebut sama, mol NH 4Cl juga sama dengan 10 mmol.
Sedangkan volumenya merupakan volume gabungan, yaitu 50 ml + 50 ml = 100 ml. Sehingga
molaritas garam tersebut adalah:

Garam NH4Cl berasal dari asam kuat dan basa lemah sehingga bersifat asam. Rumus hidrolisis garam
yang bersifat asam adalah:

pH = −log [H+]
pH = −log 1×10−5
pH = 5 + log 1

6. Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang
terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut:

CH3COOH NaOH
Percobaan
Volume (mL) Konsentrasi (M) Volume (mL) Konsentrasi (M)

(1) 50 0,1 50 0,1

(2) 50 0,2 50 0,2

(3) 100 0,4 100 0,4

Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 × 10−5 maka urutan kenaikan pH campuran adalah ....


A.   (3), (2), (1)
B.   (3), (1), (2)
C.   (2), (3), (1)
D.   (1), (3), (2)
E.   (1), (2), (3)
Pembahasan
Reaksi hidrolisis yang terjadi adalah

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Garam CH3COONa bersifat basa karena berasal dari asam lemah CH 3COOH dan basa kuat NaOH
sehingga rumus hidrolisisnya adalah

Kh adalah tetapan hidrolisis yang besarnya dapat dicari dengan rumus

Sedangkan [g] adalah molaritas garam. Nilai [g] untuk tiap percobaan di atas adalah

Dengan demikian, pH dari masing-masing percobaan di atas adalah


7. Sebanyak 100 mL H2SO4 0,1 M dicampur dengan 100 mL larutan NH3 0,2 M. Jika Kb NH3 =
1 × 10−5, pH campuran yang terbentuk adalah ….

A.   5 − log⁡ 2
B.   5 + log⁡ 1
C.   5 + log ⁡2
D.   5,5 + log⁡5
E.   6,5 − log ⁡1
Pembahasan
Campuran di atas terdiri dari asam kuat H 2SO4 dan basa lemah larutan NH3 atau NH4OH.

mol H2SO4 = 100 mL × 0,1 M


                   = 10 mmol

mol NH4OH = 100 mL × 0,2 M


                     = 20 mmol

Reaksi yang terjadi pada campuran di atas adalah sebagai berikut:

H2SO4 + 2NH4OH → (NH4)2SO4 + 2H2O


awal : 10 20 - -
reaksi : 10 20 10 20
setimbang : - - 10 20

Karena kedua reaktan habis bereaksi maka terjadi hidrolisis garam. Molaritas garam
(NH4)2SO4 yang terhidrolisis adalah:
pH hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat dirumuskan sebagai:

Nilai pH di atas sama dengan 5 + log 1 karena log 1 = 0.

Jadi, campuran yang terbentuk adalah 5 + log 1 (B).

8. Sebanyak 250 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 250 mL NaOH 0,2 M,
membentuk suatu garam sesuai dengan reaksi :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) ==> CH3COONa(aq) + H2O(l)
(Ka = 1  10^-9). pH campuran tersebut adalah . . . .
A. 3
B. 5
C. 9
D. 10
E. 11

Pembahasan :

Mol CH3COOH = M x V = 250 mL x 0,2 M = 50 mmol


Mol NaOH = M x V = 250 mL x 0,2 M = 50 mmol
Reaksi yang terjadi :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) ==> CH3COONa(aq) + H2O(l)
M    50 mmol             50 mmol                 -                           -
R     50 mmol             50 mmol               50 mmol               50 mmol              
S         -                                  -                    50 mmol         50 mmol

Karena kedua pereaksi habil bereaksi, maka garamlah yang menentukan pH larutan. Soal ini termasuk
menghitung pH garam.

M garam = n/V tot = 50 mmol/500 mL = 0,1 M

Karena garamnya adalah AL + BK maka sifat larutan adalah basa.

[OH-]= √(Kw/Ka x M G)  = √((1 x 10^-14)/(1 x 10^-9) x 0,1) = 1 x 10^-3 M


pOH = - loh [OH-] = - log 1 x 10^-3 = 3
pH = 14 -3 = 11

9. Perhatikan tabel larutan garam, persamaan hidrolisis, dan perkiraan harga pH berikut!

Data yang berhubungan dengan tepat ditunjukkan oleh pasangan nomor ….

A.   (1) dan (3)


B.   (2) dan (3)
C.   (2) dan (4)
D.   (3) dan (4)
E.   (4) dan (5)
Pembahasan
Sifat garam bergantung pada asam/basa penyusunnya. Asam/basa kuat akan menentukan sifat
keasaman (pH). Sedangkan asam/basa lemah akan terhidrolisis.

Mari kita periksa satu per satu kelima data di atas!

 Magnesium fluorida (MgF2) berasal dari basa lemah Mg(OH) 2 dan asam lemah HF. Kedua
ion (Mg  dan F−) mengalami hidrolisis. pH tergantung Ka dan Kb. [nomor 1 salah]
2+

 Aluminium klorida (AlCl3) berasal dari basa lemah (amfoter) Al(OH) 3 dan asam kuat HCl.
Bersifat asam (pH < 7). Ion Al3+ mengalami hidrolisis. [nomor 2 benar] 
 Kalium karbonat (K2CO3) berasal dari basa kuat KOH dan asam lemah H2CO3. Bersifat basa
(pH > 7). Ion CO32− mengalami hidrolisis. [nomor 3 benar]
 Amonium sulfat (NH4)2SO4 berasal dari basa lemah NH4OH dan asam kuat H2SO4. Bersifat
asam (pH < 7). Ion NH4+ mengalami hidrolisis [pernyataan 4 salah]
 Amonium asetat (CH3COONH4) berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa lemah
NH4OH. Kedua ion mengalami hidrolisis. pH tergantung Ka dan Kb. [nomor 5 salah]
Jadi, data yang berhubungan dengan tepat ditunjukkan oleh pasangan nomor 2 dan 3 (B).

10. Seorang petani kebingungan karena lahannya sudah kurang produktif lagi dibandingkan
sebelumnya setelah terdampak hujan asam letusan gunung berapi. Padahal secara rutin ia
telah menambahkan pupuk nitrogen dan amonia dengan maksud menyuburkan lahannya.
Setelah pH tanah diperiksa, ternyata diperoleh pH sebesar 2. Menurut pandangan ahli,
penggunaan pupuk nitrogen berlebihan, justru menyebabkan pH tanah menjadi asam
disebabkan bakteri dalam tanah mengoksidasi ion NH 4+ menjadi nitrat, NO3−.

Dari beberapa zat berikut:

1. K2HPO4
2. NH4NO3
3. CaCO3 (kapur)
4. CO(NH2)2
Zat yang dapat ditambahkan oleh petani agar tanahnya produktif kembali adalah …

A.   (1) dan (2)


B.   (1) dan (3)
C.   (2) dan (3)
D.   (2) dan (4)
E.   (3) dan (4)
Pembahasan
Zat-zat yang disebutkan pada soal di atas kebanyakan adalah senyawa garam. Karena pH tanahnya
sangat asam maka harus ditambahkan garam yang bersifat basa. Mari kita periksa garam-garam di
atas satu per satu!

 K2HPO4 berasal dari basa kuat KOH dan asam lemah H3PO4 sehingga bersifat basa [nomor 1
benar]
 NH4NO3 berasal dari basa lemah NH4OH dan asam kuat HO3 sehingga bersifat asam [nomor
2 salah]
 CaCO3 berasal dari basa kuat Ca(OH) 2 dan asam lemah H2CO3 sehingga bersifat basa [nomor
3 benar]
 CO(NH2)2 : pupuk urea, bersifat basa lemah [nomor 4 salah]
Jadi, zat yang dapat ditambahkan oleh petani agar tanahnya produktif kembali adalah nomor 1 dan 3
(B).

Anda mungkin juga menyukai