Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING DENGAN MARKET COMMITMENT MODEL

Logo universitas

OLEH

TRIFONIA SANTIKA MADOR

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS

……….

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha kuasa yang atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Analisis Keunggulan
Bersaing Dengan Market Commitment Model ”. Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga Tuhan memberikan rejeki yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai Doa .

Samarinda, Oktober 2021

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1 Model Analisis.........................................................................................................


2.2 Market dan Customer Immersion ...........................................................................
2.3 Menentukan keunggulan bersaing...........................................................................
2.4 Formula strategi.......................................................................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia telah mengakibatkan banyak
perusahaan mengalami penurunan kinerja dan bahkan banyak yang mengalami kebangkrutan.
Mengingat betapa pentingnya aspek manajemen dalam sebuah perusahaan terutama bagi
keberhasilan bisnis perusahaan, maka sudah merupakan suatu keharusan bagi setiap
perusahaan untuk mengetahui manajemen perusahaan, khususnya strategic management
secara baik dan benar. Hal ini disebabkan karena dengan memahami strategic management
akan membuat manajer selalu siaga terhadap arah perubahan lingkungan, menculnya
kesempatan pasar baru, dan ancaman baru.
Menurut Arthur A. Thompson, Jr and A.J Strickland III (1996) terdapat lima aktivitas
dalam strategic management yaitu antara lain adalah menentukan jenis bisnis yang akan
dimasuki, visi dan misi, menetapkan obyektif dan sasaran, menyusun strategi bersaing,
melaksanakan strategi, dan mengukur keberhasilan dan feedback. Strategi dalam hal ini
adalah game plan manajemen untuk memperkuat posisi perusahaan, memuaskan konsumen,
dan mencapai target kinerja yang telah ditentukan. Disamping itu, dalam melakukan
penyusunan strategi biasanya digunakan beberapa pendekatan formulasi strategi seperti
analisa SWOT, analisa BCG, PIMS, Porter’s five force and three generic strategies, core
competencies, 7’s model, dan sebagainya.
Namun, sejalan dengan meningkatnya globalisasi ekonomi dan berbagai upaya deregulasi
di berbagai sektor di hampir seluruh dunia, telah menyebabkan lingkungan eksternal
khususnya struktur persaingan menjadi berubah secara cepat dan fundamental. Namun
sayangnya, perubahan lingkungan bisnis tersebut tidak diimbangi oleh perubahan pendekatan
formulasi strategi dalam melakukan formulasi strategi. Berbagai pendekatan formulasi
strategi yang sebagian besar dibuat pada awal tahun 1970-an dan 1980-an tidak sesuai lagi
dengan situasi persaingan saat ini yang bahkan sering disebut sebagai hypercompetition.
Sehingga apabila pendekatan formulasi strategi tersebut digunakan maka perusahaan akan
cenderung kehilangan daya saingnya dan tidak mampu bersaing di pasar. Michael De Kare-
Silver (1997) dengan melihat perkembangan lingkungan eksternal yang semakin dinamis
menekankan perlunya model formulasi strategi yang baru, khususnya dalam menyongsong
millenium ke-3, dengan mengatakan bahwa:

“We need a new strategy making framework that does clearly and positively set art of effective strategy making
in current times. We need a new construct that reflects the dynamics of a marketplace coming up to the

millennium”

Oleh karena itu, adanya model formulasi strategi yang baru dan penerapannya sesuai
dengan perkembangan lingkungan eksternal sangatlah penting dan mendesak untuk
dilakukan oleh setiap perusahaan.

Berdasarkan masalah pada latar belakang di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih
dalam tentang “Analisis Keunggulan Bersaing Dengan Market Commitment Model”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksudkan dengan Analisis?
2. Bagaimanakah penerapan dari Market Commitment Model dalam sebuah perusahaan?
3. Bagaimanakah menentukan Keunggulan Bersaing dalam sebuah perusahaan?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Analisis
2. Untuk mengetahui penerapan dari Market Commitment Model dalam sebuah perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimanakah menentukan Keunggulan Bersaing dalam sebuah
perusahaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis


Analisis merupakan aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut
kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksirkan maknanya.
2.2 Penerapan Market Commitment Model
Penerapan model ini akan membantu meningkatkan komitmen terhadap
konsumen, upaya peleburan ke dalam pasar, dan pencarian peluang pasar masa depan.
Tiga dimensi model ini yang harus diperhatikan adalah:
1. Dimensi Pertama, komitmen
2. Dimensi Kedua, yaitu memiliki empat strategi utama, performance, service,
price, dan emotion
3. Dimensi Ketiga;
strategi keunggulan bersaing, yaitu usaha keras untuk memenuhi keinginan konsumen
dengan memanfaatkan keunggulan yang kita miliki. Caranya adalah kita berusaha
menemukan sumber peluang dari masing-masing strategi diatas. Kita hendaknya
dapat menentukan secara spesifik kebutuhan dan strategi yang kita butuhkan. Dalam
kondisi bisnis saat ini, kita tidak dapat berbicara mengenai pelayanan (service) dan
kualitas semata. Kita perlu mengidentifikasi dan mengukur faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.
2.3 Market dan Customer Immersion
Hal yang sangat penting untuk kita ketahui dalam market dan customer
immersion yaitu bagaimana cara kita mengetahui apayang paling penting bagi pelanggan
kita? Faktor-faktor apa yang mendorong mereka membeli produk yang kita buat? Apa
yang membuat mereka loyal terhadap satu merek, dan mengapa mereka pindah ke merek
lain?
Kita harus dapat mengetahui semua variabel tersebut dengan mencari tahu
keinginan dan harapan konsumen serta memahami pasar secara jelas. Berdasarkan semua
hal ini kita dapat segera mengantisipasi keinginan-keinginan konsumen di masa yang
akan datang. Kegiatan ini membutuhkan penelitian atau riset yang cukup mendalam
sehingga kita dapat memperoleh informasi yang akurat dan diukur secara jelas.
Tabel dibawah ini merupakan pedoman untuk mengetahui keinginan konsumen
yang paling utama dan dominan.
T
abel 1. Parameter & Rangking Variabel Keunggulan Bersaing

2.4 Menentukan Keunggulan Bersaing


Tahap berikutnya adalah menentukan keunggulan bersaing dalam arti mengetahui
apa yang menjadi keunggulan bersaing satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan
lain dan besarnya ukuran Gap Keunggulan Bersaing (GCA) tersebut.
Dari sudut pandang konsumen, bagaimana keunggulan bersaing yang kita miliki
dibandingkan dengan pesaing? Apakah produk yang kita hasilkan selalaui berada di
depan? Apakah GCA semakin sempit atau semakin lebar? Kalau menyempit berarti
harapan dan kenyataan yang diperoleh konsumen jauh berbeda. Perbedaan itu sendiri
memiliki dua kemungkinan, yaitu perbedaan yang bersifat posistif, artinya kenyataan
yang diperoleh oleh konsumen jauh lebih besar dibandingkan harapannya, dan perbedaan
negatif, artinya kenyataan yang dipeoleh konsumen jauh lebih buruk dibandingkan
dengan yang diharapkannya. Dengan memahami arah dan besarnya perbedaan ini, kita
dapat memperbaiki kinerja produk yang kita hasilkan.
Besarnya ukuran perbedaan keunggulan bersaing ditentukan oleh seberapa besar
konsumen membandingkan produk yang kita miliki dengan yang dimiliki oleh pesaing.
Ciri-ciri keunggulan bersaing ditunjukkan oleh meningkatnya loyalitas konsumen,
semakin besarnya market share, kepemimpinan di bidang harga atau price leadership.
Semua itu diciptakan berdsasarkan strategi-strategi yang disusun untuk memdorong
keberhasilan sutau kegiatan.
2.5 Formula Strategi
Formulasi strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing secara efektif adalah:
Konsumen mebuat rating terhadap tingkat persaingan. Ukurannya adalah nilai GCA
mulai dari 0 (buruk) sampai 10 (sangat baik). Variabel yang diukur harus spesifik, yaitu
variable posisi keunggulan bersaing. Pengukurannya tidak hanya terhadap variable yang
sudah ada, tetapi juga terhadap kemungkinan atau kecenderungan variabel yang dimiliki
oleh pesaing. Konsumen diminta menilai dengan cara memebri bobot rangking. Pada
table diatas, konsumen memilih dan memberi rangking paling tinggi pada: Performance:
Reliability (1), Pelayanan: Ketersediaan (2), Harga: Rendah (3), Emosi: Design (4).
Dengan mengacu pada reliability konsumen memberi penilaian terhadap GCA. Dengan
menggunakan analisis ini, kita dapat mengetahui bahwa konsumen telah lama tidak puas
dengan reliabiliti yang dimiliki pesaing. Dengan demikian kita harus
mempertahankan reliability dan meningkatkan secara konsisten. Kita kemudian
menentukan keunggulan bersaing dan selanjutnya menentukan prioritas strategi yang
tepat.
Tabel 2 – PT. XYZ dibandingkan dengan Pesaingnya
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perusahaan yang sukses bersaing dalam ekonomi global dapat menjadi perusahaan kelas
dunia, dan sebagian besar perusahaan ini memiliki fungsi produksi dan operasi kelas dunia
yang didirikan melalui upaya memenuhi keinginan konsumen secara terus menerus dan
keberhasilan proses transformasi. Perusahaan yang dapat menentukan kekuatan dan
kelemahannya secara realistis serta dapat melihat peluang dan ancaman secara jelas
diharapkan dapat mengembangkan misi dan strategi yang tepat dalam perencanaan bisnis,
sehingga perusahaan ini dapat memiliki keunggulan bersaing dan kelak menjadi perusahaan
kelas dunia.

Anda mungkin juga menyukai