Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 7, No. 1, Ed. April 2019, Hal.

41-48

PENGARUH EKSTRAK REBUSAN DAUN Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray


TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

1
Rinawati, 2E. Suharyanto dan 3Nastiti Wijayanti
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar;
2
Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada;
3
Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
Email: rinawati@utu.ac.id

ABSTRAK

Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan sel β pankreas sehingga menyebabkan produksi
insulin berkurang atau menurunnya sensitifitas reseptor insulin. Tithoniadiversifolia merupakan salah
satu tumbuhan yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak rebusan daun T. diversifolia, mengetahui
pengaruh ekstrak rebusan terhadap penurunan glukosa darah dan mengetahui ekstrak rebusan yang
paling efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan kelompok perlakuan penelitian yaitu: Kn=kontrol normal (tikus normal dan
tidak diberi ektrak rebusan daun), Ka=kontrol STZ (tikus DM), Kp=kontrol perlakuan (tikus normal
diberi ekstrak rebusan daun), P1=tikus DM + diberi ekstrak rebusan daun muda, P2=tikus DM +
diberi ekstrak campuran rebusan daun muda dan daun dewasa, P3=tikus DM + diberi ekstrak rebusan
daun dewasa. Kelompok tikus Kontrol STZ, Perlakuan (P) 1, 2 dan 3 diinduksi STZ 65 mg/KgBB.
Daun yang digunakan untuk rebusan adalah urutan 1-6 dari pucuk. Analisis kandungan senyawa
ekstrak rebusan daun T. diversifolia menggunakan spektrofotometer visible (analisis tanin, fenol dan
flavonoid) dan GC-MS (analisis terpenoid). Ekstrak rebusan daun mengandung tanin, flavonoid dan
fenol, sedangkan terpenoid tidak terdeteksi. Ekstrak rebusan daun T. diversifolia berpengaruh
terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus DM, terutama rebusan daun dewasa yang menurunkan
kadar glukosa darah mencapai 71,16 %.

Kata Kunci:Daun, Tithonia diversifolia, Diabetes Mellitus

ABSTRACT

Tithonia diversifolia is a plant that has the potential to reduce blood glucose levels that is crucial in
Diabetes Mellitus therapy. This study aims to determine the active compounds contained in the
extract of T. diversifolia leaves decoction, the effect of decoction extract on the reduction of blood
glucose, and the most effective decoction extract to reduce blood glucose levels as well. The study
used a Completely Randomized Design (CRD) with the research treatment groups, namely: Kn =
normal control (normal mice and not given leaves decoction extract), Ka = STZ control (DM mice,
which are normal mice induced by 65mg/Kg of STZ), Kp = treatment control (normal mice given leaf
decoction extract) , P1 = DM + mice were given young leaf decoction extract, P2 = DM + mice were
given a mixture of young leaf and adult leaf decoction extract, P3 = DM + mice were given adult leaf
decoction extract. The leaves used for decoction were 1-6 leaves from the shoots. The analysis of T.
diversifolia leaves decoction compounds is using the visible spectrophotometers for tannins, phenols
and flavonoids and GC-MS for terpenoid analysis. The result found that Tithonia diversifolia leaves
decoction extracts contain tannins, flavonoids and phenols, while terpenoids are not detected. The
leaves decoction extracts of T. diversifolia influenced the decreases in blood glucose levels of DM
mice, especially the decoction extract of adult leaves which reduced blood glucose levels to 71.16%.

Keywords: Tithonia diversifolia, leaves decoction extracts, Diabetes Mellitus.

[41]
PENDAHULUAN
esehatan manusia sering dikaitkan merebus daunnya. Penggunaan rebusan daun T.
dengan pola hidup. Seseorang yang diversifolia sebagai obat herbal belum
tidakmenjaga pola hidup sehat akan dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu,
menimbulkan dampak negatif seperti munculnya peneliti tertarik melakukan pengujian terhadap
berbagai penyakit degeneratif, seperti Diabetes pengaruh rebusan daun T. diversifolia terhadap
mellitus (DM). Penyakit ini merupakan penurunan kadar glukosa darah secara ilmiah.
gangguan metabolisme yang ditandai dengan Pengujian fitokimia dilakukan terhadap rebusan
tingginya kadar glukosa di dalam darah daun (rebusan daun muda, rebusan daun dewasa
(hiperglikemia) akibat kerusakan biosintesis dan campuran rebusan daun muda+dewasa).
insulin. Kerusakan tersebutdapat mengganggu Pengujian penggunaan T. Diversifolia sebagai
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein [1]. obat herbal harus diujicobakan terhadap hewan
Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat terlebih dahulu untuk melihat efektivitasnya
menyebabkan komplikasi, seperti: kerusakan menurunkan kadar glukosa darah pada penderita
mata, kerusakan pembuluh darah, penyakit DM.
jantung, dan gagal ginjal [2].
Gejala DM dapat ditandai dengan: haus
METODE PENELITIAN
yang berlebihan (polidipsi), sering kencing
Bahan
(poliuri), sering merasa lapar (poliphagi), berat
Ekstraksi: akuades dan daun T. divesifolia
badan turun dengan cepat, badan lemah, jika
urutan 1-6 yang diperoleh dari jalan Kaliurang
terjadi luka akan sukar sembuh. Menurut
Km 21,5 Yogyakarta. Hewan uji: Tikus putih
Thongsom (2013) secara umum, DM
(Rattus novergicus) betina berusia 2 bulan
dikelompokkan menjadi 2 tipe. DM tipe I
dengan berat badan berkisar 109-170g sebanyak
merupakan diabetes yang disebabkan oleh faktor
18 ekor yang diperoleh dari Laboratorium
genetis, pada tipe ini produksi hormon insulin
Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta. Tikus
rendah bahkan dapat tidak diproduksi sama
dikondisikan diabetes dengan diinjeksi secara
sekali dan biasanya diekspresikan sejak masa
peritonial menggunakan STZ.
kanak-kanak. Oleh karena itu, DM tipe 1 sangat
tergantung insulin dari luar. DM tipe II DM tipe Alat
II merupakan diabetes yang tidak tergantung GCMS, Spektrofotometer,jarum suntik
produksi insulin [2]. Hormon ini diproduksi (syringe), jarum sonde, kandang tikus, tempat
secara normal atau mendekati normal oleh sel- makanan tikus, sarung tangan, seperangkat
sel β pankreas namun sel tubuh tidak mampu glukometer merk Easy Touch.
memanfaatkan insulin tersebut akibat defisiensi Rancangan Percobaan
pada reseptor insulin. DM tipe ini dapat terjadi Penelitian dilaksanakan bulan Januari–Mei
seiring dengan pertambahan usia, obesitas, pola 2015 yang dilaksanakan di Laboratorium
makan tidak sehat atau kurangnya olah raga [3]. Struktur Perkembangan Tumbuhan,
Penggunaan hormon insulin dan obat Laboratorium FALITMA Fakultas Biologi
eksternal dari bahan kimia sintetis secara terus UGM dan Laboratorium Pangan dan GIZI PAU
menerus dapat menyebabkan efek samping bagi UGM Yogyakarta. Rancangan penelitian ini
tubuh serta biaya yang dibutuhkan semakin bersifat eksperimental yaitu menggunakan
tinggi. Penderita DM biasanya mencari alternatif Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jumlah
lain untuk mendapatkan obat yang lebih keseluruhan tikus yang digunakan dalam
ekonomis dan mudah didapatkan. Umumnya, penelitian adalah 18 ekor yang dibagi ke dalam
masyarakat memilih untuk memanfaatkan enam kelompok. Analisis kandungan senyawa
tumbuhan yang diduga berpotensi memiliki menggunakan spektrofotometer dan GC-MS.
kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa
darah. Salah satunya adalah Pembuatan Ekstrak Rebusan
Tithonia diversifolia. Masyarakat memanfaatkan Ekstraksi rebusan daun T.diversifolia
T. diversifolia sebagai obat herbal dengan cara menggunakan pelarut air yang dibedakan

[42]
Pengaruh Ekstrak Daun Rebusan Tithoniadiversifolia(Hemsl.) A. Gray Terhadap Kadar Glukosa Darah

menjadi rebusan daun muda (urutan 1-3), disimpan pada suhu kamar selama 30 menit.
rebusan daun dewasa (urutan 4-6), dan Asam galat digunakan sebagai standar dan
campuran rebusan daun muda+daun dewasa. dibuat seri (100, 200, 300, 400 μg/ml). Larutan
sampel dan standar diukur absorbansinya
Penentuan Kandungan Total Fenol
menggunakan spektrofotometer visible pada
Pengukuran kadar fenol total
panjang gelombang 725 nm.
menggunakan metode Folin Ciocalteau [4].
Ekstrak sampel sebanyak 100 μl ditambahkan Analisis Terpenoid
dengan 100 μl reagen Folin Ciocalteau 50% Sebanyak 180 ml air rebusan daun T.
kemudian diinkubasi selama 3 menit pada suhu diversifolia dimasukkan ke dalam corong
ruang dan ditambahkan 2 ml Natrium karbonat pemisah kemudian ditambahkan 100 ml etil
2%. Volume campuran dibuat menjadi 3 ml asetat teknis (Merk) dan di gojog sampai
dengan menambahkan akuades. Setelah itu, terlihat adanya pemisahan. Fraksi etil asetat
campuran disimpan 1 menit dalam water bath berada pada lapisan atas dan fraksi air pada
100°C kemudian dibiarkan dingin dalam gelap. lapisan bawah. Fraksi yang di uji menggunakan
Sampel kemudian diabsorbansi dengan GCMS adalah fraksi etil asetat.
spektrofotometer Visible pada panjang
Pengukuran Kadar Glukosa
gelombang 720 nm. Total fenol kemudian
Pengukuran glukosa darah dilakukan
dihitung menggunakan kurva standar dari asam
dengan cara mengambil sampel darah dari
galat 1 mg/ml.
bagian sinus orbitalis. Darah yang diperoleh
Penentuan Kandungan Total Flavonoid diteteskan pada strip glukosa kemudian diukur
Pengukuran kadar flavonoid total menggunakan alat glukometer merk easy touch.
menggunakan spektrofotometer [4]. Sebanyak
Analisis Data
20 μl ekstrak sampel ditambahkan dengan 150
Data dianalisis dengan menggunakan
μl NaNO2 5% dan diinkubasi pada suhu ruang
ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan’s
selama 5 menit. Setelah itu, sampel ditambahkan
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
dengan 2,5 ml AlCl3 10% dan diinkubasi pada
kepercayaan 95%.
suhu ruang selama 6 menit. Sampel kemudian
diabsorbansi pada panjang gelombang 510 nm.
Total flavonoid dihitung menggunakan kurva HASIL DAN PEMBAHASAN
standar dari Quercetin 1 mg/ml. Kandungan Senyawa pada Ekstrak Rebusan
Daun T. diversifolia
Penentuan Kandungan Tanin Total
Hasil uji fitokimia pada ekstrak rebusan
Tanin total diukur dengan metode Folin –
daun T. diversifolia menggunakan
Ciocalteu [5]. Sebanyak 0,1 ml ekstrak sampel
spektrofotometer Visible menunjukkan bahwa
ditambahkan ke dalam labu ukur berisi 7,5 ml
ekstrak tersebut mengandung senyawa tanin,
akuades dan 0,5 ml reagen Folin Phenol, serta 1
fenol dan flavanoid dengan kadar yang berbeda-
ml Na2CO3 35 % yang dilarutkan dalam 10 ml
beda. Hasil ditunjukkan pada Tabel 1berikut:
akuades. Campuran kemudian dikocok dan

Tabel 1. Kandungan Senyawa Ekstrak Rebusan Daun T. diversifolia

Jenis kandungan senyawa ekstrak rebusan daun T.


diversifolia
Sampel
Tanin Fenol Flavonoid
(µgGAE/mg) (µgGAE/mg) (µgQE/mg)
Rebusan Daun Muda 14,49±0,20a 6,60±0,30 4,20 ±0,45
b
Campuran Rebusan Daun Muda+Tua 43,78±0,36 8,19±0,51 2,37±0,29
c
Rebusan Daun Tua 41,83±0,32 5,04±0,23 1,09±0,22

[43]
Rinawati, dkk

Perbedaan kandungan senyawa dapat Kadarnya yang terlalu kecil pada ekstrak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan maupun rebusan daun T. diversifolia karena hanya
faktor umur daun. Tabel di atas menunjukkan menggunakan beberapa helai daun saja (±6 helai
kandungan senyawa pada ketiga jenis ekstrak daun) pada setiap macam rebusan. 2). Pelarut
yang paling tinggi adalah Tanin. Kemungkinan yang digunakan adalah pelarut air yang sifanya
ini berkaitan dengan peranannya pada polar sehingga tidak dapat menarik terpen yang
tumbuhan. Fenol dan flavonoid paling tinggi sifatnya lebih ke arah non polar, 3). Cara
terdapat pada rebusan daun muda, hal ini ekstraksi yang digunakan adalah dengan
dianggap wajar karena kandungan fenolik pada perebusan, dimungkinkan senyawa terpen dapat
saat daun muda sudah terbentuk. Menurut menguap karena bersifat volatile [6].
Kahkonen (2001), kandungan fenol dan
flavonoid paling tinggi terdapat pada daun Penurunan Kadar Glukosa Darah
muda, karena biasanya senyawa fenolik Kadar glukosa darah pada tikus DM
terkonsentrasi pada daun yang lebih muda setelah diberikan ekstrak rebusan daun T.
dibandingkan pada yang tua. Analisis terpenoid diversifolia menunjukkan penurunan pada hari
mengunakan GC-MS tidak terdeteksi, hal ini ke 5, 10 dan 15.
dapat dimungkinkan oleh beberapa sebab: 1).

Tabel 2. Rerata Kadar Glukosa (mg/dL) Setelah Pemberian Ekstrak Rebusan Daun T. diversifolia

Rerata Kadar Glukosa Sesudah Pemberian Ekstrak Rebusan


Hari ke-
Perlakuan
0 5 10 15
Kontrol Normal 132,00±3,60b 98,67±1,52a 105,00±2,00a 105,67±3,21b
Kontrol STZ (+) 447,00±2,00d 389,00±1,73f 464,33±2,08f 411,67±3,51f
Kontrol Perlakuan (-) 100,00±2,64a 117,67±1,15b 120,67±3,05b 93,00±2,00a
Perlakuan I 455,67±1,55e 331,33±2,51d 244,00±4,00e 314,00±2,00e
Perlakuan II 456,00±1,00e 345,00±1,00e 180,00±2,00d 134,00±1,00d
Perlakuan III 430,33±2,50c 266,33±2,00c 136,00±3,40c 124,00±1,73c

Pengukuran kadar glukosa darah setelah kelompok tersebut masih lebih dari 200 mg/dL,
pemberian ekstrak dimulai pada hari ke 5. sehingga masih tergolong DM.
Pemberian ekstrak rebusan memberi pengaruh Hasil pengukuran kadar glukosa pada hari
yang nyata pada penurunan kadar glukosa darah. ke 10 sebagai berikut: kadar glukosa darah pada
Berdasarkan uji ANOVA terhadap hasil Perlakuan I, II, dan III berbeda nyata
pengukuran kadar glukosa darah, masing- dibandingkan kelompok kontrol normal dan
masing kelompok menunjukkan beda nyata. kontrol STZ. Kadar glukosa darah dari 3
Kadar glukosa darah pada kelompok Perlakuan kelompok tersebut, yang paling rendah terdapat
I, II, dan III (kelompok diabetik) berbeda nyata pada kelompok Perlakuan III yang mencapai
dibandingkan Kontrol STZ dan Kontrol Normal. 136 mg/dL berbeda nyata dibandingkan
Pemberian masing-masing ekstrak rebusan juga Perlakuan I dengan kadar glukosa mencapai 244
memberi pengaruh beda nyata pada masing- mg/dL, dan juga berbeda nyata bila
masing kelompok. Pada ketiga kelompok dibandingkan dengan kelompok Perlakuan II
tersebut (Perlakuan I, II, dan III) penurunan dengan kadar glukosa 180 mg/dL. Jika dilihat
kadar glukosa darah terendah berada pada dari nilainya, maka kadar glukosa darah pada
kelompok Perlakuan II (345 mg/dL) dan kelompok Perlakuan III telah mencapai kisaran
penurunan tertinggi terdapat pada kelompok normal. Hal ini dimungkinkan karena
Perlakuan III (266 mg/dL). Meskipun terjadi kandungan senyawa ekstrak rebusan daun T.
penurunan, kadar glukosa darah pada ketiga diversifolia dewasa lebih berperan aktif untuk

[44]
Pengaruh Ekstrak Daun Rebusan Tithoniadiversifolia(Hemsl.) A. Gray Terhadap Kadar Glukosa Darah

memperbaiki sel β pankreas dibandingkan pada tikus mengalami stres saat pengambilan darah
daun muda dan campuran. atau disebabkan oleh sistem hormonal tikus
Pengukuran kadar glukosa darah pada hari betina. Menurut Miura(2005) yang melakukan
ke 15 pada Perlakuan I, II, dan III masih tetap penelitian dengan ekstrak etanol daun T.
berbeda nyata dibandingkan kelompok kontrol diversifolia yang diberikan pada mencit normal
normal dan kontrol STZ. Pola penurunan kadar menunjukkan tidak berpengaruh terhadap
glukosa pada hari ke 15 sama dengan yang penurunan kadar glukosa [7].
terjadi pada hari ke 10 namun dengan nilai yang Ekstrak rebusan daun dewasa yang
berbeda. Kadar glukosa terendah terdapat pada diberikan kepada kelompok perlakuan III paling
Perlakuan III (124 mg/dL), diikuti dengan efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah
perlakuan II (134 mg/dL) dan yang paling tinggi dibandingkan dua jenis ekstrak lainnya. Ekstrak
pada kelompok Perlakuan I (314 mg/dL). Pada rebusan daun dewasa dapat menurunkan kadar
hari ke 15, kadar glukosa kelompok II dan III glukosa mencapai kisaran normal sejak hari ke
telah mencapai kisaran normal, namun pada 10. Hal ini menunjukkan ekstrak rebusan daun
kelompok Perlakuan I masih tetap dalam kondisi dewasa lebih cepat dalam membantu proses
hiperglikemia. regenerasi sel β pankreas dan mengembalikan
Ekstrak rebusan daun T. diversifolia sensitivitas reseptor insulin.
selama 15 hari memberikan pengaruh nyata Berdasarkan data yang telah diperoleh,
terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus dapat dibuktikan bahwa pemberian ekstrak
yang diinduksi STZ, namun kemampuan ketiga rebusan daun T. diversifolia baik daun muda
jenis ekstrak rebusan tersebut berbeda-beda. maupun daun dewasa menggunakan pelarut air
Ekstrak rebusan daun muda mampu menurunkan memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar
kadar glukosa pada kelompok Perlakuan I glukosa darah pada tikus DM. Penelitian yang
selama 15 hari pemberian. Penurunan tersebut dilakukan oleh Miura (2005) pada ekstrak daun
belum mampu mengembalikan kadar glukosa T. diversifolia dengan pelarut etanol yang
hingga pada kisaran normal. Hal ini diberikan kepada mencit juga memberikan
dimungkinkan, kandungan senyawa pada daun pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa
muda belum mampu memperbaiki sel β darah pada mencit DM dari 550 mg/dl menjadi
pankreas secara optimal. 350 mg/dL [7], begitu pula penelitian yang
Ekstrak campuran rebusan daun muda dan dilakukan oleh Montakarn et al., (2013) pada
dewasa mampu menurunkan kadar glukosa mencit DM yang diberikan ekstrak kental serbuk
darah pada kelompok tikus Perlakuan II. daun T. diversifolia dengan metode maserasi
Penurunan kadar glukosa hingga mencapai dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit
kisaran normal terjadi pada hari ke 15. dari 350 mg/dL menjadi 200 mg/dl [8].
Pengaruh ini dimungkinkan pada ekstrak Penurunan kadar glukosa darah pada tikus
campuran rebusan ini memiliki kandungan positif DM dapat disebabkan karena senyawa
senyawa yang lebih tinggi dibandingkan pada yang terkandung dalam rebusan daun T.
ekstrak rebusan daun muda. Kandungan diversifolia mencegah terjadinya oksidasi lebih
senyawa metabolit sekunder pada ekstrak lanjut sel β pankreas sehingga kerusakan dapat
campuran ini dimungkinkan mampu diminimalkan [9]. Senyawa aktif berupa
meregenerasi sel β pankreas tikus. antioksidan berperan dalam menurunkan proses
Kadar glukosa darah pada kelompok apoptosis pada sel β pada kondisi hiperglikemia
Kontrol Perlakuan berbeda nyata dengan [10]. Insulin dapat dihasilkan kembali oleh sel β
Kontrol Normal, namun bila dilihat dari nilai pankreas akibat adanya senyawa-senyawa yang
kadar glukosa darahnya masih termasuk pada bersifat antioksidan seperti tanin, flavonoid dan
kisaran normal. Pada hari ke 15, kadar glukosa fenol dari ekstrak rebusan daun T. diversifolia.
pada kelompok ini menurun. Hal ini mungkin Ketika kadar glukosa dalam darah tinggi, dapat
dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu (1) memberikan sinyal pada pankreas. Pankreas
Pemberian ekstrak rebusan daun dewasa pada akan merespon sinyal tersebut dengan cara
kelompok Kontrol Perlakuan menyebabkan melepaskan hormon insulin pada sel β dan
penurunan kadar glukosa pada tikus normal (2) mengirimnya ke hati. Insulin memberikan

[45]
Rinawati, dkk

pengaruh pada sejumlah sel seperti sel otot, sel mengakibatkan laju peningkatan gula darah
darah merah dan sel-sel lemak. Akibat adanya tidak terlalu tinggi [9].
insulin, sel-sel ini dapat menyerap glukosa Kandungan flavonoid pada ekstrak rebusan
dalam darah sehingga kadar glukosa darah dapat daun T. diversifolia juga berperan untuk
menurun dan kembali normal. menurunkan kadar glukosa. Menurut Bhushan et
Hasil pemberian ekstrak rebusan daun T. al.,(2010) aktivitas flavonoid dalam peranannya
diversifolia pada tikus DM, yang paling pada penyakit DM adalah sebagai berikut:
berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa menekan kadar glukosa darah, menurunkan
darah adalah ekstrak rebusan daun dewasa. Hal kolestrol yang tinggi pada plasma dan
ini dimungkinkan terkait jumlah trikoma trigliserida dan meningkatkan aktifitas
glandularnya. Fenol dapat mempercepat laju glukokinase pada hati, sehingga terjadi
perbaikan kerusakan jaringan pada sel β peningkatan pelepasan hormon insulin dari sel β
pankreas dan mengembalikan sel menjadi pancreas [16].
normal [11]. Aktivitas antioksidan mampu Senyawa flavonoid dapat berperan sebagai
menangkap radikal bebas yang menyebabkan inhibitor alfa amilase dan alfa glukosidase yang
perbaikan pada kerusakan sel β pankreas dapat memperbaiki dan mencegah kerusakan
sehingga terjadi peningkatan jumlah insulin sel akibat peristiwa oksidatif oleh radikal
didalam tubuh. Peningkatan jumlah insulin bebas (Tadera., et al.2006) hal ini karena
menyebabkan glukosa darah akan mudah masuk memiliki aktivitas antioksidan dengan cara
kedalam sel, pada akhirnya terjadi penurunan menangkap atau menetralkan radikal bebas
glukosa darah dalam tubuh [12], [13]. terkait dengan gugus OH fenolik selain itu
Zao et al., (2013) menyebutkan golongan flavonoid juga memiliki mekanime menurunkan
monoterpen pada ektrak daun T. diversifolia kadar glukosa darah dengan meningkatkan
dapat membantu penyerapan glukosa dalam 3T3 sekresi insulin [18].
- L1 adiposit, sehingga dapat menurunkan kadar Katekin dari golongan flavonoid dapat
glukosa darah [14]. Golongan senyawa meningkatkan kada glikogen hepar, peningkatan
monoterpen diantaranya adalah taginin A dan kadar glycogen synthase dan penurunan kadar
taginin C (C11H16O5 [15]. Tanin yang terdapat glycogen phosporilase [19]. Silibinin dari
pada rebusan daun T. diversifolia mempunyai golongan flavonoid juga mempunyai
aktivitas hipoglikemik yaitu dengan cara kemampuan untuk menghambat proses
meningkatkan glikogenesis. Tanin juga glikogenolisis dengan cara inaktivasi enzim
berfungsi sebagai astringent atau pengkhelat glucose-6-phosphatase. Enzim ini terlibat dalam
yang dapat mengerutkan membran epitel usus hidrolisis glikogen yang disimpan dalam sel
halus sehingga mengurangi penyerapan sari hepar pada proses glikogenolisis [20].
makanan. Pengurangan penyerapan asupan gula

KESIMPULAN diversifolia berpengaruh terhadap penurunan


Ekstrak rebusan daun T.diversifolia kadar glukosa darah pada tikus DM. Ekstrak
mengandung golongan senyawa tanin, fenol dan rebusan yang paling berpengaruh terhadap
flavonoid, terpenoid tidak terdeteksi dengan penurunan kadar glukosa darah adalah ekstrak
alasan yang telah dikemukakan pada rebusan daun dewasa.
pembahasan. Ekstrak rebusan daun T.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Rang et al., 2006. Pharmacology 5th diversifolia Aqueous Leaves Extract in
Edition. Elsevier Inc. USA. Alloxan-Induce Diabetic Mice. Original
[2] Thongsom, M., Chunglok, W., Kuanchuea, Article of Advences in Environmental
R dan Tangpong, J. 2013. Antioxidant Biology. 7(9):2125.
and Hypoglikemic Effect of Tithonia

[46]
Pengaruh Ekstrak Daun Rebusan Tithoniadiversifolia(Hemsl.) A. Gray Terhadap Kadar Glukosa Darah

[3] Takada J. 2008. Metabolic Recovery of [11] Dyahnugra, A.A dan Widjarnato, S.B.
Adipose Tissue is Associated With 2015. Pemberian Ekstrak Bubuk
Improvement In Insulin Resistance In A Simplasia kulit manggis (Garcinia
Model Of Experimental Diabetes. J of Mangostana L) Menurunkan Kadar
Endocrinology.198:51-60. Glukosa Pada Tikus Putih (Rattus
[4] Mullick, A., Mandal, S., Bhattacharjee, R. norvegicus) Strain Wistar Jantan
dan Banerjee, A. 2013. In-Vitro Assay Kondisi Hiperglikemik. 3(1):122.
of Antioxidant and Antibacterial [12] Suryani, N., T. Endang. 2013. Pengaruh
Activity of Leaf Extract and Leaf Ekstrak Metanol Biji Mahoni Terhadap
Derived Callus Extract of Acalypha Peningkatan Kadar Insulin, Penurunan
indica L. International Journal of Ekspresi TNF-α dan Perbaikan Jaringan
Pharmacy and Biological Sciences, Pankreas Tikus Diabetes. Jurnal
3(1): 504-510. Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 3.
[5] Mythili, K., Reddy, C.U., Chamundeeswari, Hal 40.
D., dan Manna, P.K. 2014. [13] Arjadi, F,. Susatyo, P. 2010. Regenerasi
Determination of Total Phenol, Sel Pulau Langerhans pada Tikus Putih
Alkaloid, Flavonoid and Tannin in 38 (Rattus norvegicus) Diabetes yang
Different Extracts of Calanthe Diberi Rebusan Daging Mahkota Dewa
Triplicata. Journal of Pharmacognsoy (Phaleria macrocarp (Scheff.) Boerl.).
and Phytochemistry, 2(2): April – Juni. Vol. 2, No. 2. Hal 34.
[6] Kahkonen, M.P., Hopia, A.I and Hoinen. [14] Zhao, G., Li, X., Huang, G.,Chen,W., Li, J
2001. Berry Phenolics And Their and Sun, L. 2013. Two New
Antioxidant Activity. Journal of Monoterpenes From Tithonia
Agriculture and Food Chemistry. diversifolia and Their Anti-
49:4076. Hyperglycemic Activity. Rec. Natural
[7] Miura, T. 2005. Antidiabetic Effect of Product 7(4):351-354.
Nitobegiku, The Herb Tithonia [15] Taiwo, L.B., and J.O. Makinde. 2005.
diversifolia, in KK-Ay Diabetic Mice. Influence of Water Extract of Mexican
Department of Clinical Nutrition, Sunflower (Tithonia diversifolia) on
Suzuka University of Medical Science. Growth of Cowpea (Vigna
Biol. Pharm. Bull 28(11): 2152-2154. unguiculata).African Journal of
[8] Montakarn et al. 2013.Montakarn T, Biotechnology. 4(4): 355-360.
Waragkana C, Rapeeporn K, Jibanjong [16] Bhushan, RAO C., OJHA S., Vijayakumar
T. 2013. Antioxidant and M. and Verma A., 2010, An analytical
Hypoglycemic effects of Tithonia review of plants for anti diabetic
diversifolia Leaves Extract in Alloxan- activity with their, IJPSR:1(1) 29–46.
Induced Diabetic Mice. Advances in [17] Tadera, K., Y. Minami, K. Takamatsu, and
Environmental Biology, 7 (9): 2116- T. Matsuoka (2006). Inhibition of α-
2125. Glukosidase and α-Amylase of
[9] Prameswari, O. K dan Widjarnato, S, B. Flavonoids. J Nutr. Sci. Vitaminol., 52:
2014. Uji Efek Ekstrak Air Daun 149-153.
Pandan Wangi. Jurnal Pangan dan [18] Nurfadhliawati., Joni, T., Nasyrah, A.S dan
Agroindustri. 2(2). Pp.23. Yunlis, S. 2019. Efek Ekstrak Etanol
[10] Kaneto, H., Xu, G., Song, K.-H., Suzuma, Kulit Batang Ketapang Terhadap
K., Bonner-Weir, S., Sharma, A. & Gambaran Histopatologi Pankreas
Weir, G. C. 2001. Activation Of The Tikus Putih Jantan. Farmakologika
Hexosamine Pathway Leads To Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1. Hal 67.
Deterioration Of Pancreatic Β-Cell [19] Valsa, A.K., Sudheesh, S and
Function Through The Induction Of Vijayalakshmi, N.R. 1997. Effect of
Oxidative Stress. Journal Of Biological Catechin on Carbohydrate Metabolism.
Chemistry. 276: 31099-31104.

[47]
Rinawati, dkk

Indian Journal Biochem Biophys,


34(4): 406-408.
[20] Guigas, B., Naboulsi, R., Gloria, R.,
Villanueva, Taleux, N., Lopez-Novoa,
J.M., Leverve, X.M and El-Mir, M.Y.
2007. The Flavonoid Silibinin Decrease
Glucose-6-Phosphate Hydrolysis in
Perifused Rat Hepatocytes by an
Inhibitory Effect on Glucose-6-
Phosphatase. Cell Physiology
Biochem. 20: 925-934.

[48]

Anda mungkin juga menyukai